Manakah dibawah ini yang termasuk ke dalam kategori bencana geologis?

Sarah Nafisah Minggu, 17 Januari 2021 | 12:30 WIB

Manakah dibawah ini yang termasuk ke dalam kategori bencana geologis?

Contoh bencana alam klimatologis (Gambar oleh Tri Le dari Pixabay )

Bobo.id - Saat ini di Indonesia sedang mengalami banyak bencana alam. Mulai dari banjir, longsor, hingga gunung meletus.

Apakah teman-teman tahu kalau bencana alam dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu bencana alam geologis, bencana alam klimatologis, dan bencana alam ekstraterestrial.

Kali ini Bobo ingin membahas tentang contoh bencana alam klimatologi. Namun, sebelum itu cari tahu pengertian bencana alam klimatologis dulu, yuk!

Baca Juga: 5 Hewan yang Bisa Mendeteksi Bencana Alam, dari Kuda Sampai Kucing

Bencana Alam Klimatologis

Bencana alam klimatologis adalah bencana alam yang terjadi karena faktor iklim, seperti angin dan hujan.

Contoh dari bencana alam klimatologis adalah badai, banjir,  kekeringan, kebakaran lahan dan hutan, dan masih banyak lagi.

Yuk, cari tahu penjelasan lengkap tentang contoh bencana alam klimatologis berikut ini!

Baca Juga: Polusi Air Bisa Menyebabkan 6 Hal Buruk Ini, Kematian Makhluk Hidup Hingga Bencana Alam


Page 2


Page 3

Manakah dibawah ini yang termasuk ke dalam kategori bencana geologis?

Gambar oleh Tri Le dari Pixabay

Contoh bencana alam klimatologis

Bobo.id - Saat ini di Indonesia sedang mengalami banyak bencana alam. Mulai dari banjir, longsor, hingga gunung meletus.

Apakah teman-teman tahu kalau bencana alam dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu bencana alam geologis, bencana alam klimatologis, dan bencana alam ekstraterestrial.

Kali ini Bobo ingin membahas tentang contoh bencana alam klimatologi. Namun, sebelum itu cari tahu pengertian bencana alam klimatologis dulu, yuk!

Baca Juga: 5 Hewan yang Bisa Mendeteksi Bencana Alam, dari Kuda Sampai Kucing

Bencana Alam Klimatologis

Bencana alam klimatologis adalah bencana alam yang terjadi karena faktor iklim, seperti angin dan hujan.

Contoh dari bencana alam klimatologis adalah badai, banjir,  kekeringan, kebakaran lahan dan hutan, dan masih banyak lagi.

Yuk, cari tahu penjelasan lengkap tentang contoh bencana alam klimatologis berikut ini!

Baca Juga: Polusi Air Bisa Menyebabkan 6 Hal Buruk Ini, Kematian Makhluk Hidup Hingga Bencana Alam

Definisi Bencana Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan definisi bencana sebagai berikut:  Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror. Kejadian Bencana adalah peristiwa bencana yang terjadi dan dicatat berdasarkan tanggal kejadian, lokasi, jenis bencana, korban dan/ataupun kerusakan. Jika terjadi bencana pada tanggal yang sama dan melanda lebih dari satu wilayah, maka dihitung sebagai satu kejadian. Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan. Letusan gunung api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah "erupsi". Bahaya letusan gunung api dapat berupa awan panas, lontaran material (pijar), hujan abu lebat, lava, gas racun, tsunami dan banjir lahar. Tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti gelombang ombak lautan ("tsu" berarti lautan, "nami" berarti gelombang ombak). Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak laut raksasa yang timbul karena adanya pergeseran di dasar laut akibat gempa bumi. Tanah longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng. Banjir adalah peristiwa atau keadaan dimana terendamnya suatu daerah atau daratan karena volume air yang meningkat. Banjir bandang adalah banjir yang datang secara tiba-tiba dengan debit air yang besar yang disebabkan terbendungnya aliran sungai pada alur sungai. Kekeringan adalah ketersediaan air yang jauh di bawah kebutuhan air untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Adapun yang dimaksud kekeringan di bidang pertanian adalah kekeringan yang terjadi di lahan pertanian yang ada tanaman (padi, jagung, kedelai dan lain-lain) yang sedang dibudidayakan . Kebakaran adalah situasi dimana bangunan pada suatu tempat seperti rumah/pemukiman, pabrik, pasar, gedung dan lain-lain dilanda api yang menimbulkan korban dan/atau kerugian. Kebakaran hutan dan lahan adalah suatu keadaan di mana hutan dan lahan dilanda api, sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan lahan yang menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai lingkungan. Kebakaran hutan dan lahan seringkali menyebabkan bencana asap yang dapat mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitar. Angin puting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50 km/jam hingga menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat (3-5 menit). Gelombang pasang atau badai adalah gelombang tinggi yang ditimbulkan karena efek terjadinya siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia dan berpotensi kuat menimbulkan bencana alam. Indonesia bukan daerah lintasan siklon tropis tetapi keberadaan siklon tropis akan memberikan pengaruh kuat terjadinya angin kencang, gelombang tinggi disertai hujan deras. Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipicu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering disebut sebagai penyebab utama abrasi. Kecelakaan transportasi adalah kecelakaan moda transportasi yang terjadi di darat, laut dan udara. Kecelakaan industri adalah kecelakaan yang disebabkan oleh dua faktor, yaitu perilaku kerja yang berbahaya (unsafe human act) dan kondisi yang berbahaya (unsafe conditions). Adapun jenis kecelakaan yang terjadi sangat bergantung pada macam industrinya, misalnya bahan dan peralatan kerja yang dipergunakan, proses kerja, kondisi tempat kerja, bahkan pekerja yang terlibat di dalamnya. Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Status Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 949/MENKES/SK/VII/2004. Konflik Sosial atau kerusuhan sosial atau huru hara adalah suatu gerakan massal yang bersifat merusak tatanan dan tata tertib sosial yang ada, yang dipicu oleh kecemburuan sosial, budaya dan ekonomi yang biasanya dikemas sebagai pertentangan antar suku, agama, ras (SARA). Aksi Teror adalah aksi yang dilakukan oleh setiap orang yang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan sehingga menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat masal, dengan cara merampas kemerdekaan sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa dan harta benda, mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategis atau lingkungan hidup atau fasilitas publik internasional.

Sabotase adalah tindakan yang dilakukan untuk melemahkan musuh melalui subversi, penghambatan, pengacauan dan/ atau penghancuran. Dalam perang, istilah ini digunakan untuk mendiskripsikan aktivitas individu atau grup yang tidak berhubungan dengan militer, tetapi dengan spionase. Sabotase dapat dilakukan terhadap beberapa sruktur penting, seperti infrastruktur, struktur ekonomi, dan lain-lain.

Sumber (https://bnpb.go.id//definisi-bencana)

tirto.id - Indonesia sering kali mengalami kejadian bencana alam di beberapa wilayah, baik dalam skala ringan hingga berat.

Selama satu dekade terakhir, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada sejumlah bencana alam yang terjadi di Indonesia meliputi gempa bumi dan tsunami, gunung berapi, puting beliung, kebakaran hutan, banjir, hingga tanah longsor.

Bencana alam dapat terjadi di manapun dan kapanpun, sehingga penting untuk menyertakan pendidikan dasar terkait bencana alam ke dalam kurikulum sekolah.

Belum lagi terdapat fakta bahwa ada ribuan sekolah yang berdiri di lingkungan risiko bencana sedang dan tinggi.

Mengutip dari Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB), setidaknya terdapat 126.000 sekolah dasar dan menengah yang terletak di wilayah rawan gempa, tsunami, gunung meletus, banjir, dan tanah longsor.

Pendidikan dasar mengenai bencana alam dimulai dari pengertian, pengenalan jenis, dan karakteristik bencana alam itu sendiri.

Pengertian bencana alam

Bencana alam merupakan bencana yang diakibatkan oleh peristiwa alam. Mengutip dari Modul Tema 10 terbitan Kemendikbud, berbeda dengan bencana non alam, bencana alam cenderung sulit diprediksi kapan dan dimana akan terjadi.

Bencana alam umumnya terjadi tanpa campur tangan manusia secara langsung, seperti gunung meletus, gempa bumi, tsunami, angin topan, dan tanah longsor.

Disisi lain ada yang disebut dengan bencana non alam dan bencana sosial. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh fenomena selain alam. Bencana non alam bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti human error, kegagalan teknologi, hingga epidemi atau wabah. Contoh bencana non alam adalah pandemi COVID-19 yang saat ini melanda Indonesia dan dunia.

Sementara bencana sosial terjadi akibat interaksi antarmanusia. Bencana sosial dapat berupa konflik sosial hingga terorisme. Contoh bencana sosial adalah konflik Ambon Maluku pada 2011.

Meski ketiga jenis bencana tersebut disebabkan oleh berbagai hal yang berbeda, seluruhnya dapat menyebabkan kerugian material yang besar bahkan dapat memakan korban jiwa.

Jenis bencana alam

Bencana alam dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu bencana alam geologi, meteorologi, dan ekstraterestrial. Ketiganya dibedakan atas penyebab dan lokasi kejadiannya.

Bencana alam geologi adalah bencana yang terjadi di permukaan bumi. Bencana alam geologi dapat disebabkan oleh aktivitas tektonik maupun vulkanik. Beberapa contoh bencana geologi adalah gempa bumi, gunung meletus, tsunami, dan tanah longsor.

Bencana alam geologi berbeda dengan bencana alam meteorologi. Bencana alam meteorologi merupakan bencana alam yang berkaitan dengan iklim dan cuaca. Contoh bencana alam meteorologi antara lain banjir, angin topan, kekeringan, dan pemanasan global.

Sementara, bencana alam ekstraterestrial berkaitan dengan benda-benda di luar angkasa yang memengaruhi keadaan Bumi. Contoh bencana alam ekstraterestrial adalah meteor jatuh atau badai matahari. Kedua bencana ini memang jarang terjadi, tetapi bisa menyebabkan kerugian yang sangat besar.

Karakteristik bencana alam

Berikut ini merupakan karakteristik bencana-bencana alam yang rawan terjadi di Indonesia.

1. Gempa Bumi

Menurut buku "Bersahabat dengan Bencana Alam" publikasi Kemendikbud, gempa bumi adalah getaran yang berasal dari perut bumi. Dalam istilah geografi, gempa bumi juga disebut dengan "seisme." Kekuatan gempa bumi dapat diukur menggunakan satuan Skala Richter dan alat pengukur getaran bernama seismograf.

Gempa bumi bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari pergeseran lempeng (gempa tektonik), aktivitas gunung berapi (gempa vulkanik), aktivitas runtuhan wilayah kapur, dan aktivitas manusia (gempa buatan). Karakteristik gempa bumi antara lain:

  • Berlangsung dalam waktu yang singkat, cenderung hitungan detik
  • Lokasi terjadi di wilayah tertentu dan dapat terasa sampai jauh
  • Menyebabkan kondisi tanah sekitar bergetar dan dapat merobohkan bangunan
  • Memiliki potensi terulang lagi yang disebut sebagai gempa susulan
  • Tidak dapat diprediksi tempat dan waktunya
  • Tidak dapat dicegah, namun dampak yang diakibatkan dapat dikurangi
2. Tsunami

Tsunami merupakan bencana alam berupa gelombang tinggi yang terjadi di daerah dekat pantai atau pesisir. Kata tsunami sendiri berasal dari bahasa Jepang yang artinya kurang lebih pasang laut besar yang terjadi di pelabuhan. Salah satu kejadian tsunami terburuk yang pernah terjadi di Indonesia adalah tsunami Aceh 2004.

Tsunami dapat disebabkan oleh berbagai hal, termasuk gempa bumi di laut, tanah longsor yang terjadi di kedalaman laut, hingga letusan gunung api bawah laut. Karakteristik tsunami antara lain:

  • Gelombang tinggi di tengah laut mencapai 5 meter, lalu setelah sampai di pantai tinggi gelombang mencapai 30 meter.
  • Panjang gelombang tsunami adalah 50 hingga 200 kilometer. Panjang gelombang ini ditentukan oleh kekuatan gempa.
  • Periode waktu tsunami berkekuatan tinggi berdurasi sekitar 10 hingga 60 menit.
  • Cepat gelombang tsunami dipengaruhi kedalaman laut. Kecepatan gelombang akan berkurang seiring berkurangnya kedalaman laut.
3. Tanah longsor

Bencana tanah longsor terjadi akibat longsoran tanah yang menerjang pemukiman manusia. Tanah longsor biasa terjadi di daerah dengan lereng dan tebing yang curam. Tanah longsor dapat mencapai kecepatan 80 meter per detik, berupa longsoran material tanah, lahar, batu, pasir, atau salju.

Tanah longsor diakibatkan oleh berbagai hal, mulai dari erosi tanah, hujan lebat, beban permukaan berlebih, hingga gempa bumi. Karakteristik wilayah yang akan mengalami tanah longsor dapat ditandai dengan:

  • Munculnya retakan tanah di lereng yang sejajar dengan tebing. Retakan-retakan ini biasanya timbul setelah hujan.
  • Muncul mata air baru secara tiba-tiba.
  • Tebing rapuh, kemudian material-material seperti batu dan kerikil mulai berjatuhan.
  • Hilangnya genangan air saat musim hujan.
  • Pintu dan jendela rumah sulit dibuka, karena terkadi perubahan kedudukan.
  • Bagian tanah dan batu mulai berjatuhan.
  • Pohon dan tiang listrik mengalami kemiringan.
  • Tanah tiba-tiba amblas.
4. Gunung meletus

Terletak di wilayah cicin api pasifik atau pasific ring of fire menyebabkan Indonesia memiliki banyak gunung berapi aktif. Hal ini menyebabkan sejumlah wilayah di Indonesia menjadi rawan mengalami peristiwa erupsi atau gunung meletus.

Material berbahaya dari bencana gunung meletus bukan hanya lahar, tetapi juga awan panas dan gas beracun. Karakteristik gunung meletus dapat ditandai dengan:

  • Suhu di wilayah sekitar gunung naik.
  • Mata air di sekitar gunung mengering.
  • Terdengar suara gemuruh, juga disertai getaran atau gempa halus.
  • Tumbuhan sekitar gunung menjadi layu.
  • Binatang di sekitar gung bermigrasi turun.
  • Munculnya awan panas di sekitar puncak gunung
  • Wilayah sekitar mengalami hujan abu
  • Terjadi banjir lahar dingin di sungai sekitar gunung yang dapat menyebabkan longsor
  • Munculnya gas vulkanik beracun seperti karbon monoksida(CO), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2)

Baca juga:

  • Gunung Merapi Erupsi Efusif Apa Maksud & Bedanya dengan Eksplosif?
  • Analisis BMKG Soal Gempa Bengkulu, Lampung & Teka-teki Penyebannya

Baca juga artikel terkait BENCANA ALAM atau tulisan menarik lainnya Yonada Nancy
(tirto.id - ynd/wta)


Penulis: Yonada Nancy
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
Kontributor: Yonada Nancy

Subscribe for updates Unsubscribe from updates