Masyarakat memiliki cara unik untuk membuka buah kecapi yaitu dengan cara

Detail Tanaman Buah Kecapi

Saat mendengar kata “Kecapi” mungkin yang terlintas di pikiran adalah sebuah alat musik asal jawa barat yang dimainkan dengan cara dipetik. Namun kali ini kita bukan membahas alat musik, akan tetapi ada salah satu buah yang bernama sama, yaitu Buah Kecapi

Masyarakat memiliki cara unik untuk membuka buah kecapi yaitu dengan cara

Buah kecapi merupakan tanaman khas dari Jakarta yang saat ini sudah mulai jarang ditemukan. Masyarakat betawi dulunya banyak menanam tanaman kecapi dipekarangan rumah sebagai tanaman penyejuk maupun tanaman buah.

Cara mengupas buah ini juga terbilang unik, orang Betawi biasa mengupas buah ini dengan cara dibanting ataupun dijepit menggunakan engsel pintu. Hal ini dikarenakan buah kecapi memiliki kulit yang keras.

Baca Juga : 

  • Jangan Tertipu Kenali Ciri Bibit Durian Musangking Serta Buah nya
  • Cara Mudah Budidaya Tanaman Buah tin Panache Tiger

Buah kecapi memiliki bentuk yang lonjong dan agak sedkit pipih. Di dalam buahnya terdapat 2-5 biji yang dibungkus dengan daging buah menyerupai busa dan seakan-akan ditaburi tepung. Tekstur daging buahnya lunak, memiliki banyak kandungan air dengan rasa buah yang asam manis dan menyegarkan.

Masyarakat memiliki cara unik untuk membuka buah kecapi yaitu dengan cara

Tanaman yang memiliki nama ilmiah Sandoricumb Koetjape ini memiliki batang yang tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 25-30 m. Kulit batangnya berwarna abu-abu kecoklatan dan berdiameter sekitar 70-90 cm.

Pohonnya memiliki banyak cabang dan membentuk tajuk yang lebat dengan batang melengkung, berkayu dan bergetah. Daun tanaman ini berjenis majemuk, berwarna hijau mengkilat, berbentuk lonjong dengan panjang sekitar 12-20 cm dan memiliki ujung yang meruncing.

Tanaman kecapi ini dapat tumbuh pada daerah dataran rendah maupun daerah dataran tinggi. Namun jika menginginkan hasil yang lebih maksimal, sebaiknya tanaman ini ditanam pada daerah dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 1200 mdpl.

Masyarakat memiliki cara unik untuk membuka buah kecapi yaitu dengan cara

Selain dapat dikonsumsi secara langsung, buah kecapi juga sering dijadikan sebagai bahan utama dalam pembuatan selai, manisan, dan sirup. Tak hanya daging buahnya, bagian kulit buah kecapi juga dapat dikonsumsi dalam keadaan segar maupun diolah terlebih dahulu menjadi manisan.

Keunikan lain dari tanaman ini adalah hampir semua bagian dari pohon kecapi dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan. Kayunya dapat dimanfaatkan menjadi bahan kontruksi rumah, dek kapal, furniture dan berbagai peralatan rumah tangga.

Daun tanaman ini dapat digunakan untuk mengurangi gejala sakit perut dan demam. Kulit batang yang sudah dihaluskan dapat mengobati penyakit cacing gelang. Akar pohon kecapi juga dapat dimanfaatkan sebagai obat anti diare.

Masyarakat memiliki cara unik untuk membuka buah kecapi yaitu dengan cara

Buah kecapi juga terkenal memiliki banyak kandungan nutrisi seperti vitamin C, serat, karbohidrat dan mineral. Mengkonsumsi buah ini secara rutin dipercaya mampu memberikan berbagai macam manfaat untuk kesehatan. Seperti :

  1. Menurunkan Kolesterol.
  2. Mengatasi Kanker.
  3. Meningkatkan Sistem Imun Tubuh.
  4. Mengobati Alergi.
  5. Melindungi Kesehatan Mulut.
  6. Mengatasi Sembelit.
  7. Mencegah Obesitas.
  8. Mencegah Osteoporosis.
  9. Menghambat Proses penuaan.
  10. Membantu Menurunkan Demam.

Spesifikasi :

Nama : Kecapi.

Nama ilmiah : Sandoricum Koetjape.

Bibit berasal dari : Okulasi.

Rekomendasi dataran : Dataran tinggi lebih dari 1200 mdpl.

Kebutuhan sinar matahari : Sepanjang hari.

Waktu berbuah : Mulai berbuah saat sudah berumur 1-2 tahun.

Media tanam : Planter bag/pot dengan diameter lebih dari 60 cm atau ditanam pada tanah humus dan kompos.

Tipe pertumbuhan : Tegak.

Penyiraman : 1 kali sehari.

Pemupukan : Sebulan sekali menggunakan pupuk NPK daun.

Untuk informasi dan pemesanan, hubungi kami :

Masyarakat memiliki cara unik untuk membuka buah kecapi yaitu dengan cara

Apa yang pertama kali terlintas di pikiran Anda ketika mendengar kata “kecapi”? Apakah alat musik tradisional jawa yang dimainkan dengan cara dipetik? Iyakan? Namun pernahkah Anda mendengar buah dengan nama yang sama yaitu buah kecapi? Jika belum, maka Anda wajib mengenal buah ini. Kenapa? Karena buah kecapi merupakan buah asli dari Indonesia yang saat ini mulai langka.

Pada zaman dahulu, buah ini dapat dengan mudah dijumpai karena banyak dijajakan di pasar – pasar tradisional maupun dijajakan oleh pedagang buah keliling di kompleks perumahan. Selain itu, pohon buah ini sering dibiarkan tumbuh begitu saja. Jikapun berbuah, buahnya jarang dipanen dan siapapun boleh memetiknya.

Masyarakat memiliki cara unik untuk membuka buah kecapi yaitu dengan cara

Buah kecapi sendiri merupakan salah satu jenis buah khas dari Jakarta. Buah ini masih berkerabat dengan buah duku karena berasal dari family yang sama, yakni Meliaceae. Dahulu masyarakat betawi banyak yang menanam tanaman ini dipekarangan rumah untuk dijadikan sebagai tanaman buah sekaligus tanaman penyejuk.

Nah bagi Anda yang pernah menyantap buah kecapi, pasti tahu betapa susahnya mengupas buah ini. Hal ini dikarenakan buah kecapi dikenal memiliki kulit yang tebal dan keras. Untuk membuka kulitnya, masyarakat betawi biasanya membanting atau menjepit buahnya menggunakan engsel pintu. Meskipun susah, namun hal tersebut merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri pada waktu itu.

Masyarakat memiliki cara unik untuk membuka buah kecapi yaitu dengan cara

Buah yang satu ini memiliki bentuk bulat lonjong dan sedikit pipih. Di dalamnya, terdapat daging buah yang berwarna putih, bertekstur lembut, dan terlihat padat, lengkap dengan 2 – 5 biji kecil berwarna kecokelatan. Untuk rasanya, buah kecapi menawarkan sensasi rasa buah yang asam manis dan menyegarkan karena memiliki kandungan air yang melimpah.

Pohon tanaman ini memiliki batang berkayu yang tumbuh tegak, berwarna cokelat keabu – abuan, dan berukuran cukup besar, yakni bisa mencapai hingga 25 cm dengan diameter batang sekitar 70 cm. Pohon kecapi memiliki percabangan yang banyak dan membentuk tajuk yang rimbun. JIka batangnya dilukai akan mengeluarkan getah berwarna putih seperti susu.

Masyarakat memiliki cara unik untuk membuka buah kecapi yaitu dengan cara

Daunnya merupakan daun majemuk yang berjenis menyirip, berwarna hijau tua, berukuran cukup besar, berbentuk bulat lonjong, ujungnya meruncing, dan memiliki permukaan yang bergelombang. Bunganya termasuk kedalam jenis bunga malai, berukuran kecil, berwarna hijau kekuningan, berbentuk bulat, dan muncul secara bergerombol pada sebuah tangkai.

Nah selain dikenal dengan nama kecapi, tanaman yang satu ini juga dikenal dengan nama tanaman kaya akan manfaat karena hampir semua bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan. Kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan furniture, peralatan rumah tangga, hingga kontruksi rumah.

Masyarakat memiliki cara unik untuk membuka buah kecapi yaitu dengan cara

Daunnya sering diolah menjadi obat herbal tradisional untuk mengurangi gejala sakit perut dan demam. Kulit batangnya yang sudah dihaluskan terbukti ampuh untuk mengobati cacingan. Sedangkan untuk akarnya, akar pohon kecapi dapat dijadikan sebagai obat anti diare. Kulit buah ini juga bisa dikonsumsi langsung maupun diolah menjadi manisan.

Nah untuk buahnya selain dapat dikonsumsi sebagai buah segar, buah ini juga sering dijadikan sebagai bahan utama dalam pembuatan selai, manisan, hingga sirup. Tak hanya itu, di dalam buah kecapi juga terdapat berbagai macam kandungan gizi seperti vitamin C, serat, mineral, dan karbohidrat sehingga wajar saja jika mengonsumsi buah ini secara teratur juga dapat memberikan banyak manfaat seperti :

1. Melindungi kesehatan mulut.

4. Mencegah osteoporosis.

5. Menghambat proses penuaan.

6. Membantu menurunkan demam.

7. Menurunkan kolesterol.

9. Meningkatkan sistem imun tubuh.

Nama ilmiah : Sandoricum Koetjape.

Asal bibit : Cangkok/okulasi.

Tinggi bibit : 30 - 70 cm.

Rekomendasi dataran : Dataran rendah dan dataran tinggi.

Iklim tumbuh optimal : Iklim tropis.

Kebutuhan sinar matahari : Sepanjang hari.

Waktu berbuah : Berbuah dalam 1 - 2 tahun sejak penanaman.

Jika ditanam di dalam pot :

Diameter pot : Lebih dari 60 cm.

Media tanam : Tanah humus atau tanah kompos.

Penyiraman : 1 kali sehari.

Pemupukan : Sebulan sekali menggunakan pupuk NPK daun.