Mengapa bangunan konstruksi kandang ternak sangat menentukan keberhasilan dalam pemeliharaan ternak

By ilmu ternak Friday, April 10, 2015 Edit

Kandang merupakan salah satu kebutuhan penting dalam usaha peternakan. Kandang adalah struktur atau bangunan di mana hewan ternak dipelihara. Fungsi utama kandang adalah untuk menjaga supaya ternak tidak berkeliaran dan memudahkan pemantauan serta perawatan ternak. Terdapat banyak sekali jenis kandang, baik berdasarkan tipe maupun bahan yang digunakan untuk membuat kandang tersebut, sedangkan penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan. secara tidak langsung kandang juga mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil peternakan. Kandang yang fungsional akan menambah pendapatan bagi para pemiliknya. Kali ini saya akan membahas tentang fungsi dan syarat-syarat suatu kandang.

1. Memudahkan pengelolaan ternak dalam proses produksi seperti pemberian pakan, minum, pengelolaaan kotoran/ limbah dan perkawinan.

2.   Menjaga keamanan ternak dari pencurian.

3.   Meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja.

4.   Melindungi ternak dari perubahan cuaca atau iklim yang ekstrim (panas, hujan dan angin).

5.   Mencegah dan melindungi ternak dari penyakit.

Pembuatan kandang untuk ternak perlu memperhatikan beberapa persyaratan antara lain dari segi teknis, ekonomis,  kesehatan kandang (ventilasi kandang, pembuangan kotoran), efisiensi pengelolaan dan kesehatan lingkungan sekitarnya.

C.  Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang adalah sebagai berikut:

1.   Kandang hendaknya dibuat dari bahan yang murah tetapi kuat, serta mudah didapatkan dari daerah sekitar.

2.   Tidak banyak dilewati lalu lintas umum

3.   Kandang mudah dibersihkan.

4.   Kandang terletak jauh dari tempat tinggal.

5.   Pertukaran udara di dalam kandang dapat berlangsung dengan baik.

6.   Sinar matahari dapat masuk ke dalam kandang.

7.   Lingkungan kandang bersih dan kering.

Pertimbangan yang harus dilakukan dalam memilih lokasi antara lain adalah :

1.   Ketersediaan sumber  air untuk minum, memandikan dan membersihkan kandang ternak,

2.   Dekat dengan sumber pakan

3.   Kemudahan akses transportasi untuk penyediaan pakan dan pemasaran, 

4.   Tersedia areal untuk perluasan jika dibutuhkan,

5. Lokasi lebih tinggi dari sekelilingnya sehingga memudahkan untuk pembuangan limbah dan menghindari genangan air pada waktu hujan, 

6.   Jarak kandang dengan bangunan umum dan perumahan minimal 10 m, 

7.   Tidak mengganggu kesehatan lingkungan,

8.   Relatif jauh dari jalan umum.

9.   Limbah ternak dapat tersalur dengan baik. 

Konstruksi sangat menentukan ketahanan bangunan, kandang harus dibuat sekokoh mungkin sehingga mampu menahan beban dan benturan serta dorongan yang kuat dari ternak, mudah dibersihkan, mempunyai sirkulasi udara yang baik sehingga  tidak lembab dan tersedia tempat penampungan kotoran beserta saluran drainasenya.

Konstruksi kandang dirancang sesuai dengan agroklimat wilayah setempat, tujuan pemeliharaan, dan status fisiologis ternak. Untuk dataran tinggi model kandang sapi Potong yang baik adalah lebih tertutup untuk melindungi ternak dari cuaca  dingin, sedangkan untuk dataran rendah kebalikannya yaitu bentuk kandang yang lebih tinggi dan lebih terbuka. Tipe dan bentuk kandang disesuaikan dengan  status fisiologis dan pola pemeliharaan ternak seperti kandang pembibitan, penggemukan, pembesaran, kandang beranak/ menyusui dan kandang pejantan.

Bahan kandang hendaknya disesuaikan dengan tujuan usaha dan kemampuan ekonomi. Dalam memilih  bahan kandang hendaknya dipilih bahan lokal yang banyak tersedia dan minimal tahan digunakan untuk jangka waktu 5 – 10 tahun agar sealam waktu itu kita sudah mempunyai keuntungan/ modal lagi untuk membuat kandang.

G.  Bagian-bagian kandang seperti

Lantai untuk ternak sapi harus  kuat, tahan lama, tidak licin dan tidak terlalu kasar, mudah dibersihkan dan mampu menopang beban yang ada diatasnya. Dapat berupa tanah yang dikeraskan, beton, pasir semen (PC) dan kayu yang kedap air. Tingkat kemiringan lantai kandang sangat penting untuk menjaga drainase kandang. Tingkat kemiringan lantai tidak boleh lebih dari 5% artinya perbedaan tinggi antara lantai depan dengan lantai belakang pada setiap panjang lantai 1 meter tidak boleh lebih dari 5 cm.

