Karakteristik aktiva tetap adalah kecuali

Yuk kenali pengertian aset tetap dalam operasi bisnis perusahaan.

Aset tetap adalah properti yang umumnya dimiliki oleh setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha. Jenis aset ini bersifat jangka panjang, sehingga dipastikan tidak akan dilelang dalam waktu dekat.

Contoh aset tetap dalam perusahaan adalah barang yang bernilai sangat penting bagi perusahaan. Dalam ulasan kali ini, OCBC akan membahas tuntas mengenai pengertian, jenis, contoh, hingga karakteristik aset tetap. Yuk simak!


Pengertian Aset Tetap

Aktiva tetap atau aset tetap adalah aset jangka panjang perusahaan yang dimanfaatkan dalam kegiatan operasional. Biasanya, aset ini mendatangkan keuntungan finansial di masa depan dengan jangka waktu lebih dari setahun.

Sederhananya, aset tetap adalah properti yang merupakan harta perusahaan untuk dijadikan sumber ekonomi dalam kegiatan operasional. Jenis aset ini bersifat jangka panjang dan tidak dapat langsung dicairkan menjadi uang tunai dalam kurun waktu setahun.

Sedangkan, beberapa pengertian aset tetap menurut para ahli yaitu aktiva berwujud aktiva berwujud yang dimanfaatkan untuk operasi perusahaan dan tidak untuk diperjualbelikan pada kegiatan normal perusahaan.


Karakteristik Aset Tetap

Biasanya, karakteristik dari aset tetap adalah berbentuk fisik dan tertulis di neraca sebagai aset properti dan peralatan. Adapun properti tersebut digunakan untuk kegiatan produksi. Diantaranya sebagai berikut.

  • Dapat Disusutkan
    Aset tetap adalah jenis aset yang dapat mengalami penyusutan. Hal ini menggambarkan keausan dan juga tingkat depresiasi saat penggunaan aset tersebut.

  • Memberikan Keuntungan Finansial Jangka Panjang
    Selain itu, aset tetap adalah jenis kekayaan yang digunakan perusahaan untuk memproduksi barang dan menghasilkan keuntungan besar. Pasalnya, barang tersebut tidak dijual kepada pelanggan, melainkan disimpan dalam tujuan investasi.


Klasifikasi Aset Tetap

Dengan berbagai karakteristik yang dimiliki, membuat aset ini dibedakan menjadi beberapa jenis. Diantaranya sebagai berikut.

  • Lahan
    Salah satu aset tetap adalah lahan, baik berupa sebidang tanah kosong maupun bangunan jadi. Dalam akuntansi perusahaan, tanah dan bangunan di atas suatu lahan harus dipisahkan pencatatannya.

  • Inventaris
    Peralatan yang dianggap sebagai aset tetap adalah alat-alat besar yang dimanfaatkan dalam kegiatan perusahaan. Misalnya, inventaris pabrik, inventaris kantor, inventaris laboratorium dan inventaris gudang.


Metode Penyusutan Aset Tetap

Agar revaluasi aset tetap tidak berbeda-beda pada tiap perusahaan, maka Anda harus melakukan metode penyusutan aset tetap sesuai ketentuan yang berlaku. Berikut ini beberapa cara menghitung penyusutan aset tetap.

  1. Penyusutan Garis Lurus
    Apabila Anda menghitung penyusutan menggunakan metode garis lurus, maka Anda harus menentukan berapa perkiraan nilai residu aset pada akhir tahun pemakaian. Rumus penyusutan aset tetap adalah sebagai berikut.

    Biaya Penyusutan = (Biaya Aset - Nilai Residu Aset) / Umur Pemakaian

    Misalnya, perusahaan X ingin menjual 1 mesin produksi seharga Rp8 juta dalam waktu 5 tahun mendatang, dengan perkiraan nilai residu Rp1 juta. Jika menggunakan metode garis lurus, maka biaya penyusutan aset tetap adalah sebesar..

