Minum obat tidur saat darah tinggi

“Seseorang yang telah terdiagnosis hipertensi atau darah tinggi akan seumur hidup mengidap penyakit tersebut. Meski tidak dapat sembuh, tapi penyakit ini dapat dikontrol. Oleh sebab itu, menjaga tekanan darah tetap stabil diperlukan melalui konsumsi obat-obatan. Hal ini bertujuan agar hipertensi tidak semakin parah, sehingga dapat menghindari risiko komplikasi serius seperti serangan jantung.”

Halodoc, Jakarta – Penyakit tekanan darah tinggi atau yang juga dikenal sebagai hipertensi adalah salah satu penyakit yang perlu diwaspadai. Sebab, penyakit ini seringkali tidak menunjukkan gejala serius. Selain itu, pada kasus yang parah, hipertensi dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang fatal dampaknya bagi kesehatan. Untuk menghindari terjadinya komplikasi, pengidap darah tinggi pun membutuhkan perawatan yang sesuai dengan kondisinya.

Salah satu pengobatan yang paling umum dianjurkan bagi pengidap hipertensi adalah konsumsi obat-obatan. Nah, pertanyaannya apakah pengidap darah tinggi perlu mengonsumsi obat seumur hidup? Cari tahu jawabannya di sini!  

Hipertensi Bukan Disembuhkan Tetapi Dikontrol

Perlu diketahui bahwa hipertensi tidak dapat sembuh total, tetapi dapat dikontrol. Artinya, seseorang yang telah terdiagnosis hipertensi atau darah tinggi akan seumur hidup mengidap hipertensi. Sementara itu, agar tidak menimbulkan gejala atau komplikasi yang fatal, pengidap hipertensi perlu menjaga tekanan darah di tubuhnya tetap stabil. 

Untuk menjaga tekanan darah tetap stabil dan terkendali, hal ini dapat dilakukan melalui penggunaan obat-obatan. Itulah alasan mengapa pengidap hipertensi perlu mengonsumsi obat-obatan seumur hidupnya. 

Baca juga: Hati-Hati, Hipertensi Jadi Penyebab Stroke di Usia 30-an

Ketahui Penyebab dan Gejalanya

Dilansir dari NHS, pada kebanyakan kasus sebenarnya penyebab utama dari tekanan darah tinggi belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena hipertensi, antara lain: 

  • Kelebihan berat badan (obesitas).
  • Konsumsi garam secara berlebihan.
  • Kurang berolahraga.
  • Konsumsi alkohol dan minuman berkafein secara berlebihan.
  • Kurang tidur atau mengalami kesulitan tidur.
  • Ada keluarga atau kerabat yang mengidap hipertensi (riwayat keluarga).

Apabila kamu memiliki satu atau beberapa faktor risiko tersebut, ada baiknya untuk menerapkan pola hidup sehat. Pasalnya, hipertensi juga disebut sebagai silent killer karena kebanyakan pengidapnya tidak menyadari kondisi tersebut. Hipertensi seringkali muncul tanpa menunjukkan gejala dan peringatan. Oleh sebab itu, mengukur tekanan darah secara rutin penting untuk dilakukan agar komplikasi fatal dapat dihindari.

Namun, ketika gejalanya muncul, umumnya seseorang akan merasakan beberapa gejala umum. Dilansir dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala hipertensi dapat berupa sakit kepala di pagi hari, mimisan, irama jantung tidak teratur, perubahan penglihatan, hingga telinga berdengung. Ketika sudah semakin parah, hipertensi dapat menimbulkan kelelahan, mual, muntah, kebingungan, kecemasan, nyeri dada, hingga tremor otot.

Baca juga: Pengidap Diabetes, Hipertensi, dan Jantung Harus Patuh Konsumsi Obat

Hal yang Perlu Diperhatikan Bagi Pengidap Hipertensi

Mengonsumsi obat-obatan bagi pengidap diabetes bertujuan untuk menjaga tekanan darah tetap stabil. Hal yang perlu digarisbawahi, jangan pernah menghentikan konsumsi obat darah tinggi,  meski tekanan darah sudah stabil atau sudah kembali normal. Sebab, bisa saja keesokan harinya tekanan darah melonjak tinggi kembali dan tidak terkontrol. 

Fluktuasi tekanan darah sebenarnya tergantung dari banyak faktor. Misalnya seperti stres, pengaruh hormon, pola hidup, hingga intensitas dalam mengonsumsi obat hipertensi. Oleh sebab itu, konsumsi obat yang diresepkan dokter bagi pengidap darah tinggi harus benar-benar sesuai anjuran.

Selain itu, menerapkan pola hidup sehat seperti rutin berolahraga, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, serta membatasi minuman beralkohol, berkafein, dan bersoda juga penting untuk dilakukan. Apabila pengobatan tidak berjalan sesuai yang dianjurkan dokter serta perubahan gaya hidup tidak diterapkan, hal tersebut dapat memicu terjadinya komplikasi yang fatal. Misalnya seperti mengalami henti jantung hingga stroke bila tekanan darah tidak dikendalikan dengan baik.

Nah, itulah penjelasan terkait pengidap tekanan darah tinggi yang memerlukan konsumsi obat seumur hidupnya. Selain itu, pengidap hipertensi juga harus menerapkan pola hidup sehat agar tekanan darah dapat dikendalikan dengan baik.

Baca juga: 7 Tanda Darah Tinggi yang Harus Diketahui Semua Orang

Bila kamu sering merasakan sakit kepala, tangan gemetaran atau mudah lelah, ada baiknya untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Sebab, bisa jadi kondisi tersebut adalah gejala dari hipertensi. Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu dapat menghubungi dokter untuk bertanya seputar keluhan yang kamu rasakan. Lewat fitur chat/video call pada aplikasinya secara langsung.

Bila dokter menganjurkan pemeriksaan darah, kamu juga dapat membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihanmu. Tentunya tanpa harus menunggu atau mengantre berlama-lama. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download aplikasi Halodoc sekarang!

Minum obat tidur saat darah tinggi

Referensi:

World Health Organization. Diakses pada 2021. Hypertension Web MD. Diakses pada 2021. Taking High Blood Pressure Drugs ProperlyNHS. Diakses pada 2021. High blood pressure (hypertension)Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. High Blood Pressure

Bolehkah minum obat darah tinggi malam hari?

Kendati ada anjuran untuk minum obat antihipertensi pada pagi hari, studi yang dipublikasikan di European Heart Journal (2018) menyebut minum obat tekanan darah tinggi di malam hari lebih baik daripada pagi hari.

Apakah darah tinggi menyebabkan tidak bisa tidur?

Dilansir dari Harvard Medical School, sulit tidur atau insomnia berkaitan dengan gangguan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Penelitian yang dijelaskan dalam Harvard Medical School mengungkapkan, seseorang yang mengalami insomnia kronis memiliki risiko tiga kali lipat mengalami tekanan darah tinggi.

Apakah obat darah tinggi menyebabkan ngantuk?

Obat darah tinggi ini mempunyai efek samping seperti mengantuk, sakit kepala, sakit perut, bengkak di tangan atau kaki, sembelit, kesulitan bernapas, pusing, dan palpitasi atau detak jantung berdetak lebih cepat dari biasanya.

Bagaimana posisi tidur saat darah tinggi?

Salah satu posisi tidur terbaik saat darah tinggi kambuh yaitu miring ke kiri. Posisi tidur ini bisa membantu mengalirkan darah ke jantung sekaligus mengurangi tekanan pada pembuluh darah.