Makalah nilai-nilai dalam buku pengayaan dan buku drama

BAB 1 Pendahuluan Pada aktivitas kegiatan belajar di sekolah terutama dalam mendukungsarana pembelajaran membutuhkan sebuah buku pengayaan. Perlu diketahuibahwa buku pengayaan adalah buku yang digunakan sebagai penunjang ataupelengkap dari buku utama. Buku pengayaan ini biasa digunakan oleh siswasebagai buku tambahan materi untuk menambah wawasan dan pengetahuan.Buku ini biasanya tidak diwajibkan oleh guru. Penulisan naskah bukupengayaan tidak mengacu kepada kurikulum sehingga di buku pengayaan tidakselalu ada latihannya. Buku pengayaan bisa dijadikan sebagai alternatif dalammenambah pengetahuan dan kecakapan siswa di luar penggunaan buku teks.Bentuk-bentuk dari buku pengayaan, seperti buku atau bacaan umum (komik,cerpen, novel), buku motivasi (biografi dan kesejarahan), buku keterampilan(cara merajut dan menjahit), dan buku pengetahuan (pelajaran atau buku trik-trik belajar). Adapun, buku lain yang mendukung materi pembelajaran di setiapkompetensi dasar, seperti buku drama. Buku drama adalah buku yang berisinaskah drama yaitu salah satu sastra lisan yang menggambarkan kehidupanmanusia dengan bergerak dan bercakap atau berdialog. Drama adalah sebuahgenre atau salah satu jenis dari sebuah karya sastra yang menggambarkankehidupan manusia dengan adanya gerak gerik tertentu. Drama menggambarkansuatu realita kehidupan, tingkah laku dan juga watak manusia berdasarkan peranyang didukung dengan adanya dialog dalam sebuah pementasan. Kisah dan jugacerita dalam sebuah drama memuat emosi serta konflik yang memang ditujukanuntuk ditampilkan dalam sebuah pertunjukan teater dan pementasan tertentu. Selama kegiatan pembelajaran materi buku pengayaan (nonfiksi) dan satubuku drama (fiksi) ditemukan beberapa permasalahan, hal tersebut dipengaruhidari bahan ajar yang digunakan oleh peserta didik saat proses pembelajaranhanya berupa buku teks saja. pendidik cenderung menerapkan polapembelajaran yang bersifat teacher centered learning untuk mengatasiketerbatasan bahan ajar sehingga peserta didik kurang dilibatkan dalampembelajaran. Hal ini menimbulkan rasa jenuh dan kurang berminatnya pesertadidik yang akibatnya berdampak kepada tidak tercapainya tujuan pembelajaran.Sehingga, dikembangkan sebuah modul yang memuat pembelajaran bukupengayaan (nonfiksi) dan satu buku drama (fiksi) berdasarkan permendikbudnomor 37 tahun 2018 pada kompetensi dasar (KD) 3.14 mengidentifikasi nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah buku pengayaan (nonfiksi) dan satu bukudrama (fiksi) kelas XII SMA/SMK/MA. Adanya modul ini diharapkanmemotivasi peserta didik agar tertib dan disiplin dalam belajar. Selain itu,mampu membantu peserta didik untuk memanfaatkan waktu dengan bijak agartercapai tujuan pembelajaran dan memperoleh nilai yang memuaskan.Kompetensi Dasar (KD) merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimalyang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masingsatuan yang mengacu pada kompetensi inti. Berikut kompetensi inti dan kompetensidasar pada pembelajaran modul yang harus peserta didik capai.Kompetensi Inti Kompetensi Dasar3. Memahami, menerapkan, dan 3.14 Mengidentifikasi nilai-nilai yangmenganalisis pengetahuan faktual, terdapat dalam sebuah bukukonseptual, prosedural, dan pengayaan (nonfiksi) dan satumetakognitif berdasarkan rasa buku drama (fiksi).ingin tahunya tentang ilmupengetahuan, teknologi, seni,budaya, dan humaniora denganwawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan, danperadaban terkait penyebabfenomena dan kejadian, sertamenerapkan pengetahuanprosedural pada bidang kajianyang spesifik sesuai dengan bakatdan minatnya untuk memecahkanmasalah.4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.14 Menulis refleksi tentang nilai-nilaidalam ranah konkret dan ranah yang terkandung dalam sebuahabstrak terkait dengan buku pengayaan (nonfiksi) danpengembangan dari yang satu buku drama (fiksi)dipelajarinya di sekolah secaramandiri, dan mampumenggunakan metoda sesuaikaidah keilmuan.Agar