Mengapa manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial sebutkan alasannya

Mengapa manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial sebutkan alasannya

Mengapa manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial sebutkan alasannya
Lihat Foto

FREEPIK/KATEMANGOSTAR

Ilustrasi.

KOMPAS.com - Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup seorang diri. Manusia selalu memerukan orang lain untuk berinteraksi. 

Dalam buku Pengelolaan Lingkungan Sosial (2005), manusia membentuk kelompok sosial dalam upaya mempertahankan hidup dan mengembangkan kehidupan. 

Jariangan interaksi sosia antarseama manusia dimunculkan untuk menjamin ketertiban sosial. Interaksi-interaksi ini kemudian membentuk lingkungan hidup seperti keluarga dan kelompok sosial. 

Manusia membutuhkan lingkungan sosial yang serasi untuk kelangsungan hidup. Untuk mewujudkan lingkungan hidup yang serasi dibutuhkan kerja sama antarmanusia. 

Kerja sama ini dilakukan untuk membuat dan melaksanaan aturan-aturan yang disepakati bersama sebagau mekanisme pengendalian perilaku sosial.

Kehidupan manusia cukup beragam, seperti kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain, kebutuhan keamanan, kebutuhan pendidikan, dan kebutuhan kesehatan.

Baca juga: 4 Tahapan Proses Penetrasi Sosial

Ciri-ciri manusia sebagai makhluk sosial

Secara naluri, manusia saling tolong menolong, setia kawan, toleransi, serta simpati dan empati terhadap sesamanya. Hal ini membentuk masyarakat yang harmonis, rukun, baik, hingga timbul norma, etika, dan kesopan santunan yang dianut masyarakat. 

Ketika itu dilanggar atau terabaikan maka terjadilah yang dinamakan penyimpangan sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki dua keinginan, yaknin: 

  1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia yang lain di sekelilingnya (masyarakat).
  2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekitarnya.

Dari sini bisa ketahui ciri-ciri manusia sebagai mahluk sosial adalah:

  • Manusia tidak dapat hidup sendiri
  • Manusia memiliki kebutuhan sosial ( social needs ), yaitu berinteraksi dengan orang lain
  • Manusia dapat mengembangkan potensinya, bila ia hidup di tengah-tengah manusia

Baca juga: Teori Penetrasi Sosial: Konsep serta Asumsinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Manusia sebagai individu ternyata tidak mampu hidup sendiri. ia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainnya. Manusia saling membutuhkan dan harus bersosialisasi dengan manusia lain. Hal ini disebabkan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak dapat memenuhinya sendiri. Ia akan bergabung dengan manusia lain untuk membentuk kelompok-kelompok dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan tujuan hidup. Dalam hal ini manusia sebagai individu memasuki kehidupan bersama dengan inidividu lainnya.

Benarkan manusia sebagai makhul sosial? sejak manusia dilahirkan ia membutuhkan pergaulan dengan orang lain terutama dalm hal kebutuhan makan dan minum. Pada usia bayi ia sudah menjalin hubungan terutama dengan ayah dan ibu, dalam bentuk gerakan, senyuman, dan kata -kata. Pada usia 4 tahun ia mulai berhubungan dengan teman – teman sebaya dan melakukan kontak sosial. Pada usia – usia selanjutntya ia terikat dengan norma- norma pergaulan dengan lingkungan yang semakin luas. Manusia hidup dalam lingkungan sosialnya.

Berdasarkan proses diatas,manusia lahir dengan keterbatasan dan secara naluriah manusia membutuhkan hidup dengan manusia lainnya. Manusia sejak lahir dipelihara dan dibesarkan dalam suatu masyarakat terkecil yaitu keluarga. Keluarga terbentuk karena adanua pergaulan antar anggota sehingga dapat dikatakan bahwa berkeluarga merupakan kebutuhan manusia. Esensinya manusia memerlukan orang lain atau hidup dalam kelompoknya.

jadi menurut kodratnta manusia dimana pun pada zaman apa pun selalu hidup bersama,hidup berkelompok.  Dalam sejarah perkembangan manusia tidak terdapat seorang pun yang hidup menyendiri terpisah dari kelompok manusia lainnya. Hidup menyendiri terlepas dari pergaulan masyarakat hanya mungkin terjadi dalam dongen belaka(seperti Tarzan) namun dalam kenyataannya hal itu tidak mungkin terjadi. Sejak dulu pada diri manusia terdapat hasrat untuk berkumpul dengan sesamanya dalam satu kelompok hasrat untuk bermasyarakat.

