Mengapa berdamai dengan seseorang itu sulit jelaskan alasanmu

Di dalam kehidupan bermasyarakat memang dibutuhkan namanya rasa saling menghargai, menghormati satu sama lain dan yang terpenting memiliki rasa mudah memaafkan. Mungkin kata yang terakhir ini memang lebih sulit untuk dilakukan. Karena seperti kita ketahui setiap orang memiliki alasannya tersendiri untuk bisa memaafkan atau tidaknya seseorang di dalam hidupnya. Dalam kehidupan sosial kita membutuhkan yang namanya kesesuaian di dalam setiap individu. Hal tersebut ditunjukan dengan mudahnya psikologis sosial di dalam kehidupan kita sehari- hari.

Meminta maaf dan memaafkan memang merupakan hal yang bisa merubah segala sesuatunya menjadi jauh lebih baik, tapi sayangnya saat ini masih banyak juga orang- orang yang merasa kesulitan untuk bisa memaafkan orang yang ada di kehidupannya. Hal tersebut kemungkinan karena adanya masalah yang memang terasa berat untuk dilupakan, bahkan tidak jarang menimbulkan trauma juga bagi mereka yang akhirnya menjadi alasan orang sulit memaafkan.

Lalu Mengapa seseorang menjadi jauh lebih sulit untuk memaafkan? Biasanya hal tersebut juga di latar belakangi dengan sulitnya kita menerima perlakukan seseorang, atau bisa juga merupakan faktor psikologis tingkah laku manusia. sehingga membuat kita tidak pernah berpikir untuk bisa memaafkannya dengan begitu saja. Perlu dilakukan proses dan juga waktu. Rasa kecewa yang teramat dalam juga biasanya menjadi salah atau alasan Mengapa seseorang sulit untuk memaafkan orang lain, padahal jika kita telusuri meminta maaf dan memaafkan merupakan sebuah hal yang sangat mulia dan belum tentu bisa dilakukan semua orang. Nah berikut beberapa penjelasan mengenai hal apa saja yang menjadi alasan orang sulit memaafkan.

1. Kecewa terlalu dalam Kecewa merupakan hal yang bisa membawa seseorang pada rasa marah yang suit untuk diungkapkan, bahkan rasa kecewa yang terlalu dalam juga bisa mengakibatkan seseorang sulit sekali untuk bisa memaafkan orang yang sudah mengecewakannya. Hal ini juga bisa menimbulkan trauma yang amat dalam pada diri seseorang, sehingga untuk bisa memaafkan orang yang mengecewakannya membutuhkan banyak waktu dan juga sebuah proses yang harus dijalani.


2. Selalu mengingat kesalahan orang lain


Hal yang satu ini tentu sudah sangat sering terjadi di kehidupan kita, saat kita selalu mengingat kesalahan orang lain pada diri kita, hal tersebut akan mengecilkan hati, dan membuat kita sulit untuk memaafkan orang lain. Misalnya saja seseorang yang memiliki kesalahan yang cukup fatal, meskipun hal tersebut sudah berlangsung cukup lama, namun saat kita mengingat secara terus menerus kesalahan orang tersebut akan membuat kita sulit untuk memaafkan orang tersebut.

Baca juga :

3. Tidak ada niat
Niat merupakan poin terpenting dalam memaafkan orang lain, percuma saja jika kita selalu ingin berusaha memaafkannya tapi jika niat sudah tidak ada akan membuat kita kesulitan untuk memaafkan orang lain tersebut. hal ini juga bisa berdampak pada diri kita yang akan terus dihantui rasa kecewa dan juga marah pada orang tersebut. karena seperti kita ketahui yang namanya niat biasanya memang bertentangan dengan hal yang kita lakukan. Untuk itu pahami dulu apa yang terjadi pada diri kita.

4. Keputusan Ada sebagian orang yang lebih mudah untuk memaafkan namun ada juga beberapa orang yang sudah memiliki keputusan terhadap tindak tanduk dan juga hal yang akan dilakukannya. Pada kasus ini seseorang yang sulit memaafkan orang lain biasanya sudah memiliki keputusannya sendiri. Orang tersebut biasanya memiliki keputusan yang yang telah diyakininya dan dipercaya oleh dirinya untuk tidak akan pernah memaafkan orang tersebut. untuk itu sebaiknya kita lebih Mengurangi sifat yang tidak baik ini.


5. Mengubah pandangan masalah


Setiap orang memiliki pandangan atau cara berpikir yang berbeda-beda. Bahkan dalam hal ini cara pandang yang dilakukannya pun akan berbeda- beda. Sehingga pandangan seseorang yang membawanya pada sebuah kejadian yang memang dianggap oleh dirinya terlalu menyakitkan akan membawa kepada pribadi yang berbeda. Bahkan cara pandangnya ini akan berbeda dengan cara pandang orang lain. Dimana akan sangat membuat nya lebih sulit untuk memaafkan orang yang sudah membuat sebuah kesalahan pada dirinya.

Baca juga :

6. Rasa yang terlalu dalam
Perasaan yang terlalu dalam nyatanya bisa membuat kita lebih sulit untuk memaafkan orang lain. Seperti misalnya ketika kita berpikir mengenai hal- hal yang menjadikan rasa terlalu dalam pada seorang tersebut. sehingga hal ini akan lebih sulit membuatnya memaafkan orang tersebut.

7. Terlalu mengharapkan lebih
Seseorang yang terlalu mengharapkan lebih pada orang lain bisa jadi ketika dirinya terpuruk akan jauh lebih sulit untuk memaafkan. Hal ini juga bisa dijadikan alasan Mengapa seseorang terlihat sulit memaafkan orang lain. Apalagi untuk anda yang sudah berharap lebih pada pasangan dan ketika terjadi dikecewakan akan membuat diri kita jatuh terlalu dalam. Hal ini akan membuatnya kecewa terlalu besar, sehingga membuatnya sulit untuk memaafkan orang lain.

8. Keadaan emosi
Emosi yang terlalu lama juga bisa menyebabkan seseorang lebih sulit untuk memaafkan. Biasanya hal tersebut bisa menimbulkan perasaan sulit memahami, rasa kecewa dan juga amarah, yang pada akhirnya akan membuat kita menjadi lebih sulit untuk memaafkan orang lain. dalam hal ini juga bisa terlihat seperti ciri- ciri emosi di dalam psikologi yang cukup parah.

9. Harga diri
Di dalam teori harga diri di dalam psikologi manusia, Seseorang yang menganggap harga dirinya adalah segala- galanya bisa saja bersifat angkuh dan menjadi sulit memaafkan orang lain, sehingga apabila kita lihat seseorang yang memiliki harga diri yang dianggapnya tinggi akan semakin sulit juga orang tersebut untuk bisa memaafkan orang lain. Meskipun orang tersebut sudah berkali- kali meminta maaf.

10. Melanggar prinsip
Prinsip pada beberapa orang ada juga yang menganggapnya sebagai sesuatu yang harus dijalani dan dilakukan. Seseorang yang berprinsip jika ada kesalahan yang membuatnya marah atau kecewa. Dan dia memutuskan untuk tidak akan pernah memaafkan orang tersebut. padahal sikap tersebut sangat amat tidak baik.

11. Arogansi diri Arogansi merupakan salah satu sifat buruk yang dimiliki manusia, sifat ini lah yang biasanya tidak ingin menyamakan orang lain dengan dirinya, sehingga sifat ini malah akan membawa seseorang sulit untuk bisa memaafkan orang lain.


12. Selalu curiga

Sikap selalu curiga juga bisa membuat seseorang sulit untuk memafkan orang lain, karena yang ada dipikirannya bahwa seseorang yang meminta maaf pasti ada ada hal buruk yang akan dilakukannya setelah diberikan maaf, ada juga yang mengatakan bahwa cara meminta maaf yang tidak tulus, sehingga akan membuat seseorang sulit untuk memaafkan.


13. Terlalu sering melakukan kesalahan


Hal yang satu ini juga bisa membuat seseorang sulit memaafkan, dimana orang tersebut sudah terlalu sering melakukan kesalahan, sehingga sudah tidak ada celah lagi untuk memaafkan orang tersebut.

Begitulah alasan orang sulit memaafkan kesalahan orang lain. Semua bergantung pada setiap individu dalam menyikapinya.

  • Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan baik terhadap diri sendiri, terhadap orang lain maupun terhadap Tuhan.
  • Walaupun demikian, tidak semua orang bila melakukan kesalahan cepat-cepat untuk meminta maaf atas kesalahannya. Demikian pula tidak semua orang yang mau dengan senang hati untuk memaafkan atau memberi pengampunan kepada orang yang bersalah kepadanya, apa lagi jika dirasa bahwa kesalahannya sungguh terlalu berat dan menyakitkan hati.
  • Dalam Kitab Suci, kasih yang diberikan Yesus tertuju pada semua orang, baik bagi mereka yang menderita, juga bagi mereka yang bersalah kepada-Nya.
  • Yesus memberikan teladan kepada kita tentang bagaimana memberikan pengampunan tanpa batas. Hal ini tampak nyata ketika memberikan pengajaran pada para murid-Nya untuk memberikan pengampunan.
  • Yesus menyatakan bahwa dalam mengampuni hendaknya tidak terbatas. Hal ini dinyatakan oleh Yesus bahwa dalam mengampuni “… Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali…” (Matius 18:21-35)
  • Pengampunan itu tanpa batas, tanpa perhitungan. Karena pengampunan kepada sesama tidak mungkin dipisahkan dari pengampunan Allah.
  • Pengampunan Allah jauh melampaui pengertian pada umumnya serta melampaui segala perhitungan.
  • Pada kesempatan lain, Yesus melakukan pengampunan kepada perempuan yang kedapatan berzinah (Yohanes 8). Kepada perempuan yang berdosa ini, Yesus tidak mengadili, tetapi memberi kesempatan kepada perempuan tersebut untuk berubah dan tidak melakukan dosa lagi. Yesus memberi kesempatan kepada pendosa itu untuk bertobat.
  • Kesediaan untuk mengampuni merupakan kualitas spiritualitas yang tinggi. Semakin mampu mengampuni, berarti kita semakin diperkaya oleh kasih Allah, semakin dimampukan untuk dipakai sebagai alat-Nya secara tepat.
  • Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan orang sulit untuk memaafkan atau juga orang sulit untuk meminta maaf atas kesalahannya, yaitu antara lain: (a) karena keinginan untuk mempertahankan “harga diri” atau wibawa, (b) karena gengsi, dan

    (c) karena sikap egois dan mau menang sendiri.

  • Ketidakmampuan memaafkan atau mengampuni dapat mengakibatkan: (a) menumbuhkan rasa dendam, yang sesungguhnya dapat merugikan diri sendiri, (b) orang yang bersalah pada akhirnya menanggung rasa bersalah secara berkepanjangan,

    (c) tumbuhnya permusuhan dan kebencian.

  • Meminta maaf atau memberi pengampunan, sesungguhnya dapat menguntungkan, baik bagi yang bersalah maupun bagi orang yang telah dirugikan.
  • Dengan mau mengampuni, ataupun mau meminta maaf, akan dapat menjadikan hati kita tenang, tenteram, damai, jauh dari segala permusuhan dan dendam, bahkan dengan memaafkan atau meminta maaf, hubungan kita dengan sesama dan dengan Tuhan akan tetap terjalin dengan harmonis dan menyenangkan.
  • Lewis B. Smedes di dalam bukunya yang berjudul Mengampuni & Melupakan (Forgive and Forget) menuliskan ada empat tahap Pemberian Maaf: (1) Tahap pertama adalah sakit hati. Ketika seseorang menyebabkan Anda sakit hati begitu mendalam dan secara curang sehingga Anda tidak dapat melupakannya. Anda terdorong ke tahap pertama krisis pemberian maaf. (2) Tahap kedua adalah membenci. Anda tidak dapat mengenyahkan ingatan tentang seberapa besar Anda sakit hati, dan Anda tidak dapat mengharapkan musuh Anda baik-baik saja. Anda kadang-kadang menginginkan orang yang menyakiti Anda juga menderita seperti Anda. (3) Tahap ketiga adalah menyembuhkan. Anda diberi sebuah “mata ajaib” untuk melihat orang yang menyakiti hati Anda dengan pandangan baru. Anda disembuhkan, Anda menolak kembali aliran rasa sakit dan Anda bebas kembali.

    (4) Tahap keempat adalah berjalan bersama; Anda mengundang orang yang pernah menyakiti hati Anda memasuki kembali dalam kehidupan Anda. Kedatangannya yang tulus membuat Anda berdua akan menikmati hubungan yang dipulihkan kembali.

Catatan penting buku guru agama katolik dan budi pekerti K13 Kelas 7