tirto.id - Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik (isolator). Larutan ini terbentuk dari campuran homogen pelarut dengan zat terlarut berupa senyawa kovalen nonpolar yang tidak dapat menjadi penghantar arus listrik. Show
Ia tidak bisa menghantarkan listrik karena ion-ion dalam larutan non-elektrolit tidak bisa bergerak bebas ketika dicampur zat pelarut, sehingga tidak terjadi proses ionisasi. Jika diuji menggunakan alat elektrolit dan lampu, bohlam tidak akan bisa menyala dan di sekitar elektrode tak ada gelembung gas yang mengisyaratkan terjadinya perpindahan energi.
Contoh larutan non-elektrolit dalam kehidupan sehari-hari adalah:
Pengertian Larutan dan Jenis-jenisnyaLarutan termasuk komponen yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, saat membuat cairan oralit sederhana dengan mencampurkan air dengan sesendok garam dapur, atau mencampur gula dengan air untuk menyeduh teh, maka terbentuklah larutan. Dalam ilmu Kimia, pengertian larutan adalah cairan homogen yang terdiri dari 2 zat atau lebih. Zat dengan jumlah molekul lebih sedikit akan disebut solut (zat terlarut), sedangkan yang lebih banyak dinamakan solven (pelarut).
Mengutip Modul Peranan Elektrolit dalam Tubuh terbitan Kemendikbud, larutan tidak hanya berwujud cair tapi juga bisa berbentuk gas dan padat. Larutan yang berwujud gas contohnya ialah udara atau gas Nitrogen yang terbentuk dari campuran Oksigen (O2) sebagai solven/pelarut dan Karbon Dioksida (CO2) zat terlarutnya. Sementara itu, logam kuningan yang tersusun dari campuran timah (Zn) dan tembaga (Cu) merupakan contoh larutan yang berbentuk padat.
Baca juga:
Adapun pembagian jenis larutan menjadi elektrolit dan non-elektrolit didasarkan pada sifat daya hantar listriknya. Larutan elektrolit mampu menghantarkan listrik, sedangkan larutan non-elektrolit tidak alias isolator. Larutan elektrolit bisa dibedakan menjadi 2 bagian dilihat dari seberapa banyak jumlah ion yang dihasilkan pada proses ionisasi. Makin banyak ion dalam larutan, daya hantar listriknya akan semakin kuat sehingga disebut larutan elektrolit kuat. Contohnya larutan garam (NaCl) dan asam klorida (HCl). Adapun pada larutan elektrolit lemah, senyawa yang terionisasi dalam air (pelarut) hanya sebagian sehingga ion-ion yang dihasilkan pun sedikit. Contoh larutan elektrolit lemah adalah larutan asam cuka (CH3COOH). Sementara itu, dalam larutan non elektrolit tidak terjadi proses ionisasi sebab ion-ion tidak bisa terbentuk. Maka itu, larutan non-elektrolit sama sekali tidak bisa menghantarkan listrik.
Cara Identifikasi Larutan Non Elektrolit dan ElektrolitPembuktian larutan non-elektrolit yang tidak dapat menghantarkan listrik dan eletrolit yang bisa mempunyai sifat sebaliknya, bisa dilakukan melalui percobaan dengan metode sederhana. Adapun sejumlah alat dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan tersebut sekaligus cara melakukannya adalah sebagai berikut. 1. Alat Batu baterai, dudukan batu baterai, lampu LED, kabel kecil, elektroda karbon atau isi pensil dan gelas plastik. 2. Bahan Air, Larutan NaCl (garam), Asam Sulfat (Air Accu), Larutan Gula, Alkhohol (Etanol), Larutan Amonia, Larutan Cuka dan Larutan NaOH (soda api). 3. Langkah percobaan Rangkai batu baterai, dudukan baterai, lampu LED dan isi pensil (elektroda karbon) dengan kabel kecil. Masukan masing-masing bahan pada gelas plastik dan letakkan dua ujung elektroda di dalamnya. Apabila lampu menyala dan muncul gelembung-gelembung gas di sekitar elektroda pada salah satu jenis larutan, maka artinya senyawa itu merupakan larutan elektrolit. Namun, sebaliknya, jika tidak muncul gelembung gas dan lampu tidak menyala, berarti bahan merupakan larutan non-elektrolit.