belajar kalian mudah dan bermanfaat, ada beberapa hal yang perlu kalianlakukan :1. Kalian harus menyiapkan terlebih dahulu satu buku pengayaan (nonfiksi) dan naskah drama. Kalian bisa memilih buku yang menarik dan bermanfaat untuk kalian.2. Modul ini dapat kalian pelajari secara mandiri atau kelompok, baik di sekolah maupun diluar sekolah.3. Kalian pelajari modul ini dengan membaca, melihat dan mengamati hal-hal yang berhubungan dengan materi tersebut atau kalian dapat menambah wawasan dari berbagai sumber lain.4. Diskusikan dengan teman kalian, atau membentuk kelompok diskusi yang efektif.5. Kerjakan Tugas/latihan, praktik menulis dan evaluasi yang ada pada modul ini sampai selesai dengan tidak melihat kunci jawaban terlebih dahulu.6. Jika sudah lengkap mengerjakan soal latihan, buikalah kunci jawaban dan hitunglah skor yang kalian peroleh. Menentukan Nilai-Nilai Buku Pengayaan (Nonfiksi) Modul ini terdiri 4 kegiatan, di dalam modul ini terdapat uraian materi, contohhasil kegiatan, dan tugas/latihan praktik menulis.Pertama : Mengidentifikasi nilai-nilai dalam buku pengayaan (nonfiksi)Kedua : Mengidentifikasi nilai-nilai dalam buku drama (fiksi)Ketiga : Menulis refleksi nilai-nilai dalam buku pengayaan (nonfiksi)Keempat : Menulis refleksi nilai-nilai dalam naskah drama (fiksi)Modul ini sangat bermanfaat bagi kalian. Selain dapat lebih meningkatkankegemaran membaca buku pengayaan (nonfiksi) dan naskah drama (fiksi), kalianjuga dapat menambah berbagai ilmu yang didapat dari buku pengayan, serta dapatbelajar menjalani kehidupan ini dengan mempelajari karakter tokoh pada drama(fiksi) yang kalian baca. Jika ada kata-kata yang tidak kalian pahami, kalian dapatmencermati glosarium sebagai gambaran makna katanya. Semoga kalian selalusemangat untuk membaca buku baik pengayaan (nonfiksi dan fiksi).Tujuan PembelajaranSetelah membaca dan mencermati isi modul serta mengerjakan soal latihan,diharapkan kalian dapat mengidentifikasi nilai-nilai dalam buku pengayaan/nonfiksiyang kalian baca. Kegiatan ini hendaknya kalian lakukan dengan jujur, penuh rasaingin tahu, bertanggung jawab, serta responsif.A. Pengertian Buku Pengayaan Kalian bisa memilih buku nonfiksi yang akan kalian baca pada untuk memenuhi target kompetensi kalian dalam membaca buku. Gambar disamping berupa gambar buku nonfiksiBuku pengayaan adalah buku penunjang buku utama (buku teks) yang digunakan oleh siswa. Buku pengayaan sangat penting untuk menambah wawasan kalian. Selain pengetahuan yang didapatkan dari buku teks. Buku pengayaan bisa dijadikan sebagai buku bacaan umum. Buku pengayaan yang baik adalah buku pengayaan yang betul- betul menunjang buku teks yang digunakan di sekolah. Kalian dapat meningkatkan kemampuan berfikir dan memperluas wawasan dengan sering membaca buku-buku pengayaan yang bermutu dan update sesuai dengan keadaan sekarang. Salah satu contoh adalah buku pengayaan yang di dalamnya berisi motivator atau biografi orang- orang sukses. Buku pengayaan seperti itu akan merangsang pemikiran dan pola pikirmu, sehingga mempunyai tekad untuk maju yang diawali belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Buku pengayaan ini terbagi menjadi tiga kelompok yaitu buku pengayaan untuk pengetahuan, keterampilan dan kepribadian.B. Ciri-ciri buku pengayaan (nonfiksi) a) Ditulis Menggunakan Bahasa Formal Ciri yang paling menonjol dari kategori menulis buku nonfiksi terletak dari penyampaiannya. Dari segi penulisan buku non fiksi disampaikan menggunakan bahasa formal. Formal dalam hal ini tidak menggunakan bahasa tidak baku dan tidak menggunakan tulisan yang macam-macam. Dari segi penulisan sesuai dengan bahasa yang baik dan benar. Meskipun ada beberapa buku nonfiksi, misal buku motivasi dan buku referensi ada yang ditulis menggunakan bahasa yang lebih santai dan tetap menggunakan bahasa yang benar, cara ini diperbolehkan. Terkait penulisan buku nonfiksi, setiap penerbit memiliki kategori berbeda-beda. Ada penerbit buku yang menerima buku yang menggunakan bahasa baku dan ide yang baru. Ada juga