Kabar terkini kapal selam nanggala sabtu 24 april 2021

CNN Indonesia

Sabtu, 24 Apr 2021 03:55 WIB

Kabar terkini kapal selam nanggala sabtu 24 april 2021

Kapal selam KRI Nanggala-402 belum ditemukan setelah lebih dari 72 jam hilang kontak. (ANTARA FOTO/BUDI CANDRA SETYA)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Bali sejak Rabu (21/4) dini hari belum ditemukan setelah 72 jam lebih pencarian dilakukan.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal), Julius Widjono optimistis pihaknya bisa menemukan KRI Nanggala. Ia juga memohon doa semoga 53 awak ini selamat.

"Kita harus optimis. Kita memohon doa kepada segenap bangsa Indonesia semoga 53 orang bisa selamat," kata Julius kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (24/4).


Kapal yang tengah latihan itu membawa 53 awak. Kapal terakhir melakukan kontak ketika hendak menyelam sekitar pukul 03.00 WIB, Rabu (21/4) lalu. Setelah berada di dalam air, kapal sudah tak bisa dikontak.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan sekitar pukul 03.00 WIB sampai 03.30 geladak haluan KRI Nanggala masih terlihat oleh tim penjejak sea rider dalam jarak 50 meter.

Kemudian pada pukul 03.46, sea rider memonitor periskop dan lampu pengenal dari KRI Nanggala yang mulai menyelam dan tidak terlihat.

"Pada 03.36 sampai 03.46, terus menerus memanggil Nanggala tapi tak ada respons. Jadi seharusnya saat tenggelam tadi masih ada periskop, masih kelihatan, namun ini langsung tenggelam, tidak ada periskopnya," ujarnya.

Sesuai estimasi jadwal, seharusnya KRI Nanggala timbul pada pukul 05.15. Namun saat itu, KRI Nanggala tidak timbul di permukaan.

Pihaknya lalu memberlakukan isyarat sub missed pada 06.46. Seluruh unsur dikerahkan untuk mencari KRI Nanggala-402 dan latihan ditunda.

Yudo pun menjelaskan cadangan oksigen yang terdapat di kapal selam KRI Nanggala-402 mampu bertahan sampai 72 jam dari kondisi black out.

"Jadi kemampuan oksigen apabila kondisi black out itu mampu 72 jam. Jadi kurang lebih 3 hari. Mudah-mudahan sebelum itu bisa ditemukan," ucap Yudo dalam konferensi pers, Kamis (22/4).

Kabar terkini kapal selam nanggala sabtu 24 april 2021
Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian
Infografis Kekuatan Pencari Kapal Selam KRI Nanggala-402

Namun, setelah lebih dari 72 jam, kapal buatan Jerman itu belum berhasil ditemukan.

Seluruh upaya telah dikerahkan untuk mencari kapal diawaki 53 orang personel TNI itu. Sejumlah negara juga telah mengirimkan bantuan guna mencari kapal yang telah dioperasikan TNI AL sejak 1981 itu.

Negara-negara yang membantu antara lain Singapura, India, Australia, Amerika Serikat, dan Malaysia. Tim pencari terus berpacu dengan waktu lantaran cadangan oksigen di dalam kapal selam itu hanya sampai Sabtu (24/4) dini hari.

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jendral Achmad Riad mengatakan pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 kini disebar di sembilan titik wilayah perairan Bali.

"Sesuai dengan data yang kami terima sampai sore hari ini ada sembilan titik," kata Riad saat menggelar konferensi pers di Bali, Jumat (23/4).

Sembilan titik pencarian itu termasuk lokasi tumpahan minyak dan tarikan magnet kuat yang sebelumnya sempat terdeteksi oleh salah satu KRI dan helikopter yang melakukan pemantauan di lokasi.

Titik pencarian ini tersebar di jarak 23 mile dari Utara Bali atau sekitar 43 kilometer dari Celukan Bawang.

(tim/fra)

Saksikan Video di Bawah Ini:

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya

Sabtu, 24 April 2021 - 16:08 WIB

KSAL Laksamana Yudo Margono mengumumkan penemuan serpihan KRI Nanggala-402. Foto/tangkapan layar

JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menjelaskan perkembangan hari ini dalam pencarian kapal selam KRI Nanggala 402 . Saat ini telah ditemukan sejumlah kepingan di beberapa lokasi.

"Telah ditemukan kepingan dan barang-barang di sekitar lokasi terakhir kapal selam tersebut terlihat saat kapal itu menyelam," ungkap Laksmana Yudo dalam keterangan persnya di Bali, Sabtu (24/4/2021).Baca juga:Terdeteksi di Kedalaman 850 Meter, KRI Nanggala-402 Riskan Dievakuasi

Barang-barang tersebut, kata dia, diyakini merupakan bagian atau komponen yang melekat di dalam kapal selam. "Ini tidak akan terangkat keluar kapal, apabila tidak ada tekananan dari luar atau terjadi peristiwa ledakan di kapal itu," katanya.Selanjutnya, dia juga menjelaskan bukti-bukti barang yang diduga komponen dari kapal selam KRI Nanggala 402 yang terapung bersama dengan tumpahan minyak.

"Seperti yang disampaikan kemarin, tumpahan minyak, oli, dan juga barang-barang ini adalah milik KRI Nanggala-402. Dan barang-barang ini tidak dimiliki oleh umum,"katanya.Baca juga: Kapal Selam Nanggala 402 Belum Ditemukan, Fadli Zon: Semoga Ada Mukjizat

Kemudian di sekitar radius 10 mil juga tidak ada kapal lain yang melintas sehingga hampir dipastikan itu adalah serpihan kapal selam Nanggala402 yang hilang kontak sejak 21 April 2021.

"Dan dari para ahli juga mantan dari ABK KRI Nanggala 402, kapal selam diyakini bahwa ini adalah barang-barang milik KRI Nanggala, hitam pembunkus pipa torpedo, pendingin pipa dan lain sebagainya," ungkapnya.

Jakarta -

Seluruh pihak masih berupaya mencari kapal selam KRI Nanggala-402 meski sudah lewat 72 jam batas oksigen sejak dinyatakan hilang kontak. Meski demikian, TNI AL meyakini KRI Nanggala-402 akan melakukan prosedur hemat oksigen.

"Mereka akan melakukan prosedur penghematan," kata Kadispenal Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono, Sabtu (24/4/2021), seperti dilansir Antara.

Julius menyampaikan prosedur hemat oksigen bisa dilakukan oleh 53 awak kapal selam. Menurutnya, mengurangi aktivitas di dalam kapal bisa memperpanjang oksigen di dalam kapal selam.

"Misalnya, tidak banyak beraktivitas, dan juga bisa tidur saja di dalam kapal," ucap Julius.

Seperti diketahui, sudah lewat 72 jam sejak KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak. Oksigen diperkirakan hanya tersedia hingga pukul 03.00 WIB tadi.

"Masih SAR (search and rescue) terus. (Kekuatan SAR) masih seperti kemarin. (Kapal penyelamat) Singapura masih belum datang. Kapal Swift Rescue itu nanti jam 23.00 baru sampai," terang Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispen AL) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono kepada detikcom, Sabtu (24/4/2021).

Sebelumnya, KRI Nanggala-402 hilang kontak dalam latihan penembakan torpedo pada Rabu (21/4/2021) dini hari. Hingga kini, pukul 09.49 WIB, belum ada kabar kapal yang ditumpangi 53 awak tersebut bisa dievakuasi.

Lihat Video: 72 Jam Selamatkan Awak KRI Nanggala-402

[Gambas:Video 20detik]

(maa/idh)

Jakarta -

KRI Nanggala-402 milik TNI Angkatan Laut (AL) yang mengangkut 53 awak belum ditemukan. Upaya pencarian masih terus dilakukan.

Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 difokuskan di laut sebelah utara Bali, yakni sekitar 40 km dari Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Di lokasi tersebut ditemukan tumpahan minyak dan daya magnet yang besar yang diduga bersumber dari KRI Nanggala-402.

Australia juga menggerakkan HMAS Ballarat Rigid-Hulled Inflatable Boat (RHIB) dan helikopter untuk menyisir wilayah tersebut. Sebanyak lima personel dari angkatan bersenjata Singapura juga sudah berada di KRI Suharso.

Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan oksigen di dalam kapal selam tersebut hanya tersedia sampai hari Sabtu (24/4) pukul 03.00 WIB.

"Kemampuan oksigen KRI jika dalam kondisi yang diperkirakan black out seperti sekarang ini, mampu 72 jam. Kurang lebih 3 hari. Kalau kemarin hilang kontak jam 3, nanti bisa sampai Sabtu jam 3, sehingga 72 jam," kata Laksamana Yudo dalam jumpa pers di Lanud Gusti Ngurah Rai Bali, Kamis (22/4/2021).

KRI Nanggala-402 hilang kontak dalam latihan penembakan torpedo pada Rabu (21/4) dini hari. Laksamana Yudo mengatakan KRI Nanggala-402 dalam kondisi siap tempur.

Dia menambahkan KRI Nanggala-402, yang dibuat di Jerman pada 1977 dan diserahkan ke TNI AL pada 1981, siap dalam kondisi personel ataupun material.

"Kapal ini riwayatnya sudah menembak torpedo kepala latihan 15 kali dan menembak torpedo kepala perang dua kali, dan sasarannya dua kapal eks KRI, dan dua-duanya tenggelam. Jadi KRI Nanggala ini dalam kondisi siap tempur sehingga kita libatkan dalam latihan penembakan kepala torpedo maupun kepala perang," ungkapnya.

detikcom sudah menghubungi Kadispenal Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono dan Kapuspen TNI Mayjen Achmad Riad untuk memastikan pencarian KRI Nanggala-402. Namun hingga berita ini terbit, keduanya belum merespons.

(isa/idn)

Kabar terkini kapal selam nanggala sabtu 24 april 2021

Sejumlah prajurit TNI-AL awak kapal selam KRI Nanggala-402 berada di atas lambung kapal setibanya di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jatim, Senin, 6 Februari 2021. Terdapat 53 awak di dalam Kapal Selam tersebut. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Kapal Selam KRI Nanggala-402 secara resmi dinyatakan subsunk atau tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 setelah sebelumnya dinyatakan hilang kontak saat melaksanakan misi latihan penembakan torpedo di perairan utara Pulau Bali pada Rabu, 21 April 2021.

Sebelum hilang kontak, posisi terakhir KRI Nanggala-402 berada di 50 mil atau 95 kilometer utara Pulau Bali. Berikut kronologi waktu hilangnya Kapal Selam KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali.

1. Pukul 02.30 WIB Memulai latihan penembakan torpedo

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono membeberkan kronologi hilang kontak Kapal Selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali, melalui konferensi pers yang dilakukan pada Kamis, 22 April 2021. Yudo menuturkan, pada dini hari, Rabu, 21 April 2021 sekitar pukul 02.30 Kapal Selam KRI Nanggala-402 akan memulai latihan penembakan torpedo.

“Pada saat kemarin dilakukan latihan dulu, KRI Nanggala dan sesuai prosedur sudah dilakukan semua. Namun pada jam 02.30, sudah dilakukan isyarat terbit mulai latihan,” kata Yudo.

2. Pukul 03.00 Meminta izin menyelam

Selanjutnya KRI Nanggala meminta izin untuk menyelam di kedalaman 13 meter pada pukul 03.00 dan siap untuk melaksanakan latihan penembakan torpedo. Dalam latihan tersebut, kapal selam akan dikawal oleh tim penjejak searider berdasarkan prosedur yang berlaku, hal tersebut dilakukan untuk mengikuti apabila torpedo telah ditembakkan dan meluncur.

3. Pukul 03.00-03.30 Geladak haluan masih terlihat

Yudo menuturkan, selama selang waktu 03.00 hingga 03.30 geladak haluan Kapal Selam KRI Nanggala-402 masih terlihat dalam jarak 50 meter oleh tim penjejak searider. Lalu KRI Nanggala-402 mulai menyelam dan tidak terlihat pada pukul 03.46, sebagaimana pantauan sea rider pada periskop dan lampu pengenal kapal selam tersebut.

4. Pukul 03.36-03.46 Komunikasi terputus

“Pada 03.36 sampai 03.46, terus menerus memanggil Nanggala tapi tak ada respons. Jadi seharusnya saat tenggelam tadi masih ada periskop, masih kelihatan, namun ini langsung tenggelam, tidak ada periskopnya,” kata Yudo.

Yudo mengatakan komunikasi sudah terputus sejak saat itu, padahal seharusnya KRI Nanggala-402 terlebih dahulu meminta otorisasi sebelum melakukan penembakan torpedo. Namun saat dipanggil untuk diberikan otorisasi, kapal selam tersebut tidak memberikan respons alias hilang kontak.

5. Pukul 04.17 Helikopter diterjunkan untuk memeriksa keberadaan KRI Nanggala-402

TNI kemudian menerbangkan helikopter pukul 04.17 untuk memeriksa keberadaan kapal selam tersebut, namun nihil. Kapal tersebut membawa 53 orang personel terdiri dari satu orang komandan, dan tiga orang arsenal, serta 49 anak buah kapal.

6. Pukul 05.15 Estimasi KRI Nanggala-402 muncul di permukaan laut

Bila latihan tersebut berhasil, berdasarkan jadwal, KRI Nanggala-406 harusnya sudah timbul di permukaan laut pukul 05.15, namun hingga habis estimasi kapal selam tersebut tak kunjung muncul.

7. Pukul 06.46 KRI Nanggala-402 dinyatakan submissed

TNI lantas memberlakukan isyarat submissed dan seluruh unsur dikerahkan untuk mencari Kapal Selam KRI Nanggala yang diduga tenggelam tersebut.

“Kemudian pada 06.46 kita lakukan isyarat submissed. Seluruh unsur pengamanan dikerahkan untuk mencari KRI Nanggala-402 dan latihan ditunda,” tutur Yudo

Saat itu, KASAL Yudo Margono mengatakan bahwa Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan utara sekitar 95 kilometer dari Pulau Bali tersebut belum dapat dinyatakan hilang atau tenggelam, sebab menurutnya hingga saat itu posisi kapal selam tersebut belum diketahui keberadaannya dan masih dalam upaya pencarian.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Sejarah dan Spesifikasi KRI Nanggala-402 dan 4 Kapal Selam Milik TNI