Jurnal sejarah PERADABAN manusia dan PERKEMBANGAN teknologi

Press Release

Nomor  : PR/ 27 /X/2021

Tanggal:  21 Oktober 2021

Jakarta – Gubernur Lemhannas RI Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo mengingatkan perkembangan peradaban yang terjadi seharusnya tidak menghancurkan budaya dari peradaban atau bangsa mana pun. Meskipun akses budaya dari peradaban lain terbuka luas, namun suatu bangsa harus mampu membangun dan mempertahankan budaya yang telah dimiliki dari masa lalu.

“Pemikiran-pemikiran mainstream juga dapat berujung pada musnahnya peradaban, hal ini memerlukan adanya pengelolaan yang baik terhadap budaya bangsa dan menjadi paradoks bahwa suatu bangsa memiliki budaya yang kaya di masa lalu tetapi kemudian peradaban bisa hancur karena adanya budaya-budaya atau nilai-nilai yang dibawa oleh budaya atau peradaban lain,” kata Agus Widjojo saat memberikan sambutan pada acara The 5th Jakarta Geopolitical Forum 2021 dengan tema “Culture and Civilization: Humanity at the Crossroad” secara daring, (21/10).

Masyarakat sedang berada di persimpangan jalan, karena dihadapkan antara nilai-nilai kemanusiaan dan manfaat dari teknologi. Peradaban yang terjadi saat ini membuat manusia lebih menikmati hak-hak politik maupun manfaat sosial. Namun, juga membawa ketidakstabilan sosial maupun ketidaksetaraan yang menimbulkan kehancuran.

“Peradaban akan berubah menjadi lebih maju dengan adanya teknologi, ekonomi, idealisme, dan kemajuan ilmu pengetahuan. Namun teknologi juga dapat menghilangkan moralitas manusia sedikit demi sedikit,” kata Agus Widjojo.

Kemajuan dari ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki dampak yang sangat besar terhadap peradaban manusia, salah satunya komunikasi dan informasi. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang terjadi semakin mengaburkan batas-batas negara. Oleh sebab itu, Indonesia dihadapkan dengan dua hal yang tidak mudah, yakni, merawat atau memelihara budaya nasional maupun membangun budaya modern untuk bangsa.

Menurut Agus, teknologi tidak seharusnya dipandang sebagai sebuah peradaban, tetapi menjadi alat untuk kemajuan manusia dan kemanusiaan. Sehingga, hidup manusia akan terbantu oleh kemajuan teknologi. Pengembangan teknologi telah akan membawa banyak konsekuensi negative pabila tidak dikelola dengan baik.

Selain perkembangan atau kemajuan teknologi, pandemi, politik, kesenjangan sosial, dan kekurangan sumber daya juga turut mempengaruhi masa depan manusia.

“Hal ini juga menimbulkan adanya dominasi agama terhadap teknologi dan juga adanya perkembangan ide2 keagamaan dan kita telah mencapai titik dimana kita harus menentukan masa depan kita apakah akan lebih bersatu atau lebih terpecah-pecah,” kata Agus

Agus Widjojo meyakini forum ini akan membentuk objektifitas suatu sistem geopolitik bahwa peradaban dunia mampu membawa manfaat yang lebih baik.

The 5th Jakarta Geopolitical Forum 2021 yang dilaksanakan secara hybrid pada Kamis dan Jumat, 21 dan 22 Oktober 2021, pukul 08.00 s.d. 15.00 WIB juga menghadirkan sepuluh narasumber terkemuka yang berasal dari tiga negara yaitu Amerika Serikat, Prancis dan Indonesia.

Sepuluh narasumber tersebut  yakni Mr. Rudy Breighton, M. B. A., M. Sc. CEO and Chairman of BR Strategic di Seattle Amerika Serikat; Prof. Dr. Robert W. Hefner, Former Director of the Institute on Culture, Religion, and World Affairs (CURA), Universitas Boston; Prof. Donald K. Emmerson Direktur Southeast Asia Forum (SEAF) di Shorenstein Asia-Pacific Research Center di Stanford University;Dr. Jean Couteau, Antropolog dan Budayawan dari Prancis; Dr. Gita Wirjawan, Patron and Advisory Board of the School of Government and Public Policy (SGPP) dari Indonesia; Dr. Robertus Robert, Sosiolog Universitas Negeri Jakarta; Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Rektor Universitas Islam Internasional Indonesia; dr. Roslan Yusni Hasan, Sp.BS., Neurosains dari Indonesia; Baskara Tulus Wardaya, Ph.D., Sejarawan Indonesia; dan Dimas Oky Nugroho, Ph.D., Cendekiawan sosial-politik.

Biro Humas Lemhannas RI

Jalan Medan Merdeka Selatan 10, Jakarta 10110

Telp. 021-3832108/09

http://www.lemhannas.go.id

Instagram : @lemhannas_ri

Facebook : lembagaketahanannasionalri

Twitter : @LemhannasRI

properti dan interaksinya diatur oleh konstruksi atau alat, sehingga menimbulkan peristiwa yang diharapkan oleh perancang teknologi. Sains dan Teknologi telah melekat erat ke dalam setiap gaya hidup dan kehidupan modern, bahkan begitu pentingnya bagi pelajar ataupun mahasiswa, dan menjadi tuntutan dalam kehidupan professional kita, maka belajar sains dan mengembangan ketrampilan sains dan teknologi pada saat ini adalah sangat penting dan menjadi keniscayaan. Pentingnya terampil berkomunikasi dapat dibuktikan secara sepintas melalui berbagai surat kabar hariankoran. Kebanyakan lowongan pekerjaan untuk posisi-posisi penting selalu mempersyaratkan penguasaan teknologi. Bahkan saat ini begitu terasa pentingnya bagi para pelajar Indonesia bertepatan dengan usaha- usaha pemerintah untuk meningkatkan investasi asing di Indonesia. Pengetahuan dan keterampilan ilmu sains dan teknologi memungkinkan kita dapat memasuki berbagai bidang profesi, namun demikian tanpa dibarengi dengan pengembangan kreativitas pribadi maka keterampilan itu sendiri menjadi tidak berarti dan tidak menjamin dengan sendirinya masa depan yang cerah atau adanya pengembangan karir pribadi yang pasti.

C. Sejarah Peradaban Manusia dan Perkembangan Teknologi

Pada pembahasan Sejarah Peradaban manusia kami akan memaparkan sejarah peradaban manusia pada tahun Masehi sekaligus alur peradaban manusia yang di prediksi akan terjadi dimasa yang akan datang secara kronologisnya, sebagai berikut : Kaum Khuzaah; 500 – 1500 Zaman Kegelapan Dark Age di Eropa; Perkembangan Teknologi Perkembangan Teknologi mengakibatkan perubahan signifikan terhadap seluruh aspek kehidupan manusia. Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan infrastruktur teknologi, khususnya dalam bidang teknologi informasi, seperti adanya hardware, software, teknologi penyimpanan data storage, dan teknologi komunikasi Laudon, 2006: 174. Perkembangan teknologi tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang-bidang lain, seperti kesehatan,pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Tahun 1650 sampai dengan 1955 dinyatakan oleh Alvin Toffler sebagai era industri. Era ini dimulai dengan terjadinya revolusi industri, yaitu sejak ditemukannya mesin-mesin industri. Tenaga kerja manusia di dalam pabrik mulai diganti dengan mesin. Namun seiring dengan bergulirnya waktu, saat ini kita berada pada zaman Teknologi dan Informasi. Sebagai contoh, kini telah di temukan alat elektronik anti bakteri pda mesin cuci, lemari es dan pendingin ruangan yaitu dengan menggunakan teknologi nano. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. 4 Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tiudak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia. Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif kemajuan teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan- peraturan atau melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi. Adapun cara untuk melengkapi kecerdasan Generasi Bangsa saat ini dan Untuk melengkapi kecerdasan iptek para pelajar, diperlukan pula penyelarasan pengajaran iptek dengan pengajaran imtaq. Sehingga terbentuklah manusia- manusia cerdas dan bermoral yang dapat menghasilkan berbagai teknologi yang bermanfaat bagi umat manusia. Diantaranya adalah: 1 Learning to know, yaitu para Generasi akan dapat memahami dan menghayati bagaimana suatu pengetahuan dapat diperoleh dari fenomena yang terdapat dalam lingkungannya. Dengan pendekatan ini diharapkan akan lahir generasi yang memiliki kepercayaan bahwa manusia sebagai kalifah Tuhan di bumi diberi kemampuan untuk mengelola dan mendayagunakan alam bagi kemajuan taraf hidup manusia 2 Learning to do, yaitu menerapkan suatu upaya agar para generasi menghayati proses belajar dengan melakukan sesuatu yang bermakna 3 Learning to be, yaitu proses pembelajaran yang memungkinkan lahirnya manusia terdidik yang mandiri.

D. Manfaat dan Dampak dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Tekhnologi

Oleh AGUS RIYANTO (Februari 2016)

Manusia tidak dapat lepas dari perkembangan teknologi, yang dalam istilah Roger Filder disebut koeksistensi dan koevolusi. Hal ini diperjelas oleh Hikmahanto Juwana dengan pendapat bahwa kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari kemajuan teknologi. Ketergantungan itu menempatkan teknologi menjadi kebutuhan primer dan bukan lagi sekunder, sehingga teknologi itu adalah keniscayaan yang tidaklah mungkin dapat ditolak kehadirannya.

Guru Besar Filsafat Sekolah Tinggi (STF) Diriyakara, Franz Magnis-Suseno, berpendapat ada dua alasan mendasar mengapa manusia tidak dapat menolak teknologi. Pertama, manusia modern tidak dapat menjamin pemenuhan kebutuhan dasarnya tanpa hadirnya teknologi. Kedua, kemenangan budaya teknologi sudah tidak dapat digagalkan lagi. Hal ini menjadikan manusia tidak memilki alternatif lain selain harus mempelajari sekaligus menguasai teknologi, serta harus memanfaatkannya untuk dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi manusia. Bertitik tolak dari ini, maka tidaklah ada alas hak untuk menolak teknologi dan teknologi telah diterima menjadi bagian hidup dan kehidupan manusia.

Diterimanya teknologi sebagai bagian tidak terpisahkan manusia berangkat dari sejarah kehidupan manusia itu sendiri yang selalu berusaha menciptakan teknologi untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Teknologi yang diciptakan oleh manusia akanlah selalu berkembang sesuai peradaban manusia. Sejarah peradaban manusia dimulai dengan kehi-dupan yang sederhana. Pada mulanya manusia hanya membutuhkan makanan dan tempat berlindung menopang hidupnya dari hari ke hari, tidak ada perencanaan masa depan waktu itu. Kehidupan manusia yang berkembang semakin maju dan membentuk peradaban yang menurut Alfin Toffler di dalam bukunya The Third Wave [William Morrow & Company New York, 1980] menjadi tiga gelombang peradaban manusia, yaitu gelombang pertama, yang juga disebut gelombang pembaharuan, manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Dengan itu, manusia yang semula hidup berpindah-pindah untuk mengumpulkan hasil hutan hasil hutan menjadi suka tinggal menetap di suat tempat yang lalu disebut desa. Ciri gelombang ini adalah manusia menggunakan energi yang sudah disediakan alam, seperti yang terdapat pada otot binatang, matahari, angin dan air, yang semuanya dapat diperbaha-rui. Gelombang kedua, yakni zaman revolusi industri yang ditandai beralihnya manausia ke energi tak terbarukan, seperti minyak, batu bara dan gas. Selain itu, dalam masa ini telah ditemukan mesin, diawali dengan mesin uap, yang tidak saja dapat menggantikan otot manusia, tetapi juga dapat dipadukan menjadi pabrik yang lalu menghasilkan barang produksi dan konsumen. Gelombang ketiga, yakni zaman informasi yang ditandai dengan suat peradaban yang di dukung oleh kemajuan teknologi komunikasi dan juga pengolahan data, penerbangan dan aplikasi angkasa luar, energi alternatif dan energi terbarukan serta rekayasa genetik dan bioteknologi, dengan komputer dan mikroelektronika sebagai dasar teknologi intinya.

Berdasarkan ketiga kategori tersebut dapat disimpulkan bahwa modernnya suatu peradaban manusia berkorelasi dengan teknologinya. Teknologi yang tidak dapat mundur ke belakang, tetapi maju ke depan bersamaan dengan peradaban manusia. Kemajuan peradaban dalam gelombang ketiga ini terlihat dengan hadirnya internet [interconnected-networking] sebagai bagian revolusi teknologi manusia di akhir abad ke XXI ini, yang terbentuk konvergensi teknologi komputer dengan telekomunikasi, telah berhasil melahirkan teknologi baru yang besar pengaruhnya terhadap kehidupan manusia. Kehidupan yang seharusnya menjadi lebih baik dan beradab, serta tidak sebaliknya dengan keadaban itu telah hilang dan tenggelam bersamaan dengan ketidakpahaman perkembangan teknologinya itu sendiri. Semoga tidak. (***)

Sumber Bacaan:

  • Roger F. Filder, Mediamorphosis: Understanding New Media, Pine Forge Press, United Kingdom, 1977.
  • Hikmahanto Juwana, Aspek Penting Pembentukan Hukum Teknologi Informasi di Indonesia, Bunga Rampai Hukum Ekonomi dan Hukum Ekonomi Internasional, Lentera Hati, Jakarta, 2002.
  • Franz Magnis-Suseno, Pijar-pijar Filsafat: dari Gatholoco ke Filsafat Perempuan, dari Adam Muller ke Postmoderinisme, Kanisius, Yogyakarta, 2005

Jurnal sejarah PERADABAN manusia dan PERKEMBANGAN teknologi

Published at : 01 February 2016 Updated at : 23 February 2016