Kecepatan untuk melakukan usaha disebut ….

Kecepatan untuk melakukan usaha disebut ….

UV Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at uv.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Kata “energi” tentunya sudah sering kamu dengar dong, Squad? Ketika bermain bola, melihat buah durian jatuh dari pohon, atau bahkan menyalakan kompor saat memasak, kamu akan menemukan energi. Lho, energi bukannya yang kita butuhkan kalau mau lari, ya? Nah, daripada bingung-bingung, lebih baik kamu baca artikel ini sampai habis biar lebih mengenal energi dalam fisika. Yuk!

Dalam fisika, energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha [kerja] atau melakukan suatu perubahan. Ada beberapa jenis energi yang umum kamu temukan di kehidupan sehari-hari, yaitu:

1. Energi Kinetik

Energi kinetik adalah energi yang disebabkan oleh gerak suatu benda yang memiliki massa/berat. Sehingga, semua benda yang bergerak dengan kecepatan tertentu memiliki energi kinetik, sedangkan semua benda yang diam tidak memiliki Energi kinetik. Untuk menghitungnya, kamu bisa menggunakan rumus ini:

Berdasarkan rumus tersebut, dapat kita ketahui jika benda bergerak semakin cepat, maka energi kinetik benda semakin besar. Demikian juga jika massa benda semakin besar, maka energi kinetik benda akan semakin besar. Berbagai penerapan energi kinetik ini dapat kamu temukan ketika sedang mengendarai sepeda motor dengan kelajuan konstan, bermain bola dan bolanya menggelinding di tanah, ataupun ketika membantu ibu menjaga adik di dorongan bayi.

Mendorong kereta bayi termasuk dalam contoh energi kinetik, Squad. Termasuk ketika si ibu menggunakan skateboard-nya ketika berjalan lurus, yaa. [Sumber: giphy.com].

Baca juga: Memahami Konsep Usaha dalam Fisika.

2. Energi Potensial

Energi potensial [Energi potensial gravitasi] adalah energi yang tersimpan pada benda karena kedudukan atau posisi benda terhadap titik acuannya [biasanya ketinggian benda diukur dari permukaan tanah]. Dari pengertian tersebut, kita bisa tahu bahwa benda yang diam namun berada di ketinggian tertentu maka akan memiliki energi potensial. Sedangkan, benda yang bergerak namun tidak memiliki ketinggian maka tidak memiliki energi potensial. Rumus menghitung energi potensial [Ep] sebagai berikut:

Dari rumusnya, kita bisa tahu jika posisi suatu benda terhadap titik acuannya semakin tinggi, maka energi potensial gravitasinya juga semakin besar. Penerapan Energi Potensial ini bisa kamu lihat ketika melihat buah yang tergantung pada pohon ataupun PLTA [Pembangkit Listrik Tenaga Air] mengubah energi potensial menjadi energi listrik.

Ketika kamu terjatuh seperti ini, kamu juga bisa menghitung besarnya energi potensial yang ada lho, Squad. [Sumber: giphy.com].

3. Energi Mekanik

Energi mekanik adalah energi total yang dimiliki oleh semua benda yang bergerak dengan kecepatan tertentu sekaligus berada pada kedudukan [posisi] tertentu terhadap titik acuannya. Energi Mekanik adalah penjumlahan energi potensial dan energi kinetik.

Dari rumus itu, bisa dilihat jika energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki suatu benda bernilai besar, maka energi mekaniknya juga semakin besar.

Kalau kamu perhatikan, banyak sekali lho bentuk-bentuk energi yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Contoh energi apa lagi Squad yang bisa kamu sebutkan? Setelah paham tentang energi dalam fisika ini, pemahaman kamu akan makin lengkap kalau kamu latihan soal di RuangUji.

Untuk kegunaan lain, lihat Usaha [disambiguasi].

Usaha atau kerja [dilambangkan dengan W dari Bahasa Inggris Work] adalah energi yang disalurkan gaya ke sebuah benda sehingga benda tersebut bergerak.

Kerja

Pemukul baseball melakukan kerja positif pada bola dengan memberikan gaya padanya.

Simbol umumWSatuan SIjoule [J]Dalam satuan pokok SI1 kg⋅m2/s2Dimensi SIM L2 T−2Turunan dari
besaran lainnyaW = Fs
W = τ θ

Usaha didefinisikan sebagai integral garis [pembaca yang tidak akrab dengan kalkulus peubah banyak lihat "rumus mudah" di bawah]:

W = ∫ C F → ⋅ d s → {\displaystyle W=\int _{C}{\vec {F}}\cdot {\vec {ds}}}

di mana C adalah lintasan yang dilalui oleh benda;

F → {\displaystyle {\vec {F}}}

adalah gaya;

s → {\displaystyle {\vec {s}}}

adalah posisi.

Usaha adalah besaran skalar, tetapi dia dapat positif atau negatif. Tidak semua gaya melakukan kerja. contohnya, gaya sentripetal dalam gerakan berputar seragam tidak menyalurkan energi; kecepatan objek yang bergerak tetap konstan. Kenyataan ini diyakinkan oleh formula: bila vektor dari gaya dan perpindahan tegak lurus, yakni perkalian titik mereka sama dengan nol.

Bentuk usaha tidak selalu mekanis, seperti usaha listrik, dapat dipandang sebagai kasus khusus dari prinsip ini; misalnya, di dalam kasus listrik, usaha dilakukan dalam partikel bermuatan yang bergerak melalui sebuah medium.

Konduksi panas dari badan yang lebih hangat ke yang lebih dingin biasanya bukan merupakan usaha mekanis, karena pada ukuran mikroskopik, tidak ada gaya yang dapat diukur. Pada ukuran atomik, ada gaya di mana atom berbenturan, tetapi dalam jumlahnya usaha hampir sama dengan nol.

Untuk benda bergerak, besarnya kerja/waktu [daya] bisa dihitung. Maka, besarnya kerja yang dilakukan gaya [diukur dalam joule/sekon atau watt] adalah perkalian skalar dari gaya [vektor] dengan kecepatan [vektor]. Perkalian skalar dari gaya dan kecepatan ini adalah daya sesaat. Seperti kecepatan yang diintegrasikan terhadap waktu untuk mendapatkan jarak total, menurut teorema dasar kalkulus, total kerja sepanjang lintasan adalah integral waktu dari daya sesaat sepanjang lintasan yang dilewati.[1]

Perhitungan usaha dapat dilakukan pada sebuah gaya [F] yang bekerja pada jarak [R] pada sumbu putar suatu benda. Pada benda tegar, sebuah momen gaya melakukan rotasi pada sudut tertentu [R] dengan nilai usaha [W] yang dapat dirumuskan melalui gerak linier yaitu: W = F. Rθ. Perhitungan F.R merupakan perhitungan momen gaya, sehingga perumusan nilai usaha dapat diubah menjadi: W= τ θ. Nilai usaha dalam gerak rotasi benda tegar dinyatakan dalam satuan Joule. Momen gaya dinyatakan dengan satuan kg.m, sedangkan sudut yang dibentuk dinyatakan dalam satuan rad.[2]

  1. ^ Resnick, Robert and Halliday, David [1966], Physics, Section 1–3 [Vol I and II, Combined edition], Wiley International Edition, Library of Congress Catalog Card No. 66-11527
  2. ^ Yuberti [2013]. Konsep Materi Fisika Dasar 2 [PDF]. Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja [AURA]. hlm. 16. ISBN 978-602-1297-30-8.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan [bantuan]

  • Abdullah, Mikrajuddin [2007]. Fisika 2A SMA dan MA Untuk Kelas XI Semester 1. Jakarta: Esis/Erlangga. ISBN 974-734-646-3.  [Indonesia]

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Usaha_[fisika]&oldid=19526833"

Video yang berhubungan

Kemampuan untuk melakukan usaha disebut energi. Usaha sebenarnya adalah perpindahan energi. Ketika pekerjaan dilakukan pada suatu benda, energi ditransfer ke benda itu. Energi diukur dalam joule (J). Energi dapat mengambil beberapa bentuk. Energi Mekanik adalah jumlah energi potensial dan energi kinetik. Energi Panas adalah jumlah energi potensial dan energi kinetik dari semua partikel dalam suatu benda. Diukur sebagai suhu. Ada 2 jenis Energi Mekanik: energi kinetik dan energi potensial Energi Kinetik (KE) adalah energi gerak. Semua benda bergerak memiliki KE. Energi kinetik bergantung pada massa dan kecepatan benda.

Persamaan matematika untuk KE:

KE = mv 2

Ada 2 macam energi potensial :

  1. Energi Potensial Gravitasi (PEg) Sebuah benda memperoleh energi potensial gravitasi ketika diangkat ke ketinggian yang lebih tinggi.
  2. Energi Potensial Elastis (PEe). Sebuah benda memperoleh energi potensial elastis ketika diregangkan atau ditekan bersama-sama. Misalnya, meregangkan karet gelang atau menekan pegas memberikan energi potensial elastis objek.
2