Proses pencernaan yang terjadi pada bagian usus besar adalah

Usus besar merupakan bagian akhir di ujung saluran pencernaan. Fungsi usus besar ini juga sangat penting bagi proses pencernaan manusia. Usus besar berpereran untuk mengeluarkan zat sisa makanan yang sudah dicerna. Usus besar juga membantu penyerapan cairan dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh.

Bagian-bagian Usus Besar

Sebelum mengulas tentang fungsi usus besar, tak ada salahnya jika kita juga mengenal bagian-bagian yang ada di usus ini. Mengutip dari halodoc.com, berikut ini penjelasan tentang anatomi dari usus besar.

Bagian usus besar yang pertama yaitu sekum. Bagian ini berbentuk seperti kantong yang menghubungkan antara usus halus dengan usus besar. Fungsinya yaitu untuk menyerap kembali air dan nutrisi makanan yang berasal dari usus halus.

2. Kolon

Kolon merupakan bagian terpanjang dari usus besar. Kolon memiliki empat bagian yaitu asendan (kanan rongga perut), transversum (melintang dari kanan ke kiri di atas rongga perut), desenden (kiri rongga perut), dan sigmoid (bagian yang terhubung dengan rektum).

Fungsi dari organ ini yaitu untuk mencampur chyme dengan enzim di saluran pencernaan. Campuran tersebut akan membentuk tinja yang akan dikeluarkan tubuh.

Baca Juga

Rektum adalah bagian usus besar yang terhubung dengan kolon sigmoid. Bagian ini berguna untuk menerima dan menyimpan limbah dari kolon.

Advertising

Advertising

Penyimpanan akan berlangsung sembari menunggu sinyal untuk mengeluarkan limbah tersebut melalui anus. Proses pengeluaran terjadi ketika otak menerima rangsangan sehingga menghasilkan sinyal untuk mengeluarkan limbah termasuk gas atau tinja.

4. Anus

Bagian terakhir dari usus besar yaitu anus. Ketika rektum sudah penuh dan tinja siap dikeluarkan, maka anus akan mengeluarkan kotoran tersebut. Keinginan mengeluarkan kotoran ditandai dengan rasa mulas dan dorongan untuk buang air besar.

Fungsi Usus Besar dalam Sistem Pencernaan

Usus besar berperan dalam akhir pencernaan. Selain itu, organ ini juga memiliki beberapa fungsi penting lainnya. Mengutip dari sehatq.com, berikut beberapa fungsi usus besar.

1. Menyerap Air

Sudah sempat disinggung sebelumnya bahwa fungsi usus besar adalah untuk menyerap air. Sebagian proses pencernaan makanan dan nutrisi telah selesai di usus kecil.

Organ usus besar ini membantu menyempurnakan proses pencernaan dengan menyerap air yang masih tersisa. Oleh sebab itu, sesuai proses pencernaan di organ ini akan terbentuk sisa makanan yang padat dan siap dikeluarkan tubuh dalam bentuk feses.

Baca Juga

Usus besar berfungsi untuk menyerap vitamin sebab terdapat bakteri baik yang hidup di kolon. Diketahui dalam kolon ada sekitar 700 bakteri baik yang membantu memelihara kesehatan tubuh.

Fungsi dari bakteri ini yaitu untuk memecah polisakarida yang belum dicerna menjadi asam lemak yang mudah diserap usus besar. Fermentasi ini akan menghasilkan nitrogen, karbon dioksida, hydrogen sulphide, dan metana yang akan dikeluarkan sebagai flatus.

Bakteri di usus besar ini juga bisa menghasilkan vitamin K dan biton. Jadi saat tubuh kekurangan vitamin dari makanan, maka bakteri ini akan membantu memenuhi kekurangan vitamin tersebut.

3. Mencegah Infeksi dan Mengurangi Kandungan Asam

Usus besar berfungsi untuk mencegah dan mengurangi kandungan asam dalam tubuh. Kehadiran mukosa yang ada di permukaan  usus besar dapat membantu mengeluarkan zat bikarbonat.

Zat tersebut berguna untuk menetralkan sama yang dihasilkan asam lemak dan zat pencernaan lain dari usus kecil. Lapisan mukosa juga berguna untuk melindungi tubuh dari infeksi mikroba berbahaya.

4. Menghasilkan Antibodi

Fungsi usus besar dalam sistem pencernaan lainnya yaitu dapat mengahasilkan antibodi. Jaringan limfoid dalam usus besar diketahui berperan penting untuk memproduksi antibodi dan antibodi reaksi silang.

Secara umum antibodi biasanya diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh guna menjaga agar jumlah bakteri baik dalam tubuh tetap normal. Selain itu, antibodi juga berguna untuk melawan bakteri jahat yang menyebabkan penyakit.

Baca Juga

Masalah kesehatan bisa terjadi di seluruh organ tubuh, termasuk usus besar. Gangguan pada fungsi usus besar dapat disebabkan oleh faktor genetik, gaya hidup, makanan, hingga usia. Menurut penjelasan sehatq.com, berikut beberapa masalah kesehatan pada usus besar.

1. Polip Usus Besar

Polip usus besar merupakan jaringan yang tumbuh tidak normal pada usus besar. Sebagian besar polip tidak berbahaya, namun ada juga polip yang dapat memicu kanker.

Setiap orang bisa saja mengalami polip kolon. Namun orang yang usianya sudah di atas 50 tahun, pernah mengalami polip, memiliki riwayat penyakit ini di keluarga, hingga pernah mengalami kanker usus besar di keluarga memiliki risiko terkena polip kolon lebih besar.

Gejala masalah kesehatan ini antara lain terdapat perdarahan saat buang air besar, konstipasi, dan diare yang tidak kunjung sembuh. Namun ada juga pasiesn polil usus besar yang tidak memiliki gejala.

2. Kolitis Ulseratif

Penyakit ini merupakan masalah kesehatan yang bisa menimbulkan peradangan dan luka di usus besar. Gangguan kesehatan ini sering muncul pada orang berusia 15 hingga 30 tahun.

Umumnya disebabkan karena faktor genetik. Gejalanya antara lain; sakit perut, diare berdarah, berat badan menurun, nafsu makan berkurang, lelah dan lesu, anemia, hingga muncul rasa sakit pada sendi.

3. Divertikulosis

Divertikulosis merupakan penyakit dengan tanda muncul kantong kecil atau divertikula yang menonjol dari susu besar. Masalah kesehatan ini umumnya terjadi pada orang lanjut usia.

Umumnya disebabkan akibat pola makan yang kurang serat. Gejala yang biasanya muncul yaitu sakit perut bagian kiri, demam, mual, muntah, kram, dan kontipasi. Namun ada juga pasien dengan gangguan fungsi usus besar ini  yang tidak bergejala.

Dalam sistem pencernaan manusia banyak organ-organ penting yang mengolah makanan, menjadi nutrisi untuk diserap dan disalurkan ke seluruh tubuh. Salah satu organ yang cukup vital adalah usus besar. Dimana, usus besar merupakan bagian akhir dari sistem pencernaan atau sebagai “pintu keluar” dari zat sisa proses pencernaan.

Usus besar adalah organ pencernaan yang mengelilingi seluruh rongga perut dan membentuk huruf “U” terbalik di sekitar usus halus yang berlipat-lipat. Usus besar atau kolon memiliki panjang kurang lebih 1 meter dan terdiri atas bagian kolon (mendatar) asenden, kolon (menurun) transversum, kolon desenden, dan berakhir pada anus. D

Diantara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu (sekum). Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing (apendiks) yang berisi sejumlah sel darah putih  yang berperan dalam imunitas.

Pada dasarnya usus besar dalam sistem pencernaan manusia memiliki fungsi yang sangat penting dalam proses pencernaan manusia. Dimana, zat-zat makanan yang tidak diserap usus halus selanjutnya akan masuk kesini. Di usus inilah terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa-sisa makanan oleh bakteri Eschericia Coli.

Dalam prosesnya, zat-zat sisa berada dalam usus besar selama 1-4 hari. Sedangkan sisa makanan yang tidak terpakai oleh tubuh beserta gas-gas yang berbau disebut tinja (feses) akan dikeluarkan melalui anus atau melalui proses buang air besar (BAB).

Bagian Usus Besar

Disamping itu, usus besar dibagi menjadi empat bagian utama dan memiliki fungsinya masing-masing. Adapun, anatomi atau bagian usus ini antara lain sekum, kolon, rektum, dan anus.

Baca juga: Usus Halus Sebagai Saluran Pencernaan Terpanjang

Bagian ini berbentuk seperti kantong yang menghubungkam bagian akhir usus kecil dengan usus besar. Fungsi bagian ini adalah membantu penyerapan kembali nutrisi dan sisa air dari chyme, yaitu sisa makanan berbentuk bubur cair dari usus kecil yang masuk ke dalam sekum.

Kolon adalah bagian terpanjang dari usus besar. Dimana memiliki fungsi untuk mencampur chyme dengan enzim pada saluran cerna. Campuran ini akan membentuk tinja yang nantinya akan di keluarkan oleh tubuh.

Rektum adalah bagian dari usus besar yang terhubung dengan kolon sigmoid. Fungsi usus besar pada bagian ini adalah menerima dan menyimpan limbah dari kolon. Penyimpanan terjadi selama menunggu waktu tubuh untuk mengeluarkan limbah melalui anus. Proses pengeluaran limbah dari tubuh terjadii ketika otak menerima rangsangan sehingga menghasilkan sinyal kapan limbah termasuk gas atau tinja harus dikeluarkan dari tubuh.

