Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

Penggolongan alat musik

Penggolongan alat musik dibedakan menjadi beberapa  macam yaitu,

1.      Menurut fungsinya

Penggolongan alat musik menurut fungsinya terbagi menjadi tiga yaitu

a.       Melodis

Alat musik melodis adalah alat musik yang biasanya membunyikan melodi pada suatu lagu, pada umumnya alat musik ini tidak bisa memainkan kord secara sendirian. Contoh alat musik melodis adalah biola, trupet, recorder, flute.

b.      Harmonis

Alat musik harmonis adalah alat musik yang dimankan untuk memainkan harmoni pada suatu lagu. Karena alatmusik ini biasa memainkan harmoni maka cir-cirinya ialah bisa memainkan tiga nada atau lebih secara bersamaan. Contoh alat musik harmonis adalah guitar, keyboar, piano, harpha, kentrung, siter.

c.       Ritmis

Alat musik ritmis dimainkan sebagai pengiring sekaligus pengatur tempo pada lagu. Biasanya alat musik ritmis bernada tetap atau tidak bernada. Contoh alat musik ritmis adalah drum, triangele, tamborine, gendang, cymbal.

2.      Cara memainkanya

Ditinjau dari cara memainkanya alat musik dibedakan menjadi lima yaitu :

a.       Alat musik gesek

Alat musik gesek adalah segala macam alat musik yang dimainkan dengan cara di gesek. Yang tergolong alat musik gesek adalah biola, cello rebab, contre bass, dll

b.      Alat musik petik

Alat musik petik adalah alat musik yang cara memainkanya dengan cara  dipetik, contoh alat musik petik adalah guitar, kecapi, siter, dll

c.       Alat musik pukul

Alat musik pukul adalah alatmusik yang cara meminkanya dengan di pukul. Yang termasuk alat musik pukul adalah drum, tamborine, silofone, timpani, dll

d.      Alat musik tiup

Alat musik tiup adalah alat musik yang cara memainkanya dengan cara di tuip. Contoh alat musik tiup adalah flute, trumpet, sruling, oboe, clarinet, dll

e.       Alat musik getar

Alat musik getar adalah alat musik yang cara memainkannya dengan digetarkan. Cotoh alat musik getar adalah angklung, bolero, marakas.

f.        Alat musik keyboard

Alat musik keyboard adalah alat musik yang memakai bilah nada dalam susunan yang kusus dan dimainkan  dengan ditekan menggunkan jari. Contoh alat musik keyboard adalah organ, piano, akordeon.

3.      Berdasarkan sumber bunyinya.

a.       Membranofone

Membranofone adalah alat musik yang sumber bunyinya dari membran. Contoh alat musik membranofon adalah drum, gendang, rebana, dll

b.      Aerofon

Aerofon adalah alat musik yang sumberbunyinya dari udara. Contoh alat musik aerofon adalah flute, seruling, saxophone, dll

c.       Elektrofon

Elektofon adalah alat musik yang sumberbunyinya dari elektrik atau listri. Sebagai contohnya adalah keyboard, elekton, organ, dll

d.      Idiopfon

Idiofon adalah alat musik yang sumber bunyinya dari alat musik itu sendiri. Contoh alat musik idiofon adalah  gong, angklung, gambang, saron, dll

e.       Chordophon

Chordophone adalah alat musik yang sumber bunyinya dari chord atau dawai. Contoh alat musik chordophone adalah gitar, cello, contra bass, dll

Yang termasuk alat musik yang terbuat dari logam adalah trumpet, saxophone,
sumber: http://ariextend-folder.blogspot.com/2014/01/materi-seni-musik-kelas-xi.html

I. Musik Tradisional


      Musik pada hakikatnya adalah seni yang menggunakan media penciptaan bunyi. Namun, tidak semua bunyi dapat disebut musik karena sebuah musik harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat-syarat tersebut  juga ditopang oleh berbagai komponen, seperti melodi, harmoni, ritme,timbre (warna suara), tempo, dinamika, dan bentuk. Seni musik adalah seni pengorganisasian bunyi dilakukan dengan teknik tertentu, yang mempunyai arti dan makna estetis di dalamnya

   Hoffer (1985 : 22) dalam Sumaryanto menegaskan ada dua ciri utama bagi suatu bunyi dapat disebut musik, yaitu pengorganisasian bunyi dan artinya. Musik adalah pengorganisasian bunyi dan memiliki arti terjadi dalam rntang waktu tertentu dan biasanya mempunyai pitch.

     Musik tradisional adalah musik yang berasal dari daerah tertentu yang memiliki karakter atau gaya yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Keberlangsungan musik tradisional melalui upaya pewarisan secara turun temurun pada masyarakat pemiliknya.


Fungsi musik tradisional antara lain sebagai berikut.
     Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu,instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan upacara adat masyarakat.
     Musik tradisional berfungsi sebagai hiburan atau menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya.
    Musik bagi seniman sebagai media mengekspresikan diri serta mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita-cita tentang diri , masyarakat, Tuhan, dan dunia.
     Alat musik digunakan sebagai sarana komunikasi yang memiliki tanda bagi maysarakatnya, sebagaimana kenuntungan dalam masyarakat yang tiap bunyinya memiliki pesan tertentu.
     Di berbagai daerah Indonesia, bunyi-bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian-tarian daerah.

     Pemain musik tradisional dalam mempertunjukan permainan musiknya bertujuan sebagai sarana penghidupan ekonomi mereka.

     Musik tradisional dapat digolongkan menjadi beberpa jenis, yaitu alat musik/instrumen perkusi, petik, dan gesek.


  1. Instrumen musik perkusi yaitu dimainkan dengan cara dipukuli dengan tangan atau stik, misalnya gamelan, talempong (Minangkabau), kolintang (Minahasa), arumba (Jawa Barat), gendang, tifa (Papua dan Maluku), dan lain-lain.
  2. Instrumen musik petik, misalnya kecapi (Jawa Barat), siter (Jawa Tengah), sasando (NTT), sampek (Kalimantan), hapetan (Tapanuli), dan junggaa (Sulawesi Selatan).
  3. Instrumen musik gesek, misalnya rebab yang dijumpai di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jakarta, serta oyahan yang ada di Bali dan Kalimantan.
  4. Instrumen musik tiup, misalnya sejenis seruling, seperti saluang (Sumatera Barat), seruni (Sumatera Barat dan Kalimantan), dan seruling lembang (Tana Toraja).

sumber: http://wartadetik6.blogspot.com/2017/08/musik-tradisional-pengertian-fungsi.html

 Konsep Dalam Pertunjukan Musik Tradisional Seni Musik Tradisional adalah salah satu macam dari seni musik yang secara turun temurun dan melekat sebagai sarana hiburan di kalangan masyarakat tertentu. Ketika berbicara tentang seni musik tradisional maka kita tidak hanya berbicara tentang musik tradisional Indonesia, karena setiap daerah di suatu negara memiliki ciri khas atau musik tradisional masing-masing yang berkembang karena pengaruh kehidupan di masa lalu atau lain sebagainya.Pada umumnya, seni musik tradisional disusun atau dibuat berdasarkan gaya, tradisi serta bahasa yang sesuai dengan daerahnya. Untuk itu tidak sulit mengenali dari mana sebuah seni musik tradisional berasal. Misalkan ketika kita mendengar lantunan musik ‘Bubuy Bulan’ maka secara naluriah kita bisa mengenali bahwa musik tersebut berasal dari tanah sunda karena dilantukan dengan bahasa sunda, serta memiliki ciri khas sunda yang sangat kental.Dilansir dari Ensiklopdi Nasional Indonesia ( 1990 : 413 ) disebutkan bahwa kata musik berasal dari bahasa Yunani mousike yang diambil dari nama dewa dari mitologi Yunani yaitu Mousa yakni yang memimpin seni dan ilmu. Sedangkan Tradisional berasal dari bahasa latin yaitu Traditio yang artinya kebiasaan masyrakat yang sifatnya turun temurun. Jadi dapat disimpulkan bahawa Seni Musik tradisional adalah sebuah seni musik yang menggambarkan ciri khas dari kalangan masyarakat tertentu secara turun temurun.

Ciri Khas Seni Musik Tradisional 

Dipelajari Secara LisanSeperti sudah dikatakan sebelumnya bahwa musik tradisional adalah musik yang diwariskan secara turun temurun, oleh karena itu dalam proses pembelajarannya pun terbatas secara lisan. Ketika generasi sebelumnya hendah mewariskan sebuah seni musik tradisional kepada generasi penerusnya, maka yang dilakukan adalah mengajari para generasi muda secara langsung dari mulut ke mulut, begitupun ketika generasi muda harus mewariskannya kembali kepada generasi mendatang, yang dilakukan adalah pembelajaran secara lisan.Demikian seterusnya sampai akhirnya kekayaan/warisan turun-temurun berupa seni musik itu dikenal sebagai ciri khas masyarakt terssebut. Bagaimana mungkin dapat menghafal secara lisan tanpa catatan atau apapun? Tentu saja prosesnya tidak mudah dan tidak sebentar, setiap daerah memiliki budaya masing-masing dan pastinya proses pembelajarannya dilakukan secara berkesinambungan atau terus-menerus.Tidak Memiliki NotasiPoin ini sangat relevan dengan poin nomor satu, dimana pembelajaran secara lsan membuat para pelakunya tidak memiliki catatan apapun sehingga tidak ada notasi yang tertuang di dalam kertas, partitur atau semacamnya. Dari kedua poin di atas kita harus mengakui kehebatan orang-orang jaman dahulu yang tetap bisa mempertahankan kesenian tradisional tanpa catatan yang seharusnya lebih bisa menunjang pembelajaran dari satu generasi ke generasi lain.Namun tentu saja tetap ada sisi buruknya, yiatu, jika suatu saat nanti suatu generasi tidak mempau mengajarkan ayau mempertahankan kesenian tradisional mereka, maka sudah bisa dipastikan hal yang telah dipertahankan dari masa ke masa itu bisa punah seketika. Solusinya adalah mulai dibenahi informasi-informasi mengenai sejarah atau seni musik tradisional sehingga kelak siapapun (terlepas dari daerah mana dia berasal) orang akan bisa ikut melestarikannya.Bersifat InformalKebanyakan dari seni musik tradisional yang ada hingga saat ini memiliki fungsi yang tidak begitu serius atau formal, meski memang ada beberapa musik tradisional yang digunakan untuk kegiatan beribadat sebuah suku. Namun kebanyakan bersifat informal karena biasanya disebuah daerah yang menciptakan sebuah musik khas diinisialisasi untuk hiburan atau seni karya yang dapat menghibur masyarakatnya.Permainannya tidak TerspesialisasiPada umumnya, Pemain atau orang-orang yang memainkan musik tradisional biasaya adalah orang-orang yang berasal dari daerah asal musik tradisional tersebut meski tidak menutup kemungkinan orang lainpun dapat memainkannya. Dan biasanya juga orang-orang tersebut tidak hanya mempelajari satu jenis alat musik atau satu jenis musik. Banyak dari mereka yang mampu memainkan bermacam-macam alat musik. Misalkan seorang sinden biasanya memiliki keterampilan lain selain bernyanyi yaitu memainkan degung, dll.Syair Lagu Berbahasa DaerahPada awal artikel ini sudah disebutkan bahwa seni musik tradisional pada umumnya menggunakan bahasa daerahnya masing-masing. Namun tidak sebatas itu, Seni Musik Tradisional biasanya turut menghadirkan melodi atau alunan musik yang sesuai dengan karakter daerahnya. Seperti Syiar lagu jawa memiliki alunan musik yang mendayu-dayu dan halus seperti karakter kebanyakan orang jawa. Dengan kata lain benar-benar memberikan nuansa kedaerahan.Lebih Melibatkan Alat Musik daerahPada umumnya, lagu-lagu daerah yang merupakan seni musik tradisional dibawakan atau dimainkan dengan alat-alat musik tradisional daerah tersebut. Seperti pagelaran musik sunda dimana penyanyinya membawakan lagu ‘bubuy bulan’ akan diiringi oleh alat musik khas sunda seperti karinding, degung, dll.Merupakan bagian dari budaya Masyarakat

