Kesimpulan yang tepat berdasarkan ilustrasi di atas adalah

ABSTRAK

PENCEGAHAN PENULARAN COVID -19 DAN PEMBELAJARAN

E-LEARNING DI SMAN 2 KOTA BIMA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Oleh

Ibnu Hajar,S.Pd,M.Pd

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian. E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet. Google Classroom adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Google. Berkat aplikasi ini, para pengajar dan siswa dari sekolah mana pun bisa berkomunikasi dengan cara yang jauh lebih sederhana. Selain itu, aplikasi ini gratis dipakai oleh pusat pendidikan maupun organisasi nirlaba.Rumusan masalah dalam karya ilmiah ini adalah bagaimanakah upaya pencegahan penularan Covid-19 dan penerapan E-Learning di SMAN 2 Kota Bima.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana upaya pencegahan penularan Covid-19 dan penerapan E-Learning atau pembelajaran dalam jaringan (daring) yang dilakukan di SMAN 2 Kota Bima selama masa pandemi Covid-19. Kesimpulan peneletian ini adalah upaya pencegahan penularan Covid-19 dan penerapan E-Learning berlangsung dengan baik di SMAN 2 Kota Bima.

Kata Kunci: Pencegahan, Penularan, Covid-19, Pembelajaran, E-learning.

*) Ibnu Hajar,M.Pd adalah guru Biologi juga Wakasek kurikulum di SMAN 2 Kota Bima Jl. Garuda Raba Bima Telp (0374) 43251 Kota Bima-NTB. Email : 

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Penyebaran virus corona jenis baru (SARS-Cov-2) di penghujung tahun 2019 yang kemudian diberi nama Covid -19 sangat menjadi perhatian dan kekhawatiran dunia. Covid-19 pertama kali ditemukan di kota Wuhan China yang kemudia bermigrasi dan mewabah ke seluruh dunia. Akibat dari penyebarannya yang cukup masiv tersebut pada akhirnya pada tanggal 11 Maret 2020 organisasi kesehatan dunia World Health Organizatin (WHO) menetapkan penyebacaran Covid 19 sebagai pandemi.

Setelah ditetapkannya pandemi Covid-19, tentu saja berbagai negara yang belum maupun yang telah terpapar Covid-19 harus melakukan berbagai upaya untuk menghentikannya. Dilansir dari healthline, direktur jendral WHO, Tedros Ghebreyesus menetapkan 4 (empat) hal utama yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam menghadapi penularan Covid-19, yaitu; a) mempersiapkan dan bersiap, b) deteksi, lindungi, dan rawat, c) kurangi penyebaran, d) inovasi dan belajar.

World Health Organizatin (WHO) juga mengungkapkan bahwa cara penyebaran Covid-19 melalui tetesan kecil air liur yang keluar dari hidung atau mulut ketika orang yang terinfeksi Covid-19 bersin atau batuk. Tetesan itu kemudian mendarat di sebuah benda atau permukaan yang disentuh orang sehat. Juga bisa menyebar ketika dihirup langsung oleh orang yang sehat ketika mereka berdekatan. Itu sebabnya penting untuk menjaga jarak satu meter lebih dari orang yang sakit.

Indonesia sebagai bagian dari habitat dan populasi dunia tentunya tidak bisa terhindar dari paparan Covid-19. Kasus pertama di Indonesia diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di istana presiden pada hari Senin tanggal 2 Maret 2020. Kasus pertama yang terpapar Covid -19 tersebut adalah seorang ibu (64 th) dan anaknya (31 Th) warga Depok Jawa Barat. Keduanya diduga terpapar Covid-19 akibat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu sehingga kasus terinfeksi Covid-19 terus bertambah terutama daerah di sekitar ibu kota Jakarta.

Agar tidak terjadi penularan dan untuk memotong rantai penyebaran, di beberapa negara melaksanakan kebijakan lockdown seperti di Wuhan-China, Italia dan Malaysia. Di Indonesia pemerintah mengeluarkan kebijakan social distancing atau physical distancing (menjaga jarak) sehingga muaranya pada himbauan untuk stay at home (berdiam diri di rumah) dan lebih khusus di kota-kota yang sudah terdapat pasien Codid 19. Di Jakarta sendiri sebagai episentrum penyebaran Covid -19 dengan kasus yang paling banyak melaksanakan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akhirnya juga diikuti oleh provinsi lain di sekitar Jakarta.

Dalam rangka menindaklanjuti kebijakan tersebut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona virus disease (Covid-19) yang antara lain isinya meliburkan aktifitas belajar mengajar di sekolah dan siswa melakukan belajar dari rumah melalui pembelajaran dalam jaringan (daring/jarak jauh).

Sebelumnya tertangal 16 Maret 2020, Gubernur Nusa Tenggara Barat mengeluarkan edaran nomor; 180/112/KUM tahun 2020 tentang upaya pencegahan penularan Covid-19 di tempat kerja yang merupakan tindak lanjut dari surat Kementerian Kesehatan nomor; PK.02.01/B.VI/839/2020 tanggal 5 Maret 2020 tentang himbauan upaya pencegahan penularan Covid-19 di tempat kerja. Pada edaran gubernur tersebut berisi antara lain meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah untuk 14 (empat belas) hari ke depan ( 16 s.d 28 Maret 2020).

Dalam rangka mengawal pelaksanaan kebijakan siswa belajar di rumah dalam jaringan (daring) tersebut pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat mengeluarkan surat dengan nomor; 420/1508.UM/Dikbud tertanggal 16 Maret 2020 tentang Instruksi Pendampingan dan Pengawasan Siswa Belajar di Rumah. Dalam instruksi tersebut berisi antara lain; 1) bahwa tanggal 16 s.d 28 Maret bukan libur sekolah, tetapi pengalihan pelayanan belajar mandiri siswa/siswi di rumah. 2) Kepala sekolah agar menyusun langkah strategis dan terukur untuk menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar baik aktifitas guru maupun siswa dalam kurun waktu siswa belajar di rumah tersebut.

Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and Communication Tekhnology (ICT) dalam dunia pendidikan sudah sangat maju terutama dalam pembelajaran. Adapun peran TIK dalam pembelajaran, yaitu: (1) sebagai media presentasi pembelajaran, misal berbentuk slide power point dan animasi dengan program flash; (2) sebagai media pembelajaran mandiri atau E-Learning, misal peserta didik diberikan tugas untuk membaca atau mencari sumber dari internet, mengirimkan jawaban, tugas.. Melalui E-Learning, belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Hal ini dapat memotivasi dan merangsang peserta didik untuk melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan. Fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk belajar melalui E-Learning diantaranya : google clasroom, Whatsapp, Zoom dll.

Google Classroom adalah aplikasi yang dikembangkan oleh Google. Berkat aplikasi ini, para pengajar dan siswa dari sekolah mana pun bisa berkomunikasi dengan cara yang jauh lebih sederhana. Selain itu, aplikasi ini gratis dipakai oleh pusat pendidikan maupun organisasi nirlaba. Cara menggunakan Google Classroom sangat sederhana. Pengguna yang mendaftar sebagai pengajar dapat dengan mudah menambahkan siswa, baik melalui surel ataupun kode akses khusus. Jadi, pendidik bisa mengatur seluruh kelas dalam hitungan menit.

Salah satu kekuatan Google Classroom yaitu memungkinkan penghematan kertas yang luar biasa karena pekerjaan atau dokumen yang digunakan di kelas akan dibagikan secara digital. Dengan demikian, segala hal di kelas menjadi sangat terorganisasi dan tidak akan ada masalah dengan pengumpulan tugas siswa. Google Classroom adalah aplikasi yang mudah digunakan dan aman. Dengan aplikasi ini, siswa dan pengajar memiliki sebuah lingkungan virtual yang nyaman dan efisien untuk belajar dan bekerja.

Whatsapp Messenger adalah aplikasi pesan untuk ponsel cerdas (smartphone) dengan basic mirip BlackBerry Messenger. Whatsapp Messenger merupakan aplikasi pesan lintas platform yang memungkinkan kita bertukar pesan tanpa biaya Short Message Service (SMS), karena Whatsapp Messenger menggunakan paket data internet yang sama untuk email, browsing web, dan lain-lain. Aplikasi Whatsapp Messenger menggunakan koneksi internet 3G4G atau WiFi untuk komunikasi data. Dengan menggunakan Whatsapp, kita dapat melakukan obrolan online, berbagi file, bertukar foto dan lain-lain.

Sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 serta untuk menjamin peserta didik mendapatkan pelayanan pendidikan yang maksimal terutama pada proses belajar mengajar maka SMAN 2 Kota Bima menerapkan pola belajar E-Learning (on line) atau istilah yang sudah populer adalah belajar dalam jaringan (daring).

