Kenapa orang baik selalu pergi dulu

SRIPOKU.COM - Mengapa orang baik dan sholeh lebih cepat dipanggil Allah? Berikut ini penjelasan Ustaz Abdul Somad.

Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti akan merasakan mati.

Manusia yang masih hidup seringkali mendapatkan berita duka mengani wafatnya manusia lainnya.

Sementara ia akan menunggu giliran untuk merasakan hal yang sama yakni dicabut nyawanya oleh malaikat maut.

Soal kematian, banyak anggapan yang beredar jika orang baik dan sholeh lebih cepat wafat.

Padahal manusia tidak tahu kapan dan di mana kematian akan menjemputnya.

Bahkan pada dasarnya kematian tidak memandang seseorang itu tua atau mud bahkan kaya atau miskin.

Semua akan mendapatkan giliran untuk menghadap Yang Maha Kuasa.

Lantas, kenapa orang baik dan sholeh lebih cepat wafat?

Berikut ini penjelasan Ustaz Abdul Somad yang dibagikan melalui kanal YouTube TAMAN SURGA.NET.

Baca juga: Benarkah Orang yang Sholeh Ketika Meninggal Dunia Jasadnya Berbau Wangi? Ternyata Ini Penjelasannya

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Sriwijaya Post

Tags:

Mengapa Orang Baik dan Sholeh

2 menit

Tak sedikit orang yang bertanya-tanya, kenapa orang baik cepat meninggal? Ungkapan itu pun semakin mencuat seiring belakangan ini banyak tokoh-tokoh ulama yang meninggalkan kita. Lantas, apakah anggapan ini benar adanya atau mitos belaka?

Kabar duka kembali menyelimuti tanah air, Ameer Azzikra yang merupakan putra dari Ustadz Arifin Ilham, meninggal pada hari Senin (29/11/2021).

Kepergiannya pun menyisakan duka mendalam bagi kerabat hingga para santri di Pondok Pesantren Az-Zikra.

Tak hanya Ameer saja, melihat ke beberapa tahun belakang, ada banyak tokoh ulama yang telah berpulang.

Di awal tahun 2021, Syekh Ali Jaber yang namanya dikenal luas sebagai pendakwah, meninggal dunia di usianya yang masih terbilang muda, yakni 44 tahun

Pun demikian dengan Ustadz Arifin Ilham yang wafat di usia 49 tahun, kemudian Ustadz Jefri Al Buchori yang wafat tepat di usia 40 tahun.

Pertanyaan kenapa orang baik cepat meninggal ditanyakan oleh Adrian Maulana dalam sebuah sesi majelis ilmu bersama Ustadz Abdul Somad.

Kenapa Orang Baik Cepat Meninggal?

Kenapa orang baik selalu pergi dulu

sumber: liputan6.com

Melalui majelis ilmu tersebut, Adrian Maulana yang memutuskan untuk berhijrah melontarkan pertanyaan tersebut kepada Ustadz Abdul Somad atau akrab disapa UAS.

“Ustadz ada beberapa orang yang selalu bilang ke saya, katanya menjadi orang baik itu akan meninggal cepat. Makanya jadi orang jangan baik-baik amat. Bagaimana dengan omongan-omongan itu menurut hadis,” tanya Adrian Maulana.

Sembari menanyakan hal tersebut, Adrian pun memberi beberapa contoh sosok panutan yang meninggal di usia muda.

Sosok-sosok tersebut tak lain adalah Syekh Ali Jaber, Ustadz Arifin Ilham, dan Ustadz Jefri Al Buchori.

Menanggapi pertanyaan tersebut, UAS pun menjawab bahwa segala sesuatu yang keliru berawal dari pemikiran yang keliru; pemikiran keliru berawal dari membaca yang salah; penglihatan, pendengaran, dan bisikan-bisikan yang keliru.

Sama halnya dengan ungkapan kenapa orang baik cepat meninggal, hal tersebut lantaran berawal dari pemikiran yang keliru.

“Maka perlu kita luruskan. Ada orang-orang baik yang diberikan umurnya panjang, ada juga yang diberikan umur pendek.Kematian adalah ketetapan Allah,” jawab UAS dikutip dari kanal YouTube Taman Surga Net.

“Ada banyak orang baik yang meninggal cepat, seperti Ustadz Jefri, Ustadz Arifin Ilham, tapi banyak juga orang baik yang diberikan umur panjang contoh Abah Mun, Mahathir Mohamad,” ungkapnya.

Sama halnya dengan orang muda yang meninggal dalam keadaan su’ul khotimah, misalnya dalam keadaan overdosis atau obat-obatan terlarang.

Artinya, semuanya sudah menjadi ketetapan Allah Swt.

“Jadi orang saleh meninggal cepat bukan karena kesalehannya, atau orang jahat panjang umur bukan karena kejahatannya. Tapi semua karena ketetapan Allah. Ini akidah,” tegas Abdul Somad.

 ***

Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!

Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari rumah dijual di Pondok Gede?

Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!

Berzikir, Ist

AKTUALITAS.ID – Ada sebuah penggalan cerita yang mengisahkan tentang orang baik lebih dahulu dipanggil sang pencipta daripada si jahat. Ibaratnya, bunga yang sudah tumbuh mekar dengan baik dan sempurna akan dipetik lebih dulu. Benarkah demikian?

Meninggalnya orang baik lebih dulu disebut agar perbuatan dan prilakunya diikuti orang sekitarnya. Momen dan kenangan baik diharapkan akan melebar ke sekelilingnya sehingga hal-hal baik akan terus terjaga hingga dunia kiamat.

Tentu masalah kematian itu sebenarnya takdir Allah SWT. Manusia boleh banyak asumsi dan memunculkan logika namun semua tetap kembali pada takdir Allah SWT. Seperti jodoh dan rezeki, kita tidak akan pernah tahu kapan ajal akan menjemput.

“Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya.” [Ali Imran: 145]

“Apabila telah tiba waktunya yang ditentukan bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak pula mendahulukannya.”  [Qurma/DC]

Orang baik lebih cepat mati dan orang jahat hidup lama merupakan salah satu dari sekian banyak mitos atau misteri kematian.

Seiring kita mendengar kabar duka cita atas meninggalnya saudara, teman, atau kerabat, maka sebuah pernyataan yang cukup sering terdengar adalah, "Astagafirullah, kok orang baik cepat dipanggil Tuhan, ya?"

Pemikiran seperti ini juga cukup sering muncul jika kita geram terhadap seseorang yang sangat kejam. "Kok gak mati-mati sih itu, orang? Memang ya, orang jahat lama matinya".

Para pemuka agama mengamini hal ini dengan mengatakan bahwa; "Adapun maksud dan tujuan Tuhan memanggil mereka yang baik, agar dapat memberi contoh kesolehan kepada para pengikutnya".

Ada pula yang mengatakan bahwa; "Tuhan telah memanggilnya lebih cepat, agar ia dapat hidup nyaman di sisi Nya, sehingga tidak perlu lagi berada dalam penderitaan duniawi".

Baca juga: Asumsi Orang Baik dan Orang Jahat yang Sering Terjadi di Masyarakat

Apakah memang benar, orang baik lebih cepat pergi dari dunia ini?

Hingga sekarang, kematian memang masih merupakan misteri yang tak terpecahkan. Mengenai waktu, bagaimana, hingga kemanakah kita akan pergi setelah kematian, adalah rahasia Tuhan.

Bukan hanya itu saja, meskipun merupakan sebuah keniscayaan, kematian juga adalah suatu hal yang paling tabu untuk dibicarakan.

Sebuah hasil survei menyatakan bahwa kita ternyata lebih takut kehilangan orang yang kita sayangi, daripada kematian itu sendiri.


Page 2

Orang baik lebih cepat mati dan orang jahat hidup lama merupakan salah satu dari sekian banyak mitos atau misteri kematian.

Seiring kita mendengar kabar duka cita atas meninggalnya saudara, teman, atau kerabat, maka sebuah pernyataan yang cukup sering terdengar adalah, "Astagafirullah, kok orang baik cepat dipanggil Tuhan, ya?"

Pemikiran seperti ini juga cukup sering muncul jika kita geram terhadap seseorang yang sangat kejam. "Kok gak mati-mati sih itu, orang? Memang ya, orang jahat lama matinya".

Para pemuka agama mengamini hal ini dengan mengatakan bahwa; "Adapun maksud dan tujuan Tuhan memanggil mereka yang baik, agar dapat memberi contoh kesolehan kepada para pengikutnya".

Ada pula yang mengatakan bahwa; "Tuhan telah memanggilnya lebih cepat, agar ia dapat hidup nyaman di sisi Nya, sehingga tidak perlu lagi berada dalam penderitaan duniawi".

Baca juga: Asumsi Orang Baik dan Orang Jahat yang Sering Terjadi di Masyarakat

Apakah memang benar, orang baik lebih cepat pergi dari dunia ini?

Hingga sekarang, kematian memang masih merupakan misteri yang tak terpecahkan. Mengenai waktu, bagaimana, hingga kemanakah kita akan pergi setelah kematian, adalah rahasia Tuhan.

Bukan hanya itu saja, meskipun merupakan sebuah keniscayaan, kematian juga adalah suatu hal yang paling tabu untuk dibicarakan.

Sebuah hasil survei menyatakan bahwa kita ternyata lebih takut kehilangan orang yang kita sayangi, daripada kematian itu sendiri.

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 3

Orang baik lebih cepat mati dan orang jahat hidup lama merupakan salah satu dari sekian banyak mitos atau misteri kematian.

Seiring kita mendengar kabar duka cita atas meninggalnya saudara, teman, atau kerabat, maka sebuah pernyataan yang cukup sering terdengar adalah, "Astagafirullah, kok orang baik cepat dipanggil Tuhan, ya?"

Pemikiran seperti ini juga cukup sering muncul jika kita geram terhadap seseorang yang sangat kejam. "Kok gak mati-mati sih itu, orang? Memang ya, orang jahat lama matinya".

Para pemuka agama mengamini hal ini dengan mengatakan bahwa; "Adapun maksud dan tujuan Tuhan memanggil mereka yang baik, agar dapat memberi contoh kesolehan kepada para pengikutnya".

Ada pula yang mengatakan bahwa; "Tuhan telah memanggilnya lebih cepat, agar ia dapat hidup nyaman di sisi Nya, sehingga tidak perlu lagi berada dalam penderitaan duniawi".

Baca juga: Asumsi Orang Baik dan Orang Jahat yang Sering Terjadi di Masyarakat

Apakah memang benar, orang baik lebih cepat pergi dari dunia ini?

Hingga sekarang, kematian memang masih merupakan misteri yang tak terpecahkan. Mengenai waktu, bagaimana, hingga kemanakah kita akan pergi setelah kematian, adalah rahasia Tuhan.

Bukan hanya itu saja, meskipun merupakan sebuah keniscayaan, kematian juga adalah suatu hal yang paling tabu untuk dibicarakan.

Sebuah hasil survei menyatakan bahwa kita ternyata lebih takut kehilangan orang yang kita sayangi, daripada kematian itu sendiri.

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 4

Orang baik lebih cepat mati dan orang jahat hidup lama merupakan salah satu dari sekian banyak mitos atau misteri kematian.

Seiring kita mendengar kabar duka cita atas meninggalnya saudara, teman, atau kerabat, maka sebuah pernyataan yang cukup sering terdengar adalah, "Astagafirullah, kok orang baik cepat dipanggil Tuhan, ya?"

Pemikiran seperti ini juga cukup sering muncul jika kita geram terhadap seseorang yang sangat kejam. "Kok gak mati-mati sih itu, orang? Memang ya, orang jahat lama matinya".

Para pemuka agama mengamini hal ini dengan mengatakan bahwa; "Adapun maksud dan tujuan Tuhan memanggil mereka yang baik, agar dapat memberi contoh kesolehan kepada para pengikutnya".

Ada pula yang mengatakan bahwa; "Tuhan telah memanggilnya lebih cepat, agar ia dapat hidup nyaman di sisi Nya, sehingga tidak perlu lagi berada dalam penderitaan duniawi".

Baca juga: Asumsi Orang Baik dan Orang Jahat yang Sering Terjadi di Masyarakat

Apakah memang benar, orang baik lebih cepat pergi dari dunia ini?

Hingga sekarang, kematian memang masih merupakan misteri yang tak terpecahkan. Mengenai waktu, bagaimana, hingga kemanakah kita akan pergi setelah kematian, adalah rahasia Tuhan.

Bukan hanya itu saja, meskipun merupakan sebuah keniscayaan, kematian juga adalah suatu hal yang paling tabu untuk dibicarakan.

Sebuah hasil survei menyatakan bahwa kita ternyata lebih takut kehilangan orang yang kita sayangi, daripada kematian itu sendiri.

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 5

Orang baik lebih cepat mati dan orang jahat hidup lama merupakan salah satu dari sekian banyak mitos atau misteri kematian.

Seiring kita mendengar kabar duka cita atas meninggalnya saudara, teman, atau kerabat, maka sebuah pernyataan yang cukup sering terdengar adalah, "Astagafirullah, kok orang baik cepat dipanggil Tuhan, ya?"

Pemikiran seperti ini juga cukup sering muncul jika kita geram terhadap seseorang yang sangat kejam. "Kok gak mati-mati sih itu, orang? Memang ya, orang jahat lama matinya".

Para pemuka agama mengamini hal ini dengan mengatakan bahwa; "Adapun maksud dan tujuan Tuhan memanggil mereka yang baik, agar dapat memberi contoh kesolehan kepada para pengikutnya".

Ada pula yang mengatakan bahwa; "Tuhan telah memanggilnya lebih cepat, agar ia dapat hidup nyaman di sisi Nya, sehingga tidak perlu lagi berada dalam penderitaan duniawi".

Baca juga: Asumsi Orang Baik dan Orang Jahat yang Sering Terjadi di Masyarakat

Apakah memang benar, orang baik lebih cepat pergi dari dunia ini?

Hingga sekarang, kematian memang masih merupakan misteri yang tak terpecahkan. Mengenai waktu, bagaimana, hingga kemanakah kita akan pergi setelah kematian, adalah rahasia Tuhan.

Bukan hanya itu saja, meskipun merupakan sebuah keniscayaan, kematian juga adalah suatu hal yang paling tabu untuk dibicarakan.

Sebuah hasil survei menyatakan bahwa kita ternyata lebih takut kehilangan orang yang kita sayangi, daripada kematian itu sendiri.

Lihat Humaniora Selengkapnya

Mengapa orang baik selalu meninggal duluan?

Video penjelasan UAS berjudul Kenapa Orang Baik & Sholeh Lebih Cepat Wafat? "Kenapa mereka pergi duluan? Karena Allah SWT sayang dengan dia karena itu lebih cepat dia pergi. Sedangkan bagi yang dipanjangkan umurnya, berarti makin lama hidupnya semakin banyak menebarkan manfaat," ujar UAS.

Dimana ruh anak kecil yang sudah meninggal?

Yang artinya, "Ruh-ruh anak-anak kaum Mukmin berada di bawah gunung yang ada di surga, mereka diasuh oleh Nabi Ibrahim dan Sarah hingga datangnya hari kiamat maka mereka dikembalikan kepada orang tua masing-masing,".