Musik tradisional benar-benar penggambaran dari kebudayaan atau karakter suatu daerah. Hal itu membuat siapa saja yang mendengarkan musik tradisional dapat menebak dari mana adal daerah musik tradisional tersebut. 

Bentuk Pertunjukan Musik Tradisional 

1. Penyajian musik tunggal menampilkan seseorang dalam memainkan alat musik tertentu. Misalnya penampilan piano tunggal, penampilan gitar tunggal, penampilan organ tunggal, penampilan biola tunggal dan lainnya. 

2. Penyajian kelompok music terbatas. Penyajian musik terbatas adalah penyajian kelompok musik seriosa dalam bentuk duet alat musik, bentuk-bentuk trio, kuartet, atau kuintet alat musick sampai dengan bentuk ensemble terbatas sifat penyajian musik seperti ini tidak jauh berbeda dari penyajian musik sebelumnya, yakni terkesan formal dan penonton harus benar-benar disiplin. 

3. Penyajian musik orchestra. Meskipun masih memiliki sifat formal dan disiplin tinggi, namun dihadiri oleh jumlah penonton yang jauh lebih besar daripada penyajian musik lainnya. Untuk menampilkan bentuk penyajian musik seperti ini diperlukan ruang yang cukup besar serta tata akustik gedung yang sangat baik. 

4. Penyajian musik elektrik. Berbeda dari pertunjukkan musik lainnya yang ditampilkan di dalam ruang tertutup, penyajian jenis musik dapat dilakuakn di uadar terbuka dengan jumlah penonton yang bias mencapai tujuan ribuan orang. Sifat dari penyajian musik ini tidak bersifat formal dan penonton boleh saja berteriak-teriak atau ikut menyanyi bersama penyanyi yang sedang tampil diatas pentas. 


Jenis Pertunjukan Musik Tradisional 

1. Musik Gambang Kromong 

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

Untuk awal awal kita membahas terlebih dahulu musik tradisional nusantara asal Betawi, yaitu Gambang Kromong. 

Musik ini asli dari daerah jakarta khususnya Betawi dan merupakan gabungan antara musik betawi dengan Tionghoa. menggunakan 2 alat musik yaitu gamelan dan alat-alat musik China. 

Dua buah alat perkusi yaitu Gambang dan kromong merupakan asal dari nama jenis musik tersebut. 

Musik ini pertama kali diperkenalkan oleh Nie Hoe Kong seorang pemimpin komunitas Tionghoa pada masa penjajahan belanda. Musik Gambang Kromong ini biasanya menggunakan tangga nada Pentatonik China. Lagu-lagu yang sering dibawakan biasanya bertema humor dan sindiran. Lagunya dibawakan oleh 2 orang yaitu laki-laki dan perempuan dan dinyanyikan secara bergiliran. 

Seiringnya zaman, musik Gambang Kromong juga mengalami perubahan. Yang dulunya hanya menggunakan gamelan dan alat musik China sebagai pengiringnya, sekarang juga ditambahkan dengan menggunakan alat musik modern seperti gitar, drum, bas dan lainnya. Dengan banyaknya kombinasi tersebut sekarang banyak orang yang menyebutnya “gambang kromong kombinasi”. 

2. Musik Keroncong 


Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

Sebenarnya keroncong merupakan musik yang berasal dari Portugis, dibawa ke Indonesia dan dimainkan di sana. Setelah Portugis meninggalkan Indonesia, masyarakat pribumi tetap memainkannya dengan menambahkan beberapa instrumen seperti seruling dan beberapa alat gamelan. 

Untuk memainkan musik keroncong dibutuhkan beberapa alat diantaranya suling, gendang, kontrabas, ukulele, biola, dll. Tokoh yang paling terkenal dan berpengaruh adalah bapak Gesang, orang yang juga berjasa mengembangkan musik keroncong. 

