Mengapa interaksi sosial berpengaruh terhadap pembentukan lembaga sosial

https://unsplash.com/@priscilladupreez - Bagaimana pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosial?

Bagaimana pengaruh interaksi sosial terhadap pembentukan lembaga sosial? Apakah benar interaksi sosial berpengaruh pada hal tersebut? Jawabannya adalah iya. Interaksi sosial berpengaruh pada pembentukan lembaga sosial.

Salah satu upaya memenuhi kebutuhan manusia dalam hubungan interaksi adalah lewat pembentukan lembaga sosial. Tiap manusia memerlukan interaksi sosial untuk mencukupi kebutuhannya. Agar hal ini tercapai, manusia membutuhkan lembaga sosial yang mana di dalamnya terdapat kumpulan manusia dengan latar belakang atau tujuan yang sama.

Menurut Jurnal Interaksi Sosial dalam Masyarakat Multietnis, Asrul Muslim, 2013, interaksi sosial adalah hubungan sosial yang sifatnya dinamis antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta antara kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial memiliki hubungan yang sifatnya timbal balik dan akan terus terjalin antar sesama manusia.

Sedangkan, lembaga sosial adalah lembaga pengawasan yang terdiri atas sekumpulan norma, guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat.

3 Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Pembentukan Lembaga Sosial

Agar penerapan norma berjalan dengan baik, lembaga sosial membutuhkan organisasi untuk mengawasi serta membantu manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Pengaruh interaksi sosial terhadap lembaga sosial Lembaga sosial tidak akan terbentuk tanpa adanya interaksi sosial. Karena lembaga sosial muncul dari hubungan atau interaksi antarmanusia.

Selain itu, hadirnya lembaga sosial juga dipengaruhi oleh kebutuhan manusia. Maksudnya, pembentukan lembaga sosial disesuaikan dengan apa yang diperlukan dan bagaimana interaksi antarmanusia. Hubungan yang terjalin antara interaksi sosial dengan lembaga sosial sifatnya timbal balik.

Interaksi sosial akan membentuk lembaga sosial. Sementara itu, kehadiran lembaga sosial akan mengatur interaksi sosial sesuai norma yang berlaku.

https://unsplash.com/@heftiba

Berikut tiga contoh pengaruh interaksi sosial:

  1. Kebutuhan interaksi sosial antara guru dan murid, sehingga terciptalah lembaga sosial berupa sekolah atau lembaga pendidikan.

  2. Kebutuhan akan makan dan minum, sehingga terciptalah interaksi sosial antara pedagang dan pembeli lewat lembaga sosial, seperti toko dan pasar.

  3. Kebutuhan untuk ibadah atau menjalankan kewajiban agama, sehingga mendorong terciptanya interaksi sosial antara pemimpin agama dan umat atau jemaat lewat lembaga sosial, seperti gereja, pura, wihara, dan masjid. (DNR)


Page 2

tirto.id - Lembaga sosial merupakan wadah pemenuhan kebutuhan hidup manusia sesuai dengan kelompok-kelompoknya. Lembaga sosial hadir untuk mengatur interaksi sosial agar tertib dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku di suatu masyarakat.

Karena erat kaitannya dengan sosialisasi manusia, maka lembaga sosial tidak bisa dilepaskan dari interaksi sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat. Individu-individu anggota masyarakat yang berinteraksi satu sama lain harus diatur dalam regulasi tertentu, baik dalam bentuk norma tertulis maupun tidak tertulis.

Ketika sudah diatur melalui suatu norma khusus, interaksi sosial diharapkan menjadi harmonis dan tidak malah memicu konflik.

Hubungan antara interaksi sosial dan lembaga sosial ini adalah hubungan spiral, saling bertimbal balik. Interaksi sosial akan membentuk lembaga sosial, dan sebaliknya, lembaga sosial pun akan mengatur interaksi sosial yang sudah ada agar sesuai dengan norma masyarakat setempat.

Baca juga:

  • Lembaga Sosial: Ciri, Karakteristik & Jenis Menurut Ahli Sosiologi
  • Jenis-jenis Interaksi Sosial & Teorinya Menurut para Ahli Sosiologi

Sebagai contoh, keluarga adalah salah satu lembaga sosial dalam masyarakat. Interaksi laki-laki dan perempuan yang intens dan romantis, jika dilanjutkan ke taraf serius, akan dikukuhkan dalam pernikahan, serta membentuk keluarga.

Lantas, keluarga akan menerapkan norma-normanya untuk mengatur interaksi sosial antara suami dan istri, ataupun orang tua dan anak dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Contoh Pengaruh Interaksi Sosial terhadap Pembentukan Lembaga Sosial

Di kehidupan sehari-hari, setidaknya ada lima lembaga sosial yang lazim dijumpai, yaitu keluarga, lembaga ekonomi, lembaga keagamaan, lembaga pendidikan, dan lembaga pemerintahan.

Mengutip pemaparan di Sociology Guide, keberadaan lembaga sosial ini adalah bagian dari tatanan sosial masyarakat yang mengatur perilaku dan harapan individu. Lembaga sosial bertahan karena kebutuhan dan manfaatnya dapat diperoleh anggota masyarakat secara langsung dalam interaksi sosial sehari-hari.

Dengan lembaga sosial, manusia bisa memenuhi kebutuhan individu masing-masing sesuai bidang dan kelompoknya. Umumnya, lembaga sosial akan terbentuk dari sejumlah nilai yang menjadi cita-cita masyarakat. Nilai-nilai itu diserap dan terinternalisasi dalam perilaku masyarakat sehari-hari sehingga membentuk norma dan tata aturan tertentu.

Proses penyerapan dan internalisasi nilai-nilai itu harus berulang dan dalam jangka panjang hingga membentuk aturan sosial atau norma tidak tertulis. Berdasarkan hal itu, lembaga sosial kemudian terbentuk untuk mengatur sistem norma demi ketertiban dalam kehidupan masyarakat dan proses interaksi sosial yang sesuai dengan tatanan nilai yang berlaku.

Baca juga:

  • Apa Saja Jenis-Jenis Interaksi Sosial Berdasarkan Subjeknya?
  • Mengenal Apa Itu Ciri-Ciri & Fungsi Lembaga Sosial dalam Masyarakat

Secara umum, terdapat 2 pola terbentuknya lembaga sosial yang dipengaruhi oleh interaksi sosial, demikian mengutip penjelasan di buku Ilmu Pengetahuan Sosial (2020) terbitan Kemendikbud.

Pertama, lembaga sosial yang terbentuk secara tidak terencana. Dalam kondisi ini, ketika manusia dihadapkan dalam suatu permasalahan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan hidupnya, ia kemudian menemukan cara yang lebih efisien untuk menyelesaikan masalah itu. Proses ini lantas berujung pada pembentukan lembaga sosial yang mengatur perkara itu.

Misalnya, dalam interaksi ekonomi di masa silam, masyarakat menggunakan sistem barter atau tukar-menukar barang. Lantas, ketika sistem barter dianggap tidak efisien, manusia menggunakan alat tukar berupa uang untuk mengefektifkan kegiatan transaksi perdagangan dan ekonomi.

Kedua, lembaga sosial yang terbentuk secara terencana. Biasanya, lembaga sosial yang dibentuk secara terencana ini dibuat oleh sekelompok orang atau seseorang yang memiliki kekuasaan atau wewenang tertentu.

Sebagai misal, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kota yang penghasilannya terus menurun, pemerintah membentuk kementerian sosial.

Baca juga artikel terkait LEMBAGA SOSIAL atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/add)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Abdul Hadi

Subscribe for updates Unsubscribe from updates