Keaneka ragaman hayati tingkat ekosistem yang paling tinggi variatifnya terdapat di daerah

Keragaman Hayati bukan hanya merupakan beragamnya antar jenis organisme hayati, keragaman ini terjadi pada seluruh aspek hayati yang membingkai kehidupanya. Keragaman dalam seluruh aspek hayati ini menjadi sebuah keniscayaan untuk berlangsungnya masyarakat kehidupan di muka bumi ini. Kehidupan ini dihidupkan oleh Tuhan Sang Maha Pencipta di dalam sebuah Sistem Kehidupan yang dalam bahasa religi disebut Kemaslahatan Hayati. Keragaman hayati yang terjadi dalam sebuah sistem hidup meliputi dua aspek besar yaitu: aspek lingkungan (ruang tempat hidup) dan aspek organisme hayati.

KERAGAMAN ASPEK LINGKUNGAN ( RUANG TEMPAT HIDUP )

Aspek ruang adalah aspek yang membingkai kehidupan hayati, aspek ini merupakan tempat dimana proses hidup itu dijalani yang kemudian dikenal dengan kata lingkungan hidup, keragaman bentuk lingkungan hidup inilah yang menjadi aktor terbentuknya keragaman hayati yang terjadi di dalamnya. Secara terperinci bentuk dan macam lingkungan hidup ini adalah sebagai berikut:

1.    Lingkungan Perairan

Lingkungan ini terdiri dari dua bentuk yaitu: perariran laut dan perairan darat. Perairan laut akan diberagamkan oleh beberapa faktor Antara lain: bentuk iklim (curah hujan, suhu tipe iklim), kedalaman perairan, posisi perairan terhadap daratan, aksesebilitas atau interaksi terhahadap perairan darat (muara sungai), bentuk topografi pantai. Perairan darat diberagamkan oleh faktor: iklim, topografi, ketinggian tempat dan bentuk perairan    (danau, sungai permukaan, sungai bawah tanah, rawa). Lingkungan perairan ini akan menghasilkan kehati berupa: komunitas ikan, ampibia, mamalia air, reptil, serangga air, bemacam udang, kepiting, berbagai jenis molusca air. berbagai tumbuhan air (ganggang, lumut, pito plangton, zoo plangton dan masih banyak lagi).

Keaneka ragaman hayati tingkat ekosistem yang paling tinggi variatifnya terdapat di daerah
  

Gambar1. Terumbu karang, bagian dari lingkungan perairan

2.    Lingkungan Darat

Lingkungan hidup yang berada di zona daratan. Lingkungan ini diberagamkan oleh Faktor: Iklim, ketinggian tempat, bentuk topografi, bentuk bentang alam dan jenis tanah maupun batuan (vulkanis dan sedime). Lingkungan darat akan menghasilkan keragaman hayati dari bangsa mamalia, bangsa serangga, bangsa molusca, bangsa tumbuhan, bangsa burung, bangsa nematoda, bansa hepertofauna dan masih banyak lagi.

3.    Geografis  (Latitude): Tropis, Subtropis, Polar (kutub)

Keragaman ini dibingkai oleh posisi suatu tenpat dalam garis lintang bumi, terhadap letaknya di posisi garis lintang ini akan dikenal tiga bentuk yaitu:

a.       Tropis: kawasan yang selalu mendapatkan sinar matahari dengan intensitas yang cukup, yaitu kawasan di garis ekuator bumi, tempat ini menghasilkan kehati yang terbesar, hal ini disebabkan banyak organisme hidup yang mampu dan sanggup menjalani kehidupanya di tempat ini;

b.      Sub Tropis: kawasan yang tidak selamanya mendapatkan sinar matahari dengan intensitas yang sama, yaitu kawasan yang berada di sebelah utara dan selatan garis ekuator mendekati kutub. Tempat ini tingkat keragaman hayatinya semakin rendah, hal ini disebabkan tidak semua organisme mampu hidup ditempat ini, hanya mereka yang sanggup berada di lingkungan bersuhu rendah dengan intensitas cahaya matahari yang fluktuatif;

c.       Kutub (Polar): kawasan yang menerima cahaya matahari sangat sedikit, yaitu kawasan di kutub utara dan selatan bumi, ditempat ini tingkat keragaman hayatinya sangat rendah, hanya organisme yang mampu hidup di suhu sangat rendah yang mampu hidup di sini;

Berlatar belakang aspek geografis ini muncullah beberapa ekosistem bioma klimaks sebagai rumah Organisme hayati menjalani kehidupanya antara lain: Hutan Tropis, Hutan Muson, Savana (padang rumput), Hutan Sub Tropis yang didominasi koniferae, Tundra    (padang lumut) dan hamparan es permanen di kutub bumi.      

