Mengapa indonesia disebut negara berbudaya

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya. Alamnya yang subur membuat Indonesia mudah ditumbuhi berbagai macam tumbuhan. Selain itu, juga terkenal dengan negara Kepulauan Indonesia yang terdiri lebih dari 17.000 pulau yang tersebar dari Merauke hingga Sabang.

1. Letak Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di sisi tenggara Benua Asia. Secara geografis, Indonesia terletak di 50LU – 110LS dan 950 – 1410 BT. Karena melalui garis ekuator inilah Indonesia termasuk dalam negara tropis dengan intensitas pencahayaan matahari yang cukup sepanjang tahunnya.

2. Disebut Negara Maritim

Indonesia merupakan negara dengan wilayah seluas 1.905 juta km2 dan sebagian besar wilayahnya terdiri dari perairan. Inilah mengapa Indonesia dinamakan dengan negara maritim.

Selain itu, kamu juga perlu tahu ternyata perairan Indonesia juga sangat kaya akan kekayaan alamnya. Tercatat sekitar 8.500 spesies ikan, 950 biota terumbu karang, dan 555 spesies rumput laut.

3. Kaya Akan Budaya

Tak hanya luas dan memiliki beragam keanekaragaman hayati di laut, negara Kepulauan Indonesia juga kaya akan budaya. Wilayahnya yang luas menjadikan Indonesia memiliki beragam suku dan bahasa. Jadi, jangan heran ya apabila kamu ke daerah lain dan bahasanya berbeda dengan yang kamu gunakan. Meski begitu, Bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional sebagai bahasa pemersatu.

Tak hanya itu, kesenian daerah Indonesia juga sangat bervariasi. Bisa kamu lihat di setiap provinsi terdapat kesenian khasnya. Misalnya saja, di Jakarta akan lebih mudah menyaksikan lenong, sedangkan di Jawa Barat akan lebih banyak ditemukan kesenian ketoprak. Selain itu, adanya alat musik khas dari daerah juga mewarnai ragam budaya Inonesia. Seperti sasando dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.

Menariknya, beberapa budaya Indonesia juga sudah diakui oleh dunia. Bahkan sudah menjadi ikon negara Indonesia untuk ditunjukkan. Beberapa budaya Indonesia yang diakui dunia adalah batik, wayang, reog Ponorogo, angklung, tari kecak, tari saman, dan keris. Jadi, jangan heran ya jika kamu akan melihat kebudayaan Indonesia ini saat ada pagelaran di luar negeri.

Ternyata selain luas, negara Kepulauan Indonesia juga kaya akan budaya. Tetap bangga dengan Indonesia ya dan jangan lupa untuk selalu mencintai dan menggunakan produk buatan Indonesia.

Negara Kepulauan Indonesia, Negara Kaya di Asia Tenggara

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim (tengah) (Antara/Galih Pradipta/Republika.co.id)

Diplomasi.Republika.co.id, JAKARTA--Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim menyatakan, peran Indonesia sebagai presidensi G-20 dapat menjadi pembuktian potensi Indonesia di sektor kebudayaan.

"Kepemimpinan Kemendikbudristek pada G-20 bidang kebudayaan adalah kesempatan untuk membuktikan Indonesia sebagai negara adidaya kebudayaan," katanya di hadapan para delegasi pertemuan perdana pejabat senior G-20 bidang kebudayaan (1st Senior Officials Meeting/SOM G20 Culture), Jumat (22/4/2022).

Dia mengungkapkan, kepemimpinan Kemendikbudristek tersebut juga menunjukkan bahwa presidensi Indonesia pada G-20, mampu mengajak dunia bergotong royong untuk mewujudkan pemulihan bidang kebudayaan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pada pertemuan tingkat pejabat tinggi bidang kebudayaan tersebut, Nadiem juga menekankan adanya solusi bersama untuk mewujudkan pemulihan yang berkelanjutan melalui peran budaya. "Saya ingin menekankan bahwa kita di sini bukan untuk mencari solusi jangka pendek, tetapi solusi jangka panjang, yang menjadikan budaya sebagai pendorong pembangunan berkelanjutan," katanya.

Apalagi, kebudayaan, menurut Nadiem, merupakan DNA bangsa Indonesia. "Kebudayaan adalah DNA kita,” katanya dalam keterangan resminya.

Nadiem pun meyakini, beragam solusi untuk pemulihan dapat diperoleh dari tradisi dan ekspresi budaya Indonesia, yang telah diwariskan secara turun-temurun. Menurut dia, hal tersebut sudah terbukti berhasil menjaga harmoni di antara sesama manusia, juga antara manusia dan alam.

“Kita memiliki sistem pangan lokal yang menghormati martabat makhluk hidup, praktik fesyen berkelanjutan yang mendukung pemanfaatan bahan-bahan alami, serta pengetahuan dan teknologi yang mendorong gaya hidup ramah lingkungan. Itu yang dapat kita tawarkan untuk dunia,” tutur Nadiem.

Nadiem pun menyatakan pentingnya kolaborasi negara-negara dalam merancang solusi berbasis budaya. “Sudah saatnya bagi kita semua untuk bertemu pada hari ini dan mendorong aksi bersama untuk memulihkan sektor budaya," katanya.

Dia menegaskan, kolaborasi global dapat membantu dunia pulih dan bangkit bersama. "Hanya melalui kolaborasi global, kita dapat pulih bersama dan bangkit dari masa yang penuh tantangan ini,” ujarnya.

Presidensi Indonesia pada G20 Culture Ministers’ Meeting diawali dengan pertemuan perdana SOM G20 Culture. Pertemuan ini untuk memperkuat aksi kolektif dalam pemulihan bidang seni dan budaya akibat pandemi Covid-19.

Selanjutnya, pertemuan tersebut membahas tantangan dan potensi terkait agenda pemulihan global. Kali ini tema yang diangkat adalah ‘Culture for Sustainable Living’ atau ‘Kebudayaan untuk Kehidupan Berkelanjutan’.

Puncak dari G-20 bidang Kebudayaan adalah Culture Ministers’ Meeting. Pertemuan tersebut akan diselenggarakan di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada 12 dan 13 September 2022.

Untuk menyukseskan G-20 bidang kebudayaan, Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan juga akan mengadakan beragam kegiatan, antara lain Kirab Budaya, Rapat Raksasa, Konser G-20, Ruwatan Nusantara, Indonesia Bertutur, dan Konferensi Internasional Kebudayaan Indonesia. (rin)


Takalar, Kominfo - Negara Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan kekayaan bahasa yang sangat banyak, dengan kekhasan yang berbeda satu sama lain, dan ketika keanekaragaman dan kekayaan itu menyatu menjadi satu bangsa, maka yang muncul adalah sebuah keindahan.

Penggambaran tentang kekayaan budaya bangsa Indonesia itu dikemukakan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Kementerian Komunikasi & Informatika RI, Freddy H. Tulung ketika memberikan sambutan pada acara Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Menuju Ketahanan Nasional di Balai Budidaya Air Payau Boddia, Kecamatan Galesong, Takalar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/6).

Menurut dia, bangsa Indonesia memiliki 742 bahasa/dialek, terdiri atas berbagai suku bangsa dan sub suku bangsa, jumlahnya tidak kurang dari 478 suku bangsa. "Kekayaan dan keanekaragaman budaya dan bahasa itu ketika menyatu benar-benar melahirkan keindahan," katanya.

Ia kemudian bercerita mengenai upacara penyambutan yang diterimanya ketika akan memasuki ruangan acara, yang diucapkan dalam bahasa Takalar. Menurut pendengarannya, intonasi suara dalam bahasa Takalar cukup keras, dan ia seperti dibentak-bentak.

Freddy dengan terus terang mengaku tidak mengerti bahasa Takalar, namun setelah dibisiki seseorang dan memahami maksud kata-kata yang keras itu, ia kemudian merasa sangat terharu.

"Dari situlah saya menemukan keindahan itu, keindahan dari adanya keanekaragaman budaya dan bahasa. Kata-kata yang keras itu artinya begini, 'Kalau Bapak datang dengan niat baik, saya siap mati untuk Bapak. Tetapi kalau Bapak datang dengan niat buruk, sebaiknya Bapak pulang sekarang juga, sebelum sesuatu hal buruk terjadi pada Bapak'," kata Freddy Tulung.

Menurut dia, karena tidak mengerti, maka bahasa Takalar terdengar keras dan galak, namun setelah ia mengetahui artinya, dirinya merasakan sesuatu keindahan dari bahasa Takalar itu. "Makna dari kata-kata indah itu adalah perbedaan. Jika perbedaan dan keanekaragaman itu menyatu, maka akan melahirkan keindahan," katanya lagi.

Ia menambahkan, banyak orang Indonesia yang tidak mengetahui betapa luasnya negara Indonesia. Panjangnya dari ujung barat hingga ke ujung timur Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, mencapai 5.120 kilometer. Jarak tempuhnya, katanya, hampir sama kalau orang Indonesia naik haji ke Jeddah, Arab Saudi, dengan waktu tempuh penerbangan selama 12 jam.


"Sedangkan panjang jarak dari selatan ke utara, lebih dari 1.700 km. Bayangkan, panjang pantai Indonesia sekitar 104.000 km, menduduki urutan nomor empat sebagai negara yang memiliki pantai terpanjang di dunia," katanya.

Sedangkan luas daratan Indonesia, menurutnya, lebih dari dua juta kilometer, dengan luas lautan hampir tiga kali lipatnya. Artinya, dua per tiga wilayah Indonesia adalah lautan. "Hampir seperti penduduk Takalar yang mayoritas berprofesi di laut," katanya.

Pada kesempatan itu ia berpesan agar seluruh bangsa Indonesia menjaga kekayaan dan keanekaragaman bahasa dan budaya itu untuk tetap hidup dan berkembang menuju ke arah kesatuan bangsa, bukan sebaliknya membesar-besarkan perbedaan.

Hadir pada acara itu di antaranya Staf Ahli Menko Polhukam Bidang Ideologi dan Konstitusi, Laksma TNI AL Christina M Rantetana, Deputi Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Alfitra Salamm, Kepala Bagian Pemerintahan Pemkab Takalar, Drs Syahriar, MAP, Ketua Umum PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII)  Pusat, Addin Jauharurudin, Ketua Dewan Pembina PWI Tarman Azzam, dan Ketua Panitia yang juga Ketua Bidang Pendidikan Seni dan Budaya PB PMII, Nina Batuatas. (Ajo)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA