Langkah-langkah penelitian sejarah (heuristik verifikasi interpretasi/eksplanasi historiografi)

Penelitian sejarah perlu dilakukan dengan mengikuti aturan dalam metode penelitian sejarah itu sendiri. Berdasarkan metode penelitian sejarah, secara umum suatu penelitian sejarah dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu:

  • Heuristik (Pengumpulan Sumber)
  • Verifikasi (Kritik Sumber)
  • Interpretasi (Penafsiran)
  • Historiografi (Penulisan Sejarah)

Pembahasan

Penelitian sejarah merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan membangun kembali suatu peristiwa di masa lampau sesuai dengan berbagai fakta yang terkait dengan peristiwa tersebut. Fakta sendiri merupakan sesuatu yang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya. Namun, dalam ilmu sejarah yang dimaksud dengan fakta adalah sesuatu yang mendekati mendekati peristiwa yang sebenarnya terjadi.

Untuk mendapat hasil yang sesuai denga fakta tersebut, seorang peneliti sejarah perlu menerapkan metode penelitian sejarah saat menjalankan penelitiannya. Metode penelitian sejarah tersebut merangkum proses penelitian sejarah dalam beberapa tahapan. Terkait dengan tahapan penelitian sejarah tersebut, terdapat dua pendapat, yaitu:

Pendapat pertama mengatakan bahwa terdapat empat tahapan penelitian sejarah yang terdiri atas heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi.

Pendapat kedua, tepatnya yang dipaparkan oleh Kuntowijoyo dalam buku “Pengantar Ilmu Sejarah” bahwa terdapat lima tahapan dalam penelitian sejarah, yaitu pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi.

Secara umum, kedua pendapat tersebut memiliki pendapat yang sama dan hanya berbeda pada proses pemilihan topik saja. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tahapan penelitian sejarah terdiri dari heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Berikut ini penjelasan dari keempat tahapan penelitian sejarah tersebut.

  • Heuristik (Pengumpulan Sumber)

Pada proses ini merupakan tahapan yang cukup penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu penelitian sejarah. Hal tersebut disebabkan karena pemilihan sumber yang tepat akan menggiring peneliti pada fakta dari terjadinya suatu peristiwa. Sumber sejarah dapat berupa sumber tertulis, sumber benda, maupun sumber lisan.

Sumber sejarah sendiri terdiri dari dua jenis, yakni sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer berasal dari para pelaku peristiwa sejarah itu sendiri, misalnya prasasti, artefak, naskah, foto, catatan harian, bangunan, foto, video, ataupun hasil wawancara. Sementara itu, sumber sekunder yang asalnya bukan dari pelaku sejarah itu sendiri, contohnya adalah buku, laporan penelitian, dan ensiklopedia.

  • Verifikasi (Kritik Sumber)

Tahapan ini dilakukan untuk menguji keaslian (autentikasi) dan kebenaran (kredibilitas) dari suatu sumber. Untuk dapat membuktikan keaslian dari suatu sumber sejarah, dilakukan proses kritik eksternal. Pada kritik eksternal terdapat  beberapa hal yang dapat dikaji, yaitu bahan atau media pembuatan sumber, penanggalan, dan pembuktian keaslian. Sementara itu, untuk membuktikan kebenaran dari suatu sumber sejarah dilakukan dengan kritik internal. Kritik internal dilakukan dengan menguji isi dan informasi yang disajikan dalam sumber sejarah.

  • Interpretasi (Penafsiran)

Tahapan interpretasi ini dilakukan untuk menyatukan dan memberikan makna pada kumpulan sumber sejarah yang telah mengalami proses kritik sumber. Dalam proses ini, akan berlangsung proses imajinasi sejarah. Imajinasi tersebut diperlukan untuk mempermudah prose perangkaian berbagai fakta yang telah ditemukan.

  • Historiografi (Penulisan Sejarah)

Historiografi merupakan tahap akhir dari tahapan penelitian sejarah. Pada tahap ini berbagai fakta yang ditemukan akan dirangkai menjadi suatu tulisan sejarah.

Pelajari lebih lanjut

Materi tentang tahapan dalam metode penelitian sejarah brainly.co.id/tugas/9526956                                                            

Materi tentang metode penelitian sejarah menurut Gilbert J. Garraghan brainly.co.id/tugas/20339239

Materi tentang konsep berpikir dalam sejarah brainly.co.id/tugas/18369073                                                                      

Detail Jawaban

Kelas: 10

Mapel: Sejarah

Bab: Bab 1 – Cara Berpikir Sejarah

Kode: 10.3.1

#TingkatkanPrestasimu

Pahamifren, kamu pasti tahu Situs Sangiran di Jawa Tengah, kan? Adakah di antara kamu yang pernah mendatanginya? Situs Sangiran merupakan salah satu situs manusia purba terbesar dan terpenting di dunia, lho. Banyak fosil manusia purba yang ditemukan di tempat ini. Berbagai metode penelitian sejarah dilakukan untuk mendapatkan hasil mengenai temuan fosil-fosil tersebut.

Kira-kira, metode penelitian sejarah apa saja yang dilakukan oleh para peneliti? Nah, pada materi Sejarah kelas 10 ini, Mipi mau mengajak kamu membahas tahapan penelitian sejarah lebih jauh. Biar semakin paham, kamu simak artikel ini sampai selesai, ya.

Pengertian Penelitian Sejarah

Sebelum mengetahui metodenya, kamu harus tahu terlebih dahulu apa itu penelitian sejarah. Penelitian sejarah adalah sebuah penelitian yang dilakukan melalui teknik pengumpulan data dan evaluasi data secara sistematis untuk menggambarkan, menjelaskan, dan memahami peristiwa yang terjadi di masa lalu. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kebenaran tentang kejadian tertentu di masa lampau.

Penelitian sejarah terkadang bukan hanya sekadar mengumpulkan dan menyajikan informasi faktual. Biasanya, penelitian sejarah juga berfokus pada individu tertentu, masalah sosial, hubungan antara peristiwa yang lama dan yang baru, hingga benda-benda yang mungkin terlibat.

Secara umum, metode penelitian sejarah dilakukan dengan tujuan menambah wawasan tentang apa yang telah terjadi di masa lalu. Harapannya agar kita dapat belajar dari kegagalan maupun kesuksesan di masa lalu, membuat prediksi masa sekarang dan masa yang akan datang, serta menguji hipotesis tentang hubungan sosial dan tren masa lampau dan saat ini.

Langkah-langkah penelitian sejarah (heuristik verifikasi interpretasi/eksplanasi historiografi)

Historiografi

Dalam penelitian sejarah, sering dikenal istilah historiografi. Secara garis besar, historiografi adalah hasil atau karya penulisan sejarah. Historiografi termasuk langkah terakhir dalam metode penelitian sejarah. Langkah ini menjadi sarana untuk mengomunikasikan hasil-hasil penelitian yang diungkap, diuji, dan diinterpretasi.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat kamu pahami bahwa peristiwa sejarah memerlukan metode penelitian sebelum disajikan dalam bentuk historiografi atau tulisan. Tahapan metode penelitian sejarah dan tulisan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Metode penelitian sejarah menentukan keberhasilan historiografi. Selain itu, historiografi juga menentukan keberhasilan sejarawan dalam melakukan penelitiannya.

Metode Penelitian Sejarah

Ada 5 tahapan yang perlu kamu lalui dalam melakukan penelitian sejarah, yaitu pemilihan topik, heuristik (pengumpulan sumber), verifikasi (kritik sumber), interpretasi, dan historiografi (penulisan). Mari kita bahas satu per satu setiap tahapannya.

Pemilihan Topik

Sama halnya dengan penelitian ilmiah lainnya, langkah awal yang dilakukan dalam metode penelitian sejarah yaitu menentukan topik. Pemilihan topik yang akan diteliti harus layak menjadi bahan penelitian, bukan pengulangan atau duplikasi dari macam-macam penelitian sejarah yang sudah ada. Kelayakan topik penelitian sejarah dapat dilihat dari ketersediaan sumber atau bahan penelitian.

Jangan sampai kamu memilih topik yang menarik untuk diteliti, tapi sumbernya tidak ada, Pahamifren. Sebab, penelitian sejarah sangat bergantung pada ketersediaan sumber. Topik penelitian harus suatu hal yang baru dan diharapkan dapat memberikan informasi atau teori baru. Untuk mengarahkan topik pada ketersediaan sumber penelitian, kamu bisa mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

  • What, apa yang akan diteliti? Apakah aspek ekonomi, sosial, budaya, atau politik?
  • Who, siapa yang akan diteliti? Kamu harus memilih kelompok sosial mana yang menjadi masalah penelitian.
  • Where, di mana penelitian sejarah yang akan kamu lakukan? Aspek spasial atau keruangan ini bisa berupa tempat atau geografis yang akan diteliti.
  • When, kapan batasan waktu atau periodisasi objek penelitiannya? Misalnya, penelitian perubahan desa A tahun 1950-1955, maka batasan waktunya yaitu tahun 1950-1955.
  • Why, mengapa memilih topik penelitian tersebut? Pertanyaan ini lebih bersifat analitis dan mendalam terkait subjek maupun objek penelitian.
  • How, bagaimana hal itu terjadi? Pertanyaan ini mengarah pada berbagai faktor yang membuat masalah atau peristiwa sejarah terjadi.

Heuristik (Pengumpulan Sumber)

Setelah menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya dalam metode penelitian sejarah yaitu mengumpulkan sumber. Tahapan ini berperan penting untuk mengetahui fakta-fakta baru tentang sebuah peristiwa. Adapun sumber-sumber yang biasa digunakan dalam penelitian sejarah, yaitu:

Sumber Lisan

Sumber lisan merupakan keterangan yang didapat dari orang-orang yang mengalami kejadian atau peristiwa tersebut secara langsung. Jenis sumber lisan juga bisa didapatkan dari orang yang berada di sekitar tokoh yang mengalami peristiwa sejarah, seperti kerabat dekat, tetangga, atau tokoh lainnya. Contoh sumber ini adalah wawancara.

Sumber Tulisan

Seperti namanya, sumber ini berisi keterangan tentang peristiwa sejarah dalam bentuk tulisan. Sumber tulisan berasal dari catatan-catatan mengenai suatu kejadian di masa lampau yang sampai saat ini masih dapat ditemukan. Beberapa contoh sumber tulisan dalam penelitian sejarah yaitu dokumen, prasasti, piagam, naskah, surat kabar, dan laporan.

Sumber Benda

Selain sumber lisan dan tulisan, sejarah juga dapat diketahui dari sumber benda. Sumber ini didapatkan dari benda-benda asli yang berasal dari suatu zaman atau peristiwa tertentu. Benda yang biasanya menjadi sumber sejarah yaitu bangunan, senjata, perkakas, patung, candi, serta perhiasan.

Verifikasi (Kritik Sumber)

Verifikasi atau kritik sumber dilakukan untuk menyeleksi sumber-sumber yang telah dikumpulkan pada langkah sebelumnya. Dalam tahap ini, peneliti harus memastikan setiap sumber yang terkumpul bersifat valid dan sesuai subjek yang diteliti. Ada dua jenis verifikasi sumber, antara lain:

Verifikasi Eksternal

Pengujian keaslian sumber sejarah yang dilakukan dengan merujuk pada bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sumber. Ada tiga aspek yang harus terungkap dalam kritik eksternal, antara lain autentitas (kesesuaian sumber), orisinalitas (keaslian), dan integritas (keutuhan sumber).

Verifikasi Internal

Pengujian keaslian sumber sejarah yang merujuk pada isi sumber. Ada tiga aspek penting yang harus diungkap dalam kritik internal, antara lain sifat sumber (keresmian sumber), latar belakang penulis sumber, dan perbandingan dengan sumber lainnya.

Langkah-langkah penelitian sejarah (heuristik verifikasi interpretasi/eksplanasi historiografi)

Interpretasi

Metode penelitian sejarah yang keempat yaitu interpretasi. Pada tahap ini, peneliti melakukan penafsiran makna atas sumber sejarah yang berhasil dikritik. Penafsiran yang dilakukan peneliti harus dilandasi sifat objektif. Kalaupun membutuhkan sikap subjektif, peneliti harus bersikap subjektif rasional.

Peristiwa sejarah yang disampaikan harus menghasilkan sejarah yang benar atau mendekati kebenaran. Dalam artian, penafsiran yang dilakukan peneliti tidak boleh menyimpang. Ada dua cara melakukan tahap interpretasi ini, yaitu dengan cara analisis (menguraikan) dan sintesis (menyatukan) fakta-fakta yang telah diperoleh sebelumnya.

Historiografi (Penulisan Sejarah)

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, historiografi menjadi akhir tahapan dari metode penelitian sejarah. Dalam proses penulisan ini, kemampuan peneliti atas teori dan metodologi yang digunakan akan berpengaruh pada historiografi yang dihasilkan. Peneliti tidak hanya menuliskan laporan semata, namun juga bekerja keras untuk memahami sejarah dan hasil pemikirannya. Saat menuliskan penelitian sejarah, peneliti juga harus memperhatikan beberapa kaidah penulisan, yaitu:

  • Bahasa dan format penulisan yang digunakan sesuai tata bahasa yang berlaku.
  • Adanya konsistensi penulisan, seperti dalam penggunaan tanda baca, istilah, dan penulisan rujukan sumber.
  • Istilah tertentu harus digunakan sesuai konteks permasalahannya.

Contoh Penelitian Sejarah

Contoh penelitian sejarah yang cukup populer yaitu tentang penemuan sungai Mississippi. Penelitian sejarah mengungkap cerita ini berdasarkan sumber tulisan dari catatan anggota ekspedisi penjelajah Spanyol Hernando de Soto dan surat arsip Spanyol.

Contoh lainnya yaitu pengamatan Karl Marx tentang perkembangan historis sistem ekonomi dari primitif ke feodal, kapitalisme, revolusi, dan lain-lain. Secara umum, contoh penelitian sejarah ini bisa kamu temukan pada peristiwa sejarah seperti perang, revolusi, perkembangan kerajaan, sistem pemerintahan, peradaban manusia, dan masih banyak lagi.

Nah, itu dia pembahasan materi Sejarah kelas 10 tentang Historiografi dan Metode Penelitian Sejarah. Buat kamu yang ingin mendapatkan materinya secara lengkap beserta latihan soal ter-update untuk persiapan PAS, kamu bisa mengunduh aplikasi belajar online Pahamify di link ini.

Bagi kamu yang ingin masuk kampus impian lewat jalur UTBK SBMPTN maupun Ujian Mandiri, cobain juga latihan soal di fitur TryOut Pahamify. Jangan lupa upgrade ke TryOut Premium agar bisa mendapatkan fitur persiapan kuliah secara maksimal. Cek penawaran spesial dari Pahamify buat kamu di laman Promo.

Penulis: Fitri Dewanty – SEO Content Writer Pahamify