4.    Altitude ( Pantai/dataran rendah, dataran tinggi dan Pegunungan)

Keragaman yang disebabkan oleh faktor ketinggian tempat dari permukaan laut, berdasarkan faktor ini akan ditemukan beberapa bentuk kawasan antara lain: kawasan sempadan pantai, dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan. Kawasan-kawasan ini akan menyebabkan terbentuknya beberapa komunitas antara lain: Hutan Mangrove, Hutan Pantai, Hutan Dataran Tinggi dan Hutan kawasan Pegunungan tinggi.

KERAGAMAN ORGANISME HAYATI 

Keragaman organisme hayati adalah keragaman yang terjadi pada unsur makhluk hidup flora maupun fauna. Keragaman ini secara ilmiah adalah merupakan keragaman yang diformulasikan dalam susunan taksonomi, yang meliputi antara lain:

1.      Keragaman Bangsa (Kingdom/Kerajaan): ada 2 Kehati: Bangsa Tanaman  (Flora) dan Bangsa Hewan (Fauna).

2.      Keragaman Divisi (Divisio): Ada 2 Kehati: Organisme Tingkat Rendah (Bersel Tunggal) dan Tinggi (Bersel Banyak)

3.      Keragaman Suku (Ordo)

  1. FLORA: Briophyta (lumut), Pteridophyta (Tumbuhan Paku) dan Spermatophyta (Tanaman Berbiji ) ada dua macam Sub Ordo yaitu: Berbiji tertutup ( Angiospermae )  dan  Berbiji Terbuka ( Gymnospermae )
  2. FAUNA: Insecta (Serangga), Colenterata (Bangsa kaki seribu), Nemathoda (Cacing), Decapoda (Kepiting), Molusca (Hewan Lunak/Siput ), Pisces (Ikan), Aves (Ikan) dan Mamalia (Binatang menyusui)

Keaneka ragaman hayati tingkat ekosistem yang paling tinggi variatifnya terdapat di daerah

Gambar2. Attacus sp.

4.       Keragaman Keluarga (Familia): keragaman keluarga atau kerabat, keragaman ini berada dibawah keragaman Ordo. Setiap ordo akan ditemukan berbagai Famili, contoh Tanaman dari sub ordo Angiospermae akan ditemukan famili Apocinacea, Gramineae, leguminoseae, Verbenaceae, Mirtaceae dan masih banyak lagi  

5.       Keragaman  Rumpun (Genus) , keragaman tingkat rumpun, keluarga kecil dibawah familia, nama genus ini akan ditulis sebagai nama depan jenis atau species pada nama botani atau ilmiah suatu jenis organisme hayati, contoh genus Acacia untuk rumpun akasia yang berasal dari famili leguminosae ordo Angiospermae: Acacia auriculiformis, Acacia decuren, Acacia leptocarpa, Acacia mangium, Acacia Aulacocarpa, Acacia libec, Acacia vilosa, cacia auraria. Berbagai jenis akasia tersebut berasal dari rumpun yang sama, yaitu rumpun Acacia 

6.       Keragaman Jenis (Species), keragaman antar jenis atau species, contoh berbagai jenis akasia dari genus Acacia.

7.    Keragaman Sub Species (Varietas/Ras), keragaman dibawah keragaman species, keragaman ini disebut varietas atau ras. Keragaman ini disebabkan oleh faktor alami dan buatan manusia. Keragaman varietas oleh buatan manusia diproduksi melalui crosing       (hibridisasi secara buatan) atau mutasi gen. Keragaman varietas secara alami di latar belakangi perbedaan tempat tumbuh (provenance) dan hibrid secara alami. Varietas yang disebabkan oleh provenance disebut dengan ras lahan atau strain.

Contohnya: species padi (Oryza sativa) terdapat beragam varietas, misalnya varietas Ciluwung, Cikapundung, IR64. Seringkali antar varietas tersebut dilakukan penyilangan-penyilangan lagi untuk menghasilkan varietas-varietas baru dengan sifat-sifat yang diinginkan yang biasanya bersifat lebih unggul. Ketiga varietas Ciluwung, Cikapundung dan IR64 disilangkan menghasilkan varietas padi Cibogo.

Muh. Taufik JP