    Biaya Penyusutan = (Rp8 juta - Rp1 juta) / 5 tahun = Rp7 juta / 5 tahun

    = Rp1,4 juta / tahun

  2. Penyusutan Saldo Menurun Ganda
    Dibandingkan dengan metode garis lurus, penyusutan saldo menurun ganda lebih detail dan berhati-hati dalam menentukan perkiraan. Pasalnya, nominal biaya penyusutannya lebih besar hingga dua kali lipat.

    Biaya Penyusutan = Biaya Aset x (% Depresiasi Ganda)

    Dengan contoh persoalan yang sama seperti sebelumnya, jika menggunakan metode saldo menurun ganda, maka biaya penyusutan aset tetap adalah sebesar..


    Karakteristik aktiva tetap adalah kecuali


    Total nilai residu = Rp8 juta - Rp7,37 juta

    = Rp622 ribu

    Berdasarkan metode saldo menurun ganda, dalam waktu 5 tahun mendatang, mesin produksi pada perusahaan A dapat dijual dengan harga Rp622 ribu saja.

  3. Penyusutan Saldo Menurun Tunggal
    Meskipun dilakukan dengan penuh hati-hati, metode saldo menurun ganda kerap tidak sesuai ekspektasi. Maka dari itu, sebagai opsi kedua, Anda dapat menerapkan metode penyusutan saldo menurun tunggal dengan rumus sebagai berikut.

    Biaya Penyusutan = Biaya Aset x (% Depresiasi Tunggal)

    Dengan ilustrasi contoh persoalan yang sama seperti sebelumnya, jika menggunakan metode saldo menurun tunggal, maka biaya penyusutan aset tetap adalah sebesar..


    Karakteristik aktiva tetap adalah kecuali

    Total nilai residu = Rp8 juta - Rp5,67 juta

    = Rp2,3 juta

    Dengan begitu, mesin produksi pada perusahaan X dapat dijual dengan harga Rp2,3 juta karena telah melebihi perkiraan nilai residu sebesar Rp1 juta.

  4. Penyusutan Jumlah Angka Tahun
    Selanjutnya, cara perhitungan aset tetap adalah metode penyusutan jumlah angka tahun. Adapun metode ini dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut.

    Biaya Penyusutan = [Umur Pemakaian x (Biaya Aset - Nilai Residu)] / Jumlah Angka Tahun

    Dengan ilustrasi contoh persoalan yang sama seperti sebelumnya, jika menggunakan jumlah angka tahun, maka perolehan biaya penyusutannya sebesar...


    Karakteristik aktiva tetap adalah kecuali

    Jika perusahaan X ingin perkiraan nilai residu saat dijual adalah Rp1 juta, maka jumlah biaya depresiasi harus berada pada angka Rp7 juta.

  5. Penyusutan Satuan Hasil Produksi
    Anda dapat mengetahui perkiraan nilai depresiasi berdasarkan total barang yang diproduksi. Adapun rumus perhitungannya adalah sebagai berikut.

    Biaya Penyusutan = (Jumlah Produksi / Total Produksi Usia Ekonomis) x (Biaya Aset - Nilai Residu)

    Misalnya, perusahaan X akan menjual 1 mesin produksi seharga Rp8 juta berkapasitas produksi 100 ribu kali, dengan perkiraan nilai residu Rp1 juta. Jika menggunakan metode satuan hasil produksi, maka biaya penyusutannya yang diperoleh sebesar...

    Karakteristik aktiva tetap adalah kecuali

    Jika perusahaan X ingin mendapatkan nilai residu Rp1 juta, maka total biaya depresiasi haruslah berada di angka Rp7 juta.


Perolehan Aset Tetap

Aset tetap bisa diperoleh dengan cara, mulai dari pembelian aset, sistem barter surat berharga hingga donasi. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.

  1. Pembelian Tunai
    Aset tetap adalah kekayaan perusahaan yang diperoleh dari hasil beli secara tunai dan dimasukkan ke dalam pembukuan anggaran perusahaan. Adapun anggaran tersebut berupa total pengeluaran agar aset dapat dipakai.

