Mengapa Indonesia masih melakukan impor barang jelaskan alasannya?


  • Mengapa Indonesia masih melakukan impor barang jelaskan alasannya?
    09-03-2012
  • Mengapa Indonesia masih melakukan impor barang jelaskan alasannya?

Mengapa Indonesia masih melakukan impor barang jelaskan alasannya?

Pada saat ini sedang hangatnya diperbincangkan isu mengenai impor pangan yang akan dilakukan oleh Indonesia tahun ini. Padahal Indonesia merupakan negara agraris yang terkenal dengan sumber daya alamnya yang melimpah. Namun, mengapa dalam hal ini Indonesia masih harus mengimpor?

Negara Indonesia dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat tidak lepas dari kegiatan impor. Sudah jelas bahwa Indonesia dari dulu telah melakukan impor dari negara–negara seperti Thailand, Kamboja, dll. Semuanya telah diperhitungkan dengan baik antara permintaan dan penawarannya, begitu pula dengan import gula dan beras yang akan dilakukan Indonesia tahun ini.

”Indonesia secara geografis memang negara agraris, namun sektor pertanian bukan merupakan sektor prioritas pembangunan di Indonesia sejak Pelita 4, era pemerintahan Soeharto,” ujar Suyanto SE Mec Dev PhD, Dekan Fakultas Bisnis dan Eknonomika (FBE). Itulah mengapa Indonesia masih harus mengimpor bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Produk import memiliki harga yang cukup bersaing di pasaran. Bayangkan saja harga produk impor terutama di bidang pangan harganya lebih murah daripada produk lokal. Tidak heran jika akhirnya masyarakat memilih untuk mengkonsumsi produk impor. Hal ini cukup membuat penasaran apa yang sebenarnya terjadi dengan pasar lokal kita.

Jika ditelaah kembali ada beberapa hal yang membuat harga produk lokal cukup melambung. Diantaranya adalah sistem distribusi dalam negeri yang kurang bagus sehingga memerlukan biaya lebih untuk transportasi. Selain itu, kurang efisiennya peralatan yang digunakan pada pabrik. Hal–hal tersebut menjadi kendala utama bagi rakyat Indonesia sehingga kalah bersaing dari negara lain.

Masyarakat cenderung untuk menggunakan produk impor dengan alasan kualitasnya yang bagus maupun harganya yang relatif terjangkau. Namun bukan berarti bahwa pemerintah terus melakukan kegiatan impor. Pemerintah menetapkan setiap produk impor yang masuk ke Indonesia sehingga diharapkan produk impor yang masuk ke Indonesia dapat berkurang.

Demi melindungi produsen dalam negeri, pemerintahan juga membatasi atau memberi kuota terhadap masuknya produk impor ke Indonesia. Perusahaan yang ada dalam negeri sendiri juga tidak bisa hanya mengandalkan perlindungan produk dari pemerintah. “Perlindungan produsen dalam negeri hanya perlu dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan tentunya pemerintah juga harus mempersiapkan mereka untuk dapat bersaing,“ tutup Suyanto. (voz/wu)

Mengapa Indonesia masih melakukan impor barang jelaskan alasannya?
Mengapa Indonesia masih melakukan impor barang jelaskan alasannya?
Mengapa Indonesia masih melakukan impor barang jelaskan alasannya?
Mengapa Indonesia masih melakukan impor barang jelaskan alasannya?
Mengapa Indonesia masih melakukan impor barang jelaskan alasannya?
Mengapa Indonesia masih melakukan impor barang jelaskan alasannya?
Mengapa Indonesia masih melakukan impor barang jelaskan alasannya?
Mengapa Indonesia masih melakukan impor barang jelaskan alasannya?
Mengapa Indonesia masih melakukan impor barang jelaskan alasannya?

Mengapa Indonesia masih melakukan impor barang jelaskan alasannya?

Universitas Surabaya (UBAYA) adalah sebuah universitas swasta di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. UBAYA memiliki tiga kampus: Ngagel, Rungkut, dan Outdoor Campus di Trawas.

Merdeka.com - Indonesia negara yang dianugerahkan sumber daya alam (SDA) yang berlimpah dan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang unggul di berbagai bidang. Sayangnya, kekayaan alam yang berlimpah dan memiliki SDM yang unggul tidak mampu dimanfaatkan dengan baik.

