Khalifah yang mengaku jabatan panglima tertinggi pasukan Islam adalah

You're Reading a Free Preview
Pages 5 to 8 are not shown in this preview.

Khalifah yang mengaku jabatan panglima tertinggi pasukan Islam adalah

Khalifah yang mengaku jabatan panglima tertinggi pasukan Islam adalah
Lihat Foto

Wikipedia Commons

Wilayah Persia Sebelum Ditaklukkan oleh Pasukan Islam

KOMPAS.com - Peristiwa penaklukan Persia oleh pasukan Muslim atau yang dikenal dengan serangan Arab atas Iran terjadi antara tahun 633-654.

Dalam peperangan ini, pasukan Khulafaur Rasyidin melawan tentara Kekaisaran Sasaniyah di Persia.

Kekaisaran Sassaniyah akhirnya jatuh, menandakan berakhirnya kekuasaannya di Persia, yang kemudian digantikan oleh Khulafaur Rasyidin.

Baca juga: Kekaisaran Persia: Sejarah, Masa Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalan

Melemahnya Persia

Sejak sebelum pasukan Islam melancarkan serangan, Kekaisaran Sasaniyah telah didera masalah internal akibat perebutan kekuasaan.

Posisi Sasaniyah pun terpuruk karena serangan dari Kekaisaran Bizantium pimpinan Heraclus, yang berhasil menguasai sebagian wilayahnya.

Selain itu, menurunnya ekonomi di wilayah Sasaniyah juga menjadi faktor melemahnya kekuasaan kekaisaran.

Masyarakat Sasaniyah saat itu hanya berharap dilakukan perbaikan ekonomi oleh siapa pun yang menjadi pemimpin mereka.

Namun, keterpurukan Sasaniyah justru semakin parah saat pemerintahan Raja Yazdgard III, yang diduga hanya memikirkan keselamatannya, keluarganya, dan hartanya.

Alhasil, para perwira militer Sasaniyah memilih berpaling dari Raja Yazdgard III. Situasi ini kemudian dimanfaatkan oleh pasukan Islam untuk terus mendesak Kekaisaran Sassaniyah.

Baca juga: Bagaimana Persia Berubah Menjadi Iran?

Penaklukkan pertama

Takluknya Sasaniyah oleh Islam bermula pada 633, saat panglima perang Islam, Al-Mutsanna bin Haritsah, menginvasi wilayah Persia.

Khalifah yang mengaku jabatan panglima tertinggi pasukan Islam adalah

Khalifah yang mengaku jabatan panglima tertinggi pasukan Islam adalah
Lihat Foto

Wikimedia Commons/Bal'ami

Lembaran buku dari Tarikhnama yang menceritakan kisah Perang Hunain.

KOMPAS.com - Usamah bin Zaid merupakan panglima perang yang mendapat julukan terhormat, Hibbu Rasulillah, yang berarti orang yang dicintai Rasullullah.

Semasa hidup, ia banyak mendapat perlakuan istimewa dari Rasulullah. Mulai dari mendapat pembelaan sampai dipercaya untuk menjadi pemimpin pasukan Islam di usia masih sangat muda.

Usamah bin Zaid pun dapat membuktikan kehebatannya, di mana ia dan pasukannya menjadi kekuatan Muslim pertama yang berhasil menyerang wilayah Bizantium.

Penaklukannya itu juga membuka jalan bagi penyerangan Muslim selanjutnya atas Levant dan Mesir.

Baca juga: Ibnu Katsir, Ahli Tafsir yang Menguasai Berbagai Bidang Keilmuan

Asal-usul

Usamah bin Zaid atau yang bernama lengkap Usamah bin Zaid bin Haritsah bin Syurahbil bin Ka'ab bin Abdil 'Uzza bin Yazid bin Umrul Qais lahir di Mekah pada tahun 612.

Ia adalah putra dari Zaid bin Haritsah, pelayan yang sempat diangkat anak oleh Nabi Muhammad. Dari garis keturunan, ia juga masih berkeluarga dengan Bani Kalb.

Ibunya yang bernama Ummu Aiman adalah budak peninggalan ayah Nabi Muhammad, yang juga merawat dan mengasuh Nabi sejak kecil.

Kendati demikian, Nabi sangat menyayangi Usamah dan kedua orang tuanya. Lahir di lingkungan keluarga Nabi, Usamah menjadi salah satu orang pertama yang masuk Islam.

Sewaktu masih berusia 18 tahun, Usamah bin Zaid telah diangkat oleh Rasulullah untuk menjadi panglima perang.

Baca juga: Abu Ubaidah bin Jarrah, Sahabat Nabi yang Dijuluki Kepercayaan Umat

Ditolak dalam Perang Uhud

Perang Uhud adalah pertempuran antara Kaum Muslim dan Kaum Quraisy pada 23 Maret 625.

