Kenapa ibu habis melahirkan tidak boleh makan ketan?

Tentunya menyusui adalah saat-saat yang melelahkan bagi seorang bunda. Pemberian ASI eksklusif sepanjang enam bulan menjadi waktu yang sangat panjang untuk Bunda. Oleh karena itu, Bunda mungkin mencari makanan penambah energi.

Salah satu makanan penambah energi yang banyak disarankan orang adalah tape ketan. Tape adalah makanan yang sangat khas dan populer di Asia Tenggara. Bentuknya bisa bermacam-macam, begitu juga dengan olahannya. Ada banyak olahan tape yang kita kenal di Indonesia.

Namun, yang menjadi pertanyaan bagi Bunda adalah, apakah ibu yang sedang menyusui boleh memakan tape ketan?

Pasalnya, apapun yang Bunda konsumsi pada saat menyusui akan berpengaruh langsung kepada Si Kecil. Baik pada masa pertumbuhannya, atau pun menimbulkan berbagai reaksi yang tidak Bunda inginkan.

Untuk itu, apapun makanan yang Bunda konsumsi harus dipertimbangkan kembali. Seperti tape ketan.

Bolehkah ibu menyusui makan tape ketan?

Sebenarnya, tidak ada pantangan khusus bagi ibu menyusui. Hanya saja, Bunda harus dapat dengan bijak memilih mana makanan yang memiliki manfaat, dan mana makanan yang sebaiknya dihindari.

Alasan lain mengapa Bunda harus memilih-milih makanan yang akan disantap adalah Si Kecil. Bunda harus bisa melihat apakah Si Kecil memiliki alergi tertentu, yang disebabkan dari makanan yang Bunda konsumsi, lalu dikonsumsi Si Kecil lewat ASI.

Dari sekian makanan yang harus Bunda pikirkan ulang, atau kurangi intensitas untuk mengonsumsinya, adalah tape ketan.

Tape ketan adalah makanan fermentasi yang mengandung alkohol. Jika mengutip dari National Health Service, beberapa makanan atau minuman yang sebaiknya Bunda hindari saat menyusui adalah sebagai berikut.

• Ikan yang memiliki kandungan merkuri yang tinggi. Seperti ikan marlin, ikan hiu, atau ikan todak.

• Minuman yang mengandung kafein. Seperti kopi, teh, atau coklat. Minuman berkarbonasi seperti soda juga sebaiknya tidak dikonsumsi.

• Minuman yang mengandung alkohol, seperti bir, wine, dan lain-lainnya.

Tape ketan yang merupakan makanan hasil fermentasi tentunya mengandung alkohol. Sementara seperti yang sudah disampaikan, sebaiknya selama menyusui, Bunda menghindari mengonsumsi alkohol.

Kandungan alkohol tersebut tetap bisa disalurkan kepada Si Kecil lewat ASI apabila Bunda mengonsumsi tape ketan. Terlebih, jika Bunda mengonsumsinya dalam jumlah yang banyak.

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), alkohol dapat mempengaruhi kualitas ASI Bunda. Sementara itu, mengonsumsi alkohol selama menyusui dapat menyebabkan:

• Gangguan tumbuh kembang bayi secara motorik

• Bayi mengalami gangguan pola tidur

• Alkohol dapat menurunkan produksi ASI.

Meskipun begitu, Bunda tetap bisa mengonsumsi tape ketan kok. Hanya saja dalam porsi yang sedikit dan tidak terlalu sering.

Tape ketan juga memiliki manfaat untuk mencegah diabetes dan menurunkan berat badan, hingga membuat pencernaan lancar.

Makanan yang lebih disarankan untuk ibu menyusui

Sebagai pengganti tape ketan, Bunda bisa memilih makanan-makanan di bawah ini yang memiliki manfaat segudang untuk ibu menyusui. Berikut adalah contoh makanan yang cocok dikonsumsi untuk ibu menyusui, menurut Parents.

Alpukat

Ketika Bunda sedang dalam masa menyusui, maka Bunda akan membutuhkan banyak tenaga dan nutrisi. Untuk mendukung kelancaran Bunda dalam menyusui, maka alpukat adalah jawabannya.

Alpukat adalah paket lengkap untuk Bunda. Alpukat mengandung 80 persen lemak dan membuat rasa kenyang lebih lama. Hal ini cocok untuk Bunda yang punya program diet setelah melahirkan.

Selain itu, alpukat juga mengandung vitamin B, vitamin K, folat, kalium, vitamin C, dan vitamin E.

Sayuran berdaun hijau

Jika Bunda ingin meningkatkan produksi ASI, maka sayur-sayuran adalah jawabannya. Sayuran berdaun hijau mengandung fitoestrogen, terbukti memiliki pengaruh positif untuk produksi ASI.

Mungkin Bunda berpikir, memakan sayuran seperti brokoli atau kubis akan berpengaruh kurang baik karena membuat perut kembung dan Si Kecil menjadi rewel.

Namun, pengaruh gas yang disebabkan oleh karbohidrat ini tidak bisa ditransfer lewat ASI. Jadi, jangan khawatir ya, Bunda.

Bunda, itulah jawaban dari apakah ibu menyusui boleh makan tape ketan atau tidak. Jika Bunda memiliki keraguan atau masalah terhadap suatu makanan, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter Bunda ya.