3. Musik Gong Luang 


Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

Musik Gong Luang adalah musik khas asli dari Bali. Musik ini awalnya adalah peninggalan dari kerajaan majapahit di Jawa kemudian dibawa ke bali oleh beberapa orang kerajaan. 

Kata Gong Luang sendiri berasal dari kata “Luang” yang berarti kurang, karena memang alat -alat gong yang dipakai tidak lengkap.


Musik Gong Luang hanya memakai 25-30 alat musik diantaranya Gangsa, Jublag, Jegog, Saron, Trompong, Kendang, Suling, dan Riyong. Jumlah itu terkadang berbeda tergantung daerahnya masing-masing. 

Keunikan dari musik Gong Luang ini adalah memiliki 7 tangga nada yaitu ndang, ndaing, nding, ndong, ndeng, ndeung, ndung. Untuk laras terdiri dari laras pelog, laras selendro, dan laras keselendroan. 

Musik Gong Luang ini biasanya untuk di Bali digunakan sebagai pengiring upacara adat, selain itu juga digunakan untuk pengiring tari-tarian contohnya Tari Topeng, Tari Baris Poleng, Tari Pendet, Tari Rejang dan lain sebagainya. 

4. Musik Santi Swara dan Laras Madya 


Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

Jenis musik tradisional ini bisa kita temukan di daerah pinggiran Jawa Tengah. Kemunculan awal jenis musik ini sudah ada semenjak abad 17, tepatnya di era pemerintahan Paku Buwana ke-V. 

Santi Swara berasal dari kata “Santi” yang artinya doa dan “Swara” yang berarti suara atau senandung lagu, sedangkan Larasmadya memiliki arti irama (laras) dan bersahaja (madya). Kalau digabungkan menjadi Santi Swara Laras Madya yang berarti doa yang dilantunkan dalam senandung lagu dalam irama yang bersahaja. 

Makanya musik ini membawakan lagu-lagu yang bernafaskan islam dengan diiringi tiga alat musik utama yaitu kendang, bogem dan kemanak. 

Tidak ada perbedaan kedua jenis musik tersebut untuk segi iramanya, namun yang membedakannya hanyalah 

Santi Swara membawakan lagu bersyair sholawat sedangkan Laras Madya menggunakan tetembangan Macapat seperti pucung, Mijil, Gambuh, Kinanthi dan lainnya 

5. Musik Karang Dodou 


Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

Musik ini berasal dari daerah Kalimantan Timur, tepatnya di Tanah Siang, Barito Utara. Orang sana biasanya menggunakan musik ini sebagai iringan ritual dan acara tertentu seperti Noka Pati yaitu acara memandikan dan memberikan nama bayi dan acara mengobati orang sakit. Lagu-lagu yang biasanya dibawakan adalah mantera mantera berisi doa-doa. 

6. Musik Tabuh Salimpat 

Inilah musik tradisional khas dari daerah Jambi yang sampai sekarang masih ada dan dimainkan di kalangan penduduk sana. Alat musik utamanya adalah kerenceng dan gambus lunik dan diiringi dengan alat musik lainnya diantaranya alat musik tabuh seperti rebana dan alaat musik petik seperti gitar. 

7.Musik Tradisional Kombi 


Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

Musik Kombi adalah musik tradisional asli yang berasal dari Papua. Kombi berasal dari kata nai krombi yang berarti memetik atau memainkan. Musik ini memiliki alat musik utama, biasanya orang Papua di sana menyebutnya mbref atau gauto. 

Mbref atau gauto terbuat dari seruas bambu dan dililit dengan rotan di kedua ujungnya kemudian diberi penyangga sehingga bilah sayatan tersebut kencang bisa berbunyi seperti senar, di bagian bawah bambu diberi lubang. Alat musik ini di mainkan secara di pukul. 

Musik Kombi sering digunakan sebagai pengiring acara-acara tertentu seperti untuk hiburan, upacara adat dan upacara keagamaan. 

8. Musik Senandung Jolo 



Senandung Jolo merupakan musik yang berasal dari daerah Jambi khususnya di dusun Tanjung. Senandung jolo memiliki arti yaitu senandung yang berarti nyanyian sedangkan jolo berarti pantun. Makanya musik ini membawakan lagu yang berbentuk pantun. 

Lirik lagunya juga tidak sembarangan di buat karena ada strukturnya diantaranya pantun pembuka – pantun spontan – pantun penutup. 

Awalnya musik ini tidak ada alat musik untuk pengiringnya, namun dibuatkan alat musik utama yaitu Gambang Kayu, alat musik yang terdiri dari 4 bilah kayu terbuat dari kayu Marelang. 

Seiring berjalannya waktu musik Senandung Jolo ditambahkan beberapa instrumen musik lagi seperti Tetawak, Rebano, Gendang Panjang, Gong dan Beduk. Biasanya musik tersebut digunakan untuk iringan acara nugal jolo yaitu acara sebelum penanaman bibit bunga dan sebagai hiburan bagi ibu-ibu yang memasak di acara perkawinan atau sunatan. 

9. Musik Krumpyung 


Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

Musik yang berasal dari Yogyakarta ini dimainkan dengan alat musik yang terbuat dari bambu atau biasa kita sebut angklung. Biasanya nada yang dihasilkan mirip dengan gamelan jawa, tetapi dalam Krumpyung gongnya ditiup dan dipukul supaya berbunyi. Lagu-lagu yang dibawakan lumayan bervariasi, bisa campur sari, uyon-uyon dan lagu lainnya. 