Bagian paling akhir atau ujung dari usus besar adalah anus. Saat rektum sudah penuh terisi dan tinja siap dikeluarkan, maka disinilah anus mengamnil peran. Tinja atau kotoran/ feses akan dikeluarkan melalui anus dan ditandai dengan sensasi mulas serta dorongan untuk buang air besar. Dalam kondisi normal proses pengolahan dan pencernaan makanan membutuhkan waktu sampao alhirmya menjadi tinja dan bisa dikeluarkan dari tubuh.

Jakarta -

Usus besar atau colon adalah lanjutan dari usus halus. Usus besar juga berperan dalam proses pencernaan manusia. Di antara usus halus dan usus besar terdapat suatu kantung yang menyambungkan keduanya, yang disebut usus buntu (caecum).

Makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak semuanya dicerna oleh oleh usus. Zat-zat makanan yang tidak diserap usus halus akan pergi bersama lendir menuju usus besar.

Pencernaan yang terjadi di usus besar merupakan proses terakhir makanan dicerna dalam tubuh sebelum akhirnya dikeluarkan.

Dinamakan usus besar bukan karena ukuran panjang usus tersebut, melainkan ukuran diameternya yang lebih besar dari usus halus. Panjang usus besar mencapai 1 meter atau lebih.

Dijelaskan dalam buku berjudul Intisari Pengetahuan Alam Lengkap oleh Tetty Yulliawati dan Denny Indra Sukry, usus besar terbagi menjadi tiga bagian, yaitu usus buntu hingga usus besar menanjak atau naik, usus besar melintang, dan usus besar menurun.

Di usus besar, sisa-sisa makanan akan dibusukkan dengan bakteri e-coli. Sisa makanan ini akan menjadi sebuah massa yang lembek, yang disebut tinja (feses).

Fungsi utama usus besar adalah menyerap kelebihan air dan garam mineral yang berasal dari proses pencernaan. Dengan begitu feses akan berubah bentuk menjadi padatan.

Proses Pencernaan pada Usus Besar

Untuk sampai ke usus besar, makanan membutuhkan waktu kurang lebih 4 sampai 5 jam. Ketika sampai di usus besar, makanan akan disimpan selama 24 jam.

Dalam usus besar feses akan didorong secara lambat dan stabil oleh gerakan peristalsis menuju poros usus atau rektum. Gerakan peristalsis dilakukan oleh otot polos atau otot tidak sadar.

Rektum akan kosong apabila feses disimpan di tempat yang lebih tinggi di atas rektum, yaitu colon descendens. Jika colon descendens penuh, maka feses akan turun ke rektum yang menyebabkan seseorang ingin buang air besar (BAB).

Proses pencernaan makanan yang terjadi di usus besar akan berakhir di anus, tempat sisa-sisa makanan dikeluarkan.

Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan yang terbentuk dari tubuh atau kulit dan usus. Terdapat cincin yang memiliki otot (sfingter ani) yang menjaga anus agar tetap tertutup.

Ketika seseorang buang air besar, otot sfingter tersebut akan dipengaruhi oleh otot lurik atau otot sadar. Sehingga proses buang air besar dilakukan secara sadar dan feses dapat dikeluarkan, seperti dijelaskan dalam buku IPA Terpadu SMP dan MTs karya Mikrajuddin Abdullah, Saktiyono, dan Lutfi.

Kanker Usus Besar (Kanker Kolorektal)

Melansir dari CNBC Indonesia, gejala kanker usus besar (kanker kolorektal) dapat diketahui dari kebiasaan buang air besar yang tidak normal.

Salah satu tanda gejala terjadinya kanker usus besar adalah warna feses yang berubah menjadi hitam yang disebabkan oleh pendarahan pada usus.

Namun, feses yang mengindikasikan adanya kanker usus tidak selalu berwarna hitam. Hal itu bergantung pada letak pendarahan usus yang menentukan warna feses ketika buang air besar. Beberapa gejala kanker usus besar di antaranya:

  • BAB berdarah
  • Perubahan pola BAB seperti sering diare atau sembelit
  • BAB tidak tuntas
  • Perut Kembung
  • Rasa tidak nyaman pada rektum saat BAB
  • BAB jadi cair
  • Perut sakit atau keram
  • Sakit anus
  • Kelelahan ekstrem
  • Anemia
  • Berat Badan turun
  • Muncul benjolan di anus atau rektum

Diberitakan detikHealth, kanker usus besar yang masih pada stadium awal dapat diatasi dengan tindakan operasi, sedangkan pada stadium 2 kanker sudah masuk melewati otot, sehingga pengobatannya harus dengan operasi dan kemoterapi.

Simak Video "Zelenskiy Bantah Tuduhan Rusia tentang Program Senjata Biologi"



(kri/kri)