Untuk ternak kambing atau domba, Lantai kandang berkolong dapat dibuat dari bilah bambu atau kayu. Lebar bilah sekitar 3 cm dan jarak antar bilah sekitar 5 cm. Jarak antar bilah tidak tidak boleh terlalu rapat agar kotoran dapatjatuh ke kolong, tetapi juga tidak boleh terlalu longgar agar kaki kambing/ domba tidak terperosok ke bawah. Jarak lantai dari permukaan tanah 60-80 cm.

Kerangka kandang dapat dibuat dari bahan yang tersedia di lingkungan sekitar seperti bambu atau kayu. Kerangka kandang harus dibuat dengan bahan-bahan yang mempunyai kekuatan dan ketahanan yang lama

Atap kandang berguna untuk menghindarkan temak dari air hujan dan terik matahari serta menjaga kehangatan pada malam hari. Bahan atap dapat dibuat dari genting, ilalang, daun kelapa atau daun tebu. Atap kandang hendaknya dibuat miring sekitar 30 derajat, agar air hujan dapat lancar mengalir. Ketinggian atap hendaknya tidak terlalu rendah agar kandang tidak terasa panas. Teras kandang harus cukup lebar, agar tampias hujan tidak mengganggu ternak. Untuk daerah kering beriklim kering  sebaiknya ketingggian atap minimal 3,5 meter untuk menjamin sirkulasi udara didalam kandang.

Dinding kandang berguna untuk membentengi. ternak agar tidak lepas, menahan angin, dan menahan suhu udara agar tetap nyaman. Dinding kandang domba dapat dibuat dari papan, bilah bambu atau anyaman bambu untuk ternak sapi dapat memakai besi atau dinding. Di daerah yang anginnya kencang, dinding tertutup rapat setinggi ternak, sehingga ternak tidak terkena terpaan angin secara langsung.

Farida. S. M. dan Kaharudin. 2010. Petunjuk Praktis Perkandangan Sapi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Ntb. Mataram

PEMBUATAN  KANDANG  YANG  BAIK

        Kandang, selain berfungsi sebagai tempat tinggal ayam dan pusat terselenggaranya proses produksi,juga memiliki fungsi lain sbg berikut:

  • Untuk melindungi ternak ayam dari hewan pemangsa.
  • Untuk melindungi ternak dari cuaca yang buruk,seperti teriknya sinar matahari,hujan,udara malam yang dingin,dan angin kencang.
  • Untuk menghindari pencurian oleh manusia.
  • Mencega hilangnya ternak akibat diunbar bebas.
  • Memudahkan pemeliharaan,seperti: pemberian pakan dan minum, pengawasan kesehatan ternak, serta pemungutan hasil.

Untuk pemeliharaan ayam ras pedaging hanya di perlukan dua macam kandang, yaitu kandang pembesaran dan kandang indukan

Konstruksi kandang untuk indukan berupa kandang kotak sedangkan  kandang postal untuk pembesaran/pemeliharaan selanjutnya.

Konstruksi kandang harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

  • Kandang harus kuat dan tahan lama
  • Kandang kotak berbentuk empat persegi panjang dengan ukaran bervariasi, misalnya 1 m x 1 m, 1 m x 2 m, atau 0,5 m x 0,5 m.

Atap kandang, terutama untuk kandang postal maupaun kandang ren dapat dibuat berbentuk huruf A yang memiliki dua kemiringan kanan dan kiri (system monitor), atau dapat pula hanya dengan satu kemiringan (semi-monitor). Dari segi teknis, atap system monitor lebih baik dari pada semi-monitor. Atap system monitor memberi sirkulasi udara yang baik di dalam kandang, maupun menahan teriknya cahaya matahari, dan dapat menahan air hujan sehingga suhu dan kelembapan di dalam kandang terkontrol. Tepi atap hendaknya cukup lebar, yakni sekitar 1,25 m dari dinding kandang. Hal ini bertujuan untuk menahan teriknya cahaya matahari dan air hujan.

