Ketika kita melihat citra, kita melihat berbagai obyek yang ukuran dan bentuknya berbeda-neda. Beberapa obyek tersebut mungkin dapat dikenali secara langsung tetapi mungkin yang lain tidak dapat dikenali, tergantung pada kemampuan interpretasi seseorang. Apabila kita dapat mengenali apa yang kita lihat pada foto dan menyampaikan informasi tersebut kepada orang lain, maka kita sedang berlatih interpretasi citra. Citra berisi data fotografik mentah. Data tersebut bila diproses oleh otak manusia menjadi informasi yang berguna. Citra berisi rekaman rinci kenampakan permukaan bumi pada saat pemotretan. Seorang penafsir foto dengan sistematik mengkaji foto tersebut, dan sering juga material pendukungnya seperti peta dan laporan pengamatan medan. Berdasarkan studi ini dilakukan interpretasi atas sifat fisik yang tampak pada foto. Keberhasilan di dalam interpretasi foto sangat bervariasi tergantung dari latihan dan pengalaman penafsir, sifat obyek yang diinterpretasi, dan kualitas foto yang digunakan. Pada umumnya, penafsir foto yang paling mampu memiliki daya pengamatan tajam dipadu dengan imajinasi. Interpretasi citra merupakan proses menganalisis suatu citra yang berdasarkan atas penyidikan karakteristiknya atau atributnya pada citra. Unsur interpretasi citra terdiri dari sembilan unsur yaitu rona atauwarna, ukuran, bentuk, tekstur, pola / tinggi, bayangan situs, asosiasi dan konvergensi bukti. Sembilan unsur ini tersusun secara jenjang. Pada pembahasan ini, saya mengambil foto pankromatik hitam putih dengan resolusi 0,5 meter pada daerah Sidoharjo Kabupaten Pacitan. Daerah ini merupakan daerah pesisir serta daerah tersebut merupakan daerah muara. Citra pankromatik ini apabila dikaji sesuai dengan unsur interpretasi: Rona Rona terjadi karena setiap benda yang terpotet mempunyai sifat memantulkan sinar matahari yang berlainan maka akibatnya sinar yang menyentuh film menjadi berlainan, sehingga dihasilkan rona yang berlainan pula. Rona cerah dihasilkan oeleh benda yang dapat memantulkan sinar matahari, dan sebaliknya. Selain dapat mengenali beberapa jenis batuan, rona juga ada yang disebut linesments, yaitu rona yang gelap yang berbentuk garis yang lurus-lurus atau kedudukannya sudut menyudut. Ini disebabkan adanya struktur geologi seperti patahan atau kekar, sehingga pada daerah tersebut merupakan daerah yang lunak atau lemah. Rona atau warna, berdasarkan rona yang ada pada foto pankromatik, bisa di lihat dari pantulan cahaya matahari yang dipantulkan oleh permukaan objek. Ada lima faktor yang mempengaruhi rona pada citra, yaitu: karakteristik objek, bahan yang digunakan, pemprosesan emulsi, cuaca dan letak objek. Permukaan kasar menimbulkan warna gelap. Contonya yaitu ladang, terlihat kasar, beda dengan area berlari di stadion terlihat lebih cerah karena permukaannya halus. Secara warna maka foto pankromatik ini tidak bisa dianalisis secara sempurna, baik vegetasi maupun reliefnya, namun pada foto ini bisa terlihat karena jarak pemprotetan lebih dekat dengan objek, kita bisa mengetahui mana yang berupa daerah vegetasi, pemukiman, lahan kering, lahan basah dan lain sebagainya. Objek yang lembab atau basah juga bisa menimbulkan rona yang gelap, bisa kita lihat sungai, sungai pada foto tersebut sangat gelap. Sungai sepanjang itu terlihat gelap, baik yang sungai besar maupun sungai yang kecil.hal ini dipegaruhi oleh serapan oleh air pada spectrum inframerah lebih besar dai serapan oleh air pada spectrum tampak. Atap pada foto pankromatik ini sangat baik memantulkan cahaya, maka rona yang bisa diinterpretasi bercahaya cerah. Foto ini merupakan daerah pesisir, bisa kita lihat pasir yang berada