Show Lesichol Force 5 Kapsul Tolak Angin Cair Plus Madu 15 ml 5 Sachet Biosan 275 mg 6 Tablet Tolak Angin Anak Cair Plus Madu 10 ml 5 Sachet
Sementara itu, panas dalam yang disebabkan oleh kondisi lain tidak dapat dipastikan apakah bisa disembuhkan menggunakan larutan penyegar. Dosis gipsum yang dianjurkanTentunya untuk mendapatkan manfaat yang optimal, sebaiknya konsumsi gipsum sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Dosis yang direkomendasikan adalah 9-30 gram per hari. Penggunaannya harus dihancurkan terlebih dahulu dan ditumbuk menjadi bubuk. Alternatif pengobatan rumahan untuk panas dalamBerikut pengobatan yang bisa dilakukan di rumah untuk mengatasi panas dalam: 1. Minum air kelapaAir kelapa dapat digunakan untuk mengembalikan kesegaran tubuh. Vitamin, mineral, dan elektrolit yang terdapat pada air kelapa dapat mengembalikan cairan tubuh dan energi yang hilang saat panas dalam. 2. Minum susuMengonsumsi susu dapat membantu mengembalikan suhu tubuh Anda serta meningkatkan metabolisme tubuh. Susu kaya akan probiotik, vitamin, dan mineral yang dapat mengembalikan energi tubuh, khususnya yang hilang karena suhu tubuh memanas. 3. Makan makanan yang banyak mengandung airMakan makanan yang banyak mengandung air seperti buah-buahan (semangka dan stroberi) adalah pilihan terbaik. Sayuran seperti seledri, mentimun, dan kembang kol juga bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mengatasi panas dalam tubuh.
BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH oleh: Wagiati Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Makalah pada Kegiatan Pembekalan Teknis Penelitian yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 23 Februari 2015 bertempat di aula Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Bandung Jalan Cinambo No. 136 Ujungberung Bandung) Secara garis besarnya setiap karya ilmiah meliputi dua unsur. Unsur yang dimaksud adalah unsur isi dan unsur bahasa. Dalam hal unsur isi, setiap karya ilmiah tentu berbeda-beda bergantung pada bidang ilmu yang diteliti, atau topik yang dibahas. Akan tetapi, dalam hal unsur bahasa, setiap karya ilmiah ditulis ragam bahasa yang sama, yaitu bahasa Indonesia ragam baku. Berdasarkan pengamatan sepintas, masih sering ditemukan kesalahan berbahasa dalam penulisan karya ilmiah, baik karya ilmiah yang berupa laporan penelitian, skripsi, tesis, maupun disertasi. Kesalahan berbahasa tersebut pada umumnya berkaitan dengan penggunaan (1) ejaan, (2) bentukan dan pilihan kata, serta (3) kalimat. Pada uraian di bawah ini dikemukakan contoh-contoh kesalahan berbahasa tersebut beserta perbaikannya. 1.1 PENULISAN HURUF KAPITAL SALAH BENAR gubernur Jawa Barat Gubernur Jawa Barat para Gubernur para gubernur kepala desa Suka Maju Kepala Desa Suka Maju para Kepala Desa para kepala desa di museum Geologi di Museum Geologi di sebuah Museum di sebuah museum di kabupaten Bandung di Kabupaten Bandung di setiap Kabupaten di setiap kabupaten sebelah Selatan sebelah selatan Jakarta selatan Jakarta Selatan 1.2 PENULISAN HURUF MIRING SALAH
BENAR
dan Sastra.
1.3 PENULISAN KATA SALAH BENAR di lampirkan dilampirkan di bahas dibahas diatas di atas didalam di dalam diantara di antara Maha Sempurna Mahasempurna Maha Tinggi Mahatinggi Mahapenyayang Maha Penyayang Mahapemurah Maha Pemurah Mahaesa Maha Esa terimakasih terima kasih tandatangan tanda tangan garisbawah garis bawah berterimakasih berterima kasih bertandatangan bertanda tangan bergaris-bawah bergaris bawah tanda-tangani tanda tangani garisbawahi garis bawahi menanda tangani menandatangani menggaris – bawahi menggarisbawahi antar bab antarbab sub bagian subbagian semi final semifinal anti-virus antivirus nonSunda non-Sunda satupun satu pun merekapun mereka pun apapun apa pun walau pun walaupun Meski pun meskipun Rp 500,00 perlembar Rp500,00 per lembar satu persatu satu per satu per-1 Januari 2015 per 1 Januari 2015 ditemukan 3 fosil beruang ditemukan tiga fosil beruang ditemukan 15 fosil ditemukan lima belas fosil ditemukan tujuh puluh lima fosil ditemukan 75 fosil 1.4 PENULISAN UNSUR SERAPAN SALAH BENAR Pebruari Februari Nopember November komplek kompleks tex teks frekwensi frekuensi kwalitas kualitas sistim sistem praktek praktik aktip aktif aktifitas aktivitas obyek objek obyektifitas objektivitas standard standar standarisasi standardisasi ekstrim ekstrem prosen persen prosentase persentase formil formal tradisionil tradisional analisa analisis hipotesa hipotesis ijin izin jaman zaman faham paham syah sah 1.5 PEMAKAIAN TANDA BACA SALAH BENAR A Zainudin S H (nama) A. Zainudin S.H. (nama) Sugono, SE. (nama) Sugono S.E. (nama) Zainudin S.H. (gelar) Zainudin, S.H. (gelar) Sugono SE. (gelar) Sugono, S.E. (gelar) Yth Sdr Sanusi M Si Yth. Sdr. Sanusi, M.Si. seIndonesia se-Indonesia diPHKkan di-PHK-kan tahun 80an tahun 80-an pentacklean pen-tackle-an dismash di-smash s/d s.d. a/n a.n. ………….tetapi…………. ……………, tetapi…………. ………….sedangkan…… ……………, sedangkan….. …………melainkan…….. ………….., melainkan…… …………, karena…………. Karena………., …………… …………, jika……………. Jika………….., …………… …………, walaupun……… Walaupun……., ………….. …………., supaya………… Supaya………., ………….. …………., bahwa………….. Bahwa……….., …………. Jadi………………… Jadi, ………………………. Oleh karena itu…….. Oleh karena itu, ………… Akan tetapi………… Akan tetapi, ……………
2.1 Bentukan Kata SALAH BENAR Mempengaruhi memengaruhi Mempesona memesona Menterjemahkan menerjemahkan mentaati menaati kait-mengkait kait-mengait Mengkilat mengilat Mensukseskan menyukseskan Memitnah memfitnah Memotokopi memfotokopi Merubah mengubah Mencat mengecat Memposkan mengeposkan Mengeritik mengkritik Menyukuri mensyukuri Terlanjur telanjur Terlantar telantar Terlentang telentang Dirubah diubah Diketik ditik Dipensiun dipensiunkan Dibanding dibandingkan Diundur diundurkan Dikarenakan disebabkan/karena Pengeritik pengkritik Pemitnah pemfitnah Pengkonsumsi pengonsumsi perluasan jalan peluasan jalan penglebaran jalan pelebaran jalan pengrusakan hutan perusakan hutan Penglepasan pegawai pelepasan pegawai Pengletakan peletakan Perlucutan senjata pelucutan Penglihatan pelihatan Kesimpulan simpulan Memasukan memasukkan Pemasukkan pemasukan Menunjukan menunjukkan Penunjukkan penunjukan Dikontrakan dikontrakkan menugaskan kami pekerjaan itu menugasi kami pekerjaan itu memberitahukan kami ttg hal itu memberi tahu kami ttg hal itu memberi kesempatan pd kami memberi kami kesempatan mengajarkan kami bhs Indonesia mengajari kami bhs Indonesia 2.2 Pilihan Kata SALAH
BENAR
3.1 KALIMAT HARUS MEMILIKI SUBJEK YANG JELAS Contoh: (1) Untuk pengumpulan data / menggunakan / teknik observasi dan wawancara. Perbaikan: (1a) Pengumpulan data / menggunakan / teknik observasi dan wawancara. (1b) Untuk pengumpulan data / digunakan / teknik observasi dan wawancara. (1c) Untuk pengumpulan data /peneliti / menggunakan /teknik observasi dan wawancara. (2) Dalam penelitian ini membahas tradisi lisan pada masyarakat Sunda. Perbaikan: (2a) Penelitian ini membahas tradisi lisan pada masyarakat Sunda. (2b) Dalam penelitian ini dibahas tradisi lisan masyarakat Sunda. (2c) Dalam penelitian ini penulis membahas tradisi lisan pada masyarakat Sunda. (3) Berdasarkan tabel di atas menyimpulkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Perbaikan: (3a) Tabel di atas menyimpulkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. (3b) Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. (3c) Berdasarkan tabel di atas penulis menyimpulkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. 3.2 KALIMAT HARUS MEMILIKI PREDIKAT YANG JELAS Contoh: (1). Bahasa Indonesia, yang merupakan bahasa nasional kita, yang berasal dari bahasa Melayu. Perbaikan: (1a) Bahasa Indonesia, yang merupakan bahasa nasional kita, berasal dari bahasa Melayu. (2) Potret kehidupan seperti itu menunjukkan bahwa hak atas rasa aman, yang merupakan kebebasan dasar manusia, yang masih menjadi masalah di negeri ini. Perbaikan: (2a) Potret kehidupan seperti itu menunjukkan bahwa hak atas rasa aman, yang merupakan kebebasan dasar manusia, masih menjadi masalah di negeri ini. 3.3 BAGIAN KALIMAT MAJEMUK JANGAN DIPENGGAL Contoh: (1) Para peserta penataran datang terlambat. Sehingga mereka tidak dapat mengikuti acara pembukaan. Perbaikan: (1a) Para peserta penataran datang terlambat sehingga mereka tidak dapat mengikuti acara pembukaan. (1b) Para peserta penataran datang terlambat. Dengan demikian,/Oleh karena itu, mereka tidak dapat mengikuti acara pembukaan. (2) Dalam penelitian ini tidak semua data dapat dikumpulkan. Karena lokasi penelitian sulit dijangkau kendaraan. Perbaikan: (2a) Dalam penelitian ini tidak semua data dapat dikumpulkan karena lokasi penelitian sulit dijangkau kendaraan. (2b) Karena lokasi penelitian sulit dijangkau kendaraan, dalam penelitian ini tidak semua data dapat dikumpulkan. (2c) Dalam penelitian ini tidak semua data dapat dikumpulkan. Hal itu disebabkan lokasi penelitian sulit dijangkau kendaraan. (3) Data primer adalah data yang diperoleh di lapangan. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh melalui bahan-bahan kepustakaan. Perbaikan: (3a) Data primer adalah data yang diperoleh di lapangan, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh melalui bahan-bahan kepustakaan. (3b) Data primer adalah data yang diperoleh di lapangan. Sementara itu, data sekunder adalah data yang diperoleh melalui bahan-bahan kepustakaan. 3.4 KALIMAT HARUS HEMAT Contoh: (1) Setelah makalah ini diperbaiki, makalah ini akan segera dipresentasikan. Perbaikan: (1a) Setelah diperbaiki, makalah ini akan segera dipresentasikan. (2) Surat ini harus ditandatangani terlebih dahulu sebelum surat ini dikirimkan. Perbaikan: (2a) Surat ini harus ditandatangani terlebih dahulu sebelum dikirimkan. (3) Setelah penjahat itu ditahan beberapa kali, sekarang kembali ke jalan yang benar. Perbaikan: (3a) Setelah ditahan beberapa kali, penjahat itu sekarang kembali ke jalan yang benar. Contoh Lain: Salah Benar para tokoh-tokoh para tokoh tokoh-tokoh rombongan guru-guru rombongan guru guru-guru seluruh surat-surat seluruh surat surat-surat rangkaian kata-kata rangkaian kata kata-kata kumpulan para karyawan kumpulan karyawan para karyawan karyawan-karyawan para hadirin sekalian para Bapak/para Ibu hadirin sangat rapi sekali sangat rapi rapi sekali demi untuk demi untuk disebabkan karena disebabkan karena seperti misalnya seperti misalnya sejak dari sejak dari agar supaya agar supaya Walaupun…, tetapi…. Walaupun…., …. …, tetapi…. Bila/Jika…., maka…. Bila/Jika…., …. …..jika…. 3.5 KALIMAT TIDAK BOLEH AMBIGU (BERMAKNA GANDA) Contoh: (1) Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu mendapat beasiswa langsung dari Presiden RI. (2) Istri lurah yang menderita epilepsi itu sangat ramah. (3) Uang kuliah mahasiswa baru akan dinaikkan pada 1 Agustus 2015. (4) Mereka tidak paham dan mengerti masalah politik. (5) Bayi yang mendapat ASI lebih sedikit mengandung virus dibandingkan dengan bayi yang mendapat susu botol. 3.6 KALIMAT HARUS LOGIS Contoh: (1) Pembangunan jembatan yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar dua miliar itu akan dibangun tahun depan. *Pembangunan dibangun? – Pembangunan dilaksanakan/dilakukan/dimulai – Jembatan dibangun Perbaikan: (1a) Pembangunan jembatan yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar dua miliar itu akan dilaksanakan/ dilakukan/dimulai tahun depan. (1b) Jembatan yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar dua miliar itu akan dibangun tahun depan. (2) Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, makalah ini selesai penulis susun. Perbaikan: (2a) Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas kehendak-Nya makalah ini dapat diselesaikan. Contoh lain: (3) Waktu dan tempat kami persilakan. (4) Untuk mempersingkat waktu, kita lanjutkan acara ini. (5) Saya lebih menyukai sate ayam daripada kambing. DAFTAR PUSTAKA Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 1989. Cermat Berbahasa Indonesia: untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: MSP. Dardjowidjojo, Soenjono. 1988. “Prinsip dan Format dalam Penulisan Ilmiah.” Dalam Pembinaan Bahasa Indonesia, No. 6 (Juni, 1988). Jakarta: Bhratara. Effendi, S. 1992. “Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karangan Ilmiah Populer.” Dalam Bahasa dan Sastra, No. 2 (Tahun IX). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Keraf, Gorys. 1980. Komposisi. Ende, Flores: Nusa Indah. Mustakim. 1994. Membina Kemampuan Berbahasa: Panduan ke Arah Kemahiran Berbahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sugono, Dendy. 1997. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara. |