Baca juga
artikel terkait
LARUTAN
atau
tulisan menarik lainnya
Dewi Rukmini
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Pernah dengar istilah larutan elektrolit dan non elektrolit? Elo penasaran gak sih kenapa listrik bisa mengalir di air? Nah, fenomena ini adalah salah satu fenomena yang berhubungan dengan contoh larutan elektrolit. Atau mungkin elo pernah ngerasain pas rumah kalian kebanjiran, lampu atau listrik rumah kalian justru malah dimatiin sama pihak PLN? Lagi-lagi karena ini berkaitan dengan sifat larutan elektrolit dan non elektrolit. Ternyata banyak fenomena dalam hidup yang berhubungan dengan larutan elektrolit dan non elektrolit. Tapi apa pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit sebenarnya ya? Jika salah satu alasan mematikan listrik dalam keadaan banjir adalah takut listriknya mengalir di dalam air, lalu sebenarnya apakah semua jenis air atau larutan juga bisa menghantarkan listrik? Gimana kalau air cuka? Air gula? Atau air garam? Selama ini kita pasti mengira bahwa semua jenis air merupakan konduktor, namun pada tahun 2016 seperti dilansir dari Science Alert, berdasarkan penelitian yang dipimpin oleh Mark Johnson dari Yale University menyatakan bahwa air yang benar-benar murni tidak menghantarkan listrik, dikarenakan kekurangan elektron bebas. Namun kebanyakan air yang ada di alam kita sudah bercampur dengan berbagai jenis sedimen dan mineral yang kemudian mengionisasi molekul air, dan membuat memungkinkannya untuk menghantarkan listrik. Inilah mengapa air atau H2O adalah salah satu contoh larutan elektrolit lemah. Selain larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah ternyata ada juga larutan senyawa non elektrolit lho. Apa aja ya contoh larutan elektrolit kuat dan lemah serta larutan non elektrolit? Daripada bingung, so kuy baca artikel ini sampe abis buat penjelasan lebih detailnya tentang dan non elektrolit!
Download Aplikasi Zenius Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapanmu sekarang juga! Pengertian Larutan Elektrolit dan Non ElektrolitSebelum mengenal jenis-jenis larutan, elo harus bisa menjawab pertanyaan apa pengertian larutan elektrolit dan non elektrolit? Pertama-tama, arti kata “larutan”, di mana larutan tidak sama dengan air, melainkan merupakan suatu campuran yang bersifat homogen, yang terdiri dari dua atau lebih zat. Yang dimaksud larutan bersifat homogen adalah larutan memiliki komposisi yang merata atau setiap bagian volumenya akan memiliki komposisi atau sifat yang sama. Zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut atau solut, dan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat lain disebut pelarut. Misalnya larutan gula, maka gula merupakan zat terlarut, dan air merupakan pelarut. Larutan sendiri memiliki banyak jenisnya, di antaranya adalah larutan elektrolit dan larutan non elektrolit yang akan gue bahas lebih lanjut di bawah ini. Larutan ElektrolitPertanyaan apa yang dimaksud larutan elektrolit secara sederhana bisa elo jawab kalo larutan elektrolit adalah larutan yang memiliki partikel-partikel berupa ion-ion yang dapat menghantarkan listrik. Berdasar proses pembentukan ion-ionnya (ionisasi), larutan elektrolit memiliki dibagi menjadi 2 jenis, yaitu larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.