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada bagian latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah upaya pencegahan penularan Covid-19 di SMAN 2 Kota Bima?

  2. Bagaimanakah penerapan pembelajaran E-Learning di SMAN 2 Kota Bima?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penilitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui tentang upaya pencegahan penularan Covid-19 di SMAN 2 Kota Bima.

  2. Untuk mengetahui tentang penerapan pembelajaran E-Learning di SMAN 2 Kota Bima.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

    1. Dengan mengetahui sejauh mana upaya pencegahan penularan Covid-19 dapat menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan program pencegahan penularan Covid-19 selanjutnya di SMAN 2 Kota Bima.

    2. Dengan mengetahui sejauh mana penerapan pembelajaran E-Learning dapat menjadi landasan untuk penentuan program peningkatan kompetensi dan keahlian guru SMAN 2 Kota Bima.

TINJAUAN PUSTAKA

Coronavirus ( Covid-19 )

Coronavirus atau coronavirus adalah sekumpulan virus dari sub famili Orthocoronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales. Kelompok virus ini yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia (termasuk manusia). Koronavirus ditemukan pada tahun 1960-an. Virus yang paling awal ditemukan adalah virus bronkitis infeksius pada ayam dan dua virus dari rongga hidung manusia dengan flu biasa yang kemudian diberi nama human coronavirus 229E dan human coronavirus OC43. Sejak saat itu, anggota koronavirus yang lain mulai diidentifikasi, termasuk SARS-CoV pada 2003, HCoV NL63 pada 2004, HKU1 pada 2005, MERS-CoV (sebelumnya dikenal sebagai 2012-nCoV) pada 2012, dan SARS-CoV-2 (sebelumnya dikenal sebagai 2019-nCoV) pada 2019; sebagian besar dari virus-virus ini terkait dengan infeksi saluran pernapasan yang serius.

Nama coronavirus berasal dari bahasa Latin corona yang berarti mahkota atau lingkaran cahaya. Namanya mengacu pada penampilan karakteristik virion (bentuk infektif virus) dalam mikroskop elektron, yang memproyeksikan pinggiran permukaan virus yang besar dan bulat yang menghasilkan gambar yang mengingatkan pada mahkota atau korona matahari. Morfologi ini diciptakan oleh peplomer tonjolan protein permukaan virus (S), yang menentukan tropisme inang.

Coronavirus menyebabkan pilek dengan gejala utama seperti demam dan sakit tenggorokan akibat pembengkakan adenoid, terutama pada musim dingin dan awal musim semi. Koronavirus dapat menyebabkan pneumonia, baik pneumonia virus langsung atau pneumonia bakterial sekunder, dan dapat menyebabkan bronkitis, baik bronkitis virus langsung atau bronkitis bakterial sekunder.

Coronavirus manusia yang ditemukan pada tahun 2003, SARS-CoV, yang menyebabkan sindrom pernafasan akut berat (SARS), memiliki patogenesis yang unik karena menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah. Belum ada vaksin atau obat antivirus untuk mencegah atau mengobati infeksi koronavirus manusia. Penularan koronavirus dari manusia ke manusia diperkirakan terjadi melalui kontak langsung dalam jarak dekat via tetesan kecil atau percikan (droplet) dari saluran pernapasan yang dihasilkan penderita saat bersin dan batuk.

Pembelajaran E-Learning

Cukup banyak pakar yang menguraikan pengertian E-Learning antara lain sebagai berikut:

  1. Menurut Michael (2013:27) E-Learning adalah pembelajaran yang disusun ialah dengan tujuan menggunakan suatu sistem elektronik atau juga komputer sehingga mampu untuk mendukung suatu proses pembelajaran.

  2. Candrawati (2010), E-Learning dalah sustu proses pembelajaran jarak jauh dengan cara menggabungkan prinsip-prinsip di dalam proses pembelajaran dengan teknologi.

  3. Ardiansyah (2013), E-Learning adalah suatu sistem pembelajaran yang dilaksanakan tampa harus bertatap muka dengan secara langsung antara pendidik dengan siswa.

Dari sekian banyak pengertian E-Learning dari para pakar tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran E-Learning adalah suatu proses pembelajaran yang berbasis elektronik, salah astu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet. Karena menggunakan komputer dan dengan melalui jaringan internet maka dikenal juga dengan istilah dalam jaringan (daring) atau online.

  1. Manfaat dan Kelebihan Pembelajaran E-Learning

Adapun beberapa manfaat dari pembelajaran E-Learning atau pembelajaran melalui dalam jaringan (daring) antara lain adalah:

  1. Efisiensi biaya; efisiensi biaya bagi adminstrasi penyelenggaraannya, penyediaan sarana, transportasi dan akomodasi.

  2. Fleksibel; fleksibel dalam memilih waktu dan tempat.

  3. Belajar mandiri; memberi kesempatan bagi pembelajar untuk secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan dalam proses belajar.

Manfaat pembelajaran E-Learning menurut Pranoto dkk (2009:309) antara lain; 1) meningkatkan partsipasi aktif, 2) Meningkatkan kemampuan belajar mandiri 3) Meningkatkan kualitas nmateri pendidik serta juga pelatihan 4) Meningkatkan kemampuan untuk dapat menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi.

Sedangkan kelebihan pembelajaran E-Learning adalah memberikan fleksebilitas, interaktif, kecepatan, visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media (Sujana, 2005:253). Menurut L.Tjokro (2009:187), bahwa kelebihan pembelajaran E-Learning adalah; 1) Lebih mudah untuk diserap 2) Jauh lebih efektif dalam biaya 3) Jauh lebih ringkas 4) Tersedia dalam 24 jam per- hari.

METODE PENELITIAN

Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah guru SMAN 2 Kota Bima yang berjumlah 39 orang dan siswa kelas X (sepulu) dan XI (sebelas) yang berjumlah 442 orang.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMAN 2 Kota Bima. Sedangkan waktu penelitian ini dilaksanakan pada saat siswa Belajar Dari Rumah (BDR) secara online yaitu mulai tanggal 16 s.d 28 Maret 2020 semester genap tahun pelajaran 2019/2020.

.Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah upaya pencegahan penularan Covid-19 dan penerapan pembelajaran E-Learning di SMAN 2 Kota Bima pada semester genap Tahun Pelajaran 2019/2020.

 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara obeservasi dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah dengan cara analisis kuantitatif.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  1. Pencegahan Penularan Covid-19 di SMAN 2 Kota Bima

Pencegahan penularan Cocid-19 di SMAN 2 Kota Bima dilakukan dengan mengikuti anjuran sesuai surat edaran Gubernur NTB Nomor: 180/112/KUM/Tahun 2020 tertanggal 16 Maret 2020 perihal upaya pencegahan penularan Covid-19 di tempat kerja serta surat Dinas Penndidikan dan Kebudayaan NTB Nomor;441/1502.UM/Dikbud tertanggal 15 Maret 2020 perihal pencegahan penularan Covid-19 di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Adapun cara pencegahan yang dilakukan di SMAN 2 Kota Bima sesuai surat tersebut dilakukan dengan cara:

  1. Meliburkan aktifitas kegiatan belajar mengajar di sekolah dan siswa belajar mandiri di rumah dengan bimbingan guru dan orang tua.

  2. Tidak melakukan rapat atau pertemuan dan atau kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa.

  3. Untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan dinas ke luar daerah atau ke luar negeri.

  4. Menjaga area kerja dan fasilitas bersama tetap bersih dan higienis dengan membersihkan dengan secara berkala dengan cairan disinfektan.

  5. Menyediakan sarana cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun serta handsanitizer.

  6. Menyediakan tisu dan masker bagi pegawai, guru dan tamu.

  7. Memasang pesan hidup bersih dan sehat.

Di samping itu juga dilakukan dengan cara memberikan himbauan kepada siswa untuk membiasakan perilaku hidup sehat dengan cara:

  1. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir dan atau dengan handsanitizer.

  2. Tidak menyentuh wajah

  3. Terapkan etika batuk dengan cara tutup hidung dan mulut dengan tisu ketika batuk.

  4. Gunakan masker jika batuk/flu atau ketika keluar rumah.

  5. Tidak bersalaman/kontak langsung.

  6. Tingkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan gizi seimbang dan istrahat yang cukup.

Pencegahan yang berupa pengadaan sarana dan prasarana, SMAN 2 Kota Bima langsung melakukan pengadaan seperti; menyiapkan sarana cuci tangan, hand sanitizer, tisu, masker dan memasang pesan hidup sehat dan bersih. Sedangkan yang berupa himbau adalah dengan cara menghimbau kepada seluruh guru dan siswa melalui grup Whastapp (WA) dinas sekolah dan untuk siswa menggunakan grup Whatsapp (WA) kelas masing-masing. Himbauan tersebut tidak hanya diarahkan kepada siswa tetapi juga untuk orang tua siswa di rumah supaya dapat membimbing anaknya waktu belajar mandiri dan mengawasi anaknya supaya tidak keluar dari rumah kalau tidak ada keperluan penting.

  1. Penerapan Pembelajaran E-Learning di SMAN 2 Kota Bima.

Penerapan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and Communication Tekhnology (ICT) dengan melalui dalam jaringan (daring) atau online pada dunia pendidikan sebenarnya bukan hal yang baru pada dunia pendidikan umumnya dan khususnya di SMAN 2 Kota Bima. Tetapi selama ini penerapannya baru terbatas pada ranah assesment atau evaluasi.

Penggunaan teknologi komputer pada kegiatan evaluasi atau penilaian pembelajaran misalnya pada pelaksanan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK) dan Penilaian Tengah Semester (PAS) dan Penilaian Akhir Tahun (PAT) berbasis online dengan komputer sistem windows dan telepon seluler (HP) berbasis Android. Pada Penilaian Tengah Semester (PTS) bagi kelas X dan XI dan Penilaian Akhir Tahun (PAT) bagi kelas XII untuk semester genap tahun pelajaran 2019/2020 SMAN 2 Kota Bima menggunakan komputer/android dan berlangsung dengan sukses.

Demikian juga dengan kegiatan yang dilakukan guru misalnya dalam kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Adapun kegiatan guru dalam MGMP adalah pembelajaran dalam jaringan (daring) melalui kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang diarahkan pada guru sasaran (GS) dan dibantu oleh guru inti (GI). Kegiatan lainnya yang dilakukan guru dengan melalui dalam jaringan (daring) adalah Uji Komptensi Guru (UKG) yang dilakukan oleh guru setiap tahun sebagai upaya mengukur kompetensi guru oleh pemerintah.

Pada aktifitas pembelajaran biasa (normal) hampir tidak ada guru yang melaksanakan pembelajaran E-learning atau pembelajaran dalam jaringan (daring). Hal ini disebakan antara lain guru masih menggunakan waktu 40 % untuk tatap muka digunakan juga untuk aktifitas lainnya. Di dalam kurikulum sebenarnya sudah diatur aktifitas pembelajaran tatap muka 40 %, tugas mandiri terstruktur 30 % dan tugas mandiri tidak terstruktur 30 %. Porsentase 40 % untuk tatap muka sebenarnya bisa secara maksimal digunakan untuk pembelajaran dan pembimbingan sedangkan untuk kegiatan tugas mandiri baik yang terstruktur dan tidak terstruktur bisa menggunakan media dalam jaringan (daring), baik untuk memberikan tugas maupun tagihan.

Tetapi setelah terjadi pandemi Covid-19 yang membuat pemerintah meliburkan sekolah dan siswa melakukan belajar mandiri di rumah sebagai upaya memotong penyebaran penularan Covid-19 memberikan dampak yang positif dan signifikan bagi pembelajaran E-learning atau pembelajaran dalam jaringan (daring) di SMAN 2 Kota Bima. Dari yang sebelumnya tidak pernah menggunakan pembelajaran E-Learning atau melalui dalam jaringan (daring) menjadi menggunakan pembelajaran E-Learning

Adapun media atau program E-learning yang digunakan oleh guru SMAN 2 Kota Bima adalah aplikasi google clasroom dan Whatsapp (WA). Bagaimanakah cara menjelaskan kepada guru dan siswa terkait media e-learning/daring tersebut, apakah sebelumnya pernah diadakan pelatihan penggunaan media e-learning/daring ke siswa dan guru? Sama sekali sebelumnya SMAN 2 Kota Bima belum pernah melaksanakan kegiatan pelatihan yang diperuntukkan bagi guru dan siswa khusus untuk penggunaaan media e-learning/daring untuk pembelajaran.

Karena dalam kondisi emergensi dimana siswa dan guru dilarang berkumpul sebagai akibat dari kebijakan social distancing atau physical distancing maka cara yang paling efektif dilakukan adalah dengan cara memberikan pelatihan kepada siswa dan guru bagaiamana cara mendapatkan dan mengoperasikan media E-lerning/Daring tersebut terutama aplikasi google classroom dengan melalui grup whatsapp (WA) kelas yang sebelumnya sudah ada. Supaya mudah dipahami siswa dan guru maka yang dibagikan adalah vidio youtube yang berisi tutorial penggunaan aplikasi google classroom untuk pembelajaran.

