tirto.id - Bahasa Indonesia mempunyai bentuk kata baku dan tidak baku. Penggunaan bentuk kata baku dan tidak baku tersebut digunakan sesuai dengan konteks yang ada. Selain itu, bahasa Indonesia juga mengenal ragam dan laras. Sama seperti baku dan tidak baku, penggunaan dari ragam dan laras pun harus melihat konteks yang ada. Menurut KBBI, baku merupakan tolok ukur yang berlaku untuk kuantitas atau kualitas yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan; standar. Standar tersebut sudah diakui oleh masyarakat untuk menjadi pedoman yang digunakan oleh masyarakat itu sendiri.
Kata Baku
Bentuk kata baku digunakan dalam konteks sosial yang formal. Seperti misalnya penulisan ilmiah ataupun situasi formal (pengadilan, rapat organisasi, presentasi ilmiah, dan lain sebagainya). Dalam pembicaraan, seorang penutur selalu mempertimbangkan teman penutur, isi dari pembicaraan, dan suasana dalam pembicaraan tersebut. Dengan adanya pertimbangan tersebut, timbul ragam pemakaian bahasa sesuai dengan fungsi dan situasinya. Kata baku dalam ragam ilmiah maupun formal bertujuan untuk memanfaatkan potensi bahasa Indonesia untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori, atau gabungan dari keempat hal tersebut untuk dijelaskan dengan konkret, baik secara lisan maupun tulisan kepada orang lain. Hal ini disebabkan karena kata baku digunakan sebagai rujukan yang resmi dalam kaidah bahasa oleh sebagian besar masyarakat sehingga mempunyai pengertian dan rujukan yang sama.
Kata Tidak Baku
Selain kata baku, terdapat juga kata tidak baku (tidak baku). Situasi yang menggunakan ragam ini dapat dilihat di pasar, rumah tangga, pinggir jalan, dan lain sebagainya. Penggunaan bahasa tidak baku ini berfungsi sebagai alat komunikasi antarsahabat, antargolongan, dan keluarga. Dapat disimpulkan kata non baku adalah kata-kata yang belum berterima secara resmi atau kata-kata yang tidak mengikuti kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia. Kata-kata tidak baku dapat berupa kata-kata dari dialek-dialek bahasa Indonesia yang ada, kata-kata serapan bahasa daerah yang belum berterima, dan kata-kata bahas asing yang tidak memenuhi persyaratan ejaan dalam bahasa Indonesia, kata-kata bahasa Indonesia yang dieja sebagai bahasa asing, dan kata-kata bentukan yang tidak menuruti kaidah yang berlaku. Menurut Sukirman dalam Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi (2016:24) pemakaian kedua ragam bahasa itu, ragam baku adalah ragam bahasa yang dilambangkan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat dalam pemakaiannya sehingga dijadikan rujukan, kerangka, dan acuan dalam norma kaidah kebahasaan. Sebagai kerangka rujukan, ragam baku yang menentukan benar atau tidaknya pemakaian bahasa, sedangkan ragam tidak baku cenderung dianggap menyalahi pemakaian bahasa yang berlaku.
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
KATA TIDAK BAKU
atau
tulisan menarik lainnya
Abraham William
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
PEMBAHASAN SOAL UN 2016/2017 BAHASA
INDONESIA SMK/MAK
KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN Kunci Jawaban: DPembahasan Soal tersebut menanyakan kata tidak baku dalam teks. Jika dikaitkan dengan kisi-kisi soal UN 2017/2018 termasuk ke dalam ruang lingkup menyunting kata, kalimat, dan paragraf level kognitif pengetahuan dan pemahaman. Kompetensi yang diuji yaitu mengidentifikasi kesalahan penggunaan kata. BACA KISI-KISI UJI COBA UN2017/2018 BAHASA INDONESIA SMK/MAK Kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia atau pedoman umum ejaan bahasa Indonesia. Kata tidak baku dalam teks tersebut yaitu epektif dan kontek (opsi D).