di samping sungau bisa kita lihat, walaupun tak sesempuna sekali. Rona yang dihasilkan dari vegetasi yang bisa kita lihat, pohon yang ada di samping kiri gambar lebih rapat tajuknya, ini menunjukkan kerapatan vegetasi yang ada, serta umur vegetasi tersebut bisa dikatakan sudah tua umurnya. Beda dengan vegetasi yang ada pada sebelah kanan foto, vegetasi sudah jarang, dan mulai tertata, ini menandakan bahwa vegetasi ini merupakan pohon rumahan, yang diantaranya pohon mangga, pohon rambutan dan lain sebagainya. Cuaca juga bisa mempengaruhi rona yang di tampilkan, akantetapi pada foto ini, cuaca cerah, jadi hasil pengambilan foto terlaksanakan dengan bagus. Selain itu jarak pemotretan juga mempengaruhinya. Semakin dekat jarak memotetnya maka semakin Nampak jelas fotonya yang dihasilkan. Bentuk Ukuran Tekstur Tekstur sering dinyatakan dengan kasar, halus, beldu dan belang-belang. Contoh pengenalan objek berdasarkan tekstur , yaitu hutan yang terdapat sebelah kanan stadion bertekstur kasar, sawah dan emak-semak yang berada di sekitar stadion bertekstur sedang, serta yang bertekstur halus diantaranya yaitu lapangan bola, tempat belari, jalan, dan sungai. Walaupun sungai berona gelap, akan tetapi didalam tekstur sungai tergolong bertekstur halus karena permukaan air yang selalu tenang. Pola Pola, tinggi dan banyangan yang terdapat pada foto pankromatik ini, rona yang sama antara sungai dengan jalan raya, yang membedakan adalah rona, yaitu jika sungai polanya berkelok, sedangkan jalan raya relative lebih lurus. Sungai disekitanya tidak rata , sedangkan pada jalan samping kanan kirinya lebig rapi, kerena menunjukkan pembatas antara aspal dengan vegetasi sekitanya. Pemukiman yang terdapat di foto ini pola pemukiman yang memanjang mengikuti arah jalan raya maupun jalan arteri, namun ada juga yang mengelompok di daerah tertentu, yang biasanya kawasan tersebut dekat dengan pasar, terminal dan lain sebagainya. Pada foto itu, pemukiman masih sangat jarang. Adanya keseimbangan antara lingkungan alam dengan lingkungan sosial. Pola hutan pada foto tersebt sangat tidak teratur, beda dengan pola sawah, bisa kita lihat dibuat per petak, yang masing-masing petak mempunyai besar yang berbeda-beda. Bayangan Bayangan bersifat menyembunyikan detail yang berada didaerah gelap, selain itu bayangan juga bisa menunjukan kapan waktu pemotretan, untuk itu kita harus mengetahui arah yang ada dalam peta, mengetahui antara rah barat maupu timur. Bayangan mempermudah kejelasan bentuk aslinya yang kurang jelas bila diamati langsung oleh mata pada objeknya. Pada foto pankromatik ini bisa kita lihat pada temboknya sebelah barat, lebih berwarna hitam, ini menunjukan tembok stadion tersebut sangat tinggi. Selain itu bisa dikenali kapan waktu pemotretan, karena bayangan berada pada bagian barat stadion, maka disimpulkan bahwa pemotretan dilakukan pada pagi hari. Karena pemotretan terbaik itu pada siang hari maupun pada sore hari. Selain stadion, bisa kita lihat tiga bangunan yang besar yang terdapat sebelah selatan jalan raya, bisa dianalisis bahwa bangunan ini besar dan tinggi, karena bayangan yang dihasilkan besar. Begitu juga bangunan yang terdapat di sebelah barat stadion, itu juga sama halnya dengan bangunan yang terdapat di sebelah selatan jalan raya. Situs Asosiasi Konvergensi bukti Interpretasi yang baik harus mengetahui cara-cara interpretasi yang lebih memudahkan interpretasinya, yaitu harus mengatahui data acuan, mengetahui unsur-unsur interpretasi citra, penangan data harus teliti dan cermat, pengamatan stereoskopik dengan baik, mengetahui metode pengkajian dengan benar serta penerapan konsep multi. Referensi |