Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang dimaksudkan oleh penulis. Show
Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki beberapa syarat sebagai berikut:
Contoh Kalimat EfektifKalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ada pada pikiran pembicara atau penulis. Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud sipembicara atau penulis. Kalimat efektif adalah kalimat yang terdiri atas kata-kata yang mempunyai unsur SPOK atau kalimat yang mempunyai ide atau gagasan pembicara/ penulis. Penggunaan Klimat Efektif
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
Baca Juga : Apa itu Intervensi Syarat Kalimat EfektifYaitu hubungan timbal-balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur ( kata atau kelompok kata ) yang membentuk kata itu. Setiap bahasa memiliki kaidah-kaidah tersendiri bagaimana mengurutkan gagasan tersebut. Ada bagian-bagian kalimat yang memiliki hubungan yang lebih erat sehingga tidak boleh dipisahkan, ada yang lebih renggang kedudukannya sehingga boleh ditempatkan dimana saja, asal jangan disisipkan antara kata-kata atau kelompok-kelompok kata yang rapat hubungannya. Syarat kalimat efektif haruslah mempunyai struktur yang baik. Artinya, kalimat itu harus memiliki unsur-unsur subyek dan predikat, atau bisa ditambah dengan obyek, keterangan, dan unsur-unsur subyek, predikat, obyek, keterangan, dan pelengkap, melahirkan keterpautan arti yang merupakan ciri keutuhan kalimat. Kehematan yang dimaksud berupa kehematan dalam pemakaian kata, frase atau bentuk lainnya yang dianggap tidak diperlukan. Kehematan itu menyangkut soal gramatikal dan makna kata. Tidak berarti bahwa kata yang menambah kejelasan kalimat boleh dihilangkan. Keparalelan atau kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Jika pertama menggunakan verba, bentuk kedua juga menggunakan verba. Jika kalimat pertama menggunakan kata kerja berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata kerja berimbuhan me- juga. gagasan pokok atau misi yang ingin ditekankan oleh pembicara biasanya dilakukan dengan memperlambat ucapan, melirihkan suara, dan sebagainya pada bagian kalimat tadi. Untuk menghindari kebosanan dan keletihan saat membaca, diperlukan variasi dalam teks. Ada kalimat yang dimulai dengan subyek, predikat atau keterangan. Ada kalimat yang pendek dan panjang. Menurut Arifin (1987: 24) sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu kesepadanan, keparalelan struktur, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan kelogisan. Kalimat efektif memiliki kejelasan unsur-unsur gramatikal yang baik dan benar, seperti tercantum di bawah ini. Baca Juga : Cerita Rakyat Jambi Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas. Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat, tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, dan sebagainya di depan subjek. Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina. Kalau bentuk pertama menggunakan verba, bentuk kedua dan seterusnya menggunakan verba. Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang perlu ditonjolkan. Kalimat itu memberi penekanan atau ketegasan pada penonjolan itu. Ada berbagai cara untuk membentuk penekanan dalam kalimat. Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif ialah hemat mem-pergunakan kata, frase, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kalimat efektif tidak berisi banyak kaya yang tidak berfungsi di dalam kalimat. Namun, kehematan tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang memperjelas kalimat. Penghematan di sini mempunyai arti penghematan terhadap kata yang tidak diperlukan, sejauh tidak menyalahi tatabahasa. Yang dimaksud cermat adalah kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda dan tepat dalam pilihan kata. Kalimat efektif bukanlah kalimat yang ambigu yaitu kalimat yang mengandung lebih dari satu makna atau arti. Perhatikan kalimat berikut.
Prinsip Kalimat EfektifPrinsip-Prinsip Kalimat Efektif: Kalimat efektif memiliki prinsip-prinsip yang harus dipenuhi yaitu kesepadanan, kepararelan, kehematan kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan dan kelogisan kalimat. Prinsip-prinsip kalimat efektif tersebut akan diuraikan sebagai berikut: Baca Juga : Interaksi Sosial Kesepadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan struktur bahasa yang dipakai dalam kalimat. Kesepadanan dalam kalimat ini diperlihatkan dengan adanya kesatuan gagasan dan kesatuan pikiran. Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan di dalam kalimat. Yang dimaksud dengan kesamaan bentuk kata adalah jika kata pertama berbentuk verba, maka kata selanjutnya berbentuk verba. Namun, jika kata pertama berbentuk nomina, maka kata selanjutnya berbentuk nomina. Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak perlu digunakan. Untuk menghindari pemborosan kata di dalam kalimat, Yang dimaksud kecermatan adalah cermat dan tepat dalam memilih kata sehingga tidak menimbulkan kerancuan dan makna ganda. Kalimat efektif memberikan penegasan kepada ide pokonya sehingga ide pokonya menonjol di dalam kalimat tersebut. Berikut cara memberikan penegasan pada kalimat efektif. Kalimat efektif memiliki kepaduan pernyataan sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah. Ide kalimat dalam kaliamat efektif dapat diterima atau dimengerti oleh akal dan sesuai dengan kaidah EYD. Contoh-contoh Kalimat Efektif
Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Apa Itu Kalimat Efektif : Contoh, Syarat, Ciri, Prinsip, Unsur, Peran, Pengggunaan, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.
Jakarta - Kalimat efektif adalah kalimat yang secara penyusunan mudah dipahami dan tersampaikan maknanya secara tepat oleh pembaca atau pendengar. Dapat dikatakan efektif, jika gagasan yang disampaikan diterima oleh pendengar/pembaca dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Pengertian Kalimat EfektifMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.
[2] aturan-aturan tentang Ejaan Yang Disempurnakan, dan [3] cara memilih kata dalam kalimat [diksi].
Masih dalam buku karya Edi Suyanto, ciri-ciri kalimat efektif yang mudah dipahami pendengar atau pembaca, antara lain mencakup:
Kalimat efektif harus memiliki keseimbangan antara pikiran atau gagasan dengan struktur bahasa yang dipergunakan. Kesepadanan kalimat ini dapat dilihat dari struktur bahasa dalam mendukung gagasan atau konsep yang merupakan kepaduan pikiran.
Kalimat efektif juga harus mengandung kesejajaran antara gagasan yang diungkapkan dan bentuk bahasa sebagai sarana pengungkapnya. Kesejajaran dalam kalimat adalah penggunaan bentuk-bentuk kata atau kalimat atau konstruksi bahasa yang sama dan dipakai untuk memberi kejelasan kalimat secara keseluruhan.
Setiap kalimat memiliki sebuah gagasan pokok yang ingin ditekankan atau ditonjolkan penulis untuk pembaca atau pendengar. Seorang pembicara akan memberi penekanan pada bagian kalimat dengan memperlambat ucapan, meningkatkan suara, dan sebagainya.
Hemat dalam kalimat efektif maksudnya adalah kehematan dalam pemakaian kata, frase atau bentuk lainnya yang dianggap tidak perlu. Sebuah kata dikatakan hemat bukan karena jumlah katanya sedikit, melainkan menyangkut tentang gramatikal dan makna kata. Poin utamanya adalah seberapa banyaknya kata yang bermanfaat dan penting bagi pembaca atau pendengar. Untuk membuat kalimat efektif yang hemat setidaknya hindari pengulangan subjek kalimat, hiponim, bentuk kata bersinonim, makna jamak yang ganda, pemakaian kata depan 'dari' dan 'daripada'.
Seseorang akan dapat menulis dengan baik apabila ia juga seorang pembaca yang baik. Akan tetapi, pembaca yang baik tidak berarti ia juga penulis yang baik. Seorang penulis harus menyadari bahwa tulisan yang dibuatnya akan dibaca orang lain.
Contoh kalimat efektif. Klik selanjutnya>>> Simak Video "Apple Bakal Bikin Siri Berbahasa Indonesia " [pay/pay] Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan gagasan kepada pembaca sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh penulis dengan cara yang efisien dan tersusun berdasarkan kaidah dan struktur bahasa Indonesia yang baik dan baku. Dengan demikian kita tidak akan menemukan pemborosan kata dan kerancuan bentuk atau makna. Sementara itu, Tim Kemdikbud [2017, hlm. 156] mengungkapkan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang menggunakan kaidah/struktur bahasa Indonesia dan pilihan kata baku. Mengapa kita harus menggunakan kalimat efektif? Hal tersebut karena kalimat tidak efektif dapat membuat pesan yang disampaikan tidak sesuai dengan keinginan penulis. Selanjutnya, Arifin [2008, hlm.89] berpendapat bahwa kalimat efektif merupakan kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan gagasan pada pikiran pembaca atau pendenger sesuai seperti apa yang ada di dalam pikiran penulisnya. Sejalan dengan pendapat tersebut, Suyanto [2011, hlm. 49] mengemukakan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan atau kekuatan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca sesuai dengan pemikiran penulisnya. Dapat disimpulkan bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang menggunakan kaidah dan struktur bahasa Indonesia dengan pilihan kata baku dan penyusunan kata yang tersusun secara efisien, padu secara bentuk dan makna, sehingga dapat benar-benar menimbulkan gagasan pada pikiran pembaca atau pendenger sesuai seperti apa yang ada di dalam pikiran penulisnya. Unsur & Contoh Kalimat EfektifTim Kemdikbud [2017, hlm. 156] menjelaskan secara rinci mengenai unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam menyusun sebuah kalimat efektif. Berikut adalah penjelesannya. 1. KeparalelanKeparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, jika bentuk pertama menggunakan nomina, maka bentuk kedua dan selanjutnya juga menggunakan nomina. Begitu pun dengan verba. Keparalelan merupakan kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat, misalnya jika bentuk pertama menggunakan verba, maka bentuk selanjutnya menggunakan verba juga. Jika bentuk pertama nomina, maka selanjutnya pun menggunakan nomina. Contoh Kalimat yang kurang paralel: Hutan bakau dikelompokkan berdasarkan pembentukan, pasang surutnya air, dan cara memanfaatkannya. Seharusnya [Contoh kalimat paralel]: Hutan bakau dikelompokkan berdasarkan pembentukan, pasang surutnya air, dan cara pemanfaatannya. 2. KehematanKehematan dalam kalimat efektif berarti menggunakan kata, frasa, atau unsur lain yang hanya dibutuhkan saja sesuai dengan kebutuhan gagasan pokok penulisnya. Kehematan kata dapat dicapai melalui beberapa cara, yakni:
3. KecermatanKecermatan berarti kalimat yang kita buat spesifik mengungkapkan gagasan tertentu dan tidak memberikan tafsiran atau pengertian lain ketika dibaca. Contoh: Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah. Contoh di atas menimbulkan pertanyaan apakah yang dimaksud kalimat mahasiswa terkenal atau justru perguruan tingginya yang terkenal? Seharusnya: Mahasiswa perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah. Ciri Kalimat EfektifJika ditelusuri, kalimat efektif memiliki ciri yang sama dalam pembentukannya, sehingga kita dapat mereplika ciri tersebut untuk membuat kalimat efektif pada teks yang kita tulis. Menurut Arifin & Tasai [2008, hlm. 99] kalimat efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1. Kesepadanan strukturBerarti terdapat keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan. Kesepadanan struktur dapat dilihat dari: kejelasan subjek, predikat, dan penggunaan kata hubung yang tepat untuk gagasan yang dibawakan. Misalnya: konjungsi sebab-akibat digunakan untuk menjelaskan suatu penyebab terjadinya sesuai, atau konjungsi [kata hubung] kronologis digunakan untuk menyampaikan suatu urutan kejadian. 2. Keparelalan bentuk [Kesejajaran]Keparalelan adalah kesejajaran bentuk kata yang digunakan dalam kalimat, maksudnya jika bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga akan menggunakan nomina. Contohnya: Korban bencana alam membutuhkan bimbingan dan bantuan untuk menghadapi cobaan tersebut. 3. Kehematan kataTidak menggunakan kata yang berulang atau tidak dibutuhkan. Contohnya adalah sebagai berikut ini. Seperti penjelasan Tim Kemdikbud yang telah dijelaskan sebelumnya, kehematan kata dapat dicapai dengan cara:
4. Kecermatan penalaranBerarti teliti dalam menggunakan kata atau ungkapan sehingga dapat meyakinkan bahwa kalimat tidak menimbulkan tafsir atau arti ganda bagi pembacanya. Contoh penalaran yang tidak cermat: Istri kepala desa yang baik itu telah pergi. Siapa yang baik? Istri kepala desa atau kepala desanya? 5. Kepaduan gagasanKepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Kepaduan memiliki kriteria seperti di bawah ini. Kepaduan gagasan adalah kepaduan pernyataan dalam kalimat sehingga informasi yang disampaikan tidak tampak terpecah-pecah atau tidak bersatu [tidak konsisten]. Terdapat dua aspek yang diperhatikan untuk membuat kalimat yang padu gagasannya, berikut adalah caranya.
6. Kelogisan bahasaKelogisan bahasa berarti kalimat dapat diterima akal sehat dan penulisan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Kalimat dikatakan logis jika logika mendukung wujud kalimatnya. Berikut adalah contohnya: Tidak logis: Waktu dan tempat, kami persilakan. Mengapa waktu dan tempat yang dipersilakan? Seharusnya pembicaranya yang dipersilakan. Seharusnya: Bapak Kepala Sekolah, kami persilakan. Referensi
Video yang berhubungan |