  • Dinding kandang tidak rapat, tetapi berupa celah-celah yang terbuat dari anyaman bambu, atau kawat ram.
  • Tinggi lantai kandang antara 1,5 - 2 m. tinggi kandang sangat berpengaruh terhadap sirkulasi udara, semakin tinggi kandang akan semakin baik peredaran udaranya sehingga akan semakin sejuk udaranya.
  • Lebar kandang antara 6-8 m. lebar kandang juga berpengaruh terhadap sirkulasi udara di dalam kandang. Kandang yang terlalu lebar dapat menghambat peredaran udara, yakni gerakan udara dapat berhenti di tenggah sehingga pertukaran udara tidak lancar. Untuk ukuran panjang kandang dapat disesuaikan dengan kondisi tanahnya dan jumlah ayam yang akan di pelihara.
  • Di sekitar kandang harus di buat parit atau selokan. Pembuatan selokan atau parit bertujuan untuk pembuangan air agar tidak menggenang, terutama pada waktu musim hujan.

Tata letak kandang berpengaruh terhadap kesehatan kandang. Tata letak kandang minimal memenuhi syarat letak sebagia berikut.

  • Kandang dibangun di tempat yang tinggi dari lahan sekitarnya agar udara dapat berputar dan bergerak bebas melintasi kandang. Dengan demikian akan tercipta peredaran udara yang baik. Di samping itu, kandang terhindar dari genangan air.
  • Kandang harus mendapat sinar matahari. Agar cahaya matahari pagi dapat masuk ke dalam kandang secara merata maka arah kandang hendaknya membujur arah timur barat. Dengan masuknya cahaya matahari pagi dapat memebantu pembentukan vitamin D pada ternak.
  • Kandang minimal 15 meter dari rumah.
  • Letak kandang sebaiknya jauh dari jalan tempat orang lalu lalang

Bahan kandang dapat menggunakan bambu, kayu, kawat ram, dan bahan bangunan lain, seperti semen, pasir, dan batu bata. Penggunaan bahan untuk pembuatan kandang mempunyai pengaruh terhadap efesiensi modal. Pada usaha yang berskala besar danbersifat komersial maka  penggunaan bahan yang bersifat permanen akan lebih menguntungkan. Sedang untuk usaha skala kecil atau bagi pemula bahan  bangunan dari bambu sangat dianjurkan. Hal ini untuk menekan pengeluaran biaya yang lebih besar Karen belum bersifat jangka panjang.

Untuk bahan atap sebaiknya  menggunakan genteng, hindarkanlah penggunaan atap dari bahan seng, sebab bahan tersebut dapat nmeningkatkan suhu di dalam ruangan kandang dan menimbulkan suara bising , terutama saat hujan atau angin kencang.

            Untuk usaha peternakan yang berorientasi keuntungan maka pemilihan lokasi merupakan hal yang sangat penting. Pemikiran yang matang  terhadap penentuan lokasi sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses produksi peternakan dan kesinambunagan hidup perusahaan.

Untuk mencegah dampak negativ dari penentuan lokasi peternakan, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan yaitu tinjauan dari aspek teknis, aspek sosial dan ekonomi, serta aspek hukum.

                    Dari segi teknis faktor – faktor yang harus diperhatikan adalah factor lingkungan hidup yang akan mempengaruhi dan mendukung kehidupan ternak. Lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan ayam buras adalah yang memenuhi syarat-syarat berikut :

  1. Lokasi harus terbuka dan cukup luas sehingga udaranya segar, bersih, dan tidak lembab.
  2. Lokasi tidak berdekatan dengan keramaian yang dapat menimbulkan kebisingan, seperti keramaian lalulintas dan lapangan tembak. Lokasi yang berdekatan dengan keramaian dapat menyebabkan ayam stress, dan ini berpengaruh terhadap produksi.
  3. Lokasi harus bersih atau tidak berdekatan dengan tanaman atau bangunan tinggi yang dapat menghalangi sinar matahari masuk kedalam kandang.
  4. Lokasi harus lebih tinggi dari sekitarnya, terutama pada daerah yang topografinya miring atau bergelombang.

Faktor sosial yang harus diperhitungkan adalah lokasi harus jauh dari pemukiman, dan bukan lokasi pemukiman. Hal ini karena bau kotoran ayam yang cukup menyengat dan debu kandang dapat mengganggu kesehatan penduduk di sekitarnya.

Faktor ekonomi yang perlu dipertimbangkan adalah potensi sumberdaya alam yang mendukung,usaha peternakan dilokasi tersebut. Contoh : Dekat dengan persawahan, tempat penggilingan padi, dan saran transportasi, untuk pengangkutan pakan, bibit, dan hasil panen.

Bagi peternakan besar, masalah izin pendirian badan usaha dan penggunaan tanah menurut rencana induk (master plan) yang telah ditentuka oleh pemerintah daerah setempat merupakan keharusan yang mutlak dilakukan oleh peternak.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA