Kapan waktu yg tepat untuk memupuk tanaman?


Pemupukan tanaman hias dengan pupuk kimia harus cukup dosis, kondisinya tepat dan ada jadwalnya (Foto: courtesy Blaukorn NPK for BATUKITA.com)


BATUKITA.COM-Kota Batu - Pemupukan tanaman hias dengan pupuk buatan susah-susah gampang. Karena berhubungan dengan bahan kimia, ada baiknya memupuk dengan cukup, tidak kurang dan tidak berlebih. Bila tanaman kurang pupuk, bisa diartikan tanaman kurang makan. Sehingga pertumbuhannya terhambat, kerdil dan tampilannya kusam. Bila berlebihan, maka pupuk yang tersisa malah bisa meracuni tanaman. Daun tanaman bisa terbakar, mudah terserang penyakit atau bahkan tanaman bisa mati. Media tanam pun menjadi asam dan kurang baik untuk pertumbuhan tanaman.Berapa dosis pemupukan tanaman hias yang pas? Sebelum membahas dosis yang pas, ada baiknya memperhatikan tiga faktor berikut sebelum memupuk tanaman hias.

Dikutip dari AS Sudarmono dalam Tanaman Hias Ruangan, Mengenal dan Merawat, tiga faktor itu adalah faktor musim, faktor pencahayaan dan faktor jadwal/frekuensi pemupukan.

Musim

Pemupukan yang benar dilakukan pada awal musim penghujan atau musim penghujan sedang berlangsung. Karena pada musim hujan, tanaman tumbuh aktif. Sebaliknya, pada musim kemarau tanaman pada umumnya mengalami masa istirahat. Namun musim kemarau tetap bisa dilakukan pemupukan dengan konsekuensi tanaman harus rajin disiram.

Pencahayaan

Dalam faktor pencahayaan, pemberian pupuk kurang efektif tanpa cahaya. Karena tanaman harus dalam kondisi optimal dalam fotosintesa. Oleh karena itu, pemberian pupuk pada kondisi cahaya yang sangat minim akan mengakibatkan tanaman mati.

Jadwal dan Frekuensi Pemupukan

Jadwal pemupukan tanaman hias daun pada umumnya dilakukan tidak lebih dari sekali dalam kurun 3-6 bulan. Kecuali tanaman-tanaman tertentu bisa dipupuk dalam frekuensi sebulan sekali lewat daun (pupuk daun).

Terkait cara memupuk tanaman hias, ada dua cara. Cara pertama memupuk melalui media tanam dengan cara dibenam, ditabur, atau diencerkan dan disiramkan pada media.

Memupuk dengan dibenam atau ditabur di media tanam harus diikuti dengan penyiraman agar pupuk tersebut segera diserap oleh akar. Pupuk yang diberikan pada media kering akan mengakibatkan akar tanaman terbakar sehingga tanaman menjadi kering.


Cara kedua
adalah memupuk lewat daun.  Unsur hara dapat masuk ke dalam daun karena adanya proses difusi dan osmosis pada mulut daun (stomata).

Daun memiliki mekanisme kerja membuka dan menutup stomata menurut kebutuhan sesuai dengan kondisi lingkungannya. Pada kondisi basah, daun akan membuka stomata dan pada kondisi kering stomata tertutup. Stomata terbanyak ada di bagian permukaan bawah daun.Dari proses dan mekanisme kerja daun semacam itu, maka pemupukan lewat daun harus disemprotkan dengan ujung sprayer mengarah ke sisi daun bagian bawah.Pada cuaca siang hari yang terik dan angin berhembus agak kencang, tanaman akan berusaha mengurangi penguapan yang terlalu tinggi dengan cara menutup stomata. Walaupun pada waktu itu stomata dalam keadaan tertutup, akan tetapi jika daun disemprot air, maka mulut daun akan segera terbuka dan meningkatkan tekanan turgor.Jika air yang disemprotkan mengandung unsur hara, maka unsur hara tersebut akan berdifusi ke dalam mulut daun bersama air. Proses selanjutnya, mulut daun akan menutup kembali setelah air berkurang dan membuka kembali saat air bertambah, demikian seterusnya.Namun ada baiknya pemupukan lewat daun dilakukan pagi hari. Itu untuk mencegah daun terbakar.Pemupukan lewat daun tidak dimaksudkan memenuhi seluruh kebutuhan unsur hara untuk seluruh pertumbuhan tanaman. Pemupukan lewat daun hanya sebagai pelengkap dari pemupukan yang diberikan melalui media tanam.Pemupukan lewat daun dilaksanakan untuk memberikan unsur-unsur hara yang kebutuhannya dalam jumlah yang rendah alias unsur mikro.


Dosis Pemupukan 

Dari dasar-dasar di atas, berapa dosis pemupukan tanaman hias yang pas? Tidak kurang dan tidak berlebih.

Untuk pupuk organik berupa pupuk kandang, kompos, atau moss, biasanya diberikan sebagai pupuk dasar yang dicampurkan tanah atau media tanam dengan komposisi tertentu. (lihat link ini)

Sedangkan dosis pupuk buatan yang harus diberikan, ada pedoman praktisnya. Setiap pot tanaman berdiamater 20 centimeter bisa diberikan pupuk setiap bulan dengan dosis:

1. Periode Vegetatif (pembentukan daun):

Unsur N sebanyak 1 gramUnsur P2O2 sebanyak 0,5 gramUnsur K2O sebanyak  0,5 gram

2. Periode Generatif (pembentukan bunga dan buah)

Unsur N sebanyak 0,5 gramUnsur P2O2 sebanyak 1 gramUnsur K2O sebanyak  0,5 gramAgar lebih praktis, bisa membeli produk pupuk NPK daun dan NPK buah yang sudah jadi di pasaran. Dengan takaran tiap kali pemupukan kira-kira satu sendok teh peres (penuh rata dengan tepi/bibir sendok). Namun, kita bisa juga meracik sendiri pupuk buatan dari campuran Urea (45% N), TSP (46% P205) dan KCI (50% K2O).Misalnya untuk periode vegetatif, maka jumlah pupuk yang diberikan komposisinya 1 N: 0,5 P: 0,5 K. (sesuai perbandingan di atas).