penerbit yang menerima buku nonfiksi yang mengunakan bahasa yang sesuai karakter penulis. Namun, dari segi penyampaian tetap menggunakan ejaan yang baik dan benar. Jadi kembali lagi, tergantung dari masing- masing kebijakan penerbit. b) Menggunakan Metode Penulisan Denotatif Buku nonfiksi menggunakan bahasa denotatif. Maksud dari bahasa denotatif menggunakan makna sebenarnya. Jadi, penulis menyampaikan apa yang ingin disampaikan secara lengkap, to the point,dan tegas. Berbeda dengan kategori buku fiksi, pada buku fiksi penyampaian penulisan bisa menggunakan bahasa tidak sebenarnya dan pesan yang disampaikan pun tersamar. Kenapa buku nonfiksi menggunakan penulisan denotatif? karena tujuan penulis memberikan informasi kepada pembaca. Informasi yang tidak berbelit-belit, tetapi juga memberikan motivasi dan inspirasi kepada pembaca. c) Faktual/Fakta Sifat dari isi pesan bersifat fakta dan faktual. Fakta sesuai dengan data yang diperoleh. Isi buku yang disampaikan bersifat faktual sehingga pembaca langsung memperoleh manfaat dari informasi yang disampaikan. Kategori buku nonfiksi ada banyak jenis, diantarannya ada jenis buku ajar, motivasi dan buku referensi. Dari beberapa jenis buku tersebut, semuanya memiliki karakteristik berbeda, dan memiliki satu esensi yang sama, yaitu buku imajinatif tanpa sumber.d) Berbentuk Tulisan Ilmiah Popular Ciri-ciri buku non fiksi juga dapat disampaikan dengan gaya penulisan ilmiah popular. Dengan kata lain, tulisan tidak melulu kaku dan itu saja. Bagaimana bentuk tulisan ilmiah popular? ketika kalian membaca artikel, skripsi, laporan, makalah, tesis adalah salah satu contoh tulisan ilmiah popular yang dapat kalian pelajari secara mandiri. Dikatakan tulisan ilmiah popular karena disampaikan dengan bahasa yang sesuai dengan pasar dan data yang diambil berdasarkan dengan kajian, daftar pustaka dan sumber referensi yang diacu. Sumber referensi yang digunakan bukan berarti langsung diambil ditulis ulang begitu saja. Tetapi cukup dipahami dan disampaikan ulang menggunakan bahasa sendiri. Cara yang lebih baik dapat dilakukan dengan cara mengkombinasi ide dari sumber referensi dengan ide yang kita miliki. e) Menyajikan temuan baru atau penyempurnaan temuan yang sudah ada Ciri-ciri buku non fiksi ditulis oleh sang penulis karena bertujuan untuk menyempurnakan ide dari penulis/ulasan naskah yang terlebih dahulu. Oleh sebab itu, bagi penulis yang menulis tema yang sama dengan isi yang sama dengan bahasa yang berbeda sering ditolak oleh penerbit besar. Karena penerbit besar akan mencari sesuatu yang menarik dan yang berbeda. Jadi, tulislah buku yang memiliki selling point lebih, agar naskah buku kalian dilirik oleh penerbit. Pastikan, ide buku tersebut asli. Itulah lima ciri-ciri buku non fiksi yang bisa dapat dijadikan sebagai pengetahuan kalian. Pembeda paling tampak antara buku fiksi dan non fiksi dari tujuannya. Buku nonfiksi memiliki aturan sendiri agar tulisan bersifat baku dan memiliki ranah yang sangat luas. Buku nonfiksi berisi beberapa jenis buku yang didasarkan pada disiplin ilmu tertentu.C. Rangkuman 1. Pengertian buku pengayaan Buku pengayaan adalah buku penunjang buku utama (buku teks) yang digunakan oleh siswa. Buku pengayaan sangat penting untuk menambah wawasan kalian. Selain pengetahuan yang didapatkan dari buku teks. 2. Ciri-ciri buku pengayaan (Nonfiksi) a. Ditulis dengan bahasa formal b. Ditulis dengan metode denotatif c. Faktual/fakta d. Berbentuk tulisan ilmiah populer e. Menyajikan temuan baru atau penyempurnaan temuan yang sudah ada 3. Contoh buku pengayaan (Nonfiksi) Buku referensi yang ada di rumah, yang membantu kalian untuk memahami buku utama yang kalian baca, dapat juga berupa majalah.LATIHAN SOALBerilah tanda silang (X) pada jawaban yang kalian anggap benar!1. Bacalah kutipan buku biografi berikut! Bob pun sempat depresi, tetapi bukan berarti harus menyerah. Baginya, kondisi tersebut adalah tantangan yang harus dihadapi. Menyerah berarti sebuah kegagalan. “Mungkin waktu itu saya anggap tantangan. Ternyata ketika saya tidak punya uang dan saya punya keluarga, saya bisa merasakan kekuatan sebagai orang miskin. Itu tantangan, powerfull. Seperti magma yang sedang bergejolak di dalam gunung berapi,” papar Bob. (Mereka Bilang Saya Gila: Bob Sadino) Kutipan buku biografi tersebut mengandung nilai …. a. Ekonomi b. Filsafat c. Sosial d. Agama e. Etika2. Cermati penggalan teks berikut! Keadaan tersebut ternyata diketahui teman-temannya di Eropa. Mereka prihatin. Bob yang dulu hidup mapan dalam menikmati hidup harus terpuruk dalam kemiskinan. Keprihatinan juga datang dari saudara-saudaranya. Mereka menawarkan berbagai bantuan agar Bob bisa keluar dari keadaan tersebut. Namun, Bob menolaknya. Nilai yang terdapat dalam penggalan teks tersebut adalah nilai …. a. Moral b. Budaya c. Sosial d. Pendidikan e. Etika3. Cermatilah penggalan teks berikut! Ketika bisnis telur ayam terus berkembang Bob melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Kini Bob mempunyai PT Kem Foods (pabrik sosis dan daging). Bob juga kini memiliki usaha agrobisnis dengan sistem hidroponik di bawah PT Kem Farms. Nilai yang terdapat pada penggalan teks tersebut adalah … a. Filsafat b. Sosial c. Agama d. Ekonomi e. Etika4. Pernyataan berikut merupakan manfaat membaca buku nonfiksi, kecuali …. a. Melatih kemampuan berpikir b. Mencegah kepikunan c. Menambah wawasand. Mendapatkan hiburan e. Menambah pemahaman tentang sesuatu5. Bacalah penggalan teks berikut ini! Pengalaman hidup Bob yang panjang dan berliku menjadikan dirinya sebagai salah satu ikon entrepreneur Indonesia. Kemauan keras, tidak takut risiko, dan berani menjadi miskin merupakan hal-hal yang tidak dipisahkan dari resepna dalam menjalani tantangan hidup. Nilai yang terkandung dalam penggalan teks di atas adalah .... a. Adat b. Sosial c. Ekonomi d. Pendidikan e. FilsafatMenentukan Nilai-Nilai Buku Drama (Fiksi) Tujuan Pembelajaran Setelah menguasai materi dan latihan pada kegiatan 1, kalian diharapkan dapat mengidentifikssi nilai-nilai dalam naskah drama yang kalian baca. Kegiatan ini hendaknya kalian lakukan dengan jujur, penuh rasa ingin tahu, bertanggung jawab serta responsif.A. Pengertian Drama Buku drama adalah buku yang berisi naskah drama yaitu salah satu sastra lisan yang menggambarkan kehidupan manusia dengan bergerak dan bercakap atau berdialog. Drama menggambarkan kenyataan hidup seseorang dan tingkah laku seseorang melalui sebuah percakapan dan penokohan yang dipentaskan. Dalam pementasan drama biasanya mengandung konflik dan emosi yang secara khusus di ceritakan dalam sebuah pementaan teater.B. Jenis Drama Ada beberapa jenis drama tergantung dari dasar yang dipakainya. Dalam pembagian jenis drama, biasanya digunakan ada tiga dasar, yakni: berdasarkan penyajian lakon drama, berdasarkan sarana, dan berdasarkan keberadaan naskah drama. Berdasarkan penyajian lakon, drama dapat dibedakan menjadi delapan jenis, yaitu: a. Opera: drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik. b. Tragedi: drama yang penuh dengan kesedihan c. Komedi: drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan. d. Tragekomedi: perpaduan antara drama tragedi dan komedi. e. Farce: drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan. f. Tablo: jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan. g. Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi/musik. h. Sendratari: gabungan antara seni drama dan seni tariC. Ciri-Ciri Drama a. Naskah cerita drama berisi kumpulan dialog atau percakapan yang disusun dalam bentuk teks yang digunakan tokoh maupun yang digunakan narator. b. Dialog yang di tuliskan bukan kalimat langsung dan tidak menggunakan tanda petik (“....”) c. Dalam sebuah drama terdapat sebuah kalimat petunjuk tertentu yang sangat perlu diperhatikan oleh tokoh yang sedang pentas karena petunjuk itu selalu memberitahu suasana dalam suatu cerita, dan kalimat petunjuk itu dituliskan dala bentuk kalimat yang di ampit dengan tanda kurung d. Terdapat suatu cerita yang diceritakan dalam naskah drama e. Dalam pementasan drama terdapat 3-10 