Cara tersebut terbukti sangat efektif, hal ini terbukti setelah beberapa hari informasi cara penggunaan aplikasi google classroom itu dibagikan melalui grup Whatsapp (WA), jumlah guru yang menggunakan pembelajaran E-learning mencapai 100 % dan jumlah siswa yang aktif dalam pembelajaran dalam jarigan (daring) sejumlah 73,30 %. Sebagai gambaran berikut disajikan tabel data penggunaan media E-learning/daring di SMAN 2 Kota Bima.

Tabel. 4.1. Data Pelaksanaan Pembelajaran E-Learning di SMAN 2 Kota Bima

Jumlah Guru

Media E-Learning

Jumlah

Porsentase (%)

Google Clasroom

Whatsapp (WA)

39

27

12

39

  • 69,23 % (Google Clasroom)

  • 30,76 % ( Whatsapp )

Setelah kita melihat data penggunaan media E-Learning atau daring tersebut di atas maka terlihat bahwa seluruh guru mata pelajaran yang mengajar atau membimbing siswa kelas X dan XI di SMAN Kota Bima dengan jumlah 39 orang, semuanya melaksanakan pembelajaran E-Learning atau pembelajaran dalam jaringan (daring) dengan pembagian 27 (dua puluh tujuh) orang menggunakan media Google Clasroom dan 12 (dua belas) orang menggunakan Grup Whatsapp (WA). Sehingga hasilnya 69,23 % menggunakan aplikasi Google Classroom dan 30,76 % menggunakan grup Whatsapp (WA).

Tanggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran E-Learning tersebut sangat baik dan menunjukkan motivasi yang cukup tinggi. Hal ini dibuktikan dengan keikutsertaan mereka pada media daring yang digunakan oleh guru-guru mereka dan mengikuti kegiatan pembelajaran dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru baik melalui grup Whatsapp (WA) pembelajaran maupun melalui aplikasi Google Classroom. Informasi mengenai keikutsertaan peserta didik dalam E-Learning dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel. 4.2. Data Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran E-Learning di SMAN 2 Kota Bima

Jumlah Siswa

Aktif

Tidak Aktif

Jumlah

Porsentase (%)

442

324

118

442

  • Aktif mengikuti 73,30 %

  • Tidak Aktif 26, 69 %

Dari data tabel di atas tergambar dengan jelas bahwa antusiasme dan keikutsertaan siswa dalam pembelajaran E-Learning cukup signifan. Hal ini dibuktikan dengan dari jumlah siswa kelas X dan XI sebanyak 442 orang, yang aktif atau bergabung di dalam media daring sejumalh 324 orang dan yang tidak aktif atau tidak bergabung sejumlah 118 orang. Apabila kita porsentasekan maka akan didapat 73,30 % siswa aktif dan 26,69 % siswa tidak aktif.

Jumlah siswa yang aktif dalam pembelajaran E-Learning ini memang sebenarnya tidak terlalu tinggi tetapi sudah sangat memuaskan karena program E-Learning ini muncul secara tiba-tiba pada saat situasi lagi tidak normal atau emergensi ketika dihadapkan dengan penyebaran virus corona (Covid-19). Kendala lain yang dihadapi siswa adalah terkait dengan akses untuk mendapatkan jaringan internet baik karena fasilitas HP Android yang tidak ada maupun kesulitan untuk mendapatkan paket internet untuk digunakan. Karena kita semua tahu bahwa tidak seluruh siswa memiliki kemampuan ekonomi yang baik.

Dalam kegiatan pembelajaran E-Learning dengan melalui media atau aplikasi google classroom dan Grup Whastsapp (WA) masing-masing guru mata pelajaran mempersiapkan materi pembelajaran dan tugas-tugas untuk diberikan kepada siswa. Materi pembelajaran dibuat baik berupa video pembelajaran, e-modul, media presentasi (Power Point), resume dan bentuk lainnya.Demikian juga dengan tugas-tugas yang diberikan ke siswa. Pada saat siswa mengerjakan tugas di rumah guru menugaskan siswa untuk mengirimkan foto atau vidio ketika mereka melaksanakan tugas yang diberikan. Sedangka tugas itu sendiri siswa menyetorkannya dengan berbagai cara, misalnya mengirimkan via grup Whatsapp atau Google Clasroom dalam bentuk file PDF, File Word, Video atau diketik langsung pada bagian Add Comment private bagi yang menggunakan Google Classroom.

Karena siswa dan guru baru pertama kali menggunakan media daring terutama yang menggunakan media daring Google Classroom kadang kala mengalami kesulitan atau kegagalan dalam mengirim tugas. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu pada akhirnya siswa dan guru tidak mengalami kendala. Sesuai dengan himbaun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menekankan bahwa dalam melaksanakan pembelajaran daring diharapkan kepada guru untuk tidak terlalu memberatkan siswa dan guru tidak dituntut untuk menyelesaikan seluruh materi atau Kompetensi Dasar (KD) yang ada.

Dalam rangka untuk memastikan bahwa pelaksanaan siswa belajar dari rumah (BDR) dalam jaringan (daring) berlangsung secara baik SMAN 2 Kota Bima melaksanakan pendampingan dan pengawasan sesuai dengan instruksi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB dengan cara masing-masing guru mata pelajaran melaporkan kepada sekolah terkait kegiatan belajar mengajar yang dilakukan dan selanjutnya sekolah membuat rekapitulasi laporan kegiatan belajar mengajar atau bimbingan untuk dilaporkan. Selain itu, kepala sekolah juga bergabung di seluruh grup Whatsapp (WA) kelas pembelajaran dan aplikasi Google Clasroom. Sehingga kepala sekolah dapat mengawasi secara langsung aktivitas pembelajaran dalam jaringan (daring).

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Pelaksanaan pencegahan penularan Covid-19 di SMAN 2 Kota Bima berlangsung dengan baik. Berbagai program pencegahan penularan Covid-19 baik berupa penyediaan sarana dan prasarana fisik maupun penyuluhan atau bimbingan terhadap seluruh warga sekolah dan masyarakat terlaksana dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan bahwa sampai hari ini semua warga sekolah tidak ada yang terpapar Covid-19.

  2. Pelaksanaan pembelajaran E-Learning atau pembelajaran dalam jaringan (daring) di SMAN 2 Kota Bima selama periode siswa Belajar Dari Rumah (BDR) sudah berlangsung dengan baik hal ini dibuktikan porsentase penggunaan media E-Learning oleh guru dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sangat signifikan.

Dengan berdasarkan hasil pengamatan penulis terhadap dinamika yang terjadi selama situasi pandemi Covid-19 dan kaitannya dengan penerapan pembelajaran E-Learning khusunya di SMAN 2 Kota Bima, maka dengan ini memberikan beberapa saran:

  1. Sekolah dan pemerintah hendaknya menerapkan protokoler pencegahan penularan Covid-19 yang ketat yang disertai dengan sanksi atau penghargaan bagi yang tidak melaksanakan atau yang melaksanakannya.

  2. Sekolah diharapkan menumbuhkan budaya hidup bersih dengan membuat tata tertib bagi seluruh warga sekolah sebagai bagian dari pendidikan karakter.

  3. Sekolah dan pemerintah hendaknya aktif melaksanakan kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi tenaga pendidik dalam penggunaan teknologi komputer atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/22/183000269/apa-itu-virus-corona?page=all. Diakses pada tanggal 15 April 2020.

https://www.sehatq.com/artikel/mencegah-virus-corona-lakukan-langkah-sederhana-ini. Diakses pada tanggal 15 April 2020.

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-e-learning/. Diakses pada tanggal 15 April 2020.

https://mediaindonesia.com/read/detail/298964-covid-19-dan-pembelajaran-daring. Diakses pada tanggal 15 April 2020.

https://google-classroom.id.uptodown.com/android. Diakses pada tanggal 16 April 2020.

https://id.wikipedia.org/wiki/WhatsApp. Diakses pada tanggal 16 April 2020

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).

Kementerian Kesehatan.2020. Surat Edaran Nomor; PK.02.01/B.VI/839/2020 tentang Himbauan tentang Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 di Tempat Kerja.

Gubernur Nusa Tenggara Barat.2020. Surat Edaran Nomor; 180/112/KUM tentang Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 di Tempat Kerja.

Dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat.2020. Surat Nomor; 420/1508.UM/Dikbud tentang Instruksi Pendampingan dan Pengawasan Siswa Belajar di Rumah.