Sehingga banyaknya pupuk Urea = 100/45 x 1 gram = kira-kira 2 gram. Lalu TSP = 100/46 x 0,5 gram = kira-kira 1 gram. Dan КСІ = 100/50 x 0,5 gram = kira-kira 1 gram.


Baca pula: Menakar Dosis Kebutuhan Pupuk Tanaman, Ini Patokannya


Campuran ketiga pupuk itu setara dengan satu sendok teh peres, untuk satu pot tanaman berdiameter 20 centimeter dan periode pemupukan cukup satu bulan sekali. (bersambung)

Yosi Arbianto

Ilustrasi tanaman. /Pexels

PIKIRAN RAKYAT - Merawat beberapa tanaman memang dapat dikatakan mudah.

Cukup memberinya pupuk, menyiramnya, dan menyimpannya di tempat yang terkena cahaya matahari.

Tak sedikit juga masyarakat yang merawat tanaman di rumahnya untuk dijadikan dekorasi penghias rumah.

Baca Juga: Trump Berterima Kasih pada Xi Jinping atas Transparansi Tiongkok terhadap Virus Corona

Namun, banyak orang yang binggung mengenai waktu yang tepat untuk menyiram tanaman.

Jadi, kapan waktu yang tepat untuk menyiram tanaman?

Waktu yang tepat untuk menyiram tanaman itu tergantung pada tujuannya.

Baca Juga: 3 Pengobatan Herbal Sederhana untuk Kulit Mulus Bebas Jerawat

Secara umum, menyiram tanaman baik dilakukan saat pagi hari.

Page 2

Ilustrasi tanaman. /Pexels

Tanaman hias sering kali sakit, layu, rontok, bahkan mati. Padahal, tanaman tersebut mahal harganya. Kenapa? Yaitu kurangnya nutrisi atau salah dalam pemupukan. Akibatnya, keindahan dan harganya yang mahal tersebut menjadi berkurang dan bahkan  bisa menjadi tidak berharga sama sekali.

Banyak penggemar tanaman hias belum memahami  tentang pupuk dan cara pemupukan yang benar dan tepat. Sekalipun di pasaran banyak jenis pupuk yang ditawarkan, tetapi jangan terkecoh, pupuk yang Anda pilih belum tentu cocok dengan kondisi tanaman hias kesayangan Anda.

Secara umum, tanaman hias memiliki sifat masing-masing terhadap kandungan air, unsur hara, dan kondisi tanah. Untuk penyesuaian kadar yang ideal, diperlukan pengolahan media tanam yang benar dan tepat. Berkaitan dengan media tanam tanaman hias, pemupukan sangat berperan dalam penyesuaian unsur hara yang terkandung di dalamnya.

Oleh sebab itu, pemupukan yang salah bisa mengakibatkan buruknya kondisi media tanam, sehingga memengaruhi kualitas perkembangan tanaman hias. Maka, sering ditemukan kasus buruknya pertumbuhan tanaman, bahkan berakhir dengan kematiannya, sekalipun bibit tanaman tersebut diperoleh dari jenis unggulan dan diproses secara sempurna di laboratorium pembibitan.

Untuk metode pemupukan yang benar dan tepat tersebut,  di antaranya adalah dengan memilih jenis bahan dasar media tanam yang sesuai dan unsur hara, seperti kalium, nitrogen, fosfor, magnesium, dan mangan yang sesuai dengan kebutuhan jenis dan masa pertumbuhannya.

Selain itu, setiap jenis pupuk tidak diperoleh dari bahan yang sama, misalnya pupuk anorganik diperoleh dari proses kimiawi yang diolah oleh pabrik, sedangkan pupuk organik dihasilkan dari bahan-bahan alami, seperti kotoran, ikan, dan tumbuh-tumbuhan. Dari masing-masing pupuk memiliki sifat-sifat dan kandungan zat yang berbeda-beda pula. Ada yang nitrogennya lebih tinggi, ada yang unsur haranya terdiri dari Kalium, dan sebagainya.

Oleh sebab itu, memilih pupuk dan pengaturan komposisinya tidak boleh sembarangan. Akan tetapi, harus disesuaikan dengan jenis, kondisi tanaman, dan fase pertumbuhannya.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pemupukan tanaman hias ini, redaksi AgroMedia Pustaka memiliki informasi lebih dalam pada buku Cara Tepat Memupuk Tanaman Hias. Buku ini membahas secara detail dan praktis mengenai tata cara memupuk tanaman hias. Mulai dari Anthurium, Adenium, Aglaonema, Anggrek, Euphorbia, Milii, hingga Puring ada dalam buku ini.

Selain itu, buku ini juga memaparkan seluk-beluk pemupukan dan memberi gambaran tentang jenis pupuk yang cocok untuk tanaman hias kesayangan Anda. Secara gamblang, buku ini membahas berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pemupukan tanaman hias populer, dilengkapi juga dengan cara aplikasinya yang mudah dipraktikkan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA