Manakah yang merupakan teknik memegang bet dalam permainan tenis meja?

Terdapat beberapa teknik yang harus dikuasai oleh setiap petenis. Mulai dari Cara menggunakan/ memegang bet/raket, posisi tubuh, hingga ttrik trik khusus untuk mengalahkan lawan main. kali ini Aturan Permainan akan menjelaskan sedikit tentang teknik yang sangat dasar untuk anda yang baru mempelajari olahraga tenis meja atau ping pong. Berikut penjelasannya... Memegang Bet dikenal juga dengan sebutan Teknik Grip. Terdapat tiga gaya / Style memegang bet ping pong yang umum dipakai oleh para petenis meja yakni: Shakehand Grip, Penhold Grip,dan Seemiller Grip. Berikut ini penjelasannya...


1. Shakehand Grip

Manakah yang merupakan teknik memegang bet dalam permainan tenis meja?

Shakehand Grip atau dalam bahasa indonesianya berjabat tangan adalah tenknik menggunakan bet Seakan akan sedang berjabat tangan dengan Orang Lain. Dengan menggunakan teknik ini maka kedua sisi bet dapat digunakan saat bermain. Dengan grip ini seorang pemain dapat melakukan forehand stroke dan backhand stroke tanpa merubah grip (pegangan), pegangan ini paling baik untuk bermain baik jauh dari meja.

Di sebagian negara, khususnya Eropa teknik Shakehand Grip ini sangat pupuler digunakan oleh pemain-pemain tenis meja profesional.

Cara melakukan teknik Shakehand Grip


  1. Bidang bet bersandar pada lekuk antara ibu jari dan jari telunjuk.
  2. Kuku ibu jari tegak lurus dengan permukaan bet.
  3. Jari telunjuk berada dibawah permukaan bet.
  4. Untuk memperkuat pukulan forehand putar bagian atas bet ke arah pemain.
  5. Untuk memperkuat pukulan backhand, putar bagian atas bet menjauh dari anda, seperti cara berjabat tangan.

2. Penhold Grip

Manakah yang merupakan teknik memegang bet dalam permainan tenis meja?

Penhold Grip atau memegang pena adalah teknik menggunakan bet seakan-akan sedang mencengkram tangkai pena. Kelebiahan dari teknik ini antara lain sangat baik untuk pukulan forehand, pukulan backhand yang cepat, mudah menggunakan pergelangan tangan pada setiap pukulan khususnya saat melakukan servis. Kekurangan dari teknik ini adalah hanya bisa digunakan untuk satu sisi bet saja saat bermain.

Asia Grip adalah nama yang populer dibandingkan dengan Penhold Grip. Penhold Grip jarang digunakan oleh pemain asia, karena biasanya mengunakan teknik shakehand grip.

Cara memegang bet dengan gaya Penhold grip


  1. Pegang bet mengarah kebawah dengan pegangan mengarah ke atas, pegang bet tepat dimana pegangan menyatu dengan bidang bet dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk (cara ini sama dengan cara memegang pena).
  2. Tekuk tiga jari yang lainnya pada sisi bet yang lain (penhold grip gaya Cina) atau meluruskannya mengarah ke bagian bawah bet dengan jari yang dirapatkan (penhold grip gaya Korea). 

3. Seemiller Grip

Manakah yang merupakan teknik memegang bet dalam permainan tenis meja?

Seemiller Grip yang juga dikenal dengan American Grip adalah teknik menggunakan Bet yang diambil Teknik Shakehand Grip. Kelebihannya antara lain memberikan kesempatan pada pemain untuk melakukan blok yang baik. Selain memiliki kelebihan, namun teknik inipun memiliki kekurangan. Salah satunya adalah agak sulit untuk melakukan serangan sudut, kurang efektif saat pola bertahan, dan sulit untuk melakukan serangan menggunakan pukulan backhand yang cukup jauh dari meja.

Cara menggunakan bet hampir sama dengan teknik Shakehand Grip. Perbedaanya, bila dengan teknik seemiller grip, jari telunjuk memegang pada seluruh bagian bet, sedangkan pada bagian bet yang atas diputar 20 sampai 90 derajat menuju arah tubuh.

Saat melakukan teknik ini, maka petenis lebih mudah melakukan perubahan sisi bet ketika permainan sedang berlangsung, kemudian pergelangan tangan lebih mudah untuk digerakan ketika kita akan melakukan pukulan forehand. Selain itu dengan teknik seeiler grip, lebih mudah untuk melakukan blok (Menghadang serangan lawan) dan lebih mudah mengusai permainan disaat pertandingan.

Cara memegang bet dengan teknik Seemiller Grip


  1. Pegang bet dengan shakehands Grip.
  2. Putar bagian atas bet dari 20 menjadi 90 derajat ke arah tubuh,
  3. Lekuk jari telunjuk di sepanjang sisi bet
Seemiller Grip adalah pegangan yang diciptakan oleh Danny Seemiller (USA) pada tahun 1970-an di mana ibu jari dan jari telunjuk ditempatkan di bagian belakang raket dan hanya sisi forehand raket yang digunakan.

Referensi:

Aturan Lainnya :

tirto.id - Tenis meja merupakan olahraga yang sudah dimainkan sejak pertengahan kedua abad 19 di Inggris. Permainan ini kerap pula disebut pingpong lantaran memiliki bunyi seperti mengucap "ping" dan "pong" saat bola terkena meja atau pemukul.

Penemu tenis meja tidak diketahui pasti, termasuk siapa yang pertama kali memainkan olahraga ini. Hanya saja, ada sumber menyatakan bahwa pada akhir abad 19, sejumlah perwira di daerah koloni Inggris di Afrika Selatan telah memainkannya saat waktu senggang.

Saat itu, tenis meja dimainkan dengan meja seadanya, jaring dari tali sepatu atau perban yang dikaitkan ke ujung kursi, dan pemukulnya dari kayu menyerupai raket tenis. Adapun bola yang dipakai ialah bola tenis lapangan, dan aturan yang dipakai pun mengadopsi dari olahraga tersebut.

Baca juga: Jenis-jenis Pukulan dalam Permainan Tenis Meja dan Cara Melakukan

Semula tidak ada kebakuan dalam permainan tenis meja karena kebanyakan orang memainkannya untuk sekadar bersenang-senang. Mengutip buku Tenis Meja (1994) terbitan IKIP Malang, peraturan dalam tenis meja, seperti ketentuan permainan dan busana saat memainkan olahraga ini, mulai dibakukan di Inggris pada awal Abad 20.

Permainan tenis meja kemudian populer di Eropa Tengah pada rentang tahun 1905-1910. Setelah itu, permainan ini diperkenalkan ke Jepang, Cina, hingga Korea.

Pada awal Abad 20, tenis meja modern mulai diatur secara serius. Standar nama yang dulunya kadang disebut pingpong, diubah menjadi table tennis. Bola memakai bahan dari seluloid temuan insinyur Inggris bernama James Gibb. Sejak itu, tenis meja makin tenar dan menjadi bagian dari olahraga profesional. Asosiasi tenis meja di level lokal, nasional, hingga dunia kemudian dibentuk pula.

Tahun 1926, wadah resmi organisasi tenis meja tingkat dunia akhirnya didirikan di Berlin, dengan nama Federasi Tenis Meja Internasional atau International Table Tennis Federation (ITTF).

Baca juga: Sejarah Tenis Meja, Ukuran Lapangan, Perlengkapan, & Peraturan Main

Tenis meja dapat dimainkan dengan menyiapkan 4 perlengkapan utama yaitu bet (raket) pemukul, meja sebagai lapangan, jaring (net), dan bola.

Merujuk buku PJOK Kelas VII (2017) terbitan Kemdikbud, lapangan tenis meja berbentuk persegi panjang dengan ukuran: panjang 2,74 m, lebar 1,525 m, dan tebal 2 cm. Jarak antara meja dengan lantai (tinggi meja) adalah 78 cm.

Lalu, ukuran net tenis meja, yaitu tinggi 16,26 cm dan sedikit lebih panjang dari lebar meja. Net diletakkan tepat di tengah meja sebagai penghalang dan pembatas 2 wilayah permainan.

Sementara itu, terkait bet tenis meja, tidak ada ketentuan berat tapi harus datar dan kaku. Komposisinya minimal 85 persen terbuat dari bahan kayu yang bisa dilapisi bahan perekat berserat seperti fiber karbon tipis. Kedua sisi bet yang dipakai untuk memukul bola mesti ditutup dengan karet berbintik biasa. Karet bintiknya boleh menonjol keluar atau ke dalam.

Teknik Memegang Bet Tenis Meja

Tenis meja dimainkan dengan memukul bola secara bergantian dengan lawan. Bola yang datang dari lawan boleh dipukul setelah sekali menyentuh meja pertahanan. Cara ini agak mirip dengan tenis lapangan. Karena itu, teknik memukul bola, dan juga memegang bet, sangat penting dikuasi oleh pemain tenis meja.

Jadi, saat memukul bola tenis meja pun tidak bisa sembarangan dalam memegang bet. Ada dua teknik pegangan bet dalam tenis meja.

Keduanya adalah pegangan tangkai pena (penholder grip) dan pegangan jabat tangan (shakehand grip). Kedua teknik tersebut dapat bervariasi praktiknya, terutama terkait penempatan jari tangan di pegangan bet, sehingga penerapan oleh satu atlet dengan lainnya tidak selalu sama persis.

Penjelasan tentang cara melakukan 2 teknik memegang bet dalam permainan tenis meja adalah sebagai berikut.

1. Teknik Pegangan Tangkai Pena

Teknik ini sering dipakai oleh para pemain dari Asia karena cocok dengan kondisi fisiknya. Pemakai teknik tangkai pena yaitu tipe penyerang dan rata-rata punya postur tubuh relatif pendek. Hal ini mendukung gerakan kaki yang lincah.

Kelebihan teknik ini yaitu memiliki waktu lebih cepat untuk memukul bola. Sebab, bet hanya dipakai pada satu permukaan saja. Kekurangannya, jika dipakai untuk pukulan backspin memiliki kekuatan lebih lemah ketimbang teknik shakehand grip.

Cara memegang bet di teknik ini menyerupai saat tangan memegang pena sewaktu menulis. Tangkai bet dipegang dengan ibu jari dan jari telunjuk. Tiga jari lainnya menyesuaikan dengan jenis pukulan yang akan diterapkan dan berguna dalam memberi tekanan atau mengubah sudut bet sesuai keinginan.

2. Teknik Pegangan Jabat Tangan

Teknik pegangan jabat tangan untuk memegang bet tenis meja merupakan gaya pemain Eropa. Teknik ini cocok untuk pemain dengan tipe bertahan, atau kombinasi bertahan dan menyerang. Pegangan tersebut memungkinkan pemain memiliki variasi pukulan lebih banyak untuk forehand dan backhand.

Meskipun begitu, teknik pegangan jabat tangan ada keterbatasan pada gerak. Penyebabnya, gerakan pergelangan tangan memiliki sudut gerak lebih sempit.

Cara melakukan teknik Pegangan Jabat Tangan yaitu bet dipegang menyerupai orang berjabat tangan. Ibu jari ada di muka bet dan jari telunjuk di belakangnya sebagai penahan. Ketiga jari lainnya mencengkeram tangkai bet.

Baca juga artikel terkait TENIS MEJA atau tulisan menarik lainnya Ilham Choirul Anwar
(tirto.id - ica/add)


Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Ilham Choirul Anwar

Subscribe for updates Unsubscribe from updates