Buktinya masih banyak barang-barang diimpor dari negara lain. Bahkan Presiden Jokowi dibuat heran, sebab barang-barang mampu diproduksi oleh industri kecil dalam negeri, namun justru malah diimpor.

"Barang lain masih ribuan. Enak banget itu negara yang di mana barang itu kita impor. Kita ini masih defisit transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan, masih impor. Impor itu enak karena harganya lebih murah," jelas Presiden Jokowi dalam pembukaan Rakornas LKPP di JCC Senayan Jakarta, Rabu (6/11).

Berikut ini barang dan bahan yang masih impor dari negara lain:

2 dari 6 halaman

Mengapa Indonesia masih melakukan impor barang jelaskan alasannya?

Presiden Jokowi mengaku heran jika cangkul aja harus impor dari negara lain. Jokowi mengatakan bahwa cangkul hanya salah satu barang yang sebenarnya bisa diproduksi, tapi malah impor.

"Misalnya urusan pacul, cangkul, masa masih impor. Apakah tidak bisa didesain industri UKM kita, kamu buat pacul. Tahun depan saya beli. Ini puluhan ribu ratusan ribu cangkul yang dibutuhkan masih impor," ucap Jokowi.

Untuk itu, dia menilai pengadaan barang dan jasa seharusnya bisa dimanfaatkan membangun industri-industri kecil yang berkaitan dengan barang. Dia meminta LKPP dapat memetakan mana yang dapat diproduksi di dalam negeri dan perlu impor.

"Persulit barang impor impor itu. Impor impor senangnya kita. Stoplah," tegas Jokowi.

3 dari 6 halaman

Mengapa Indonesia masih melakukan impor barang jelaskan alasannya?

Indonesia yang dikelilingi lautan tidak mampu dimanfaatkan dengan baik untuk memproduksi garam. Sebab sampai saat ini Indonesia masih tergantung garam dari negara lain.

Indrasari Wisnu Wardhana yang pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Perdagangan Kementerian Perdagangan pernah mengatakan, garam impor sudah masuk 2,2 juta ton ke dalam negeri. Jumlah tersebut merupakan bagian dari kuota impor garam tahun ini sebesar 2,7 gram.

"2,216 juta ton per Oktober," ujarnya tahun lalu.

Indrasari mengatakan, sejauh ini belum ada permintaan untuk menambah kuota impor garam. Selain itu dia menegaskan, kuota impor tahun ini tidak akan terealisasi seluruhnya apabila industri tidak membutuhkan.

"Tergantung industrinya, mau direalisasi semuanya atau tidak. (Akan segera keluar?) Kan udah dikeluarkan dari kemarin-kemarin, tinggal realisasinya," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan, pihaknya belum melihat saat ini ada urgensi untuk menambah kuota impor. Impor bisa dilakukan apabila kebutuhan dalam negeri tidak mampu dipenuhi oleh petani garam.

"Pada akhirnya impor itu suatu keterpaksaan. Bukan suatu keharusan. Kalau dalam negeri ada tentunya tidak akan serapan. Kalau ada produksi dalam negeri kita, kita pakai yang di dalam negeri," jelasnya.

4 dari 6 halaman

Mengapa Indonesia masih melakukan impor barang jelaskan alasannya?

Mayoritas penduduk Indonesia yang bekerja sebagai petani tak mampu membuat Indonesia terbebas dari impor beras. Untuk memenuhi ketersediaan beras dalam negeri, pemerintah harus impor dari negara lain.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2017, Indonesia mengimpor beras dari Vietnam sebanyak 16.599 ton. Pada tahun 2018 impor beras dari Vietnam mencapai 767.180 ton sepanjang tahun 2018.

Kemudian ada Thailand sebanyak 108.944 ton beras sepanjang tahun 2017. Sebanyak 795.600 ton beras sepanjang tahun 2018.

5 dari 6 halaman

Mengapa Indonesia masih melakukan impor barang jelaskan alasannya?

Selanjutnya, impor jagung. Tercatat pada 2012 impor jagung tercatat sebesar 1,69 juta ton, kemudian naik menjadi 3,19 juta ton di 2013, sebesar 3,25 juta ton di 2014 dan di 2015 sebesar 3,27 juta ton.

Namun pada 2016 impor jagung hanya sebesar 900 ribu ton, demikian data dari BPS.

6 dari 6 halaman