Mengapa kesehatan jantung perlu diperhatikan?

Ilustrasi (Shutterstock)

Jemmy Indrawan Selasa, 19 Januari 2021 | 19:38 WIB

SonoraBangka.Id - Olahraga secara teratur diperlukan karena dapat membantu mengendalikan berat badan yang berpengaruh pada kesehatan jantung.

Kemudian, Anda bisa menjaga pola makan yang sehat, seimbang, rendah lemak, dan rendah kadar gula.

Selain itu, minum teh hijau dapat mencegah kerusakan pada pembuluh darah karena mengandung kadar antioksidan yang sangat tinggi. 

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, penyakit jantung adalah penyebab kematian terbanyak kedua di Indonesia setelah stroke.

Untuk itu, menjaga kesehatan jantung perlu dilakukan bagi setiap orang.

Sebab, penyakit ini kerap muncul tiba-tiba dan dapat merenggut nyawa penderitanya.

Penyakit ini juga menyerang tanpa memandang usia.

Tak jarang penderita penyakit jantung yang masih berusia muda tidak menyadari jika dia mengidap penyakit ini.

Meski demikian, ada sejumlah hal sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung.

Sampai saat ini, penyakit jantung adalah pembunuh nomor 1 di dunia. Penderita penyakit ini sering kali tidak menduga bahwa dirinya mengidap penyakit jantung sampai ketika serangan itu terjadi. Untuk itu, kami merangkum 10 cara agar kita dapat menjaga kesehatan jantung sehingga kita terhindar dari penyakit jantung koroner.  

  1. Rutin Berolahraga Olah raga atau setidaknya melakukan aktivitas fisik ringan secara rutin dapat menolong jantung kita untuk tetap sehat. Saat kita berolah raga (yang dimulai dengan pemanasan yang tepat, tentunya) jantung akan memompa darah lebih deras sehingga pembuluh-pembuluh darah kita menjadi lebih lentur. Selain itu, oksigen akan terdistribusi ke seluruh bagian tubuh kita sehingga membuat kita menjadi lebih bugar.  
  2. Menjaga Pola Makan Sehat
    Perhatikan pola makan Anda. Apa saja yang Anda konsumsi setiap hari? Apakah makanan yang sehat, ataukah makanan-makanan yang mengandung banyak lemak, garam, dan gula? Salah satu penyebab penyakit jantung adalah makanan-makanan dengan tingkat lemak dan garam yang tinggi seperti fast food, daging asap, sosis, dan kebanyakan makanan yang diolah dengan teknik deep fry. Jika ingin jantung Anda sehat, mulailah mengonsumsi makanan-makanan segar seperti sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan ikan salmon.
     
  3. Menjaga Berat Badan Ideal Menjaga berat badan yang ideal tidak hanya akan membuat Anda sehat, tetapi juga akan memudahkan Anda untuk bergerak dan tampak lebih menarik. Batasi makan atau minum yang mengandung banyak gula dan garam. Selalu kontrol berat badan Anda dengan merencanakan menu mingguan yang sehat. Ada cara sederhana untuk memperkirakan berat badan yang ideal bagi Anda, yaitu dengan menggunakan Rumus Broca. Karena pria dan wanita memiliki massa otot yang berbeda, rumus yang dibuat oleh Pierre Paul Broca ini pun berbeda bagi pria dan wanita:

    Mengukur berat badan ideal pria:


    (Tinggi Badan – 100) – (Tinggi Badan – 100) x 10 %) = Berat Badan Ideal Pria

    Contoh Mengukur berat badan ideal seorang pria dengan tinggi badan 180 cm.


    (180 – 100) – (180 – 100) x 10%) = 72 kg.

    Mengukur berat badan ideal wanita:


    (Tinggi Badan – 100) – (Tinggi Badan – 100) x 15 %) = Berat Badan Ideal Wanita

    Contoh Mengukur berat badan seorang wanita dengan tinggi badan 155 cm.


    (155-100) – (155-100) x 15%) = 40 kg. Perlu diingat bahwa rumus ini tidak selalu tepat karena ada banyak faktor seperti usia dan proporsi tubuh yang turut memengaruhi berat badan ideal seseorang, tetapi rumus ini dapat menjadi perkiraan berat badan ideal Anda.
  4. Mengontrol Kadar Kolesterol dalam Darah
    Hal yang juga perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan jantung adalah dengan mengontrol kadar kolesterol dalam darah. Anda dapat melakukan hal ini dengan melakukan cek darah secara rutin di rumah sakit maupun secara mandiri di rumah dengan berbagai kit yang kini banyak dijual di pasaran.
     
  5. Rajin Minum Air Putih Tahukah Anda bahwa rajin meminum air putih dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung sebesar 54 % pada pria dan 41 % pada wanita. Hal ini dikarenakan air dapat melarutkan kandungan garam dalam darah sehingga meringankan kerja jantung dalam memompa darah segar ke seluruh tubuh. Secara umum, kebutuhan air tubuh kita dapat dicek dengan memperhatikan urin kita, jika berwarna pekat itu berarti tubuh kita memerlukan lebih banyak air. Minum 8 gelas air per hari adalah sebuah kebiasaan sepele, tetapi memberi manfaat yang besar bagi jantung dan tubuh kita.
  6. Berhenti Merokok Peringatan yang terdapat pada bungkus rokok tidak dibuat tanpa alasan. Menurut WHO setiap tahun ada 1,9 juta orang yang meninggal akibat penyakit jantung yang terkait dengan penggunaan tembakau. Nikotin dan karbon monoksida yang ada pada rokok tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga sangat berbahaya bagi jantung manusia. Jika Anda ingin jantung Anda sehat, berhentilah merokok sekarang juga.
  7. Istirahat yang Cukup
    Jantung kita tidak hanya bekerja lebih keras saat kita kekurangan asupan gizi dan air, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh tingkat stres dan tekanan darah. Saat Anda memaksa tubuh Anda sampai ke luar batasnya, ada banyak bagian dalam tubuh Anda yang akan terganggu, terutama jantung. Istirahat yang cukup akan memastikan bahwa metabolisme Anda berjalan optimal, stres Anda lebih terkelola, dan tekanan darah yang normal. 

Menjaga kesehatan jantung adalah sesuatu yang penting. Jika Anda merasa memiliki masalah dengan jantung Anda, segeralah periksakan diri Anda ke dokter sebelum terlambat. Di Kota Solo ada beberapa rumah sakit yang menyediakan layanan medical check up, dan salah satunya adalah RS PKU Muhammadiyah Surakarta atau yang lebih dikenal dengan RS PKU Solo.  

Disadur dari berbagai sumber.

Jantung merupakan organ vital yang bekerja tanpa henti karena berperan penting dalam memompa darah ke seluruh tubuh untuk menunjang kelangsungan hidup. Meskipun masih muda, bukan berarti Sahabat Hermina tidak perlu menjaga kesehatan jantung. Justru dengan menerapkan pola hidup sehat atau kebiasaan-kebiasaan yang baik bagi jantung sedini mungkin, maka Sahabat Hermina bisa memiliki jantung yang tetap sehat sampai tua nanti.

Meskipun stroke, serangan jantung, atau kondisi jantung lainnya lebih sering ditemukan pada orang-orang berusia di atas 60 tahun, anak-anak muda yang berusia 20 tahunan juga perlu mewaspadai penyakit jantung.

Penyakit jantung di usia muda bisa terjadi akibat gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurang berolahraga, pola makan yang buruk, dan kebiasaan tidak sehat lainnya yang dilakukan selama bertahun-tahun. Karena itu, mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dapat menjadi investasi penting untuk kesehatan jantung dalam jangka panjang.

Berbagai Macam Penyakit Jantung

Ada banyak macam penyakit jantung yang bisa menimpa seseorang. Macam-macam penyakit jantung tersebut antara lain:

1. Penyakit jantung koroner

Penyakit Jantung Koroner (PJK) terjadi ketika pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke jantung mengeras dan mengalami penyempitan. Kondisi ini dipicu oleh penumpukan kolesterol dan pembekuan darah di dalam arteri (aterosklerosis).

2. Serangan Jantung

Serangan jantung adalah kondisi darurat yang terjadi saat pasokan darah ke jantung terhambat secara total, sehingga sel-sel otot jantung mengalami kerusakan. Serangan jantung biasanya disebabkan oleh penyakit jantung koroner.

3. Aritmia

Aritmia adalah gangguan pada irama jantung. Irama jantung pada penderita aritmia bisa terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Aritmia terjadi ketika rangsangan listrik yang mengatur detak jantung terganggu, sehingga jantung tidak bekerja dengan baik.

4. Kardiomiopati

Kardiomiopati merupakan gangguan pada otot jantung. Kondisi ini menyebabkan kelainan pada bentuk dan kekuatan otot jantung (misalnya otot jantung menjadi lebih besar dan kaku), sehingga tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.

5. Gagal Jantung

Gagal jantung adalah kondisi jantung yang terlalu lemah untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Bila berlangsung dalam jangka panjang, gagal jantung dapat memicu komplikasi serius yakni henti jantung, edema paru, gagal hati, dan gagal ginjal.

Gagal jantung adalah penyakit jantung yang berkembang perlahan-lahan secara bertahap. Kondisi ini biasanya diawali oleh adanya penyakit penyerta lain, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes, dan penyakit jantung bawaan.

6. Penyakit Jantung Bawaan

Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan bentuk jantung yang terjadi sejak lahir. Kelainan ini bisa terjadi pada dinding jantung, katup jantung, pembuluh darah di dekat jantung, atau kombinasi semua kelainan tersebut (tetralogy of Fallot).

Penyakit jantung bawaan terjadi akibat gangguan proses perkembangan jantung pada janin. Belum diketahui apa yang menyebabkan gangguan tersebut, namun diduga ada kaitannya dengan faktor keturunan, konsumsi minuman keras, penggunaan obat tertentu selama hamil, atau infeksi saat trimester pertama kehamilan.

Adakah Hal Lain yang Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung?

Jawabannya, ada. Seseorang dikatakan berisiko tinggi mengalami beberapa macam penyakit jantung di atas jika memiliki salah satu atau beberapa kondisi berikut ini:

  • Hipertensi.
  • Diabetes.
  • Kolesterol tinggi.
  • Riwayat penyakit jantung dalam keluarga.
  • Berat badan berlebih atau obesitas.
  • Gaya hidup yang tidak sehat, seperti sering merokok, jarang berolahraga.
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya infeksi HIV, menggunakan obat-obatan penekan sistem kekebalan tubuh, atau menjalani pengobatan kemoterapi.

Bagaimana Cara untuk Menjaga Kesehatan Jantung Sejak Dini?

Berikut ini beberapa pilihan gaya hidup untuk menjaga kesehatan jantung sejak dini:

1. Menghentikan kebiasaan merokok/menjauhi asap rokok

Perokok memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung. Tidak hanya perokok sendiri, orang-orang di sekitarnya yang menghirup asap rokok (perokok pasif) juga lebih berisiko mengalami penyakit tersebut.

Hal ini karena zat beracun pada rokok dapat merusak pembuluh darah jantung, sehingga lama kelamaan aliran darah pada jantung menjadi terganggu. Akibatnya, fungsi jantung juga akan terganggu karena kekurangan oksigen dan nutrisi.

2. Melakukan aktivitas fisik (olahraga) secara rutin

Aktif secara fisik atau rutin olahraga dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Sempatkan waktu untuk berolahraga sekitar 20–30 menit setiap hari, karena manfaatnya sangat baik untuk kesehatan jantung. Pilihan olahraga ini bisa berupa jalan kaki, jogging, berenang, atau sekadar naik turun tangga.

3. Mengurangi konsumsi lemak jenuh

Terlalu banyak mengonsumsi lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan kolesterol di dalam darah. Kolesterol yang menumpuk berpotensi menyumbat pembuluh darah jantung. Oleh karena itu, batasi konsumsi lemak jenuh. Lemak jenis ini banyak terdapat pada daging merah, kulit ayam, makanan olahan, makanan yang digoreng, margarin, serta produk susu kaya lemak.

4. Mengonsumsi lebih banyak serat

Menu makanan kaya akan serat dapat menurunkan kadar kolesterol jahat yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Serat bisa didapatkan dari buah-buahan, sayuran, gandum, kacang, dan sereal. Penuhilah kebutuhan serat paling tidak 30 gram per hari. Perlu diperhatikan bahwa konsumsi makanan berserat harus dilakukan secara bertahap. Sebaiknya jangan makan sayuran dalam jumlah banyak sekaligus, karena dapat mengakibatkan perut kembung. Saat mengonsumsi serat, minumlah lebih banyak air putih untuk melancarkan pencernaan.

5. Menjaga tekanan darah

Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah. Jika hal ini terjadi pada pembuluh darah organ-organ yang penting, seperti jantung dan otak, dapat berakibat fatal. Rutin berolahraga, mengurangi asupan garam, serta membatasi minuman beralkohol adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah tekanan darah tinggi.

6. Menjaga kadar gula darah

Kadar gula darah yang tinggi tidak hanya dapat membuat Anda terkena diabetes, namun juga membuat Anda berisiko terkena penyakit jantung. Hal ini karena gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang mengendalikan jantung serta pembuluh darah. Beberapa upaya untuk mengurangi risiko diabetes adalah mengganti nasi putih dengan nasi merah, dan mengurangi asupan gula. Selain itu, periksakan kadar gula darah secara rutin, terutama jika usia di atas 45 tahun.

7. Istirahat yang cukup

Usahakan untuk tidur selama 7-8 jam setiap hari. Kurang istirahat dapat meningkatkan risiko terkena penyakit darah tinggi, diabetes, dan serangan jantung.

Lakukan Pemeriksaan Jantung Sejak Dini

Pemeriksaan jantung adalah prosedur untuk mendeteksi gangguan pada jantung. Selain untuk mendiagnosis, pemeriksaan jantung juga dapat mengukur risiko seseorang terkena penyakit jantung sebelum gejalanya muncul. Dengan kata lain, pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung. Pemeriksaan kondisi jantung sebagai salah organ vital, sebaiknya dilakukan sejak memasuki usia 20 tahun. Untuk usia 30 tahunan keatas maka dapat melalukan pemeriksaan jantung setahun sekali.

Pemeriksaan jantung yang dapat dilakukan di RS Hermina Pandanaran adalah sebagai berikut:

1. Elektrokardiogram

Elektrokardiogram (EKG) adalah pemeriksaan untuk merekam aktivitas listrik jantung. EKG merupakan pemeriksaan yang sering digunakan untuk memantau kondisi jantung dan mendeteksi gangguan jantung dengan cepat.

2. Ekokardiografi

Ekokardiografi adalah pemeriksaan jantung dengan menggunakan gelombang suara. Ekokardiografi berguna untuk memantau kondisi jantung, termasuk kondisi katup dan kemampuan jantung dalam memompa darah.

3. Uji tekanan (stress test)

Uji tekanan atau stress test adalah pemeriksaan untuk mengetahui kondisi jantung saat pasien melakukan aktivitas fisik, seperti berlari atau yang biasa dikenal dengan nama tes treadmill. Pemeriksaan ini dapat dimanfaatkan untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan aliran darah dari dan ke jantung.

Lakukan pemeriksaan jantung di RS Hermina Pandanaran jika mengalami gejala nyeri dada atau angina pektoris, mudah lelah atau mudah pingsan, jantung berdebar atau berdenyut tidak teratur, sesak napas, pembengkakan di tungkai. Lakukan pencegahan sejak dini dengan rutin melakukan pemeriksaan, mencegah lebih baik daripada mengobati.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA