Mengapa iptek menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kehidupan suatu bangsa

Kemajuan teknologi saat ini bertumbuh dengan sangat pesat, hal ini tidak bisa terelakan lagi lantaran banyak inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dari berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek). Hal ini tentu saja membawa dampak yang positif bagi suatu negara, sehinga bisa mendorong ke arah perkembangan lebih pesat dan memperluas wawasan serta mencerdaskan rakyat.

Pengertian dari Iptek sendiri adalah sumber informasi yang mampu menambah wawasan dan kemampuan di bidang teknologi. Dimana, kemajuan Iptek yang telah dicapai saat ini memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan manusia.

Namun, sejalan dengan hukum alam setiap hal, suatu perubahan pasti akan membawa efek samping tertentu bagi setiap pihak yang terlibat dalam siklusnya. Nah, sebenarnya apa saja dampak positif maupun negatif dari pesatnya kemajuan Iptek tersebut bagi negara Indonesia baik dari aspek politik, ekonomi, sosial budaya, maupun hukum?

Pengaruh positif kemajuan Iptek

Aspek Politik

Kemajuan Iptek membuat nilai-nilai seperti kebebasan demokrasi dan keterbukaan berpengaruh terhadap kemajuan pikiran dan partisipasi bangsa Indonesia. Nilai-nilai ini akan menjadi alat kontrol yang baik bagi keberlangsungan pemerintah yang bersih, jujur, adil, dan mampu menerima aspirasi dari masyarakat secara baik.

Aspek Ekonomi

Dalam sisi ekonomi, kemajuan Iptek berpotensi mendorong penanaman modal asing, meningkatkan kemakmuran rakyat, meningkatkan kesempatan dan devisa kerja serta dan makin terbukanya pasar internasional untuk produksi di dalam negeri.

Aspek Sosial Budaya

Munculnya internet dan gadget yang canggih telah mempermudah seseorang memperoleh informasi dari manapun dan kapan pun. Ini juga berperan dalam peningkatan efisiensi dalam aktifitas sehari-hari.

Aspek Hukum

Kemajuan Iptek akan memberikan efek pada pertahanan dan keamanan, supremasi hukum, demokrasi, dan tuntutan Hak Asasi Manusia (HAM) semakin menguat. Disamping itu, tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum yang lebih transparan, professional, dan lebih bertanggung jawab juga makin menguat.

(Baca juga: Tren Teknologi 2020, Ada Apa di Edutech?)

Selain itu, regulasi hukum dan pembuatan peraturan undang-undang yang bermanfaat dan memihak rakyat banyak juga akan makin menguat.

Pengaruh negatif perkembangan Iptek

Aspek Politik

Dengan berkembangnya Iptek, maka tidak menutup kemungkinan nilai-nilai seperti kebebasan demokrasi dan keterbukaan bisa disalahartikan oleh masyarakat. Hal ini bisa membuat terganggunya stabilitas politik di dalam negeri.

Aspek Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, perkembangan Iptek bisa merugikan lantaran dapat meningkatkan perdagangan bebas yang membuat terdesaknya produk lokal, timbulnya kesenjangan sosial akibat adanya persaingan bebas, kemungkinan perekonomian negara untuk dikuasai pihak asing, dan yang lebih buruk mekanisme pengaturan ekonomi sepenuhnya diatur oleh pasar sehingga pemerintah hanya sebagai regulator.

Aspek Sosial Budaya

Kemajuan Iptek ini dapat memunculkan sifat hedonisme maupun gaya hidup konsumtif dan individualisme. Hal ini tentu saja memicu adanya kesenjangan sosial jika seseorang tidak mampu menerima pengaruh Iptek dengan baik. Selain itu, ada kekhawatiran akan lunturnya nilai-nilai sosial dan keagamaan. Dimana kemajuan teknologi kadang bisa membuat seseorang melupakan hubungan dengan orang lain dan melanggar norma agama contohnya mencuri dengan cara hacking ke suatu lembaga keuangan dan sebagainya.

Aspek Hukum

Kemajuan Iptek di bidang hukum dikhawatirkan akan memunculkan tindakan anarkis dari masyarakat yang mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa, ketahanan maupun stabilitas nasional. Oleh karena itu, perlu adanya solusi dalam menghadapi pengaruh Iptek terhadap sebuah negara sehingga kemajuan teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak. Salah satunya perkembangan Iptek harus sesuai dengan sila Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dan didukung dengan UUD 1945 untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Selain itu, diharapkan sebuah negara dalam ketahanan ekonominya tidak terlalu bergantung kepada badan-badan multilateral tetapi lebih memperkuat produksi domestik dengan menggunakan bahan baku dalam negeri dan berorientasi kepada rakyat.

tirto.id - Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan ilmu terapan yang dikembangkan manusia untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki. Perkembangan IPTEK bertujuan untuk memudahkan kehidupan manusia. Namun, kemajuan IPTEK tidak hanya membawa dampak positif, ia juga melahirkan akibat-akibat negatif di berbagai bidang kehidupan manusia.

IPTEK dapat mendorong kemajuan suatu negara karena dapat meningkatkan peradaban manusia. Selain itu, IPTEK juga dapat meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa untuk mencapai tujuan-tujuan yang direncanakan.

Pada abad ke-21, rekayasa teknologi yang dikembangkan manusia terus mengalami kemajuan. Pada abad ini, perkembangan alat transportasi semakin membuktikan bahwa potensi manusia bersifat tanpa batas (atau batasnya belum diketahui).

Alat transportasi seperti mobil, kapal laut, dan pesawat udara membuat jarak tempuh antarnegara semakin pendek dan hanya memakan waktu yang sedikit.

Mengapa iptek menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kehidupan suatu bangsa

Perkembangan IPTEK di Indonesia pun tidak ketinggalan dan berkembang sesuai kebutuhan sehari-hari.

Saat ini, kemajuan IPTEK sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu negara dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, bidang hukum, pertahanan, hingga keamanan.

Baca juga:

  • Apa Itu IPTEK dan Jenis-jenisnya dalam Kajian Antropologi
  • Jokowi: RI Bisa jadi Negara Maju jika Kuasai Iptek & Kewirausahaan

Pengaruh Negatif IPTEK bagi NKRI dalam Berbagai Bidang

Kemajuan IPTEK dapat berpengaruh negatif bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Mengutip Pengaruh Kemajuan IPTEK terhadap NKRI (2020) yang ditulis Evy Pajriani dan buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (2018), berikut ini merupakan pengaruh negatif IPTEK terhadap NKRI:

Bidang Politik

1. Kemajuan IPTEK dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia untuk berpaling dari ideologi Pancasila bahkan lebih memilih ideologi liberalisme.

Hal ini terjadi karena perkembangan IPTEK mampu meyakinkan sebagian masyarakat Indonesia bahwa liberalisme akan membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran.

2. Munculnya gerakan terorisme dan radikalisme.

Para pelaku gerakan tersebut umumnya pintar memanfaatkan teknologi, seperti keterampilan merakit senjata, bom, dan lainnya.

Namun sayangnya, kepintaran tersebut digunakan untuk mengganggu keamanan negara.

3. Membuat stabilitas politik nasional terganggu.

Hal itu terjadi seiring dengan adanya tindakan anarki sebagai reaksi terhadap sikap pemerintah yang (menurut mereka) tidak terbuka.

Reaksi anarkis itu muncul karena kesalahpahaman masyarakat Indonesia mengenai nilai-nilai yang dibawa IPTEK seperti keterbukaan, kebebasan, dan demokrasi.

Bidang Ekonomi

1. Terjadinya banyak pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

2. Kemajuan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) akan semakin memperparah kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat, yakni antara orang kaya dengan orang miskin.

Selain itu, ada juga persaingan bebas yang berakibat adanya pelaku ekonomi yang kalah dan menang. Yang menang akan memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi penonton yang tertindas.

3. Produk lokal, terutama produk tradisional akan kalah saing dengan produk impor.

Hal ini terjadi karena indonesia akan dibanjiri barang-barang impor seiring dengan perdagangan bebas yang tidak mengenal batas-batas negara.

4. Cepat atau lambat perekonomian Indonesia akan dikuasai pihak asing karena mudahnya orang asing menanamkan modal di Indonesia.

Pada akhirnya, mereka dapat mendikte bahkan menekan pemerintah. Dengan demikian, bangsa Indonesia akan dijajah secara ekonomi oleh negara investor.

5. Pemerintah hanya sebagai regulator pengaturan ekonomi yang mekanismenya akan ditentukan oleh pasar.

6. Koperasi akan semakin sulit berkembang dan sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang.

Bidang Sosial Budaya

1. Muncul sifat hedonisme yakni kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi.

Hal ini dapat membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya, meski harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.

2. Masyarakat cenderung bersifat individualis, yakni sifat mementingkan diri sendiri, memandang orang lain tidak ada, dan tidak berarti.

3. Munculnya westernisasi, yakni gaya hidup yang berorientasi kepada budaya Barat tanpa diseleksi terlebih dahulu.

4. Pudarnya semangat gotong royong, kepedulian, solidaritas, dan kesetiakawanan sosial.

5. Nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat kian tergerus.

6. Terdapat perubahan tata nilai kehidupan dalam masyarakat, seperti cara bekerja dan gaya hidup.

7. Sifat konsumtif meningkat dan mengutamakan konsumsi barang impor.

8. Dapat meningkatkan kenakalan dan kriminalitas.

9. Munculnya kesenjangan sosial antara orang kaya dan orang miskin.

10. Memudarkan nilai-nilai bangsa.

Bidang Pendidikan

1. Penyalahgunaan IPTEK dilakukan melalui tindak kriminal atau perilaku yang tidak dibenarkan hukum.

2. Motivasi dan prestasi belajar menurun, serta berkurangnya jumlah jam belajar karena waktu dihabiskan untuk bermain gim atau berselancar di media sosial.

3. Penurunan moral masyarakat, khususnya di kalangan pelajar dan remaja.

Bidang Hukum, Pertahanan, dan Keamanan

1. Dapat menimbulkan tindakan vandalis yang mengganggu stabilitas nasional, ketahanan sosial, bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

2. Semakin menurunnya peran masyarakat dalam menjaga ketertiban, keamanan, dan kedaulatan negara.

Baca juga:

  • Dampak Positif Perkembangan IPTEK Bagi NKRI dalam Berbagai Bidang
  • Pengaruh Kemajuan IPTEK Terhadap NKRI: Positif dan Negatif

Baca juga artikel terkait KEYWORD EXPLORER atau tulisan menarik lainnya Yunita Dewi
(tirto.id - ynt/hdi)


Penulis: Yunita Dewi
Editor: Abdul Hadi
Kontributor: Yunita Dewi

Array

Subscribe for updates Unsubscribe from updates