Karena sifat inilah larutan yang dapat menghantarkan listrik paling baik adalah larutan yang masuk dalam kelompok larutan elektrolit kuat. Ciri-ciri larutan elektrolit kuat adalah larutan yang sepenuhnya terionisasi untuk membentuk ion bebas ketika dilarutkan, dan tidak ada molekul netral yang terbentuk dalam larutan. Semakin banyak tersedianya ion bebas dalam suatu elektrolit, semakin besar kapasitasnya untuk membawa atau menghantarkan arus. Terus apa aja sih contoh larutan elektrolit kuat? Mungkin dari elo ada yang bertanya-tanya kalau garam dapur termasuk elektrolit atau bukan ya? Jawabannya, garam dapur termasuk elektrolit kuat karena garam memiliki molekul yang dapat terionisasi jika dilarutkan dan akan memberikan larutan tersebut kemampuan untuk menghantarkan listrik. Ketika garam larut, ion-ionnya yang dapat bergerak bebas dalam larutan, dan memungkinkan muatan mengalir. NaCl yang dilarutkan dalam air kemudian garam (padatan) larut menjadi ion-ion komponennya, dapat diwakili oleh persamaan ionisasi: NaCl(s) → Na+(aq) + Cl−(aq) Perlu elo ingat bahwa larutan elektrolit kuat selalu terdiri dari asam kuat, basa kuat dan garam. Contoh larutan elektrolit kuat lainnya selain NaCl (garam) adalah NaOH (soda api), H2SO4 (asam sulfat), HCl (asam klorida), dan KCl.
Ciri-ciri larutan elektrolit lemah adalah hanya sebagian terionisasi dalam air (biasanya 1% sampai 10%). Karena itu, elektrolit lemah tidak seefisien elektrolit kuat dalam menghantarkan listrik. Zat-zat dalam larutan elektrolit lemah biasanya meliputi asam lemah dan basa lemah, yang sebagian besar merupakan senyawa kovalen. Beberapa molekul netral hadir dalam larutan elektrolit lemah ini. Contoh larutan elektrolit lemah adalah CH3COOH (asam asetat), N4OH, HCN (hidrogen sianida), dan Al (OH)3. Larutan Non ElektrolitKebalikan dari larutan elektrolit, larutan non elektrolit merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik karena zat-zat yang dilarutkan tidak menghasilkan ion atau tidak mengalami ionisasi sama sekali. Contoh larutan non elektrolit adalah Etil alkohol (etanol) karena tidak terionisasi ketika dilarutkan dalam air. Contoh lain adalah glukosa dalam air membentuk larutan non elektrolit karena meskipun gula larut dalam air, namun gula tetap mempertahankan identitas kimianya. Ilustrasi larutan elektrolit dan non-elektrolit.Gambar di atas merupakan salah satu contoh penggambaran perbedaan jumlah molekul ion yang dimiliki oleh elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit. Di mana larutan non elektrolit tidak menghasilkan ion-ion yang bergerak bebas sehingga tidak akan menghantarkan listrik, sedangkan pada larutan elektrolit kuat maupun lemah memiliki ion-ion yang bergerak bebas. Meskipun untuk larutan elektrolit lemah tidak menghasilkan ion sebanyak elektrolit kuat sehingga lampu yang menyala pada elektrolit lemah tidak seterang atau dapat dikatakan menyala redup dibandingkan elektrolit kuat. Nah, untuk mengetes seberapa paham elo dengan ketiga jenis larutan ini, gue punya satu contoh soal nih yang bisa elo baca lengkap dengan pembahasannya: Soal Latihan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit:
Untuk menjawab latihan soal yang satu ini elo harus membedah masing-masing senyawa saat terionisasi.
Jadi jawaban pertanyaan dari kelompok senyawa berikut ini yang dalam larutannya menghantarkan listrik adalah zat yang bisa terionisasi sempurna dan masuk dalam senyawa asam kuat, basa kuat atau garam yaitu: H2SO4 dan Al2(SO4)3. Untuk mempermudah elo dalam menghafal, berikut ini adalah tabel contoh larutan elektrolit kuat dan lemah serta larutan non-elektrolit: Contoh Larutan Elektrolit Kuat, Lemah dan Non ElektrolitElektrolit Senyawa Ion dan KovalenBerdasarkan dari terbentuknya ikatan ion dalam larutan, senyawa yang termasuk elektrolit adalah senyawa ion dan kovalen polar, sedang untuk senyawa yang termasuk non elektrolit adalah senyawa yang ikatan nya terbentuk dari senyawa kovalen non polar. Senyawa IonLarutan NaCl terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas dalam pelarutnya.Sesuai namanya, senyawa ini terdiri dari ion-ion yang bergerak bebas dalam pelarutnya, contohnya larutan NaCl, dimana terdiri dari ion Na+ dan ion Cl-. Senyawa NaCl hanya dapat menghantarkan listrik jika dilarutkan atau dilelehkan, sementara jika dalam bentuk kristal atau padatan, NaCl tidak dapat menghantarkan listrik, karena ion tidak dapat bergerak bebas. Senyawa Kovalen PolarLarutan HCl termasuk dalam senyawa kovalen polar.Senyawa kovalen bersifat polar apabila dilarutkan kedalam air, karena air merupakan pelarut polar. Antara molekul air dan molekul zat terlarut akan terjadi tarik menarik yang cukup kuat untuk memutuskan ikatan-ikatan molekul tertentu, dan membentuk ion. Sehingga dapat disimpulkan hanya senyawa kovalen polar yang dalam bentuk larutan saja yang dapat menghantarkan listrik, sedangkan yang berbentuk lelehan dan padatan tidak dapat menghantarkan listrik. Contoh larutan yang termasuk dalam senyawa kovalen polar adalah larutan HCl atau yang biasa disebut larutan asam klorida. Untuk mempermudah kalian mengingat dan memahaminya, kalian bisa tabel dibawah ini, perbedaan elektrolit pada senyawa ion, kovalen polar, dan kovalen non polar. Perbedaan elektrolit pada senyawa ion, kovalen polar, dan kovalen nonpolarSumber Tabel: e-modul.kemdikbud.go.id Derajat IonisasiDerajat ionisasi adalah parameter larutan elektrolit yang berupa perbandingan antara jumlah zat yang mengion dengan jumlah zat mula-mula, oleh karena itu digunakan persamaan sebagai berikut Rumus derajat ionisasi.Dimana, 𝛂 = derajat ionisasi. Dengan ketentuan sebagai berikut,
Penerapan Larutan Elektrolit dalam Kehidupan Sehari-hariNah, di awal artikel gue udah membahas mengenai pengertian, ciri sehingga contoh larutan elektrolit. Kalau udah paham sekarang lanjut ke contoh larutan elektrolit dalam kehidupan sehari hari. Meskipun rasanya terdengar cukup asing di telinga kita, dan jarang dipakai dalam komunikasi sehari-hari, sebenarnya manfaat dari larutan elektrolit maupun non elektrolit banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari lho. Contoh larutan elektrolit dalam kehidupan sehari hari adalah saat elo melihat iklan minuman penyegar yang berkhasiat untuk menghilangkan dehidrasi. Minuman penyegar itu memang dirancang untuk menyeimbangkan kondisi ion dalam tubuh. Dehidrasi adalah keadaan di mana tubuh kekurangan cairan, maka kita perlu mengonsumsi cairan atau larutan oralit. Cairan oralit adalah cairan yang terdiri dari air, gula, dan garam, dan biasa dikonsumsi untuk mencegah dehidrasi pada orang yang sedang diare dan muntah. Tidak hanya itu, contoh larutan elektrolit dalam kehidupan sehari hari juga terkait dengan metabolisme tubuh, seperti sebagai ion pengaktif enzim, melancarkan impuls pada saraf, dan lain-lain. Selain itu, larutan elektrolit juga banyak digunakan atau diterapkan untuk sel elektrokimia seperti bahan pengisi aki, baterai, dan lain-lain. Kira-kira kalo disuruh sebutkan peranan larutan elektrolit dalam kehidupan sehari hari elo udah bisa belum? Nih, supaya gampang menghafalnya udah gue buat daftar contoh larutan elektrolit dalam kehidupan sehari hari di bawah ini: Atau NaCl bukan larutan elektrolit biasa, sering digunakan untuk bahan masakan Natrium dan Klorida, adalah elektrolit utama dalam cairan ekstraseluler. Kadar Natrium dalam tubuh sangat mempengaruhi volume cairan ekstraseluler dan memungkinkan sel saraf dan otot untuk berinteraksi satu sama lain, sedangkan Klorida membantu menjaga tekanan osmotik cairan dalam tubuh. Melansir Studious Guy, ada banyak penelitian di seluruh dunia tentang elektrolit air laut yang dapat membantu memetabolisme karbohidrat, protein, dan lemak, serta menjaga fungsi tulang, gigi, dan otot. Bentuk elektrolit ini memfasilitasi aktivitas cairan tubuh di jaringan untuk menjaga keseimbangan cairan, keseimbangan asam-basa, permeabilitas membran, iritabilitas jaringan (termasuk transmisi saraf dan kontraksi otot). Minuman olahraga dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu: Isotonik, Hipertonik, dan Hipotonik. Minuman olahraga isotonik mengandung konsentrasi garam dan gula yang sama seperti dalam tubuh manusia. Minuman olahraga hipertonik mengandung konsentrasi garam dan gula yang lebih tinggi daripada tubuh manusia. Dan minuman olahraga hipotonik mengandung konsentrasi garam dan gula yang lebih rendah daripada tubuh manusia. Contoh asam yang baik bagi tubuh adalah cuka sari apel yang terdiri dari garam kalium dan magnesium, bersama dengan asam asetat. Senyawa-senyawa ini akan membantu menyeimbangkan kembali nilai pH aliran darah dengan mengirimkan dosis elektrolit. Ini membuat otot dapat bekerja dengan dan efisien. Deterjen adalah senyawa yang meningkatkan sifat pembersihan air dengan menurunkan tegangan permukaannya. Deterjen hampir mirip dengan sabun tetapi memiliki struktur kimia yang sedikit berbeda. Baterai adalah perangkat yang terdiri dari kombinasi satu atau lebih sel elektrokimia. Mereka digunakan untuk menyalakan perangkat listrik seperti senter, ponsel, dan mobil listrik.
Oral Rehydration Solutions (ORS) atau cairan oralit, adalah minuman elektrolit yang digunakan untuk mengisi kembali mineral dan cairan pada orang yang menderita dehidrasi, terutama karena diare. Dibandingkan dengan minuman olahraga, larutan oralit mengandung kalori yang jauh lebih sedikit dan tidak mengandung sukrosa sama sekali, karena sukrosa berpotensi memperburuk diare dengan menarik air ke dalam usus, meningkatkan risiko dehidrasi. Kalo mau tau penjelasan lebih lanjut mengenai larutan elektrolit dan non elektrolit, elo bisa langsung klik di sini ya. Oke segitu dulu penjelasan gue tentang contoh, ciri ciri larutan elektrolit dan non elektrolit dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga artikel ini bisa membantu elo dalam memahami materi Kimia kelas 10 ini ya. Selamat belajar! Baca Juga Artikel Kimia Lainnya Belajar Strategis Menghadapi UTBK Kimia Panduan Belajar Soal HOTS Kimia Persiapan UNBK SMA Kimia Referensi: After Centuries, Scientists Have Finally Figured Out How Water Conducts Electricity – Science Alert (2016)9 Electrolyte Examples in Daily Life – Studious GuyExamples of Electrolytes: Basic Explanation and Purpose – Your Dictionary Strong Electrolytes and Weak Electrolytes Chemistry Tutorial – Ausetute |