Mengapa kamu mengagungkan kebesaran Allah SWT ketika melihat peristiwa seperti pada gambar B

Allah SWT memerintahkan manusia untuk merenungkan ciptaan-Nya.

msmcgartland.pbworks.com

Allah SWT memerintahkan manusia untuk merenungkan ciptaan-Nya.Alam semesta (ilustrasi)

Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, Tafakur memiliki kedudukan istimewa, terbukti dengan banyaknya ayat Alquran yang memotivasi kita untuk bertafakur. Dalam sebuah ayat, Allah mengajak akal kita berpetualang menafakuri air dan binatang ternak.

Baca Juga

"Dan Allah menurunkan dari langit itu air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran). Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minuman dari apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya” (QS An Nahl [16]: 65-66).

Terkadang, ajakan tafakur berbentuk pertanyaan, “Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana ia diciptakan? Dan langit bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?” (QS Al Ghaasyiah [88]: 17-20). 

Terkadang, pertanyaan yang diajukan disertai ancaman. Biasanya ditujukan kepada orang kafir. Difirmankan, “Maka apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang mereka? Jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau Kami jatuhkan kepada mereka gumpalan dari langit.” (QS Saba' [34]: 9).

Prinsipnya, tafakur harus dilakukan sesuai dengan kapasitas akal yang terbatas. Akal tidak bisa menjangkau hal-hal yang tidak bisa disentuh panca indera. Karenanya, Rasulullah melarang menafakuri wujud dan bentuk Allah. Sabdanya, Berpikirlah kamu akan ciptaan-ciptaan Allah, dan jangan kamu berpikir tentang Dzat Allah. (HR Ath Thabrani)

Imam Al Ghazali menjelaskan, ciptaan Allah terbagi dua. Yaitu ciptaan yang tidak diketahui wujudnya, ini tidak mungkin ditafakuri. Serta ciptaan yang diketahui asal dan jumlahnya, namun tidak diketahui secara rinci, untuk mengetahuinya kita harus berpikir. Inilah obyek tafakur yang sempurna.

Dua di antara obyek tafakur yang sempurna adalah, pertama, alam semesta. Obyek ini meliputi, langit dengan semua yang ada di dalamnya seperti matahari, bintang dsb. Juga bumi dengan semua yang ada di dalamnya seperti gunung, hewan, tumbuhan dsb. Serta semua fenomena yang terjadi di dalamnya seperti proses terjadinya hujan, dsb.

Obyek ini disebutkan dalam banyak ayat. Di antaranya, Dan Dialah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasangan. Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS Ar Ra'd [13]: 3).

Kedua, manusia. Allah SWT berfirman, Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang (kejadian) diri mereka? (QS Ar Rum [30]: 8). Dalam diri manusia terdapat banyak hal yang bisa ditafakuri. Dari susunan tubuhnya hingga organ-organ tubuh yang menakjubkan.

Karena obyeknya begitu luas, maka untuk manafakurinya tidak dibatasi ruang dan waktu. Tidak salah kalau Malik Badri menyebut tafakur sebagai ibadah bebas tidak kenal batas. 

Mengapa kamu mengagungkan kebesaran Allah SWT ketika melihat peristiwa seperti pada gambar B

sumber : Harian Republika

Kebesaran Allah dipahami dalam arti keagungan dan kekuasaan-Nya.

Foto : MgRol112

Makna Takbir, Mengagungkan Kebesaran Allah. Ilustrasi Lafadz Allah

Rep: Meiliza Laveda Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kata takbir terambil dari kata kabîr yang berarti besar. Takbir adalah membesarkan. Namun, dalam konteks agama, takbir merupakan mengakui dengan ucapan dan hati tentang kebesaran Allah. 

Baca Juga

Kebesaran Allah dipahami dalam arti keagungan dan kekuasaan-Nya. Dikutip dari Kosakata Keagamaan oleh M. Quraish Shihab, Imam Ghazali menjelaskan makna kebesaran Allah dalam arti kesempurnaan zat adalah wujud-Nya. 

Sedangkan kesempurnaan wujud itu ditandai oleh dua hal, yaitu keabadian dan sumber wujud. Allah kekal, abadi, dan tanpa adanya permulaan. Allah adalah zat yang wajib wujud-Nya, berbeda dengan makhluk dan semua makhluk. 

Dari segi sumber wujud, Allah adalah sumbernya karena setiap maujud pasti ada yang mewujudkannya. Sifat Allah juga mencakup makna ketiadaan kebutuhan atau Mahakaya, sehingga pada akhirnya tiada yang Mahabesar kecuali Allah.

Kata akbar berbentuk superlatif yang digunakan oleh bahasa untuk membandingkan dua hal, salah satu di antaranya melebihi yang lain. Jadi terjemahan harfiah dari kalimat Allah Allah Akbar adalah “Allah Lebih Besar.” 

Tetapi makna dan terjemahan ini tidak sesuai dengan kebesaran Allah. Allah tidak bisa dibandingkan dengan sesuatu apa pun yang kesemuanya adalah ciptaan-Nya. Memang, menyebut nama Allah selalu harus dibarengi dengan pengagungan kepada-Nya karena itu tidak dibenarkan menyebut nama Allah di sembarangan tempat, seperti tempat kotor.

Selain itu, tidak juga dalam situasi yang dapat menimbulkan pelecehan terhadap-Nya atau terhadap ajaran agama-Nya. Bahkan, Alquran melarang seseorang berulang-ulang menyebut nama-Nya dalam konteks sumpah. 

Itu karena sering menyebut nama-Nya dalam konteks sumpah atau yang bukan pada tempatnya dapat mengantar seseorang terbiasa dengannya, sehingga pada gilirannya mengantar berbuat dosan, bahkan menjadikan orang tidak percaya kepadanya. Seseorang yang tepercaya, tidak perlu menguatkan ucapannya dengan sumpah. 

Tanpa sumpah pun, ia seharusnya dipercaya. Banyak menyebut nama Allah dalam konteks mengukuhkan sesuatu adalah bukti kekurangpercayaan dan pada akhirnya akan menghasilkan halangan dalam melakukan kebajikan dan takwa.

  • makna takbir
  • kebesaran allah
  • allah
  • takwa

Mengapa kamu mengagungkan kebesaran Allah SWT ketika melihat peristiwa seperti pada gambar B

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

TANPA disadari manusia, banyak sekali bukti kebesaran Allah SWT di alam semesta.

Seperti tergambar dalam surat Ar-Rum ayat 20-27.

Ayat di surat tersebut berkali-kali menyebut tanda yang menunjuk kepada sesuatu yang menjadi bukti kehadiran dan kebesaran-Nya dalam setiap bentuk kehidupan di langit dan bumi.

Salah satu yang menjadi bukti utama kebesaran Allah SWT, diciptakannya manusia dari tanah.

Mari kita lihat, dari tanah, apa itu tandanya dari tanah?

Dari tanah maksudnya dari tumbuh-tumbuhan, masuk ke jasmani kita, ke perut kita, beredar ke darah kita antara lain menjadi sperma.

Dari sperma yang sedemikian kecil bertemu dengan ovum.

Manusia ini kemudian bisa bertebaran dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Bahkan, sampai bisa ke bulan dan sebagainya. Siapa yang buat kuasa seperti itu?

Itu salah satu tanda kebesaran Allah SWT.

Tanda kebesaran Allah SWT kemudian dibahas dalam ayat tentang perkawinan.

Bagaimana sepasang manusia yang awalnya berjauhan dan tidak saling mengenal dapat memutuskan hidup bersama dengan sukarela menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangannya.

Hal itu ialah tanda kebesaran Allah SWT.

Di setiap rumah tangga pasti ada gejolak, tetapi melalui pernikahan diharapkan gejolak itu mereda.

Allah SWT menjadikan di antara kamu berdua wahai pasangan, cinta yang nampak dampaknya dalam kehidupan dan kosongnya jiwa dari segala keburukan pasangannya.

Hal tersebut menjadi sumber tiga hal yang kerap disebut sebagai tali-temali pernikahan, yakni amanah, cinta, dan mawadah atau kerelaan untuk menerima seutuhnya.

Tuhan menjadikan itu dalam arti memberi potensi manusia untuk mengusahakan.

Ada dua kata yang digunakan Alquran untuk mengesahkan perkawinan, yaitu nikah dan berpasangan.

Menikah menyatukan, bukan hanya raganya.

Sementara itu, di antara tanda-tanda yang lain ialah perbedaan di kulit dan lidah, bahkan manusia kembar suaranya bisa berbeda.

Juga ketika tidur malam, tentang siapa yang mengatur manusia ketika tidur dan bermimpi.

Sampai sekarang manusia belum juga tahu persis apa itu mimpi.

Hal-hal itu ialah tanda-tanda Allah SWT menunjukkan kebesaran-Nya.

Selanjutnya, memperlihatkan kilat.

Dengan melihat kilat akan timbul rasa takut.

Dia juga senantiasa menurunkan air dari langit untuk memberikan bumi kehidupan.

Pergantian siang-malam menjadi satu contoh.

Setelah manusia mati, Allah SWT akan memanggil mereka dari kuburan.

Kemudian semuanya bangkit dan berduyun-duyun pergi ke suatu tempat yang dinamakan Padang Mahsyar.

Milik-Nya lah segala apa yang ada di langit dan di bumi.

Semua patuh kepada Allah SWT. (Pro/H-2)

Mengapa kamu mengagungkan kebesaran Allah SWT ketika melihat peristiwa seperti pada gambar B
Allah SWT. ©2014 Merdeka.com

JATIM | 3 September 2020 17:01 {news_reporter_link} {news_ext_reporter}

Merdeka.com - Terdapat banyak ayat di dalam Alquran yang telah berbicara mengenai kebesaran Allah SWT.
Baik yang dapat kita langsung rasakan seperti fenomena alam ataupun yang tidak dapat kita rasakan seperti adanya Surga dan Neraka.

Untuk Baca Alquran Klik di Sini:

Hal itu semua tak luput dari tanda-tanda kebesaranNya. Meskipun segala fenomena alam di muka bumi ini atau hal-hal yang dirasa aneh yang kita temui, kita tidak bisa menganggap itu sebagai hal yang berlebihan. Tetapi, justru segala kehadiran dari fenomena tersebut tak terkecuali menjadi peringatan bagi kita untuk mempertebal keyakinan serta keimanan kita kepada Allah SWT.

Agar Anda lebih mengerti mengenai tanda-tanda kebesaran Allah yang dapat kita rasakan, berikut ini kami telah rangkum 8 tanda-tanda kebesaran Allah dalam Alquran, yang dilansir dari cerdika.com

2 dari 5 halaman

Mengapa kamu mengagungkan kebesaran Allah SWT ketika melihat peristiwa seperti pada gambar B

©shutterstock.com/Sam DCruz

1. Kapal dan Bahtera di Laut

Tanda-tanda kebesaran Allah dalam Alquran yang pertama dapat kita lihat dari adanya kapal dan bahtera di lautan. Apakah pernah Anda berpikir bahwa bagaimana ada sebuah benda mengapung di atas air?

Ataupun bagaimana terbentuknya bahtera laut yang sangat luas di sekeliling kita? Dan sungguh semua itu hal yang mudah bagi Allah, Allah Ta’ala telah berfirman :

وَمِنْ آَيَاتِهِ الْجَوَارِ فِي الْبَحْرِ كَالْأَعْلَامِ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal di tengah (yang berlayar) di laut seperti gunung-gunung.” (QS. Asy Syura: 32).

2. Burung-burung di Langit

Tanda-tanda kebesaran Allah dalam Alquran yang berikutnya adalah adanya burung-burung yang beterbangan di langit dengan bebas. Apakah Anda pernah berpikir bahwa bagaimana seekor burung dapat dengan mudah terbang di angkasa dan tanpa ada satupun penopang di sekelilingnya?

Apakah hal itu semua berkat hewan ini memiliki sayap? Atau bisa jadi karena adanya kebesaran Allah? Dan sungguh jawabannya telah Allah jelaskan dalam firmanNya :

أَلَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ مُسَخَّرَاتٍ فِي جَوِّ السَّمَاءِ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلا اللَّهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

“Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman.” (QS. An Nahl: 79)

3 dari 5 halaman

Mengapa kamu mengagungkan kebesaran Allah SWT ketika melihat peristiwa seperti pada gambar B
©©shutterstock.com/leungchopan

3. Adanya Siang dan Malam

Tanda-tanda kebesaran Allah dalam Alquran yang berikutnya adalah adanya siang dan malam.  Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

﴿وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ﴾

“Dan sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya ialah malam dan siang, matahari, dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah Yang menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.” (QS. Al-Fussilat]: 37)

4. Pembatas Antara Air Sungai dan Laut

Tanda-tanda kebesaran Allah dalam Alquran yang selanjutnya adalah adanya pembatas antara air sungai dan laut. Bukankah kita dapat melihat air sungai dan air laut yang saling berdampingan ?

Tidak ada yang melampaui satu sama lain, kecuali pada batas koridor yang telah ditetapkannya ? Sungguh Allah telah berfirman :

۞ وَهُوَ ٱلَّذِى مَرَجَ ٱلْبَحْرَيْنِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَّحْجُورًا 

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi”

4 dari 5 halaman

Mengapa kamu mengagungkan kebesaran Allah SWT ketika melihat peristiwa seperti pada gambar B
©2020 REUTERS/Yasser Bakhsh

5. Mekkah dan Madinah yang Bersinar di Luar Angkasa

Tanda-tanda kebesaran Allah dalam Alquran yang berikutnya adalah Anda dapat melihat Mekkah dan Madinah yang bersinar apabila dilihat dari luar angkasa. Mekkah dan Madinah adalah dua kota suci yang tidak ada kota suci lainnya kecuali dua kota tersebut.

Seorang Astronot India yang bernama Sunita Wiliam, memperlihatkan foto yang diambil dari satelit NASA atau badan antariksa Amerika, dan hasilnya kedua kota tersebut terlihat lebih terang bahkan lebih bersinar dibandingkan dengan kota-kota yang lainnya.

6. Astronaut yang Mendengar Suara Azan di Antariksa

Tanda-tanda kebesaran Allah bukan hanya telah dicantumkan di dalam Alquran saja, tetapi dapat kita lihat dan rasakan langsung. Ada suatu peristiwa dimana seorang astronot muslim asal Malaysia bernama Sheikh Muszaphar Syukron mendengar suara Adzan di antariksa pada saat ia mengorbit di angkasa pada 10 Oktober 2007.

Pada saat itu bertepatan dengan bulan Ramadhan, hal ini terdengar mustahil karena kita tahu luar angkasa adalah ruang hampa yang kedap suara. Tapi, sungguh tidak ada yang tidak mungkin apabila Ia telah berkehendak.

5 dari 5 halaman

Mengapa kamu mengagungkan kebesaran Allah SWT ketika melihat peristiwa seperti pada gambar B
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Lightspring

7. Alqur’an Tertua yang Terjaga dari Kebakaran

Ada sebuah kisah unik mengenai Al Quran tertua di Asia. Al-Quran yang terletak di kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini menyimpan sebuah kisah yang mungkin menjadi salah satu bukti akan kebesaran Allah SWT.

Saat itu terjadi kebakaran hebat di sebuah rumah yang menjadi tempat penyimpanan Al Quran milik kesultanan Ternate ini. Namun anehnya, meski seluruh rumah beserta isinya hangus terbakar, kitab suci ini tidak terbakar.

Hingga saat ini kitab suci Al Quran ini tetap terjaga dan tersimpan rapi. Kejadian ini menunjukkan tanda kebesaran Allah atas segala yang diinginkan-Nya,

Jangankan Al qur’an, ketika ia telah berkehendak bahkan api yang ditakdirkan panas bisa menjadi sejuk sebagaimana Api yang tidak bisa membakar Nabi Ibrahim Alaihi Salam.

8. Kekuasaan Allah Pada Tubuh Manusia

Tanda-tanda kekuasaan Allah juga dapat kita rasakan di dalam tubuh kita. Contohnya adalah kesempurnaan Allah dalam menciptakan manusia.

Oleh sebab itu, manusia telah dianggap sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna di antara yang lain. Maka dari itu, sudah sebagai kewajiban kita sebagai umat manusia hendaknya memperkuat iman dan tawakal kita kepada Allah SWT.

(mdk/raf)