10. Musik Goong Renteng 


Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

Goong Renteng adalah musik tradisional khas dari Sunda yang memakai gamelan untuk instrumen musiknya. Sebenarnya musik ini sudah lumayan tua, karena diperkenalkan di abad 16. Goong Renteng memiliki dua arti, Goong artinya gamelan sedangkan renteng berarti ngarenteng jika dalam bahasa sunda. Lagu dan nada yang biasa dipakai berasal dari arab 

Memiliki 2 irama yaitu Salendro dan Pelog. Alat musik Goong renteng terdiri dari alat musik bilah, alat musik berpencon dan idiofon. Biasanya musik ini digunakan untuk penyambutan tamu dan acara maulid nabi. 

11. Musik Syair Telima 

Musik Syair telima adalah musik khas dari kalimantan Barat, tepatnya di Tanah Mandalam. Syairnya lumayan terkenal dan berisi tentang pesan kepada generasi muda. Musik Syair Telima biasanya digunakan untuk acara resmi dan pertemuan para sesepuh di Tanah Mandalam. 

12. Musik Sasando Gong 


Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

Musik ini berasal dari Nusa Tenggara Timur, di pulau Rote. Alat musik utamanya adalah sasando gong yang terbuat dari bambu, daun lontar dan kawat halus. Memiliki 2 tangga nada yaitu pelog dan slendro. Biasanya Sasando Gong digunakan sebagai pengiring acara penyambutan tamu dan hiburan bagi masyarakat di sana. 

13. Musik Painting 

Musik painting berasal dari Kalimantan Selatan. Painting sendiri memiliki arti, yaitu petik (karena memang alat musiknya berupa senar yang disentilkan). Beberapa instrumen yang biasa digunakan diantaranya painting, babaun, agung, marakas dan talinting. 

14. Musik Gaghahanggase 

Musik Gaghahanggase asli berasal dari daerah Sahinge Talaud. Sudah lama hidup dan berkembang di sana, dan menjadi panduan untuk beberapa jenis alat musik yang bersifat diatonis dan non diatonis. 

Beberapa Instrumen musik Gaghahanggase diantaranya adalah musik bambu, seheng, tambur, karoncongan, kentel, tateng korang, tangonggong, behohang dan kalikitong. Biasanya lagunya adalah lagu-lagu daerah atau nasional serta dinyanyikan oleh vokal laki-laki dan perempuan. 

15. Musik Tradisional Huda 


Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

Inilah musik tradisional nusantara yang terakhir. Musik Huda adalah musik tradisional nusantara yang berasal dari Minangkabau yang berkembang semenjak masuk islamnya di tanah Sumatera. Musik Huda bernuansa islam dan merupakan gabungan dari 3 jenis musik yaitu Dikil Rabaro, Salaulaik Dulang dan Dikil Mundan. 

Dikil Rabaro lebih ke vokal dan diringi dengan rabaro, Dikil Mundan diringi mandai sedangkan Salaulaik adalah musik asli minang yang masih tahan dan utuh. 

sumber: http://coldhandswarmheart30.blogspot.com/2018/04/pertunjukkan-musik-tradisional.html

II. Musik Barat 

Pengertian Musik Barat      Musik Barat adalah musik yang berkembang dan populer di indonesia telah banyak mempengaruhi bangsa kita karena penyebarannya secara global, sehingga musik diatonis sering dijadikan media untuk berbagai kepentingan, antara lain; pendidikan, hiburan, politik, agama, kesehatan, dsb. Menyebabkan musik Barat sering mendapat perlakuan/kedudukan yang sangat strategis, bahkan dianggap salah satu media komunikasi yang sangat efektif dalam menyampaikan berbagai pesan secara rasional (walaupun tidak selamanya benar). Selain itu pengaruh musik Barat telah banyak mempengaruhi dan mewarnai berbagai musik di Indonesia, baik musik popular maupun musik daerah. Keberadaan musik tersebut cenderung telah menyatu dengan sebagian masyarakat daerah. Kecenderungan masyarakat kita yang lebih tertarik untuk mempelajari musik Barat namun tidak diimbangi dengan pemahaman terhadap landasan teori yang kuat. sehingga pembelajaran musik di masyarakt kita lebih banyak melibatkan aspek afektif saja, padahal aspek kognitif dan psikomotor juga penting dalam mempelajarai seni musik. Oleh sebab itu agar kesadaran terhadap penguasaan ilmu secara maksimal harus dibangun oleh kesadaran akan pentingnya berbagai unsur yang terjadi pada musik. Penguasaan teori dasar musik harus dijadikan landasan dalam rangka penguasaan ilmu untuk mendampingi pengalaman dalam bemusik, baik untuk pemahaman musik pada umumnya, maupun bagi usaha proses menggarap musik-musik yang bermutu. Penguasaan teori dasar musik (TDM) setidak-tidaknya untuk menyadarkan kita, bahwa kita tahu persis dimana terdapat batasan TDM sebagai salah satu landasan seni bunyi. TDM bukan teoritis, sangat berhubungan dengan musik –”esensinya”- selalu diperhatikansuatu kenyataan bahwa TDM bukan hanya teoritis, melainkan harus diaplikasikan dengan cara merumuskan beberapa landasan teorits yang didasarkan pada seni bunyi. Sehingga teori dapat berperan dalam meningkatkan mutu apresiasi. Bahkan dengan demikian kita juga lebih mampu menggarap karya-karya sendiri baik secara tiruan untuk latihan salah satu gaya lain maupun secara kreatif dan individual.B. Jenis-jenis Musik Barat

1. Musik Klasik  


       Musik Klasik memiliki tiga penafsiran sebagai berikut.

Pertama, musik Klasik merupakan jenis musik yang lahir atau diciptakan oleh komponis-komponis pada masa Klasik, sekitar tahun 1750 sampai sekitar tahun 1800. Pada masa tersebut, di Eropa ada dua tokoh komponis yang sangat menonjol, yaitu Joseph Haydn (1732–1809) dan W.A. Mozart (1756–1791). Karya tokoh ini sangat terkenal sampai sekarang. Bukan saja karena kualitasnya, melainkan juga karena kuantitasnya.

Kedua, musik Klasik ialah jenis musik terkenal yang dibuat atau diciptakan jauh di masa lalu, tetapi tetap diminati, dimainkan, dan disukai orang sepanjang masa. Sehingga, orang sering menyebutnya sebagai musik abadi. Dalam pengertian ini, ciri khas dari musik Klasik adalah dipertahankannya sifat keaslian dalam penyajiannya. Hal-hal baru ataupun cara-cara baru dalam penyajiannya pun akan dapat mengurangi makna Klasik musik jenis ini.

ketiga, musik Klasik adalah jenis musik yang dibuat masa sekarang, tetapi mengambil gaya, corak, ataupun teknik yang terdapat pada musik Klasik dari pengertian pertama dan kedua. Lagu seriosa adalah jenis musik yang didasari oleh gaya, corak, dan teknik musik Klasik.

    Untuk mengenal sifat musik masa Klasik, sebaiknya membandingkan dengan masa sebelum dan sesudahnya. Sebelum masa Klasik adalah masa Barok, yang musiknya juga disebut musik Barok. Pada masa ini, terdapat sejumlah tokoh musik di antaranya J.S. Bach (1685–1750) dan G.F. Handel (1685–1759). 

         Musik pada masa Barok banyak menampilkan kelincahan melodi dengan berbagai ornamennya yang dijalin secara poliponik. Adapun di masa Klasik, nadanada melodi lebih banyak paduan secara homoponik, ditunjang pemanfaatan tempo dan dinamik paduansederhana. Namun, kehadirannya sudah cukup sebagai penunjang kelahiran karya-karya simponi.

Sesudah masa Klasik adalah masa Romantik. Pada masa ini, Ludwig van Beethoven sebagai tokoh pengantar karena awal dari kehidupan karyanya lebih banyak mengikuti masa Klasik. Musik di masa

Romantik ditandai, antara lain oleh berkembangnya paduan nada yang lebih disonan dan makin meluasnya penggunaan nada-nada kromatik. Di samping itu, juga berkembang penciptaan lagu-lagu kecil jenis lied yang sekaligus merupakan perwujudan kerja sama antarmusik dan sastra serta bidang-bidang lainnya. Beberapa tokoh komponis pada masa Romantik, antara lain Franz Schubert, Frederic Chopin, Robert Sh=Chumann, dan Franz Lizt.

2. Musik Latin

      Musik Latin adalah suatu bentuk seni populer yang berkembang di negaranegara Amerika Latin, terutama Kuba. Keunikan musik Latin adalah pada jenis struktur ritmik yang terbentuk di dalamnya. Vokal dan instrumen musiknya berasal dari upacara religius Afrika, namun saat ini cenderung dipandang sebagai musik tarian, karakteristik sangat kuat pada ritmenya terlihat saat satu ritem dimainkan sekali dan akan memancing ritem lainnya untuk saling berpadu. Secara tradisional, musik latin dimainkan oleh perkusi tradisional Kuba yang berdawai 9. Sepanjang waktu, piano telah menggantikan gitar sebagai instrumen choral (pengisi), sedangkan bass, woodwin, trompet dan tromboneditambahkan untuk memainkan melodi dan reff (pengulangan bagian lagu). Kebanyakan musik latin adalah berdasarkan pola ritmik Kuba dan berpola ritem 3–2 (kadang 2–3).Clave juga merupakan nama untuk dua stik yang memainkan pola 3–2. 

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

 Karakteristik musik Latin yang penting adalah sebagai berikut.

a. Clave: pola ritmik gabungan yang dimainkan dengan dua stik, sepanjang saat bandbermain.

b. Call and Response inspiraciones: pertukaran musikal antara 2 inspirasi suara, menjadi frase improvisasi oleh vokalis dan instrumentalisnya.

c. Bajo–tumbao–bass: pola ritmik berulang untuk bassa atau konga yang berdasarkan pada clave.

    Kini, musik Latin telah banyak menduduki puncak musik dunia dan diakui keuniversalannya. Musik yang mengundang tema keceriaan, pesta, dan dansa

ini kian digemari. Bintang-bintang seperti Enrique Iglesias, Christina Aguilera, Shakira atau Carlos Santana yang gemar berkolaborasi kinipun makin menanjak membawakan musik latin mereka, sekaligus membuktikan bahwa musik Latin benar-benar salah satustyle musik yang besar.

3. Musik Jazz


Musik jazz adalah jenis musik yang lahir di New Orleans, Amerika Serikat. Pada awal abad ini, kehadirannya merupakan paduan antara teknik dan peralatan musik Eropa, khususnya Prancis, dengan irama bangsa Negro asal Afrika Barat. Di perkebunan-perkebunan kapas New Orleans Selatan gaya permainan musik mereka inilah yang dikenal sebagai musik jazz, 

Ciri utama dari musik jazz adalah permainan improvisasi, baik dalam irama maupun melodi, kelompok ataupun musiknya. Salah satu elemen penting dalam jazz adalah sinkopisasi. Sebagai gaya bermain, musik jazz tidak tertentu susunan alat musiknya. Kita dapat melakukannya baik secara tunggal, trio, kuintet, atau group bentuk lainnya; baik jenis akustik maupun elektrik. Namun, secara garis besar, musik jazz menggunakan alat musik gitar, trombon, trompet, keyboard/piano, drum, dan vokal. Dalam lagunya, musik jazz tidak memiliki ataupun menentukan bentuk khusus. Banyak lagu dapat dimainkan secara jazz, di awal kehadirannya digunakan lagu-lagu dengan bentuk khusus, sepertiblues dan boggie woogie.

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen
Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen
   Beberapa gaya dalam musik jazz, antara lain gaya New Orleans, di Xielands, gaya Chicago, boogie-woogie,swing, bebob, hard pop, coll jazz, dan free jazz. Orkes jazz yang sangat terkenal pada zamannya adalah Original Dixieland jazz band dan New Orleans Rhythm Kings.Gambar disampingadalah Tokoh-tokoh musik jazz di masa lalu, antara lain Charlie Parker (saksofon), Duke Ellington (komponis), Benny Goodman (klarinet), dan Louis Amstrong (trompet).

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen


Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen
4. Musik Rock And Roll

  Rock and roll sering disingkat rock’n’roll. Musik ini berkembang di Amerika Serikat akhir tahun 1940-an dan mencapai kepopulerannya di awal tahun 1950- an. Rock and roll melahirkan berbagai macam aliran yang secara keseluruhan dikenal sebagai musik rock.


Ciri khas musik rock and roll adalah pada ketukan (beat) yang biasanya dipadu dengan lirik. Rock and roll menggunakan beat yang didasarkan salah satu ritme musik blues yang disebut boogie woogie ditambah aksen backbeat yang selalu diisi pukulan snar drum. Versi klasik dari rock and roll dimainkan dengan satu atau dua gitar listrik, gitar bas listrik, dan drum set.


Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

 Perangkat alat musik keyboard sering dimainkan sebagai alat musik tambahan.

 Apabila dimainkan dengan dua gitar listrik, gitar listrik yang dimainkan untuk memberi melodi disebut lead. Adapun gitar yang memainkan ritme dan harmoni disebut gitar ritme. Saksofon sering dijadikan instrumen melodi pada gaya rock and roll awal tahun 1950-an. Di pertengahan tahun 1950-an, saksofonPerangkat alat musik keyboard sering dimainkan sebagai alat musik tambahan.

    Apabila dimainkan dengan dua gitar listrik, gitar listrik yang dimainkan untuk memberi melodi disebut lead. Adapun gitar yang memainkan ritme dan harmoni disebut gitar ritme. Saksofon sering dijadikan instrumen melodi pada gaya rock and roll awal tahun 1950-an. Di pertengahan tahun 1950-an, saksofon diganti peranannya oleh gitar listrik. Salah satu cikal bakal rock and roll adalah musik boogie-woogie dengan piano sebagai melodi, seperti permainan musik berbagai kelompok big-band yang mendominasi dunia musik Amerika dekade 1940-an. Kepopuleran musik rock and roll secara mendunia menimbulkan dampak sosial yang tidak terduga. Rock and roll bukan saja memengaruhi gaya bermusik, tetapi sekaligus gaya hidup, gaya berpakaian, dan bahasa. Selain sukses di dunia musik, bintangbintang pada periode awal rock and roll juga sukses di dunia film dan televisi, misalnya Elvis Prisley. Selain Elvis Presley, muncul juga group musik rock and roll dari Inggris, yaitu The Beatles; dari Britania Raya, seperti Black Sabbath, Led Zepllelin, The Rolling Stones, The Who, Pink Floyd, dan Queen.

sumber: http://rizkasfr.blogspot.com/2017/03/musik-barat.html

Konsep Musik Barat

Musik Modal Adalah  karya musik yang berasal dari satu jajaran nada dengan jarak interval tertentu dan tidak ada hubungannya khusus antara masing masing not tangga nada tersebut kecuali nada dasar yang merupakan pusat (finalis)  (Dieter Mack, 1994)

Musik Tonal Adalah Sistem musik yang memandang bunyi secara vertikal dan horizontal, adanya pusat nada yang di dengar atau dirasakan, artinya suatu rangkaian not tidak hanya memiliki hubungan secara horizontal saja setiap not itu tidak berdiri sendiri, memiliki Tanga Nada Diatonis Mayor dan Diatonis minor

Musik Atonal adalah garapan musik yang mengabaikan Membaikan kunci atau tonal center (harmoni tonal), 

