Mengobati benjolan di leher pada Bayi 1 tahun

Halodoc, Jakarta - Apakah kamu melihat leher anak memiliki benjolan yang tidak biasa? Benjolan di leher anak tidak boleh disepelekan, karena ini bisa menjadi gejala penyakit tertentu yang perlu ditangani segera. 

Di dalam leher, baik di sisi kanan dan kiri, terdapat banyak jaringan, otot, pembuluh darah, saraf, hingga kelenjar getah bening. Selain itu, di dalam leher anak juga terdapat beberapa organ penting lain, seperti kelenjar tiroid dan paratiroid. Apabila ada benjolan di leher kanan anak, ada banyak kemungkinan penyebabnya. Mulai dari infeksi, pembengkakan kelenjar getah bening, hingga tumor. Namun, masing-masing penyebab tersebut akan menimbulkan gejala yang berbeda-beda, sehingga penanganan yang kelak dilakukan juga akan berbeda. 

Baca juga: 3 Kondisi yang Bisa Sebabkan Benjolan di Leher

Penyebab Benjolan di Leher Kanan Anak

Apa saja sih penyebab benjolan di leher kanan anak? Berikut beberapa penyebabnya:

Pembesaran Kelenjar Getah Bening

Penyebab benjolan di leher kanan anak yang pertama adalah pembesaran kelenjar getah bening. Kelenjar ini berperan dalam membentuk kekebalan tubuh untuk melawan infeksi dan sel kanker. Jadi, saat anak sakit, kelenjar getah bening biasanya akan membesar untuk menyerang penyebab infeksi yang terjadi. Kondisi ini kerap kali terjadi karena adanya infeksi telinga, infeksi sinus atau sinusitis, radang amandel dan tenggorokan, infeksi gigi, atau bahkan infeksi bakteri di kulit kepala.

Infeksi

Infeksi akibat virus dan bakteri juga bisa jadi penyebab benjolan di leher kanan anak. Ada berbagai infeksi virus yang bisa menjadi penyebabnya, seperti HIV, herpes simpleks, mononukleosis, rubella, dan CMV. Tak hanya di kanan, benjolan akibat infeksi ini juga bisa terjadi di area kiri leher. 

Infeksi bakteri di sekitar telinga, hidung, dan tenggorokan pun bisa menimbulkan benjolan di leher sebelah kanan anak. Ada beberapa infeksi bakteri yang bisa menyebabkan benjolan di leher sebelah kanan, seperti radang tenggorokan, radang amandel, dan TB kelenjar. Pada banyak kasus, infeksi bakteri bisa diatasi dengan antibiotik yang diberikan dokter. 

Baca juga: Tenggorokan Sakit saat Menelan? Waspada 5 Penyakit Ini

Gondok

Penyakit ini adalah pembesaran abnormal pada kelenjar tiroid yang ada di leher, yang umumnya terjadi akibat gangguan pada hormon tiroid atau juga karena kekurangan yodium. Benjolan ini bisa muncul di leher sebelah kanan, kiri, atau di leher tengah. Kondisi ini tak bisa disepelekan karena ia bisa menimbulkan beberapa gejala lain, seperti sulit menelan atau bernapas, batuk-batuk, dan suara serak.

Tumor atau Kanker

Benjolan di leher kanan juga bisa terjadi karena tumor atau kanker, meski kebanyakan bersifat jinak. Tumor ganas bisa menjadi salah satu penyebabnya, meskipun kondisi ini cukup jarang terjadi. Kanker bisa menyebabkan benjolan di leher kanan seperti karena kanker tiroid, limfoma atau kanker getah bening, dan kanker tenggorokan.

Kista

Kista juga bisa muncul di leher kanan anak dan merupakan benjolan berisi cairan yang biasanya tidak berbahaya. Namun, ia bisa berbahaya jika terinfeksi. Beberapa jenis kista ada yang bisa menimbulkan benjolan di leher, seperti misalnya jerawat kista, kista ateroma, dan kista celah brankial.

Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun adalah kondisi saat sistem imun atau kekebalan tubuh merusak sel dan jaringan tubuh yang sehat. Padahal, tugas seharusnya adalah untuk melawan kuman, virus, dan parasit penyebab infeksi serta sel kanker. Ada beberapa penyakit autoimun yang bisa menyebabkan benjolan di leher sebelah kanan atau sisi lainnya, seperti penyakit Graves, rheumatoid arthritis, dan lupus.

Baca juga: Ini Arti Benjolan di Belakang Telinga

Itulah beberapa penyebab benjolan di leher kanan anak yang perlu diwaspadai. Jika kamu menemukan gejala tersebut cukup mengganggu kesehatan anak, segera kunjungi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Kamu bisa dengan mudah buat janji dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc supaya tidak repot antre. Kamu pun bisa pilih waktu kedatangan hanya melalui smartphone. Mudah bukan? Yuk, gunakan aplikasi Halodoc sekarang!

Mengobati benjolan di leher pada Bayi 1 tahun

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. What’s Causing This Lump on My Neck?
MSD Manual Consumer Version. Diakses pada 2021. Neck Lump.
WebMD. Diakses pada 2021. Why Are My Glands Swollen?

Waduh si Kecil demam dan muncul bejolan di leher sebesar telur ayam? Semua ibu pasti panik. Hal ini karena benjolan di leher bisa menjadi salah satu tanda keganasan atau kanker, biasanya kanker kelenjar getah bening dan bisa juga leukemia. Jangan panik Mums, faktanya, 80-90% benjolan di leher anak itu bukan sesuatu yang berbahaya!

Saat si Kecil demam karena infeksi, kelanjar getah beningnya menjadi aktif. Kelenjar getah being adalah salah satu sistem kekebalan tubuh. Ketika melawan infeksi, ia menjadi aktif sehingga kadang membesar.

Lokasi kelenjar getah bening utama selain di leher adalah di ketiak dan selangkangan. Namun, semua benjolan di manapun, termasuk di leher, harus dipastikan ke dokter, jangan dibiarkan saja. Bagaimana cara membedakan benjolan di leher karena keganasan atau karena sebab lain? Simak apa kata ahli berikut ya Mums!

Dr. Nur Suryawan SpA(K)-RSUP Hasan Sadikin Bandung dalam serial webinar Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI), Sabtu, 11 Desember 2021 menjelaskan, benjolan di leher anak jarang yang merupakan keganasan.

Sekitar 80-90% benjolan di leher anak bersifat jinak. Penyebabnya adalah kelainan bawaan dari lahir atau tumor jinak. “Hanya 9-15% yang merupakan keganasan, baik itu tanda adanya kanker kelenjar getah being, leukemia, atau kanker kelenjar tiroid,” jelas dr. Nur Suryawan.

Selain karena kelainan bawaan atau tumor jinak, benjolan di leher anak yang bukan merupakan keganasan bisa disebabkan oleh peradangan atau infeksi. Limfadenopati adalah pembesaran kelenjar getah bening di leher yang disebabkan infeksi, misalnya infeksi bakteri Staphylococcus, infeksi kuman TB, infeksi virus, jamur, serta infeksi pada penyakit Kawasaki.

Bagaimana membedakannya? Mums coba tekan dengan lembut benjolan do leher si Kecil. Jika ia merasakan nyeri, biasanya disebabkan peradangan atau infeksi. Mums harus membawanya ke dokter dan dokter biasanya akan memberikan antibiotik.

Jika dengan antibiotik 2-7 hari benjolan mengecil dan hilang, berarti penyebabnya memang infeksi atau pasca infeksi. Tidak perlu dikhawatirkan,” jelas dr. Nur Suryawan.

Namun, bila benjolan tidak mengecil dengan antibiotik dan membesar dengan cepat, maka perlu diperiksa lagi karena mengarah pada keganasan. Biasanya jika merupakan keganasan, akan disertai gejala lain yaitu demam hilang timbul, nyeri, pucat, atau anemia. Semua ini adalah tanda-tanda leukemia.

Jika pun benjolan pada leher si Kecil adalah gejala keganasan seperti leukemia atau limfoma, maka sangat bisa disembuhkan selama diobati sedini mungkin. Oleh karena itu, Mums harus membawa si Kecil ke dokter sesegera mungkin, bisa mendapati ada benjolan di leher disertai tanda bahaya berikut:

Segera bawa ke dokter untuk diperiksa lebih jauh jika ada tanda bahaya:

  • Keringat malam

  • Selain benjolan di leher juga ada pembesaran kelenjar getak bening lainnya di ketiak, lipatan selangkangan, dan lokasi kelenjar lainnya.

  • Ukuran lebih dari 3 cm

  • Ada massa tiroid di tengah leher dll

  • Menurut Dr. Hikari Ambara Sjakti SpA(K) dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, saat ini leukemia adalah kanker yang paling sering ditemukan pada anak. Jumlahnya mencapai 30-35% dari seluruh kanker pada anak.

    Leukemia adalah keganasan pada sumsum tulang sebagai pabrik sel-sel darah, sehingga menyebabkan banyak kelainan darah. Leukemia paling sering ditemukan di usia balita 2-5 tahun. Data di RSCM 2006-2017 menunjukkan ada 167 kasus leukemia setiap tahunnya.

    Penyebab leukemia adalah kelainan genetik yang tidak bisa dicegah, faktor lingkungan dll. Karena sel-sel kanker merusak sum-sum tulang sebagai pabrik sel darah rusak, beberapa gejalanya bervariasi, di antaranyaL

    • Anemia karena kekurangan sel darah merah atau hemoglobin

  • Trombositopenia, yang menyebabkan anak kerap mengalami perdarahan di berbagai tubuh.

  • Kelainan peroduksi leukosit (terlalu rendah atau terlalu tinggi), dengan gejala anak mudah infeksi.

  • Gejala lain leukemia adalah demam hilang timbul, nyeri tulang, pucat, limfa dan hati membesar. Setelah didiagnosis dipastikan, pengobatan leukemia terdiri dari kemoterapi dan radiasi. Leukemia bisa sembuh dengan total karena leukemiamerupakan salah satu jenis kanker dengan respon pengobatan yang sangat baik.