orang yang tertulis dalam dialog.D. Struktur Drama Dalam sebuah teks karangan tentu memiliki sebuah struktur karena struktur inilah yang menjadi suatu bagan dari karangan yang dibuat. Dan dalam drama juga terdapat struktur yang di bagi menjadi 3 bagian yaitu prolog, dialog, dan epilog. Berikut adalah penjelasan dari ketiga struktur diatas: a. Prolog adalah suatu bagian pengantar yang berisi gambaran atau keadaan dari sebuah cerita yang di kisahkan. Pada bagian ini pula awal dari sebuah drama yang akan di pertunjukan, biasanya prolog ini di bacakan oleh narator dalam sebuah pementasan. b. Dialog adalah sebuah percakapan antar tokoh dalam drama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan merupakan inti dari pertunjukan drama karena disaat inilah drama dimulai dengan percakapan dan gerak. c. Epilog adalah akhir dari drama yang berisi kesimpulan dari drama yang di pertunjukan dan pada bagian ini pula terdapat pesan yang disampaikan dalam sebuah drama dan bagian ini adalah bagian penutup dari drama.E. Kaidah Kebahasaan Drama a. Kalimat pada teks drama hampir semuanya berupa dialog atau tuturan langsung para tokohnya (kalimat langsung). Kalimat langsung dalam drama lazimnya diapit oleh dua tanda petik (“.....”). b. Menggunakan kata ganti orang ketiga pada prolog dan epilog. Kata ganti yang biasanya digunakan adalah mereka. c. Pada bagian dialog menggunakan kata ganti orang pertama dan kedua atau mungkin juga menggunakan kata sapaan. d. Dialog dalam teks drama tidak lepas dari munculnya kata tidak baku dan kosa kata percakapan. e. Menggunakan konjungsi temporal, kata kerja, kata seru, kata perintah, dan kata tanya. f. Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, dan suasana.F. Nilai-Nilai Drama a. Nilai sosial, yaitu nilai yang berkaitan dengan masyarakat, sifat yang suka memperhatikan kepentingan umum (menolong, menderma, dan lain-lain). b. Nilai budaya, yaitu nilai yang berkaitan dengan pikiran, akal budi, kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat suatu tempat yang menjadi kebiasaan dan sulit diubah. c. Nilai ekonomi, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemanfaatan dan asas-asas produksi, distribusi, pemakaian barang, dan kekayaan (keuangan, tenaga, waktu, industri, dan pedagangan). d. Nilai filsafat, yaitu nilai yang berkaitan dengan hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya. e. Nilai politik, yaitu nilai yang berkaitan dengan proses mental, baik normal maupun abnormal dan pengetahuannya pada perilaku.G. Rangkuman 1. Pengertian drama Buku drama dalah buku yang berisi naskah drama yaitu salah satu sastra lisan yang menggambarkan kehidupan manusia dengan bergerak dan bercakap atau berdialog. 2. Jenis-jenis drama a. opera b. tragedi c. komedi d. tragedi komedi e. farce f. tablo g. melodrama h. sendratari 3. Ciri-Ciri Drama a. merupakan dialog b. kerdapat kalimat petunjuk c. terdapat kronologis cerita d. terdapat 3 - 10 pelaku dalam pementasan 4. Struktur drama a. prolog (adegan pembukaan) b. dialog c. epilog 5. Kaidah kebahasaan drama a. Dalam dialog menggunakan kalimat langsung b. Menggunakan kata ganti orang ketiga pada prolog dan epilog c. Menggunakan kata ganti orang pertama pada dialog d. Menggunakan kata kerja e. Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, dan suasana. f. Menggunakan kalimat seru g. Menggunakan kalimat perintah/suruhan h. Menggunakan kalimat Tanya 6. Nilai-nilai drama a. nilai sosial b. nilai budaya c. nilai ekonomi d. nilai filsafat e. nilai politikLATIHAN SOALBerilah tanda silang (X) pada jawaban yang kalian anggap benar!1. Bacalah penggalan naskah drama berikut! Rini : “Manis, kau tentu mengerti arti kata maaf dan pengertian yang penuh kelapangan dada yang hanya dipunyai seorang ibu serta pintu maaf yang selalu terbuka untuk anaknya. Kembalilah Santi! Mereka ibumu, kakakmu semua sudah paham bahwa kemarahan dan kesedihan seseorang dapat terlupa. Mereka mengerti bahwa sebenarnya kau anak yang manis” Santi : (memegang bahu Rini, tersenyum) “Baiklah Rini (mengangguk) baiklah akhirnya aku akan kembali ke pangkuan bunda” Pesan yang ingin disampaikan pengarang pada penggalan naskah drama di atas adalah …. a. Nasihat agar seorang anak kembali kepada keluarganya b. Ibu yang berdosan kepada anaknya c. Penyesalan seorang anak yang berdosa d. Seorang ibu yang meninggalkan anaknya e. Kesedihan seorang anak yang terpisah dari ibunya2. Bacalah penggalan naskah berikut! Mas Abu : Hasilnya? Pasukan musuh itu mampus semuanya, dan senjata- senjatanya kami rampas semua. Ah… kalau aku terkenang lagi kepada pertempuran-pertempuran seperti itu. Kadang-kadang aku ingin kembali ke zaman perang revolusi itu. Sungguh mati Saudara-Saudara, bukan sombong. Samsu : (sambil makan kroket) Ya. Ya aku bisa mengerti sebab aku pun begitu juga. Sumantri : (sambil mengaduk kopi susunya) Saudara di mana ketika itu? Samsu : Saya? Saya waktu itu berada di Lereng Gunung Galunggung. Saya pun memimpin satu pasukan. Inti penggalan naskah drama tersebut adalah …. a. Pejuang yang terkenang pada saat perang revolusi. b. Pejuang yang berhasil menghabisi lawanna saat perang revolusi. c. Pemimpin pasukan ang memimpin perang pada saat perang revolusi. d. Pejuang yang meragukan pemimpin yang lainnya pada saat perang revolusi. e. Pejuang yang memahami keberadaan pejuang lainnya pada saat perang revolusi3. Bacalah penggalan naskah drama berikut! Arman : “Tak jadi lagi?” Hari : “Kau lagi baru datang, mengapa?” Ani : “Sudan!” Husin : tiba-tiba marah dengan raut muka merah) “Sudan, setiap bertemu begini terus!”Ani : “Sudah, kau juga sama saja! Marah selalu” Husin : “Diam kau!” Tokoh Husin dalam penggalan drama tersebut berwatak … a. Pemalas b. Pendendam c. Pemarah d. Pembangkang e. Pendiam4. Bacalah penggalan naskah drama berikut! Pak Hasan : “Ini memang soal penting! Pelajaran penting, masalah agama. Jadi, saya mesti mengoreksinya dengan benar. Kalau guru hanya mengoreksi soal-soal penting dan fundamen seperti ini hanya main- main, apa jadinya murid-muridku nanti Bisa-bisa jadi rusak generasi bangsa ini.” Bu Hasan : “Kan banyak juga guru yang bekerja seadanya, Pak. Yang bekerja tanpa membedakan apakah itu matematika, ekonomi, atau agama. Kan sama-sama pelajaran di sekolah. (Sambil bicara, Bu Hasan mengambil sapu dan membersihkan lantai) Pak Hasan : “Bu, beda! Kalau matematika salah, bisa diperbaiki. "Kan hanya di kepala. Kalau soal agama, bahaya karena masuk ke dalam hati. Salah sedikit bisa memengaruhi tingkah laku anak. Pelajaran agama itu juga masalah hati, masalah moral bangsa, masalah kehidupan di dunia dan akhirat nanti. Jadi, bukan sekadar angka, tidak bisa disamakan dengan matematika atau pelajaran IPA. Nilai kehidupan yang terdapat dalam kutipan naskah drama tersebut adalah .. a. Sosial b. Religi c. Moral d. Budaya e. Politik5. Andin : Kamu kok tega sih Aulia, kalau kamu butuh uang kamu tinggal bilang sama kami, bukan begini caranya, selama kami selalu membantu kamu, tapi kamu kok tega banget. Aulia : Tapi bukan aku yang mencurinya. Aldi : Terus kamu tuduh aku yang mencurinya, jelas dompet Andin ada ditas kamukan? Audy : Dasar, sudah dikasih hati malah minta jantung. Andin : Mulai saat ini kamu tidak akan jadi sahabat kamu lagi. Nilai kehidupan yang terdapat dalam kutipan naskah drama tersebut adalah .. a. Sosial b. Religi c. Moral d. Budaya e. PolitikKEGIATAN BELAJAR 3 MEREFLEKSI TENTANG NILAI-NILAI DALAM BUKU PENGAYAAN (NONFIKSI)Tujuan PembelajaranSetelah menguasai materi dan latihan pada kegiatan 2, kemudian menguasai materidan mengerjakan latihan, diharapkan kalian dapat menulis refleksi tentang nilai-nilaidalam buku pengayaan/nonfiksi yang kalian baca. Kegiatan ini hendaknya kalianlakukan dengan jujur, penuh rasa ingin tahu, bertanggung jawab serta responsif.A. Menulis Refleksi Buku Pengayaan (Nonfiksi) Tulisan atau karya tulis reflektif (reflective writing) adalah jenis karya tulis yang mendeskripsikan suatu kejadian yang sebenarnya atau hasil imajinasi sekaligus interaksi, pikiran mengenai sesuatu, ingatan (memory), dengan menambahkan unsur refleksi pribadi dan pemberian makna terhadap kejadian tersebut, dengan menyertakan tidak hanya pikiran atau refleksinya, tetapi juga perasaan, emosi, atau situasi personal tertentu. Berdasarkan pengertian ini tulisan reflektif, dengan demikian, tidak sekadar bersifat deskriptif. Penulis justru melakukan eksplorasi lebih mendalam dengan mengecek detail dan melibatkan emosi, merefleksikan dan mengikutkan makna atas apa yang sedang terjadi atau menambahkan hal-hal lain yang seharusnya ada sebagai aspek tambahan bagi pembelajaran, dan merelasikannya dengan teori dan/atau pandangan tertentu yang sudah ada.B. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis refleksi diantaranya: a. Merupakan Tantangan Tulisan reflektif melibatkan eksplorasi dan eksplanasi atas sebuah kejadian. Tidak mudah menulis jenis karya ini dibandingkan dengan karya akademis lainnya, karena jenis tulisan ini melibatkan subjek dalam memikirkan dan menulis mengenai rasa khawatir dan berbagai kesalahan, demikian juga seluruh kesuksesan dalam interaksi dengan individu lain atau ketika harus menjalankan sebuah tugas praktis tertentu. Individu yang menulis karya ini dituntut untuk mengambil posisi di balik sebuah peristiwa atau kejadian dan berusaha menjadi objektif (sebisa mungkin). Meskipun seseorang harus menulis pengalaman dan perasaan yang dialaminya sendiri, dia harus mampu mengambil jarak terhadap berbagai peristiwa atau kejadian agar bisa mengungkapkan makna di baliknya secara kurang lebih objektif. Jenis karya ini biasanya sangat dibatasi dari segi keluasan gagasan. Karena itu, Anda harus membatasi diri pada pengalaman tertentu saja. Anda tidak bisa menulis segala hal yang dialami. Pilihlah bagian atau kejadian tertentu yang ingin ditonjolkan yang pada gilirannya akan menjadi insight yang memicu refleksi. Ini pentinguntuk menghindari “godaan” mendeskripsikan kejadian. Karena itu, Anda dituntut untuk mendeskripsikan peristiwa atau kejadian secara sangat singkat dan tidak berbelit-belit.b. Elemen Utama Tulisan Reflektif Sebenarnya tulisan reflektif adalah cara seseorang memproses atau mengolah pengalaman (hal yang dialaminya sendiri) untuk kemudian menghasilkan pembelajaran. Dengan kata lain, melalui tulisan reflektif seseorang menegaskan apa yang telah dipelajarinya dalam sebuah pengalaman. Setiap tulisan reflektif memiliki dua elemen utama, yakni (1) Mengintegrasikan teori dan praktik (2) Mengidentifikasi hasil akhir pembelajaran dari pengalaman penulis. Tulisan reflektif mengintegrasikan teori dan praktik. Mencapai hal ini, Anda harus mampu mengidentifikasi aspek-aspek yang penting dari refleksi Anda dan menuliskannya menggunakan teori-teori yang memang cocok. Untuk itu, pilihan teori Anda tidak boleh melenceng dari konteks akademis dalam menjelaskan dan menginterpretasikan refleksi Anda. Gunakan pengalaman-pengalamanmu untuk mengevaluasi pilihan teori dengan mengajukan pertanyaan: apakah teori tertentu dapat diadaptasi atau dimodifikasi agar menjadi lebih cocok (bermanfaat) dalam menjelaskan situasi yang Anda hadapi? Identifikasikan tujuan pembelajaran (yang mau dicapai) dari pengalaman-pengalaman Anda. Hal tersebut penting supaya dalam tulisan reflektif itu Anda bisa menyertakan juga rencana mengenai apa yang akan Anda lakukan secara berbeda di masa depan, pemahaman baru Anda atau nilai-nilai atau hal-hal tak-terduga yang telah Anda pelajari secara mandiri.c. Gunakan Pembuktian Akademis dalam Tulisan Reflektif Tujuan yang hendak Anda capai dalam sebuah tulisan reflektif sebenarnya adalah menarik hubungan antara teori dan praktik. Karena itu, Anda harus bisa menunjukkan perbandingan antara keduanya dan mengeksplorasi hubungan antara keduanya. Hal yang perlu Anda lakukan adalah selalu menganalisis peristiwa atau kejadian dengan cara memikirkannya dengan menghubungkan peritiwa demi peristiwa (mereferensikannya) dengan teori tertentu. Hal ini yang disebut di sini sebagai evidensi atau bukti akademis (academic evidence). Apakah berbagai observasi yang Anda lakukan memang konsisten atau berhubungan dengan