Dikutip dari buku Ilmu Sosial & Budaya oleh Drs.Herimanto,M.Pd,M.Si,Winaro,S.Pd.,M.Si

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

Menurut kodratnya, Manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.

Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu :

1). Karena manusia tunduk pada aturan yang berlaku.

2). Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.

3). Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.

4). Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

Ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :

1). Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.

2). Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.


3). Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis.


Page 2

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan interaksi sosial dengan orang lain. Foto: Pexels/fauxels

Mengapa manusia disebut makhluk sosial? Sebab, manusia tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan bermasyarakat.

Manusia juga memiliki kebutuhan sebagai makhluk sosial, seperti kebutuhan spiritual hingga material.

Demi memenuhi kebutuhannya, manusia memerlukan bantuan dari orang lain. Hal itulah yang membangun hubungan antar manusia atau antar kelompok.

Makna makhluk sosial yang dimaksud adalah manusia berproses bersama manusia lainnya dengan cara berinteraksi dan bersosialisasi. Temtunya, cara tersebut harus sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku.

Manusia tidak dapat hidup sendiri, kemudian kehidupan manusia bergantung dengan lingkungan dan masyarakat.

Apa yang dimaksud manusia sebagai makhluk sosial adalah karena mereka selalu hidup bersama sejak lahir.

Lalu, mereka selalu melakukan interaksi sosial. Seperti dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial terbitan Kemdikbud, proses paling dominan dari manusia adalah bagaimana mereka berinteraksi dengan masyarakat.

Manusia melakukan interaksi sejak masih bayi. Hal itu dikarenakan bayi terlibat interaksi dengan ibu atau pengasuhnya. Setelah itu, proses interaksi berkembang ke teman sepermainan, tetangga, dan gurunya.

Mengapa manusia disebut makhluk sosial?

Manusia adalah makhluk sosial. Foto: Freepik

Mengapa manusia disebut makhluk sosial? Ini karena manusia memiliki sifat gregariousness.

Gregariousness adalah naluri yang dimiliki manusia untuk hidup bersama orang lain. Seperti, kita membutuhkan nasi yang kita makan setiap harinya adalah hasil dari pekerjaan orang lain yaitu petani. Kita tinggal di rumah dengan nyaman adalah hasil dari pekerjaan orang lain yaitu pekerja bangunan.

Mengapa manusia sering disebut makhluk sosial?

Ilustrasi manusia melakukan interaksi sosial. Foto: Unsplash

Manusia melakukan kegiatan sebagai makhluk sosial, seperti bekerja sama, saling berbicara, dan lainnya. Hal itu disebut dengan interaksi sosial.

Sebenarnya, apa tu interaksi sosial? Interaksi sosial adalah hubungan manusia dengan manusia lain, baik secara perorangan atau berkelompok.

Supaya interaksi sosial berjalan dengan baik, diperlukan hubungan timbal balik antara kedua belah pihak. Artinya, saat salah satu mengajukan pertanyaan, maka yang lainnya perlu menjawab.

Mengapa manusia harus melakukan interaksi sosial? Jawabannya adalah untuk memenuhi kebutuhan mereka sebagai makhluk sosial (kebutuhan akan kasih sayang, pendidikan, dan kesehatan).

Selain itum manusia juga perlu memenuhi kebutuhan pokok mereka, seperti sandang, pangan, dan papan.

Melalui interaksi sosial, manusia dapat menyampaikan perasaan dan pikiran mereka kepada orang lain.

Namun, kita perlu aturan agar interaksi sosial berjalan dengan baik. Misalnya, aturan mengenai kesopanan bagaimana berinteraksi dengan orang yang lebih tua dan aturan waktu kapan interaksi sosial bisa dilakukan

Itulah mengapa manusia disebut makhluk sosial. Pada dasarnya, manusia tidak dapat hidup sendiri untuk memenuhi kebutuhannya