Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup. IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Show Negara di Asia dengan IPM sangat tinggi diantaranya sebagai berikut :
Negara di Asia dengan IPM tinggi diantaranya sebagai berikut :
Negara di Asia dengan IPM sedang diantaranya sebagai berikut :
Negara di Asia dengan IPM rendah diantaranya sebagai berikut : Peta dunia berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (data 2019, dipublikasikan pada 2020).
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup. IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR). IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.[1] SejarahIndeks ini pada 1990 dikembangkan oleh pemenang nobel India Amartya Sen dan seorang ekonom Pakistan Mahbub ul Haq, serta dibantu oleh Gustav Ranis dari Universitas Yale dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics. Sejak saat itu, indeks ini dipakai oleh UNDP pada laporan IPM tahunannya. Amartya Sen menggambarkan indeks ini sebagai "pengukuran vulgar" oleh karena batasannya. Indeks ini lebih berfokus pada hal-hal yang lebih sensitif dan berguna daripada hanya sekadar pendapatan perkapita yang selama ini digunakan. Indeks ini juga berguna sebagai jembatan bagi peneliti yang serius untuk mengetahui hal-hal yang lebih terinci dalam membuat laporan pembangunan manusianya. KonsepDimensi DasarIndeks Pembangunan Manusia (IPM) memiliki tiga dimensi yang digunakan sebagai dasar perhitungannya:
ManfaatMenurut Badan Pusat Statisitik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memiliki beberapa manfaat, yaitu:
MetodologiMenghitung Indeks KomponenSetiap komponen IPM distandardisasi dengan nilai minimum dan maksimum sebelum digunakan untuk menghitung IPM. Rumus yang digunakan sebagai berikut. Dimensi KesehatanI k e s e h a t a n = A H H − A H H m i n A H H m a k s − A H H m i n {\displaystyle Ikesehatan={AHH-AHHmin \over AHHmaks-AHHmin}} Dimensi PendidikanI H L S = H L S − H L S m i n H L S m a k s − H L S m i n {\displaystyle IHLS={HLS-HLSmin \over HLSmaks-HLSmin}} I R L S = R L S − R L S m i n R L S m a k s − R L S m i n {\displaystyle IRLS={RLS-RLSmin \over RLSmaks-RLSmin}} I p e n d i d i k a n = I H L S + I R L S 2 {\displaystyle Ipendidikan={IHLS+IRLS \over 2}} Dimensi PengeluaranI p e n g e l u a r a n = I n ( p e n g e l u a r a n ) − I n ( p e n g e l u a r a n m i n ) I n ( p e n g e l u a r a n m a k s ) − I n ( p e n g e l u a r a n m i n ) {\displaystyle Ipengeluaran={In(pengeluaran)-In(pengeluaranmin) \over In(pengeluaranmaks)-In(pengeluaranmin)}} Menghitung Indeks Pembangunan ManusiaIPM dihitung sebagai rata-rata geometrik dari indeks kesehatan, pendidikan, dan pengeluaran. I P M = I k e s e h a t a n × I p e n d i d i k a n × I p e n g e l u a r a n a × 100 {\displaystyle IPM={\sqrt[{a}]{Ikesehatan\times Ipendidikan\times Ipengeluaran}}\times 100} Indonesia
Keterangan:
Referensi
Lihat pula
Pranala luar
|