teori, model, atau bukti akademis tertentu yang sudah terpublikasikan? Anda juga harus mampu mempertimbangkan bagaimana mungkin teori-teori tertentu membantu Anda menginterpretasikan dan memahami pengalaman tertentu yang Anda alami tersebut? Anda juga bisa mempertimbangkan bagaimana pengalaman nyata yang membantu Anda memahami sebuah teori. Apakah memang pengalaman nyata tersebut memang mengejawantahkan apa yang dinyatakan/diprediksikan oleh teori ilmiah? atau justru hal yang berbeda? jika demikian, apakah Anda bisa mengidentifikasi mengapa hal itu ternyata berbeda? (Misalnya, bisa jadi Anda menerapkan sebuah teori dalam kontek atau keadaan yang berbeda dibandingkan dengan penelitian asalnya).C. Rangkuman 1. Menulis Refleksi Buku Nonfiksi Tulisan atau karya tulis reflektif (reflective writing) adalah jenis karya tulis yang mana seorang penulis mendeskripsikan suatu kejadian – real atau imajiner – tetapi juga interaksi, pikiran mengenai sesuatu, ingatan (memory), dengan menambahkan unsur refleksi pribadi dan pemberian makna terhadap kejadian tersebut, dengan menyertakan tidak hanya pikiran atau refleksinya, tetapi juga perasaan, emosi, atau situasi personal tertentu. 2. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis refleksi diantaranya: a. Merupakan Tantangan Tulisan reflektif melibatkan eksplorasi dan eksplanasi atas sebuah kejadian. Tidak mudah menulis jenis karya ini dibandingkan dengan karya akademis lainnya, karena jenis tulisan ini melibatkan subjek dalam memikirkan dan menulis mengenai rasa khawatir dan berbagai kesalahan, demikian juga seluruh kesuksesan dalam interaksi dengan individu lain atau ketika harus menjalankan sebuah tugas praktis tertentu. b. Elemen Utama Tulisan Reflektif 1) Mengintegrasikan teori dan praktik 2) Mmengidentifikasi hasil akhir pembelajaran dari pengalaman penulis c. Gunakan Pembuktian Akademis dalam Tulisan Reflektif Tujuan yang hendak Anda capai dalam sebuah tulisan reflektif sebenarnya adalah menarik hubungan antara teori dan praktik. Karena itu, Anda harus bisa menunjukkan perbandingan antara keduanya dan mengekslorasi hubungan antara keduanya.LATIHANKerjakan tugas pada kegiatan kedua ini dengan sungguh-sungguh!Latihan kegiatan 3 ini kalian akan menyusun teks refleksi tentang nilai-nilai yangtelah kalian dapatkan pada buku pengayaan yang sudah kalian baca. Cobalah beraniuntuk menulis, jangan ragu-ragu, setelah tulisan kalian jadi, baca dan cermati sertaeditlah beberapa kali sampai tulisan kalian sesuai dengan yang kalian maksudkan.Ingat prinsip POIN (purpose, overview, interpretasi, note) Hasil Kegiatan Menulis Teks RefleksiKEGIATAN BELAJAR 4 MEREFLEKSI NILAI-NILAI DALAM BUKU DRAMA (FIKSI)TUJUAN PEMBELAJARANSetelah memahami menguasai materi pada kegiatan 3 serta menguasai materi 4 dan padamodul ini, diharapkan kalian dapat menyusun refleksi terhadap pesan pada sebuah bukudrama (fiksi). Kegiatan ini harus kalian laksanakan dengan jujur, semangat, penuh rasaingin tau dan kritis.A. Uraian Materi Materi untuk menulis refleksi telah diuraikan pada kegiatan 3. Perbedaan dengan kegiatan 4 ini adalah nilai yang direfleksi adalah naskah drama. Langkah yang dilakukan sama saja dengan menulis refleksi buku nonfiksi.B. LATIHAN 1. Pastikan kalian telah membaca buku/naskah drama. 2. Pastikan kalian telah mengidentifikasi nilai-nilai buku/naskah drama. 3. Tulislah refleksi kalian terhadap nilai-nilai yang telah kalian identifikasi! Refleksi Nilai-Nilai Drama .......................................... ...................................................................................................... ...................................................................................................... ...................................................................................................... ......................................................................................................

......................................................................................................


Video yang berhubungan