Mengapa ginjal dan kulit disebut sebagai organ ekskresi?

Ketika tubuh punya zat-zat sisa, mereka akan dikeluarkan melalui sistem ekskresi. Ekskresi terjadi di kulit, hati, usus, dan paru-paru. Bagaimana bisa terjadi sistem ekskresi hati beserta beberapa organ lainnya?

Elo pernah gak, dapet tugas buat bikin kerajinan tangan gitu? Misalnya karyanya dari kertas origami yang digunting-gunting jadi berbagai bentuk hewan. Kalo udah selesai, elo bakal punya sisa-sisa guntingan origami yang pastinya udah gak bisa dipake lagi. Kalo disimpan kan cuma bikin kamar kotor, ya? Jadinya elo buang, deh.

Kalau diliat dari analogi di atas, apa itu sistem ekskresi? Sistem ekskresi merupakan sistem pembuangan zat-zat sisa metabolisme dalam tubuh, seperti karbon dioksida, urea, racun dan lainnya.

Nah kalo ngomongin soal organ-organ ekskresi pada tubuh manusia, mereka melakukan tugas yang demikian. Ketika organ-organ tersebut udah selesai berproses menghasilkan sesuatu yang berguna bagi tubuh, misalnya energi entah dari bakso atau nasi goreng yang sebelumnya elo makan, mereka akan punya zat-zat sisa yang udah gak diperlukan lagi oleh tubuh.

Maka, proses pengeluaran zat-zat sisa ini merupakan fungsi organ ekskresi.

Organ ekskresi dalam tubuh manusia yaitu: ginjal, kulit, hati, usus, dan paru-paru. Tapi kali ini, gue bakal langsung bahas yang 4 terakhir aja, ya! Kalo elo pengen belajar lebih jauh tentang ginjal, Zenius udah ada nih video belajarnya dengan klik banner di bawah ini. Check it out!

Mengapa ginjal dan kulit disebut sebagai organ ekskresi?

Organ Ekskresi dan Zat yang Dikeluarkan

Nah, sekarang gue akan coba spill satu persatu organ ekskresi beserta zat apa aja ya yang dikeluarkannya. Lanjut nih, Sobat Zenius!

Kulit

Mengapa ginjal dan kulit disebut sebagai organ ekskresi?
Ilustrasi bagian permukaan kulit dan kelenjar di dalamnya (Arsip Zenius)

Kalo elo perhatiin gambar di atas di bagian permukaan kulit, elo bisa liat lubang-lubang kecil yang disebut pori-pori. Nah dalamnya itu ada kelenjar keringat yang menghasilkan zat yang akan dikeluarkan melalui pori-pori.

Kemudian, ada satu kelenjar lagi yang letaknya tuh berdampingan sama rambut, yakni kelenjar sebaceous. Kelenjar ini mengeluarkan sebum atau minyak. Jadi kalo elo ngaca pas siang-siang gitu terus liat muka elo “glowing” alias minyakan, nah itu datangnya dari kelenjar ini.

Kulit disebut sebagai organ ekskresi karena memiliki kedua kelenjar tersebut dan mengeluarkan zat sisanya. Zat sisa yang dikeluarkan oleh kulit adalah keringat.

Kelenjar keringat menghasilkan keringat ketika tubuh berada dalam suhu yang tinggi atau panas entah dari dalam maupun luar tubuh. Keringat terdiri atas 99% air dan 1% nya bisa, urea, NaCl yang bikin keringet elo asin (pasti elo pernah nyicipin kan?), ammonia, atau asam laktat.

Keringat ini dikeluarkan oleh kulit sebagai bagian dari fungsi termoregulasi kulit yang berperan terhadap pengaturan suhu di tubuh elo dan juga membunuh bakteri yang ada di kulit. Nah dari proses ini ada zat sisa yaitu urea dan garam yang karena sudah tidak digunakan lagi, dibuang melalui sistem ekskresi.

Hati

Mengapa ginjal dan kulit disebut sebagai organ ekskresi?
Ilustrasi organ hati manusia (Arsip Zenius)

Di atas itu gambar hati. Beda kan, bentuk hati yang sebenarnya dengan emoticon di HP elo? Katanya, gambar hati yang jadi lambang cinta itu lebih mirip dengan bentuk jantung lho. Ini trivia aja, ayuk balik lagi belajar sistem ekskresi hati.

Mengapa hati disebut sebagai organ ekskresi? Dalam struktur hati elo punya yang namanya arteri hepatica yang fungsinya adalah untuk mengalirkan zat-zat yang nantinya akan diolah dalam hati. Apa aja sih yang dikerjain sama hati ini? Dia bisa bikin hemoglobin dalam darah, melaksanakan metabolisme senyawa-senyawa kimia dalam tubuh, dan juga menetralisir toksin.

Baca Juga: Sistem Peredaran Darah Manusia – Materi Biologi Kelas 11

Hati sebagai organ ekskresi dalam tubuh manusia berperan dalam proses pengolahan zat-zat sisa yang akan dibuang melalui vena porta hepatica dan empedu. Yang dibuang apa aja? 

Ada limbah nitrogen berupa ammonia yang nantinya akan dikirimkan ke ginjal. Ada getah empedu juga yang akan dikirimkan ke empedu kemudian ke usus untuk membantu pencernaan lemak, tapi itu jadinya bukan sepenuhnya ekskresi ya, karena getah empedu masih digunakan lagi, bukan dibuang. 

Usus

Nah, kalo udah ngomongin soal usus, elo pasti kebayang kan, apa yang dibuang sama organ ini? Elo biasanya nyebutnya apa nih? Banyak pilihan nama ya haha, tapi kalo mau bahasa biologinya, bisa disebut feses.

Mengapa ginjal dan kulit disebut sebagai organ ekskresi?
Ilustrasi organ usus manusia (Arsip Zenius)

Bahan-bahan apa yang disekresikan oleh usus? Jadi, setelah ketoprak diolah dalam sistem pencernaan, nutrisi akan diserap oleh tubuh. Sementara sisanya akan dibuang dalam bentuk feses yang akan masuk ke usus besar dan bercampur dengan zat-zat lain dalam tubuh, seperti bilirubin yang dihasilkan oleh hati. Nanti akhirnya keluar dari anus, deh.

Baca Juga: Mengenal Sistem Pencernaan dan Organ-organ yang Terlibat di Dalamnya

Paru-Paru

Lho, bukannya paru-paru itu masuknya sistem pernapasan, ya? Betul, tapi ada alasan mengapa paru juga disebut sebagai organ ekskresi.

Mengapa ginjal dan kulit disebut sebagai organ ekskresi?
Ilustrasi bagian paru-paru manusia (Arsip Zenius)

Sebagai alat ekskresi paru paru mengekskresikan zat sisa yang gak bisa dilihat dengan mata telanjang. Karena merupakan sistem pernapasan, jadi zat sisa yang dibuang juga berupa gas, yakni CO2 yang bisa dikeluarkan melalui hidung maupun mulut.

CO2 sendiri merupakan produk sampingan dari metabolisme jaringan tubuh. Yup, karbondioksida gak hanya dihasilkan oleh paru-paru ya, tapi juga dari sistem lainnya. Nanti CO2 dari seluruh tubuh bakal naik kendaraan warna merah alias darah menuju paru-paru untuk diolah menjadi gas yang akan dikeluarkan dari tubuh.

Nah, udah selesai membahas beberapa organ yang termasuk dalam sistem ekskresi, nih. Sekarang waktunya berterima kasih kepada tubuh yang udah bekerja dengan pintar banget sampe gak kelupaan untuk selalu membuang hal-hal lain yang udah gak digunakan oleh tubuh!

Baca Juga: Sistem Pernapasan Manusia – Materi Biologi Kelas 11

Contoh Soal Organ Ekskresi

Nah gimana nih Sobat Zenius, sekarang udah paham kan mengenai organ ekskresi dan zat yang dikeluarkan. Yuk, sekarang simak contoh soal beserta pembahasannya di bawah ini!

  1. Sebum adalah zat yang diproduksi oleh kelenjar sebasea. Produksi sebum berlebih menyebabkan pori menjadi tersumbat. Seseorang yang memiliki tipe kulit berminyak tidak akan ….a. Memiliki kulit yang lembabb. Memiliki kelenjar sebaceousc. Berjerawatd. Mengekskresikan keringat yang banyak

    e. Memiliki kelenjar keringat

  2. Pernyataan yang tepat mengenai pembentukan feses adalah ….a. Pigmen yang memberi warna pada feses berupa biliverdinb. Feses yang normal memiliki kandungan air yang tinggic. Pembentukan feses terjadi pada apendiksd. Feses mengandung sisa pencernaan yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi

    e. Pigmen pewarna feses berasal dari perombakan sel darah putih yang sudah tua

Pembahasan

  1. Jawaban: d. Mengekskresikan keringat yang banyak.
    Pembahasan: Apabila kelenjar sebasea memproduksi banyak minyak, minyak tersebut akan menyumbat pori-pori yang menghambat keluarnya keringat.
  2. Jawaban: d. Feses mengandung sisa pencernaan yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi.
    Pembahasan: Feses terbentuk dari sisa makanan yang sudah tidak dapat dicerna. Feses juga mengandung air, tapi kalau terlalu banyak, berarti diare. Kalau terlalu sedikit bisa sembelit. Warna feses berasal dari urobilinogen hasil perombakan sel darah merah.

Originally published: January 3, 2022
Updated by: Arieni Mayesha

Jelaskan Fungsi Kulit Sebagai Organ Ekskresi dan Termoregulasi – Kulit berfungsi sebagai pelindung bagian tubuh. Ketebalan kulit memiliki perbedaan antara satu bagian tubuh dengan bagian lainnya. Namun, fungsi kulit ternyata tak hanya berperan sebagai pelindung saja.

Lalu, fungsi apa sajakah itu? Sesuai pembahasan kali ini, maka kali ini kita akan membahas mengenai fungsi kulit sebagai organ ekskresi dan termoregulasi. Apa sajakah penjelasan mengenai kedua fungsi tersebut? Berikut penjelasannya.

Fungsi Kulit Sebagai Organ Ekskresi dan Termoregulasi

Sebagai organ ekskresi, kulit berfungsi untuk mengeluarkan lemak dan keringat, di mana keduanya mengandung air, garam, urea, serta ion-ion seperti Na⁺.

Sedangkan fungsi kulit sebagai organ termoregulasi yaitu, kulit berfungsi untuk menyesuaikan suhu tubuh, di mana bagian tubuh, seperti kelenjar keringat dan pembuluh darah, berfungsi untuk mengatur dan mempertahankan suhu tubuh.

Fungsi Kulit Sebagai Organ Ekskresi

Lantas, apa pengertian ekskresi itu? Ekskresi merupakan proses pembuangan zat sisa yang ada dalam tubuh manusia, di mana zat tersebut sudah tidak lagi digunakan oleh tubuh. Pada dasarnya, manusia memiliki empat organ ekskresi, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan urin.
  • Kulit berfungsi untuk mengeluarkan keringat.
  • Hati berfungsi untuk mengeluarkan cairan empedu.
  • Paru-paru berfungsi mengeluarkan CO2 dan H2O.

Fungsi Kulit Sebagai Organ Termoregulasi

Sesuai dengan pembahasan, fungsi kulit juga berperan sebagai organ termoregulasi. Apa sih pengertian termoregulasi itu? Jika didefinisikan secara umum, termoregulasi merupakan fungsi yang berperan untuk mengatur suhu tubuh. Sebagai contoh, keringat manusia memiliki kandungan sebagai berikut.

Keringat sendiri diproduksi oleh kelenjar keringat yang terdapat pada lapisan dermis kulit dan dikeluarkan melalui saluran keringat, kemudian keluar melalui pori-pori kulit. Pada dasarnya, keringat diproduksi dan dilepaskan bukan tanpa alasan.

Baca Juga  Penting Selama Kehamilan, Ini 6 Vitamin Ibu Hamil

Keringat di dalam tubuh dikeluarkan salah satunya untuk membantu tubuh menurunkan suhu tubuh. Ketika keringat keluar melalui kulit, maka akan terjadi proses penguapan, di mana suhu tubuh juga akan mengalami penguapan bersama keringat.

Dengan kata lain, proses termoregulasi yang terdapat pada kulit bertujuan untuk menurunkan dan menyesuaikan suhu tubuh. Sebaliknya, apabila kondisi tubuh berada di lingkungan dingin, maka keringat tidak akan diproduksi. Saat kondisi dingin berlangsung, tubuh akan memecah lemak yang ada dalam lapisan kulit. Kemudian, lemak akan diubah menjadi energi panas. Dengan begitu, tubuh pun akan terasa lebih.

Nah, itulah sedikit penjelasan mengenai fungsi kulit sebagai organ ekskresi dan termoregulasi.