Kenapa Nabi Musa paling banyak disebut dalam Alquran

Reporter : Puri Yuanita

Musa AS adalah nabi paling mulia di kalangan Bani Israil. Beliau bergelar kalimullah, yakni orang yang diajak bicara langsung oleh Allah di dunia.

Dream - Dari sekian banyak kisah para Nabi, Alquran sangat banyak menceritakan perjalan hidup Nabi Musa? Bahkan Alquran berulang kali menyebut Musa. Apa latar belakangnya?

Musa AS adalah nabi paling mulia di kalangan Bani Israil. Beliau bergelar kalimullah, yakni orang yang diajak bicara langsung oleh Allah di dunia.

Kisah Wanita Cantik Pembenci Islam yang Jadi Mualaf dalam 7 Hari

Dan beliau termasuk salah satu Nabi Ulul Azmi. Dalam Alquran, perjalanan beliau paling banyak disebutkan oleh Allah, setelah Nabi Muhammad SAW. Nama beliau disebutkan sebanyak 136 kali dalam Alquran.

Kisah Musa disebutkan secara terperinci ada di empat surat, yakni Al-Baqarah, Al-A’raf, Thaha, dan Al-Qashas. Umat beliau, Bani Israil, adalah umat yang paling afdhal di zamannya.

Allah berfirman yang artinya, " Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas segala umat." (QS. Al-Baqarah: 47)

Kenapa Nabi Musa paling banyak disebut dalam Alquran
© Dream

Namun perlu dipahami juga bahwa umat Muhammad SAW lebih baik dari mereka. Karena Allah menyebut umat Muhammad sebagai khoiru ummah. Allah berfirman yang artinya, “ Kalian adalah sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia.” (QS. Ali Imran: 110)

Sementara itu, kisah Musa banyak disebutkan dalam Alquran, menunjukkan bahwa Allah menghendaki agar kita banyak merenungkan perjalanan hidupnya.

Mengambil pelajaran tentang bagaimana ujian berat yang dialami Musa. Dari mulai menghadapi Firaun, hingga menghadapi Bani Israil yang keras kepala.

Ujian yang dialami Musa adalah ujian menjalani hidup di tengah masyarakat. Bukan ujian kemiskinan, ujian sakit, atau musibah bencana alam. Di mana ujian ini sangat mirip dengan apa yang akan dialami Nabi SAW dan kaum muslimin yang menjadi umatnya.

Selengkapnya baca di sini.

Musa AS, Nabi yang Paling Banyak Dikisahkan Dalam Al-Qur’an

Kenapa Nabi Musa paling banyak disebut dalam Alquran

Banyak orang yang menduga bahwa kisah Nabi Muhammad SAW paling banyak diceritakan dalam Alquran. Sebab Alquran adalah mukjizat yang diberikan kepada Rasulullah SAW. Namun sebenarnya, Nabi Musa AS adalah nabi yang kisahnya paling banyak diceritakan dalam Alquran. Nabi Musa disebutkan lebih dari 120 kali dalam kitab suci Alquran.

Kisah Nabi Musa AS banyak disebutkan dalam berbagai surah dan diceritakan dengan sangat rinci. Secara detail, kisah Nabi Musa AS diceritakan dalam surat Al-Baqarah, Al-A’raf, Thaha, dan al-Qashas. Mengapa Lalu mengapa kisah nabi Musa AS justru paling banyak disebutkan dalam Alquran? Rupanya ada tiga penyebab mengapa kisah nabi Musa AS banyak diceritakan dalam Alquran.

Penyebab pertama yaitu karena Musa AS adalah nabi yang paling banyak menerima ujian. Dalam surat Thaha ayat 40, Allah menyebutkan bahwa Nabi Musa AS adalah nabi yang paling banyak memiliki cobaan. Allah berfirman, “Aku akan mengujimu dengan berbagai macam ujian.” (QS. Thaha: 40)

Nabi Musa AS mengalami beragam kesulitan dalam hidupnya karena terlahir saat Mesir berada di bawah kepemimpinan Fir’aun. Fir’aun merupakan raja zalim yang menyebut dirinya sendiri sebagai tuhan. Sebagaimana disebutkan dalam Surat An-Nazi’at Ayat 24 Firaun berkata, “Akulah tuhanmu yang paling tinggi ” (QS. An-Nazi’at Ayat 24)

Saat itu, orang-orang Yahudi dan anak-anak Israel berada pada tingkatan terendah masyarakat Mesir serta menjadi budak dan pelayan. Dalam kondisi tersebut, Musa mengalami cobaan yang berat dengan menghadapi Firaun dan menghadapi kaum Bani Israil yang keras kepala. Kisah Nabi Musa AS banyak disebutkan dalam Al Qur’an agar menjadi bahan pelajaran bagi seluruh umat islam. Sebab kisah Nabi Musa AS tidak hanya berhubungan dengan dirinya sebagai pribadi, namun juga berhubungan dengan kaum yang diselamatkan dari pimpinan tirani yang zalim.

Kedua, karena kisah Nabi Musa AS memiliki kesamaan dengan kisah Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itulah kisah Nabi Musa AS mendapatkan perhatian khusus di dalam Al Qur’an. Apa yang terjadi pada bangsa Israel juga terjadi pada umat Nabi Muhammad. Dalam kehidupan Nabi Musa AS, Firaun mewakili rezim tirani yang bengis. Sementara itu dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, para pemimpin suku Quraisy mewakili tirani yang menganiaya para budak dan orang yang lemah.

Kemudian yang ketiga, pengalaman hidup Nabi Musa AS dengan umatnya dapat memberi manfaat bagi umat islam. Salah satunya, agar tidak mencontoh perilaku Bani Israil yang keras kepala. Seperti saat umat Bani Israil begitu keras kepala dan berdebat tentang sapi. Saat itu Bani Israil diperintah Allah untuk menyembelih seekor sapi, namun mereka berbantah-bantah dan selalu menanyakan tentang spesifikasi sapi tersebut. Kisah tersebut akan mengajarkan umat islam untuk menghindari perdebatan tidak penting seperti yang dilakukan oleh umat Yahudi.

Demikianlah mengapa kisah Nabi Musa AS justru lebih banyak disebutkan dalam Al Qur’an dibandingkan dengan kisah Nabi Muhammad SAW. Pertama, yaitu karena Nabi Musa AS adalah Nabi yang paling banyak mendapatkan ujian, Nabi Musa AS memiliki kesamaan kisah perjuangan dengan Nabi Muhammad SAW. Pasalnya, Nabi Musa AS dan Nabi Muhammad SAW sama-sama berjuang melakukan pembebasan dari tirani yang zalim dan berjuang memimpin umatnya. Sedangkan yang ketiga, agar umat islam tidak keras kepala dan melakukan perdebatan-perdebatan tidak penting seperti yang dilakukan oleh kaum Bani Israil.

Wallahu a’lam.

TANYA:

Saya tahu bahwa kami percaya pada semua nabi, tetapi saya bertanya-tanya mengapa Nabi Musa (saw) disebutkan dalam Al-Quran lebih dari nabi lain, hampir di semua surah? (Rasya)

Jawab:

Syeikh Ahmed Saad, direktur pendiri Ihsan Institute of Arabic & Islamic Studies-UK menjelaskan, Al-Quran adalah sumber pedoman bagi semua umat manusia tentang cara menjalani kehidupan yang sempurna dan dibimbing Allah. Salah satu cara untuk memberikan panduan ini kepada kita adalah dengan memberikan contoh orang-orang nyata yang hidup di masa lalu dan merinci kisah hidup mereka sehingga kita dapat mengambil pelajaran dan merencanakan masa depan.

BACA JUGA: Nabi Musa Raih Kemenangan di Hari Asyura

Karena itulah kita akan dapat membaca setiap cerita dalam Al-Quran sebagai petunjuk, bahwa kita harus menerima nasihat dan mengambil pelajaran. Allah SWT berfirman:

“Dalam sejarah mereka tentu ada pelajaran bagi orang yang paham. Ini bukan sebuah narasi yang bisa dipalsukan, tetapi sebuah verifikasi dari apa yang ada sebelumnya dan penjelasan yang berbeda dari semua hal dan panduan dan rahmat bagi orang yang beriman.” (QS Yusuf: 111)

Dalam setiap kisah yang disebutkan dalam Al-Quran, ada banyak pelajaran, beberapa di antaranya dapat kita temukan sekarang dan beberapa di antaranya belum kita temukan. Semakin kita hidup, semakin banyak yang bisa kita temukan. Selain itu, setiap kisah itu unik, dan mereka ada di sana untuk menyampaikan pelajaran unik itu kepada kita.

Setiap kali kita membaca sebuah cerita, kita dapat melihat sesuatu yang baru klik di benak kita seolah-olah itu adalah pertama kalinya kita membacanya. Ini, tanpa diragukan lagi, sesuatu yang sangat istimewa tentang Al-Quran karena merupakan kalamullah.

Cerita & Pelajaran yang Dipelajari

Dari semua kisah bangsa dan nabi sebelumnya , kisah Nabi Musa dan Bani Israel menceritakan sejumlah pengalaman. Pengalaman yang sangat kaya ini dapat bermanfaat bagi orang-orang di berbagai tingkatan: di tingkat kepemimpinan, di tingkat individu, dan di tingkat masyarakat.

Kisah Nabi Musa tidak hanya berhubungan dengan persoalan pribadi; ini berhubungan dengan seluruh bangsa yang Allah selamatkan dari tirani dan penghinaan.

Kisah itu menceritakan banyak peristiwa kepada kita tentang bagaimana mereka diselamatkan, bagaimana seseorang seperti Musa dapat melawan seorang tiran besar seperti Firaun, dan bagaimana rezim seperti itu mencoba untuk menodai citra Musa, yang secara simbolis merupakan satu-satunya suara keberatan di negara itu.

Kisah itu juga menceritakan kepada kita bagaimana Musa memenangkan para penyihir ke sisinya ketika mereka menyadari kebenaran, bagaimana Musa membawa Bani Israel melintasi lautan ke tempat yang aman, bagaimana Firaun dan penjaganya mencoba untuk menodai citra komunitas kecil yang beriman itu dan memalsukan kebohongan terhadap mereka, dan bagaimana Allah memelihara Bani Israel di padang pasir tandus dan mencela musuh mereka dengan menenggelamkan diri di laut.

Keluar dari Mesir

Kisah ini juga memberi tahu kita tentang ketidaktaatan Bani Israel di kemudian hari. Itu menyebutkan rasa tidak berterima kasih mereka ketika mereka meminta Musa untuk makanan Mesir. Mereka menolak untuk memasuki Tanah Suci dan bertempur di samping Nabi mereka. Dan mereka meminta Musa untuk menjadikan mereka berhala untuk disembah, dan mereka menyembah anak sapi setelah dia pergi untuk menerima wahyu dari Tuhannya.

Ini juga menceritakan kepada kita kisah tentang sapi, yang Bani Israel diperintahkan untuk membantai dan menyerang korban dengan ekornya untuk menemukan si pembunuh, dan bagaimana mereka berdebat dengan Musa tentang warna dan kualitasnya sampai keadaan menjadi sulit bagi mereka.

Kesamaan Antara Musa & Muhammad

Kesamaan antara Nabi Musa dan Nabi Muhammad SAW adalah alasan penting lainnya yang mengharuskan fokus pada kisah Musa.

Dari semua nabi sebelumnya, tidak ada nabi selain Musa dan Muhammad yang memimpin umat mereka dan memenuhi peran mereka sebagai nabi dan pemimpin negara yang memerintah masyarakat dan memimpin masyarakat.

Mereka berhasil di tingkat duniawi dan surgawi. Ini tidak berarti bahwa nabi-nabi lain tidak memimpin umat mereka dalam kehidupan ini; alih-alih, kita berbicara secara khusus tentang membangun negara dan membebaskan orang dari tirani.

Dalam kehidupan Musa, Firaun mewakili tirani sementara dalam kehidupan Nabi Muhammad, para pemimpin suku Quraisy mewakili tirani dengan penganiayaan mereka kepada para budak dan orang-orang lemah.

Musa dan Muhammad memimpin umat mereka menuju pembebasan dan berhasil mendirikan pemerintahan. Dalam kesamaan seperti itu, ada banyak pelajaran, yang semuanya hanya bisa dirasakan dengan merinci kisah Musa dalam Al-Quran.

BACA JUGA: Mengapa Kisah Nabi Musa Paling Banyak dalam Al-Quran?

Kisah Sapi

Selain itu, pengalaman hidup Nabi Musa dengan umatnya sangat kaya sehingga kita dapat memberi manfaat bagi orang-orang di berbagai tingkatan. Contohnya kisah sapi.

Ini mengajarkan komunitas serta individu untuk menghindari argumen dan perselisihan yang tidak berarti. Ini juga mengajarkan bahwa ketika orang mulai berdebat demi argumen, Allah SWT dapat membuat hal-hal menjadi sangat sulit bagi mereka.

Bayangkan jika Bani Israel mematuhi perintah Allah dan membantai seekor sapi dari awal tanpa bertanya lebih lanjut tentang spesifikasinya. Akan jauh lebih mudah bagi mereka karena setiap sapi akan cocok. Namun, ketegasan dalam bertanya dan berargumen mengarah pada keketatan dalam spesifikasi sapi, dan, oleh karena itu, pelajaran tetap bahwa kita tidak boleh berdebat hanya demi argumen dan pertanyaan kita harus selalu demi mendapatkan informasi yang bermanfaat.

Pelajaran dalam kisah Musa tak terhitung, tetapi satu hal yang pasti: bahwa tak satu pun dari mereka yang berulang. Sebaliknya, mereka semua bekerja untuk membentuk gambar yang sempurna dan lengkap yang hanya dapat dilihat dengan membaca seluruh Alquran. []

SUMBER: ABOUT ISLAM