[Gambas:Video Haibunda]

(som/som)

Hai Mams, bagi kalian yang tergolong mama muda dan baru berpengalaman dengan anak pertama persoalan menyusui seringkali menjadi momok menakutkan. Sebabnya tak lain karena banyak kita jumpai para mama yang tak mampu menyusui si kecil. Bukan karena ketiadaan waktu karena kesibukan sang ibu, melainkan Air Susu Ibu (ASI) yang tak kunjung keluar.

Meski menurut para mama yang sudah berpengalaman keterlambatan seorang ibu memberikan ASI adalah hal wajar, namun tetap saja ada perasaan tidak tenang yang membayang. Segala cara pun dilakukan demi memperlancar ASI, sebagian besar tentu akan bertanya kepada yang lebih berpengalaman. Tapi, jangan heran jika nanti ada banyak masukan yang membingungkan.

Berbagai saran yang akan didapat biasanya adalah petuah-petuah yang sudah lama digunakan para Ibu Rumah Tangga (IRT) dari masa ke masa. Namun jangan menelan mentah-mentah berbagai saran itu, karena beberapa ada yang menyesatkan dan tidak sesuai dengan ilmu medis. Demi menjaga kesehatan si kecil waspadai 5 mitos soal cara memperlancar ASI dibawah ini:

1. Mengonsumsi Tape Ketan

Tape ketan dianggap mampu membantu memperbanyak produksi Asi, faktanya makanan yang satu ini justru berbahaya bagi ibu menyusui loh. Menurut sebagian orang mengonsumsi tape ketan dapat memperlancar ASI mama, tapi hingga saat ini tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa pendapat ini benar.

Nah sebaliknya, justru kandungan alkohol yang terdapat didalam tape dapat menyebabkan mama kehilangan cairan tubuh atau dehidrasi yang beresiko menurunkan produksi ASI. Kandungan alkohol didalam tape ketan juga tidak main-main bahkan bisa lebih tinggi dibanding bir yakni sekitar 7 sampai 10% loh.

2. Memijat Payudara

Memijat payudara selama masa kehamilan trimester pertama, faktanya justru merangsang kontraksi dini loh Mams. Orang-orang zaman dahulu percaya bahwa lancaranya ASI ini berhubungan dengan bagaimana perawatan yang mama lakukan selama masa kehamilan.

Pijat payudara menjadi salah satu yang direkomendasikan. Namun ini tidak boleh dilakukan pada trimester awal kehamilan karena akan merangsang terjadinya kontraksi. Pijat mulai boleh dilakukan pada trimester akhir dan juga saat proses menyusui berlangsung ya Mams.

3. Jeda Ketika Ibu Menyusui

Harus ada jeda ketika menyusui untuk menjaga kuantitas ASI, padahal payudara mama dapat terus menerus memproduksi ASI. Kata mereka yang lebih berpengalaman terutama generasi yang mengalami kehamilan sebelum tahun 90-an, semakin sering bayi menghisap ASI maka kuantitas ASI akan menurun.

Padahal payudara wanita memang diciptakan untuk terus mengeluarkan ASI selama ada stimulasi yang dilakukan oleh mulut si kecil. Justru ketika si kecil semakin jarang menyusui ASI akan berkurang dengan sendirinya.

4. Stres Menurunkan Produksi ASI

Mitosnya stres dan kelelahan dapat menurunkan produkti ASI mama, Faktanya produksi ASI berkaitan dengan perlekatan yang kurang baik loh. Kadang-kadang diawal kelahiran mama akan mendapati payudara kosong tanpa ASI selama satu hingga dua hari.

Nah jangan khawatir, semua ibu menyusuipun mengalami hal yang sama kok. Menurut para orang tua stres dan kelelahan adalah penyebab utama ASI tidak keluar, namun tidak selalu demikian. Biasanya ASI yang tidak keluar juga dipengaruhi oleh perlekatan yang kurang sempurna dan jadwal menyusui yang kurang teratur.

5. Penggunaan Empeng Bayi

Penggunaan empeng bayi dapat membantu si kecil mengenali puting mama, nyatanya pemberian empeng justru membuat produksi ASI menurun. Entah karena alasan bayi yang terus merengek atau mama yang sibuk bekerja hingga tak sempat menyusui, pemberian empeng pun dianggap sebagai solusi praktis untuk membuat si kecil anteng.

Namun menurut ilmu medis justru pemberian empeng menyebabkan si kecil tidak terbiasa menghisap puting payudara. Sementara payudara hanya akan memproduksi ASI jika pelekatan dilakukan dengan benar. Nah pemberian ASI yang tidak teratur ini akan menyebabkan tersendatnya ASI loh Mams.

Baca Juga : Cara Agar ASI Melimpah Setelah Melahirkan

So, itulah tadi 5 mitos keliru cara memperlancar ASI yang sering menjadi perdebatan dikalangan orang tua. Dibanding mempercayai sebuah mitos akan lebih biak untuk berkonsultasi saja kepada bidan maupun dokter kandungan agar nutrisi ASI si kecil juga selalu terjaga. Jangan lupa selalu minta dampingan dari papa ya Mams.

Apakah ibu nifas tidak boleh makan ketan?

Makanan apa saja yang tidak boleh dimakan ibu nifas?

Bolehkah ibu menyusui makan tape ketan putih?

Bolehkah makan ketan setelah operasi?