  2. Ditukar dengan Surat-surat Berharga
    Salah satu cara perolehan aset tetap adalah melalui pertukaran surat berharga, nantinya akan dimasukkan ke dalam pembukuan sesuai dengan harga pasar saham. Nilai pertukaran ini berguna untuk menjadi dasar pencatatan pendapatan aset tetap.

  3. Diperoleh dari Hadiah atau Donasi
    Selanjutnya, cara memperoleh aset tetap adalah dengan cara donasi atau transfer tanpa adanya timbal balik. Adapun biaya penyusutan yang didapatkan dihitung dengan cara yang sama seperti aset tetap lainnya.


Contoh Aset Tetap

Aset tetap dalam suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya tentu berbeda sesuai dengan kebijakan masing. Namun, umumnya yang menjadi aset tetap adalah tanah bangunan, mesin produksi, gedung perkantoran, mobil perusahaan, furniture seperti sofa, perangkat komputer, hingga alat dan mesin produksi.


Itulah tadi penjelasan mengenai pengertian aset tetap, karakteristik, contoh, dan cara mendapatkannya. Dalam berbisnis, aset tetap sangat tergantung dengan penanaman modal dari investor. Semangat berbisnis!


Baca Juga:

Aset tetap atau aktiva tetap mengacu pada aset berwujud jangka panjang yang digunakan dalam operasi bisnis. Jenis aset ini memberikan keuntungan finansial jangka panjang, memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun, dan diklasifikasikan sebagai property, plant, and equipment (PP&E) (PP&E) di neraca.

Karakteristik Aset Tetap

1. Aset yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun

Aktiva tetap adalah aktiva tidak lancar yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun dan muncul di neraca perusahaan sebagai properti, pabrik, dan peralatan (PP&E).

2. Aset yang dapat disusutkan

Kecuali tanah, aset jenis ini mengalami penyusutan untuk mencerminkan keausan dan depresiasi saat penggunaan aset

3. Aset yang digunakan dalam operasi bisnis dan memberikan keuntungan finansial jangka panjang

Aset jenis ini digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa dan menghasilkan pendapatan. Mereka tidak dijual kepada pelanggan atau ditahan untuk tujuan investasi.

4. Aset ini tidak likuid

Aktiva tetap adalah aset tidak lancar di neraca perusahaan dan tidak dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang kas.

Baca juga: Buku Besar Pembantu: Pengertian, Fungsi, dan Contoh Kasus

Pentingnya Aset Tetap

Aset jenis ini sangat penting bagi perusahaan mana pun. Selain digunakan untuk membantu bisnis menghasilkan pendapatan, mereka sangat diperhatikan oleh investor ketika memutuskan apakah akan berinvestasi di perusahaan. Sebagai contoh, rasio perputaran aktiva tetap digunakan untuk menentukan efisiensi aktiva tetap dalam menghasilkan penjualan.

Perusahaan yang lebih efisien menggunakan aset tetapnya menikmati keunggulan kompetitif dibandingkan pesaing mereka. Pemahaman tentang apa yang merupakan dan bukan merupakan aktiva tetap sangat penting bagi investor, karena berdampak pada evaluasi perusahaan.

Baca juga: Apa itu Prosedur Audit? Mari Ketahui Lebih Jauh Pengertiannya

Contoh Aset Tetap

  1. Tanah
  2. Mesin
  3. Bangunan dan fasilitas
  4. Kendaraan (mobil perusahaan, truk, forklift, dll.)
  5. Furniture
  6. Perangkat komputer
  7. Alat dan Mesin

Meskipun daftar di atas terdiri dari contoh aktiva tetap, mereka tidak harus bersifat universal untuk semua perusahaan. Dengan kata lain, apa yang merupakan aktiva tetap untuk satu perusahaan tidak dapat dianggap sebagai aktiva tetap untuk perusahaan lain.

Misalnya, perusahaan pengiriman akan mengklasifikasikan kendaraan yang dimilikinya sebagai aktiva tetap. Namun, perusahaan yang memproduksi kendaraan akan mengklasifikasikan kendaraan yang sama dengan persediaan. Karenanya, pertimbangkan sifat bisnis perusahaan saat menentukan aktiva tetap.

Baca juga: Pengertian Jurnal Khusus dan Perbedaannya dengan Jurnal Umum

Relevansi Aktiva Tetap pada Laporan Keuangan

Aktiva tetap memiliki implikasi tertentu pada laporan keuangan perusahaan, berikut adalah hubungan antara aset tetap dengan beberapa jenis laporan keuangan:

Neraca keuangan

Aktiva tetap adalah proses kapitalisasi. Ketika perusahaan membeli suatu aktiva tetap, mereka mencatat biaya sebagai aset pada neraca alih-alih membiayainya ke dalam laporan laba rugi.

Karena sifat aktiva tetap yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menghasilkan pendapatan, aktiva tetap awalnya dikapitalisasi pada neraca dan kemudian secara bertahap disusutkan selama masa manfaatnya.

Aktiva tetap ditampilkan sebagai properti, pabrik, dan peralatan (aset tidak lancar) di neraca perusahaan.

Misalnya, perusahaan yang membeli printer seharga Rp1.000.000 akan mencatat aset di neraca sebesar 1.000.000. Selama masa manfaatnya, printer secara bertahap akan mengurangi nilainya sendiri dari neraca.

Laporan laba rugi

Kecuali tanah, aktiva tetap menghadapi depresiasi. Hal ini untuk mencerminkan penyusutan dan pengurangan nilai dari penggunaan aset tersebut dalam operasi perusahaan. Depresiasi muncul pada laporan laba rugi dan mengurangi laba bersih perusahaan.

Misalnya, perusahaan yang membeli printer seharga1.000.000 dengan masa manfaat 10 tahun dan nilai residu akan mencatat penyusutan 100.000 pada laporan pendapatannya setiap tahun.

Laporan Arus Kas

Ketika perusahaan membeli atau menjual aktiva tetap dengan uang kas, itu tercermin di bagian aktivitas investasi dalam laporan arus kas. Pembelian aktiva tetap merupakan arus kas keluar dan dikategorikan sebagai “pengeluaran modal”, sedangkan penjualan aktiva tetap merupakan arus kas masuk dan dikategorikan sebagai “hasil dari penjualan aset tetap.”

Misalnya, perusahaan yang membeli printer seharga 1.000.000 menggunakan kas, maka perusahaan  akan melaporkan pengeluaran modal sebesar  1.000.000 pada laporan arus kasnya.

Baca juga: Rasio Keuangan: Pengertian, Fungsi, dan Berbagai Jenisnya

Kesimpulan

Itulah pengertian lengkap, karekteristik, contoh, dan hubungannya aset tetap atau aktiva tetap dalam laporan keuangan bisnis Anda. Sebagai pemilik bisnis Anda harus bisa mengkalkulasikan dan mengorganisir seluruh aktiva tetap yang ada dalam usaha untuk memudahkan Anda mencari “nilai” dari perusahaan Anda dan memastikan kesehatan bisnis secara menyeluruh.

Sebagai contoh, seiring dengan berkembangnya bisnis, tentu Anda akan bekerja sama dengan investor untuk melakukan penambahan modal. Dengan penghitungan aktiva yang terperinci, tentunya ini bisa memudahkan Anda mencari investor karena data keuangan Anda yang lengkap dan terperinci.

Baca juga: Apa Itu Biaya Variabel Berikut Pengertian dan Perbedaannya Dengan Biaya Tetap

Jika Anda kesulitan untuk mengelola aset tetap dalam bisnis, Anda bisa mencoba untuk menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur pengelolaan aset yang lengkap seperti Accurate Online.

Accurate Online adalah software akuntansi yang memiliki fitur penghitungan aset terbaik yang akan memandu Anda dalam memahami dan mengelola fitur Aset Tetap, Kategori Aset, Kategori Aset Tetap Pajak, hingga Disposisi Aset Tetap dan Data Aset Perlokasi.

Jadi apalagi yang Anda tunggu? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: