Menurut pendapat kalian bagaimanakah peran sekolah dalam menanamkan nilai nilai pancasila

Menurut pendapat kalian bagaimanakah peran sekolah dalam menanamkan nilai nilai pancasila

Sebagai warga Indonesia, Pancasila merupakan dasar Negara Republik Indonesia yang harus tertanam betul dalam hati. Memberikan pemahaman nilai-nilai Pancasila tidak berarti dimulai saat di bangku sekolah dasar. Nilai-nilai luhur Pancasila menjadi pondasi dalam diri dan perlu ditanam sejak dini agar ketika anak itu dewasa memiliki karakter kebangsaaan dan tertanam dalam hati. 

 

Anak-anak usia dini yang masih berada dalam usia emas akan sangat mudah menangkap dan mempraktekkan suatu hal. Oleh karena itu, wajib bagi setiap orang tua mengenal nilai Pancasila dalam keseharian anak. Namun, tentu saja bukan memperkenalkan secara teoritis. Anak-anak bisa mulai mengenal Pancasila melalui aktivitas sehari-hari. Nah, berikut ini beberapa aktivitas yang menjadi modal awal untuk mengenalkan nilai-nilai luhur Pancasila pada anak.

 

1.Rutin mengajak anak beribadah bersama

Sila pertama Pancasila mengandung nilai Ketuhanan yang didalamnya memberikan tugas kepada orang tua untuk mengenalkan dan mengajarkan anak tentang agama. Untuk anak yang masih berusia dini, salah satu cara termudah mengenalkan anak dengan agama dan Tuhan YME adalah dengan mengajaknya beribadah bersama. Lebih baik jika rutin kita ajak beribadah di tempat ibadah sesuai agama masing-masing.

 

Cara lain yang bisa orang tua ajarkan pada anak sebagai penanaman Pancasila sila pertama adalah dengan membiasakan berdoa di setiap aktivitas anak. Misalnya sebelum makan, tidur atau bermain. Jangan lupa orang tua selalu mengingatkan untuk berdoa terlebih dahulu. Mengenalkan anak pada kitab suci juga menjadi salah satu pengamalan Pancasila untuk anak kita yang masih berusia dini.

 

2.Berkunjung ke rumah saudara

Berkunjung ke rumah sanak saudara, teman atau tetangga merupakan salah satu cara menumbuhkan nilai Pancasila pada anak usia dini. Sila kedua yang mengandung makna kemanusiaan, berarti menugaskan kepada orang tua agar senantiasa menanamkan karakter simpati dan empati dalam diri anak kita.

 

Cara yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan meminta anak menghibur temannya yang sedang menangis, menolong teman jika melihatnya terjatuh atau kesusahan, dan lain sebagainya. Pembiasaan-pembiasaan ini lambat laun akan menjadikan anak tumbuh dengan jiwa kemanusiaan yang tinggi.

 

3.Mengajak teman bermain bersama

Pada sila ketiga Pancasila terkandung makna persatuan. Dalam hal ini orang tua wajib membiasakan anak untuk rukun. Baik rukun dengan teman bermain, dengan cara mengajak teman bermain bersama tanpa membedakan status sosial. Jangan lupa untuk mengajarkan anak tentang kebersamaan, Misalnya sesekali mengajak anak dan teman-temannya makan kue bersama di teras rumah. Selain membuat anak-anak senang, hal ini juga membelajari anak kita tentang makna penting dari kebersamaan.

 

4.Memberikan kesempatan pada anak untuk memilih sesuai keinginannya

Musyawarah untuk mufakat menjadi makna sila keempat pancasila. Tugas kita sebagai orang tua adalah memberikan kebebasan atau kesempatan untuk anak dalam menentukan keinginannya. Salah satu cara sederhana menanamkan nilai Pancasila sila keempat ini misalnya dengan menanyakan kepada anak tentang menu makanannya. Anak tentu akan memberikan beberapa argumen tentang makanan apa yang mereka inginkan. Atau bisa juga dengan memberikan kesempatan pada anak untuk memilih pakaian yang ingin mereka pakai sendiri. Dari dua contoh kebiasaan ini, menjadi dasar orang tua untuk membiasakan anak berpendapat dan mendengarkan pendapat orang lain.

 

5.Berbagi dengan teman

Keadilan menjadi makna penting dalam sila kelima Pancasila. Orang tua dapat membiasakan anak untuk berbagi dengan orang lain. Contoh sederhana misalnya berbagi mainan atau makanan dengan teman. Mengingat anak untuk bersikap adil terhadap semua teman, tidak membedakan teman, senantiasa untuk mau bermain dengan semua teman menjadi anak kita terbiasa untuk hidup adil dalam segala hal.

 

Baca Juga: Sekolah Terbaik Wajib Membangun Karakter Siswa di Zaman Milenial

 

Itulah beberapa hal yang bisa orang tua lakukan untuk mengenalkan nilai-nilai Pancasila. Memahami nilai Pancasila memang tidak bisa dengan mudah diajarkan pada anak, terlebih lagi saat usia dini. Meskipun Anda telah memasukan si kecil ke Sekolah Terbaik, dan telah mengenal nilai Pancasila dari gurunya, namun peranan orang tua juga sangat penting. 

Dilihat 18,428 pengunjung

Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni 2021, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengangkat tema “Pancasila dalam Tindakan Bersatu Untuk Indonesia Tangguh”. Tema tersebut sejalan dengan program penguatan pendidikan karakter yang dijalankan oleh Kemdikbudristek selama ini, mengingat pentingnya penanaman karakter pancasila dalam tindakan sehari-hari.

Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) merupakan upaya untuk menumbuhkan dan membekali generasi penerus agar memiliki bekal karakter baik, keterampilan literasi yang tinggi, dan memiliki kompetensi unggul abad 21 yaitu mampu berpikir kritis dan analitis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif.

Nilai utama karakter yang menjadi fokus dari kebijakan PPK adalah religiusitas, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas. Nilai-nilai utama tersebut berdasarkan nilai-nilai Pancasila, 3 pilar Gerakan Nasional Revolusi Revolusi Mental (GNRM), kekayaan budaya bangsa (kearifan lokal) dan kekuatan moralitas yang dibutuhkan bangsa Indonesia menghadapi tantangan di masa depan. 

Sesuai dengan amanat Perpres Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter, satuan pendidikan bertanggung jawab untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM). 

Oleh karena itu, diperlukan strategi khusus yang dilakukan satuan pendidikan agar dapat menanamkan nilai-nilai karakter pancasila dalam diri peserta didik, salah satunya dengan cara mengimplementasikan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah. Terdapat beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk menanamkan pendidikan karakter pancasila berbasis budaya sekolah, antara lain sebagai berikut:

1. Penerapan dalam Intrakurikuler

Dalam proses pembelajaran tematik, guru diharapkan tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan sesuai dengan mata pelajaran, namun memasukkan unsur nilai Pancasila/budi pekerti/karakter di dalamnya. Guru harus mampu memberikan informasi tentang manfaat, dampak, dan bagaimana memanfaatkan pengetahuan dengan bijak. Ilmu pengetahuan yang dibarengi dengan nilai-nilai Pancasila/budi pekerti/karakter, seharusnya juga dapat menumbuhkan kepedulian pada lingkungan.

2. Penerapan dalam Bidang Kokurikuler 

Dalam rangka menanamkan karakter pancasila pada bidang Kokurikuler, siswa dapat diminta melakukan kegiatan studi lapangan. Dari kegiatan tersebut, siswa dapat mempraktikkan teori-teori yang didapatkan dalam kelas. Selain itu, siswa dapat menghayati bagaimana kerja keras dalam menghasilkan suatu produk, peduli terhadap kerja keras, menghargai sesama, dan juga dapat mensyukuri berkah sehingga membentuk karakter siswa.

3. Penerapan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler 

Kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga, seni budaya dan keterampilan lainnya menumbuhkan karakter, kreativitas,  dan kemandirian bagi siswa. Siswa tentunya dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan bakat dan minat masing-masing, sehingga terasa lebih menyenangkan. 

4. Penerapan dalam Bidang Non-Kokurikuler 

Kegiatan bidang non-kokurikuler seperti kerja bakti, melakukan ibadah bersama misalnya shalat berjamaah, bersalaman, serta pembiasaan-pembiasaan baik dapat diterapkan untuk menumbuhkan nilai Pancasila/budi pekerti/karakter yang baik bagi siswa. Selain itu, strategi lain seperti menggelar kegiatan upacara bendera hari Senin, apel, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu-lagu nasional, dan berdoa bersama yang dilanjutkan dengan membaca kitab suci dan/atau buku-buku non-pelajaran selama 15 menit sebelum memulai pembelajaran juga bisa dilakukan di lingkungan sekolah.

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: 

Bahan paparan materi “Strategi Pembentukan Karakter Pelajar Pancasila” yang disampaikan dalam Kegiatan Fasilitasi Pembinaan SPK (26 April 2021)

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pendidikan merupakan usaha memanusiakan manusia. Menurut Ki Hajar Dewantara selaku bapak pendidikan bagi bangsa indonesia ini, beliau mengemukakan bahwa pendidikan merupakan daya usaha untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter, pikiran, dan tubuh anak). Sedangkan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengemukakan bahwa pendidikan bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

Hal ini juga di dukung oleh Kurikulum pendidikan kita saat ini, yang dimana dalam  kurikulum tersebut disusun sesuai jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan memperhatikan peningkatan iman dan taqwa, peningkatan ahklak mulia, potensi, kecerdasan, dan minat pembangunan daerah dan nasional, tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agama, dinamika perkembangan global serta persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. 

Pancasila yang menjadi dasar Negara merupakan landasan dari berbagai aspek kehidupan berbangsa dalam tata Negara Indonesia. Dari aspek Budaya, agama, sosial, hukum, seni, Ekonomi dan begitu juga pendidikan yang berkerucut pada nilai-nilai pancasila. Jauh dari titik itu, pancasila pun menjadi standar moral bagi masyarakat luas yang multicultural dan dinamis dalam bersosial. Dalam Pendidikan dan Kehidupan bangsa Indonesia peran Pancasila sangat dibutuhkan.

Berdasarkan realitas saat ini, bangsa kita saat ini sedang mengalami krisis moral, hal ini ditandai dengan semakin maraknya tingkat korupsi, perkembangan seks bebas pada kalangan remaja, narkoba, tawuran, pembunuhan, perampokan oleh pelajar. Berdasarkan hal tersebut tentu kita bertanya-tanya mengapa itu bisa terjadi dan apa yang menyebabkan hal itu terjadi? Maka    berdasarkan hasil pengamatan, penulis mengemukakan bahwa hal tersebut di sebabkan karena kurangnya kesadaran seseorang tentang nilai-nilai moral, nilai patriotisme, nasionalisme, serta kurangnya kepedulian dalam memperkuat semangat kebinekaan. 

Disinilah peran pendidikan yang menjadi pondasi dasar dalam membangun bangsa yang lebih baik, pendidikan juga menjadi salah satu media penyempurnaan moral juga pengetahuan masyarakat Indonesia. maka, pendidikan harusnya lepas dari ikatan yang kuat akan hal praktis. Pendidikan sangat berperan penting terhadap penanaman nilai-nilai moral yang baik, berdasarkan pancasila, jika pada generasi saat ini di perkuat dengan cara menanamkan dalam diri setiap generasi penerus bangsa akan nilai-nilai pancasila,

 Tentu semangat nasionalisme, patriotisme, dan nilai-nilai lainnya yang terkandung dalam pancasila akan meningkat dan mengakar pada setiap generasi. Meskipun pendidikan memiliki peran yang amat penting dalam penanaman nilai-nilai pancasila, ini tentu kita kembali pada masing-masing individu seseorang Apakah individu tersebut memiliki pengetahuan moral (moral knowing), perasaan moral (moral feeling), dan tindakan moral (moral action) yang baik dalam menghayati dan mengamalkan pancasila.  Syukran jazaa kumullahu khairan. dan semoga bermanfaat.


Page 2

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pendidikan merupakan usaha memanusiakan manusia. Menurut Ki Hajar Dewantara selaku bapak pendidikan bagi bangsa indonesia ini, beliau mengemukakan bahwa pendidikan merupakan daya usaha untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter, pikiran, dan tubuh anak). Sedangkan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengemukakan bahwa pendidikan bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

Hal ini juga di dukung oleh Kurikulum pendidikan kita saat ini, yang dimana dalam  kurikulum tersebut disusun sesuai jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan memperhatikan peningkatan iman dan taqwa, peningkatan ahklak mulia, potensi, kecerdasan, dan minat pembangunan daerah dan nasional, tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agama, dinamika perkembangan global serta persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. 

Pancasila yang menjadi dasar Negara merupakan landasan dari berbagai aspek kehidupan berbangsa dalam tata Negara Indonesia. Dari aspek Budaya, agama, sosial, hukum, seni, Ekonomi dan begitu juga pendidikan yang berkerucut pada nilai-nilai pancasila. Jauh dari titik itu, pancasila pun menjadi standar moral bagi masyarakat luas yang multicultural dan dinamis dalam bersosial. Dalam Pendidikan dan Kehidupan bangsa Indonesia peran Pancasila sangat dibutuhkan.

Berdasarkan realitas saat ini, bangsa kita saat ini sedang mengalami krisis moral, hal ini ditandai dengan semakin maraknya tingkat korupsi, perkembangan seks bebas pada kalangan remaja, narkoba, tawuran, pembunuhan, perampokan oleh pelajar. Berdasarkan hal tersebut tentu kita bertanya-tanya mengapa itu bisa terjadi dan apa yang menyebabkan hal itu terjadi? Maka    berdasarkan hasil pengamatan, penulis mengemukakan bahwa hal tersebut di sebabkan karena kurangnya kesadaran seseorang tentang nilai-nilai moral, nilai patriotisme, nasionalisme, serta kurangnya kepedulian dalam memperkuat semangat kebinekaan. 

Disinilah peran pendidikan yang menjadi pondasi dasar dalam membangun bangsa yang lebih baik, pendidikan juga menjadi salah satu media penyempurnaan moral juga pengetahuan masyarakat Indonesia. maka, pendidikan harusnya lepas dari ikatan yang kuat akan hal praktis. Pendidikan sangat berperan penting terhadap penanaman nilai-nilai moral yang baik, berdasarkan pancasila, jika pada generasi saat ini di perkuat dengan cara menanamkan dalam diri setiap generasi penerus bangsa akan nilai-nilai pancasila,

 Tentu semangat nasionalisme, patriotisme, dan nilai-nilai lainnya yang terkandung dalam pancasila akan meningkat dan mengakar pada setiap generasi. Meskipun pendidikan memiliki peran yang amat penting dalam penanaman nilai-nilai pancasila, ini tentu kita kembali pada masing-masing individu seseorang Apakah individu tersebut memiliki pengetahuan moral (moral knowing), perasaan moral (moral feeling), dan tindakan moral (moral action) yang baik dalam menghayati dan mengamalkan pancasila.  Syukran jazaa kumullahu khairan. dan semoga bermanfaat.


Menurut pendapat kalian bagaimanakah peran sekolah dalam menanamkan nilai nilai pancasila

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 3

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pendidikan merupakan usaha memanusiakan manusia. Menurut Ki Hajar Dewantara selaku bapak pendidikan bagi bangsa indonesia ini, beliau mengemukakan bahwa pendidikan merupakan daya usaha untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter, pikiran, dan tubuh anak). Sedangkan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengemukakan bahwa pendidikan bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

Hal ini juga di dukung oleh Kurikulum pendidikan kita saat ini, yang dimana dalam  kurikulum tersebut disusun sesuai jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan memperhatikan peningkatan iman dan taqwa, peningkatan ahklak mulia, potensi, kecerdasan, dan minat pembangunan daerah dan nasional, tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agama, dinamika perkembangan global serta persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. 

Pancasila yang menjadi dasar Negara merupakan landasan dari berbagai aspek kehidupan berbangsa dalam tata Negara Indonesia. Dari aspek Budaya, agama, sosial, hukum, seni, Ekonomi dan begitu juga pendidikan yang berkerucut pada nilai-nilai pancasila. Jauh dari titik itu, pancasila pun menjadi standar moral bagi masyarakat luas yang multicultural dan dinamis dalam bersosial. Dalam Pendidikan dan Kehidupan bangsa Indonesia peran Pancasila sangat dibutuhkan.

Berdasarkan realitas saat ini, bangsa kita saat ini sedang mengalami krisis moral, hal ini ditandai dengan semakin maraknya tingkat korupsi, perkembangan seks bebas pada kalangan remaja, narkoba, tawuran, pembunuhan, perampokan oleh pelajar. Berdasarkan hal tersebut tentu kita bertanya-tanya mengapa itu bisa terjadi dan apa yang menyebabkan hal itu terjadi? Maka    berdasarkan hasil pengamatan, penulis mengemukakan bahwa hal tersebut di sebabkan karena kurangnya kesadaran seseorang tentang nilai-nilai moral, nilai patriotisme, nasionalisme, serta kurangnya kepedulian dalam memperkuat semangat kebinekaan. 

Disinilah peran pendidikan yang menjadi pondasi dasar dalam membangun bangsa yang lebih baik, pendidikan juga menjadi salah satu media penyempurnaan moral juga pengetahuan masyarakat Indonesia. maka, pendidikan harusnya lepas dari ikatan yang kuat akan hal praktis. Pendidikan sangat berperan penting terhadap penanaman nilai-nilai moral yang baik, berdasarkan pancasila, jika pada generasi saat ini di perkuat dengan cara menanamkan dalam diri setiap generasi penerus bangsa akan nilai-nilai pancasila,

 Tentu semangat nasionalisme, patriotisme, dan nilai-nilai lainnya yang terkandung dalam pancasila akan meningkat dan mengakar pada setiap generasi. Meskipun pendidikan memiliki peran yang amat penting dalam penanaman nilai-nilai pancasila, ini tentu kita kembali pada masing-masing individu seseorang Apakah individu tersebut memiliki pengetahuan moral (moral knowing), perasaan moral (moral feeling), dan tindakan moral (moral action) yang baik dalam menghayati dan mengamalkan pancasila.  Syukran jazaa kumullahu khairan. dan semoga bermanfaat.


Menurut pendapat kalian bagaimanakah peran sekolah dalam menanamkan nilai nilai pancasila

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 4

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa pendidikan merupakan usaha memanusiakan manusia. Menurut Ki Hajar Dewantara selaku bapak pendidikan bagi bangsa indonesia ini, beliau mengemukakan bahwa pendidikan merupakan daya usaha untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter, pikiran, dan tubuh anak). Sedangkan menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengemukakan bahwa pendidikan bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

Hal ini juga di dukung oleh Kurikulum pendidikan kita saat ini, yang dimana dalam  kurikulum tersebut disusun sesuai jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan memperhatikan peningkatan iman dan taqwa, peningkatan ahklak mulia, potensi, kecerdasan, dan minat pembangunan daerah dan nasional, tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agama, dinamika perkembangan global serta persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. 

Pancasila yang menjadi dasar Negara merupakan landasan dari berbagai aspek kehidupan berbangsa dalam tata Negara Indonesia. Dari aspek Budaya, agama, sosial, hukum, seni, Ekonomi dan begitu juga pendidikan yang berkerucut pada nilai-nilai pancasila. Jauh dari titik itu, pancasila pun menjadi standar moral bagi masyarakat luas yang multicultural dan dinamis dalam bersosial. Dalam Pendidikan dan Kehidupan bangsa Indonesia peran Pancasila sangat dibutuhkan.

Berdasarkan realitas saat ini, bangsa kita saat ini sedang mengalami krisis moral, hal ini ditandai dengan semakin maraknya tingkat korupsi, perkembangan seks bebas pada kalangan remaja, narkoba, tawuran, pembunuhan, perampokan oleh pelajar. Berdasarkan hal tersebut tentu kita bertanya-tanya mengapa itu bisa terjadi dan apa yang menyebabkan hal itu terjadi? Maka    berdasarkan hasil pengamatan, penulis mengemukakan bahwa hal tersebut di sebabkan karena kurangnya kesadaran seseorang tentang nilai-nilai moral, nilai patriotisme, nasionalisme, serta kurangnya kepedulian dalam memperkuat semangat kebinekaan. 

Disinilah peran pendidikan yang menjadi pondasi dasar dalam membangun bangsa yang lebih baik, pendidikan juga menjadi salah satu media penyempurnaan moral juga pengetahuan masyarakat Indonesia. maka, pendidikan harusnya lepas dari ikatan yang kuat akan hal praktis. Pendidikan sangat berperan penting terhadap penanaman nilai-nilai moral yang baik, berdasarkan pancasila, jika pada generasi saat ini di perkuat dengan cara menanamkan dalam diri setiap generasi penerus bangsa akan nilai-nilai pancasila,

 Tentu semangat nasionalisme, patriotisme, dan nilai-nilai lainnya yang terkandung dalam pancasila akan meningkat dan mengakar pada setiap generasi. Meskipun pendidikan memiliki peran yang amat penting dalam penanaman nilai-nilai pancasila, ini tentu kita kembali pada masing-masing individu seseorang Apakah individu tersebut memiliki pengetahuan moral (moral knowing), perasaan moral (moral feeling), dan tindakan moral (moral action) yang baik dalam menghayati dan mengamalkan pancasila.  Syukran jazaa kumullahu khairan. dan semoga bermanfaat.


Menurut pendapat kalian bagaimanakah peran sekolah dalam menanamkan nilai nilai pancasila

Lihat Humaniora Selengkapnya