37. Dadekna basa krama ukara ing ngisora. Wis sore, aku arep njaluk pamit balib. Amarga lara covid, Bu Dani dikarantina​.

sebut kan tajwid dalam surat an-nisa ayat 115 ?​

مَحْمُوْد : هَلْ فىِ مَدْرَسَتِكَ نَشَاطَاتٌ خَارِجِيَّة ؟        زَيْـــد    : ....​

Seseorang yang memutuskan untuk keluar dari agama Islam dan berpindah ke agama lain saat sedang menjalani puasa, maka puasanya …​

tolong yaa cuma inii

Tolong yg 23-24 aj yaa

Sejarah Sholat Dzuhur dan Ashar Mengapa Saat sholat Dzuhur Kita Hanya diam saja Kenapa Ga seperti Subuh,Maghrib dan Isya

Islam mengajarkan untuk saling menyuruh kepada kebaikan yang bersumber pada

tolong yaa jgn ada yg ngasal

tolong yaa dan jgn ngasalll

Khalid bin Walid dipecat Umar bin Khattab.

Pixabay

Mengapa Umar bin Khattab Pecat Khalid Sebagai Panglima?. Foto: Ilustrasi Sahabat Nabi

Rep: Muhyiddin Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID,

Baca Juga

Mengapa Umar Memecat Khalid sebagai Panglima Perang?JAKARTA – Dalam sejarah Islam diketahui bahwa Khalifah Umar bin Khattab pernah mencatat panglima perang umat Islam yang dijuluki Rasulullah sebagai “Pedang allah”, Khalid bin Walid. Padahal, Khalid adalah seorang panglima perang yang belum pernah terkalahkan di setiap pertempuran yang dipimpinnya.

Saat menghadapi Parsi, Iraq, dan lain sebagainya, Khalid bin Walid selalu ditakdirkan menang oleh allah, sehingga prajuritnya pun mulai memujinya dan memujanya. Bahkan, orang-orang membuat banyak syair dna lagu untuk memuji kepahlawannya yang masyhur itu.

Lalu mengapa Khalifah Umar memecat sang Singa Padang Pasir itu?

Dalam buku “Kuliah Tauhid” karya Imaduddin Abdulrahim dijelaskan bahwa saat Khalid sedang menyusun strategi untuk mengempur Byzantium atau Romawi Timur, datanglah surat perintah agar Khalid menyerahkan jabatannya kepada Abdullah bin Ubaid.

Namun, Khalid yang sedang memimpin rapat tidak langsung membacakan surat perintah dari Khalifah Umar itu. Dengan perhitungan bahwa kalau ia menyerahkan jabatan tersebut saat sedang rapat untuk menyerang Byzantium, maka akan terjadi kekacauan.

Karena itu, ia menyelesaikan rapat tersebut terlebih dahulu. Setelah usul-usulnya diterima dan menjelaskan cara menyerang Byzanitum, baru lah Khalid menyerahkan jabatannya sebagai panglima perang kepada Abdullah bin Ubaid.

Setelah mundur dari jabatannya, Khalid kemudian kembali ke Madinah untuk melapor kepada Khalifah Umat bahwa perintahnya sudah dilaksanakan. Setelah itu, Khalid meminta penjelasan lebih jauh kepada Umar terkait pemecatan dirinya tersebut. Karena, ia khawatir ada kekeliuran yang diperbuatnya selama memimpin perang.

Khalid memang mempunyai kelemahan di bidang tata administrasi dan pembukuan. Kendati demikian, Khalid sendiri meyakini bahwa tidak pernah keliru dalam perhitungan-perhitungan keuangan dari dana perjuangan itu.

Namun, Umar menegaskan bahwa masalahnya bukan karena itu. “Itu soal yang bisa dimaafkan,” kata Umar menjelaskan kepada Khalid.  “Tetapi sebagai khalifah aku bertanggung jawab atas akidah umat. Engkau adalah pahlawan perkasa yang tak dapat dikalahkan di setiap medan pertempuran. Tapi, akibatnya rakyat mulai menyanyikan lagu pujian untukmu, dan tidak lagi memuji dan memuja Allah semata. Aku khawatir mereka menjadi syirik. Sebagai penanggung jawab aku harus membuktikan kepada seluruh umat, bahwa semata sebagai hamba Allah aku mampu memecat Khalid bin Walid sebagai panglima perang yang masyhur,” jelas Umar panjang lebar.

Setelah mendengar penjelaskan Khalifah Umar, Khalid tersadar dan menerima keputusan Umar yang bijaksana itu dengan keikhlasan yang sungguh-sungguh. Khalid pun mundur dari hadapan Khalifah Umar seraya melompat lagi ke medan pertempuran dan maju menyerang musuh, tidak lagi sebagai penglima perang tetapi sebagai prajurit biasa.

Orang-orang lain terheran-heran melihatnya, mengapa setelah dipecat Khalid masih mau terjun ke medan perang. Khalid pun berseru, “Aku bertempur dan berjuang tidak karena Khalifah Umar, akan tetapi aku berjuang karena  Allah semata!.”

Seperti itu lah ekspresi dan manifestasi dari ruh tauhid sejati yang ditunjukkan Khalid bin Walid. Jadi, Khalifah Umar memecat Khalid bukan karena ia tak mampu lagi memimpin medan perang, melainkan untuk menjaga akidah umat yang saat itu mulai berpaling dari Allah karena sosok kepahlawanan Khalid.

n/Muhyiddin

  • khalid
  • khalid bin walid
  • umar bin khattab
  • sahabat nabi

Khalifah yang mengaku jabatan panglima tertinggi pasukan Islam adalah

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...