Informasi Umum | Diperbarui 9 December 2021 Show Memiliki anak berusia 2 tahun sering membuat kewalahan ya, Bu. Ia akan sering tiba-tiba ngambek dan menangis tanpa sebab yang jelas. Apalagi kalau sampai anak menangis hingga berteriak dan berguling-guling di tempat umum, Ibu dan Ayah mungkin akan panik dan bingung harus melakukan apa. Mengapa bisa begitu ya, Bu? Agar Ibu bisa menangani tantrum pada anak 2 tahun tersebut, simak dulu deh informasi yang sudah saya kumpulkan berikut:
Mengenal Perkembangan Emosi Anak 2 TahunMemasuki usia 2 tahun, si Kecil sudah bisa berjalan dan ingin mencoba melakukan banyak hal sendiri tanpa bantuan orang lain. Di sini ia sedang belajar untuk mengembangkan sifat kemandirian yang ia miliki. Meski begitu, ia tetap saja belum bisa sepenuhnya mandiri dan bergantung pada orang tuanya, terlebih dalam keadaan tertentu, seperti saat takut, sakit, atau lelah. Ia membutuhkan Ibu untuk membuatnya merasa tenang dan nyaman. Masalahnya adalah sulit untuk mengetahui kapan si Kecil sedang membutuhkan Ibu dan kapan sedang ingin belajar mandiri. Mungkin hari ini ia tidak keberatan untuk jauh dari Ibu, tapi besok ia ingin menempel terus pada Ibu dan anak menangis keras saat Ibu pergi. Masa ini disebut sebagai first adolescence, yaitu rasa dilema yang dimiliki si Kecil antara ingin menjadi mandiri dan terus bergantung pada Ibu. Ini adalah fase yang sangat normal dimiliki anak berusia 2 tahun, Bu. Menurut para ahli parenting, cara untuk dapat dengan lancar melewati fase ini adalah dengan memberikan si Kecil kasih sayang dan perhatian yang dibutuhkannya. Saat ia sedang mandiri, maka biarkan ia belajar melakukannya sendiri. Namun saat ia sedang ingin manja pada Ibu, maka manjakanlah tanpa berlebihan. Baca Juga: Pentingnya Kandungan Susu bagi Pertumbuhan Anak Faktor Penyebab Anak Menangis & SolusinyaSangat penting untuk mengenali penyebab anak menangis agar Ibu bisa menemukan solusi yang tepat. Ada beberapa faktor yang biasanya menjadi penyebab ia menangis, yaitu sebagai berikut:
Anak menangis adalah bentuk ungkapan perasaannya, Bu, karena di usia ini si Kecil memang masih belum memahami apa yang ia rasakan dan bagaimana cara mengutarakannya. Ibu harus bisa bersabar dan berusaha memahami apa yang ia rasakan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bu, dan selamat mencoba solusi di atas. Baca Juga : 3 Tips Mengolah Wortel Menjadi Makanan Bayi Jika Ibu masih memiliki pertanyaan dan ingin berkonsultasi seputar si Kecil, bisa mengunjungi laman Tanya Pakar, ya. Di sana ada para ahli yang akan membantu Ibu. Jangan lupa untuk registrasi terlebih dulu agar bisa menggunakan fitur tersebut. Sumber: www.motherandbaby.co.id, nakita.grid.id Kenapa anak umur 3 tahun menangis terus?Tapi menginjak usia 3-4 tahun, anak memiliki pertambahan kemampuan kognitif dan verbal yang membuatnya menangis dengan lebih banyak alasan. Diantaranya, menangis karena sakit, lelah, lapar, ingin sesuatu, mengantuk, tidak nyaman, merasa ditertawakan, mencari perhatian, takut, kecewa, marah, hingga frustasi.
Apa penyebab anak sering menangis tanpa sebab?Dikutip dari VeryWell Family, ada beberapa alasan mengapa anak menangis, seperti kelelahan, lapar, stres, mencari perhatian, atau tak ingin melakukan apa yang diminta seseorang. Anak juga bisa menangis karena bertengkar dengan temannya di sekolah atau karena frustasi.
Apa yang akan terjadi jika anak sering menangis?Semakin panjang periode balita menangis, semakin banyak kortisol yang merusak fungsi pengendali di otak bayi. Dampaknya, otak balita yang masih dalam masa perkembangan tidak mampu berkembang secara optimal. Hal inilah yang dapat meracuni otak hingga menyebabkan kerusakan.
Bagaimana cara mengatasi anak yang mudah menangis?8 Tips Mengelola Emosi Anak Sensitif dan Mudah Menangis. Jangan menyuruhnya berhenti menangis. ... . 2. Alihkan perhatiannya. ... . 3. Jangan berusaha mengubah tempramen anak. ... . 4. Berikan waktu tenang. ... . Dorong si kecil untuk berkomunikasi dengan jelas. ... . 6. Ajarkan pemecahan masalah. ... . 7. Puji usaha mereka. ... . Beri apresiasi.. |