RINGKASAN MATERI Pengertian Kata Baku dan Tidak Baku Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Sedangkan kata tidak baku adalah kata yang tidak sesuai dengan ejaan kaidah bahasa Indonesia. Kaidah bahasa Indonesia ini lebih dikenal sebagai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Selain itu, kamus bahasa Indonesia juga menjadi salah satu rujukan dalam penentuan baku atau tidaknya suatu kata. Kata baku sering digunakan pada kalimat resmi ataupun percakapan resmi, misalnya pada pidato atau ketika berbicara kepada orang yang lebih dihormati. Kata tidak baku lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, misalnya dengan teman atau anggota keluarga. Kata tidak baku dapat dikenali salah satunya dari penulisannya. Fungsi Kata Baku dan Tidak Baku Kata baku bukan hanya ditujukan agar pembicaraan atau penulisan menjadi lebih resmi, akan tetapi terdapat fungsi lain. Fungsi kata baku dalam bahasa antara lain: 1. Pemersatu Pemakaian kata baku penting diterapkan di seluruh wilayah Indonesia yang berupa kepulauan. Hal ini dapat membuat bahasa menjadi salah satu alat pemersatu beragam kelompok. Kekhasan dialek bahasa pada masing-masing kelompok dapat dipersatukan dengan bahasa baku sehingga menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa Indonesia. 2. Pemberi kekhasan Penggunaan bahasa baku menjadi pembeda dari bahasa yang lain. Dengan itu penerapan kata atau bahasa baku dapat memperkuat rasa kepribadian nasional masyarakat Indoensia. 3. Pembawa Wibawa Penggunaan kata baku dalam bahasa Indonesia dapat memperlihatkan kewibawaan masyarakat Indonesia itu sendiri. Masyarakat yang bertutur kata dengan baik dan benar akan memperoleh wibawa dan kehormatan di mata orang lain. Dan pada akhirnya dapat membuat orang lain kagum atas bahasa Indonesia. 4. Kerangka Acuan Kaidah dalam penggunaan kata baku menjadi tolak ukur tentang benar atau tidaknya pemakaian dan penerapan bahasa seseorang. Fungsi kata baku lebih berkaitan dengan urusan yang berkaitan dengan bangsa, sedangkan kata tidak baku mempunyai fungsi dalam area yang lebih kecil. Kata tidak baku berfungsi dalam menciptakan kenyamanan, keakraban, dan suasana santai ketika bercengkerama atau berkomunikasi dengan keluarga dan teman. Ciri-Ciri Kata Baku dan Tidak Baku Beberapa penentuan kata baku dapat dilihat dari ciri-cirinya. Ciri ciri kata baku antara lain: 1. Kata baku tidak dapat berubah setiap saat 2. Tidak terpengaruh bahasa daerah 3. Bukan bahasa percakapan sehari-hari 4. Tidak terpengaruh bahasa asing 5. Penggunaan kata baku sesuai dengan konteks di dalam kalimat 6. Kata baku tidak mempunyai arti yang rancu 7. Kata baku tidak mengandung arti pleonasme (lebih dari apa yang diperlukan) 8. Pemakaian imbuhan pada kata baku secara eksplisit Ciri-ciri kata tidak baku antara lain: 1. Dapat terpengaruh bahasa daerah atau bahasa asing 2. Terpengaruh oleh perkembangan zaman 3. Digunakan pada percakapan santai 3 (Tiga) Trik Agar Anda Menguasai Kata Baku Menguasai kata baku tidak bisa dalam satu malam. Untuk itu, 3 (tiga) trik di bawah ini dapat membantu Anda menguasainya. 1. Hafal sedikit demi sedikit Mulai sekarang, hafal sedikit demi sedikit kata baku yang tertera pada tabel di atas atau di buku Pedoman Ejaan Umum Bahasa Indonesia yang Anda miliki. Misalnya, Anda menghafal 1-2 kata baku setiap harinya. 2. Gunakan sesering mungkin Saat Anda menulis di media apa pun (misalnya Facebook dan WhatsApp), gunakan kata baku. Jangan malu dibilang orang serius. Jangan pula takut disebut pamer kepintaran. Pokoknya, gunakan kata-kata tersebut sesering mungkin dalam kehidupan sehari-hari Anda. 3. Cek menggunakan KBBI online Saat sedang menulis, mungkin Anda lupa satu atau lebih kata baku. Tandai kata tersebut (misalnya dengan highlight kuning) dan lanjutkan menulis. Setelah selesai menulis, kunjungi Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Jaringan (KBBI online) untuk mengecek kata tersebut. Jika tautan di atas susah diakses, coba http://kbbi.web.id/. (http://www.tipsmenulisbuku.com/kata-baku/) CONTOH KATA BAKU DAN TIDAK BAKU Kata baku kata tidak baku Apotek Apotik Fitnah Pitnah Silakan Silahkan Cenderamata Cinderamata Telur Telor Nasihat Nasehat Lembap Lembab Aktif Aktip Teknik Tehnik Antena Antene Anugerah Anugrah Harfiah Harafiah Jadwal Jadual Senin Senen Rabu Rabo, Rebo Jum’at Jummat Tidak Enggak Demi apa Miapa Serius Ciyus Sontek Contek Berbicara Ngomong, Ngobrol Dengan Sama Efektif Efektiv Zaman Jaman Memikir Pikirin Menemukan Nemu Melihat Liyat Membuat Bikin Berkata Bilang Datang Dateng Debit Debet Karier Karir Telepon Telefon Kaus Kaos Museum Musium Dekret Dekrit Terampil Trampil Desain Disain Deskripsi Diskripsi Nonton Tonton Menoleh Menengok Dengar Denger Bus Bis Saraf Sarap Antri Antre Bosan Bosen Pusing Pening Definisi Difinisi Di rumah Dirumah Sportif Sportip Bidik Keker Tanam Tanem Kempis Kempes Pasif Pasip Pahit Pait Asam Asem Teman Temen Sahabat Sohib Kencang Kenceng Cedera Cidera Ingat Inget Terkilir Keseleo Asas Azas Menyeret Menseret Takut Ngeri Pensil Pinsil Negeri Negri Atmosfer Atmosfir Praktek Praktik Angkat Tenteng Hijau Ijo Tenang Kalem Kacau Kaco Ngasal Ngaco Bundar Bunder Formal Formil Film Pelem Episode Episod Risleting Resleting Aktivitas Aktifitas Asap Asep Atlet Atlit Anda Ente, anda Analisis Analisa Andal Handal Tangkap Tangkep Detail Detil Februari Pebruari Hakikat Hakekat Izasah Ijasah Kompleks Komplex Kualitas Kwalitas Merek Merk Penasihat Penasehat Peduli Perduli Risiko Resiko Putri Puteri Putra Putera Surga Sorga Mengubah Merubah Saya Gue Diagnosis DiagnosaCendekiawan Cendikiwan Ekstra Extra Gizi Giji Kencang KebutImbau Himbau Cabai Cabe Sholat Shalat Salam Salim Istri Isteri Kuantitatif Kwantitatif Kualitas Kwalitas Lubang Lobang Maaf Ma’af Masjid Mesjid Cepat Gesit Mulia Mulya Paham Faham Paspor Pasport Sekadar Sekedar Terlajur Telanjur Wujud Ujud Sampai Sampe Subjek Subyek Objek Obyek Teknologi Tehnologi Telantar Terlantar Serius Srius (http://www.kelasindonesia.com/2015/04/pengertian-dan-ratusan-contoh-kata-baku-dan-tidak-baku.html) |