Musik Modal

         Musik Modal Adalah  karya musik yang berasal dari satu jajaran nada dengan jarak interval tertentu dan tidak ada hubungannya khusus antara masing masing not tangga nada tersebut kecuali nada dasar yang merupakan pusat (finalis)  (Dieter Mack, 1994).Prinsip modal berasal dari musik "monofon", yaitu satu lagu saja atau satu melodi line yang dinyanyikan oleh satu atau beberapa orang. Dalam hal ini prinsip modal mirip dengan salah satu prinsip dalam musik karawitan yaitu sistem pelog/salendro, karena tangga nada pelog/salendro lebih berhubungan dengan karakter melodi yang monofon (horizontal) dan terdapat nada dasar juga sebagai "pusat". Perbedaan dengan prinsip modal di Eropa dapat ditemukan dalam rangka ketentuan interval, karena di Indonesia tidak ada standardisasi jarak interval. Kenyataan ini bukan merupakan kekurangan melainkan perbedaan yang berdasaran estetika musik (sejarah, tradisi budaya) yang berbeda.Berdasarkan uraian diatas dapat kita ketahui ciri ciri music modal yaitu : Memiliki pusat nada yaitu nada dasar,Berifat monofon, tidak ada hubungan khusus antara masing masing tangga nada, menggunakan tangga nada pentatonic dan bersifat horizontal. Ternyata, terdapat beberapa budaya musik yang tetap mengembangkan prinsip pentatonis seperti Indonesia misalnya. Sedangkan di Eropa, unsur-unsur pentatonis diubah melalui sistem tangga nada modal. Padahal, karakter pentatonis masih sering muncul pada beberapa karya-karya musik Barat sebagai simbol "paling alami".

Contoh karya music di eropa dengan unsur unsur pentatonis

 1. Musik monofon abad ke-7 yang namanya "Lagu Gregorian"
2. Karya Claude Debussy yang berjudul "Epigraphes Antique"
3. Karya Franz Schubert yang berjudul "Fruhlingstraum"

Musik tonal

         Tonal merupakan sitilah musik berarti “menyatakan bunyi atau warna suara” sedang kan tone berarti “bunyi nada” itu sendiri. Musik TonalAdalah Sistem musik yang memandang bunyi secara vertikal dan horizontal, adanya pusat nada yang di dengar atau dirasakan, artinya suatu rangkaian not tidak hanya memiliki hubungan secara horizontal saja setiap not itu tidak berdiri sendiri, memiliki Tanga Nada Diatonis Mayor dan Diatonis minor.Adapaun pengertian lain menurut para ahli yaitu "Musik Tonal adalah musik yang terpadu dan dimensi Musik disatukan jika mendalam merujuk ke sistem precompositional dihasilkan oleh prinsip konstruktif tunggal yang berasal dari skala tipe dasar;. Itu adalah dimensi jika dapat tetap dibedakan dari yang memesan precompositional "(Pitt 1995, 299).dari definisi tersebut dapat kita cirikan bahwa music Tonal itu memandang bunyi secara horizontal dan vertical,memiliki pusat nada,Menggunakan tangga nada diatonic mayor dan diatonic minor

Musik Atonal

         

Pastinya telinga kita belum terbiasa mendengar kata musik Atonal bukan? bahkan majalah musik saja tidak banyak yang mampu membahas salah satu genre musik ini. Namun, menurut desas desus yang beredar mayoritas musisi tidak mengakui atonal sebagai genre musik dan menganggapnya sebagai kebisingan acak. Atonal sendiri adalah jenis musik tanpa nada dan disonansi yang mungkin memiliki kesamaan tetapi sebenarnya tidak sama.

Sebenarnya, jika menganggap atonal bukan bagian dari musik agak kurang tepat. Sebab musik tanpa nada sebenarnya sudah familiar digunakan terutama dalam sejarah musik dan dipahami sebagai sebuah gerakan yang berbeda dimulai sekitar awal abad 20. Atonal sendiri saat itu muncul karena adanya keakraban manusia terhadap nada namun tanpa dibumbui dengan perasaan.

        Atonal mengajarkan kita untuk membuat musik berbumbu. Atonal juga ditengarai sebagai awal munculnya musik klasik yang sudah terlihat geliatnya sejak abad 20. Saat itu musik-musik tanpa nada banyak digunakan untuk acara peribadatan diberbagai gereja. Musik tanpa nada menjadi fenomena besar selama awal abad 20 karena dipandang sebagai musik alternatif yang lebih harmonis.

        Musik tanpa nada sebenarnya ditandai dengan sistem dan teori yang cukup mudah, yang nadanya hanya berupa "tonal". awalnya banyak yang mencecar musik atonal karena dipandang tidak jelas, namun seiring dengan banyaknya musisi atonal yang lahir lambat laun orang-orang pun mulai menyukai musik ini. Ingin mengenal lebih jauh tentang musik ini? Pergilah ke Eropa karena di Indonesia belum banyak musisi yang mengetahui musik iniMusik atonal tidak mengikuti aturan baku atau tanpa memperhatikan Tonal nada menggunakan tanggga nada kromatif.bisa kita katakana music Atonal ini music yang bersifat spontanitas.

sumber: http://agendapikrstarku.blogspot.com/2017/01/konsep-musik-barat-modaltonalatonal.html

Musik dikenal sejak kehadiran manusia modern Homo sapien yakni sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu.Tiada siapa tahu bila manusia mula mengenal seni dan musik. Dari penemuan arkeologi pada lokasi-lokasi seperti pada benua Afrika sekitar 180.000 tahun hingga 100.000 tahun dahulu telah menunjukkan perubahan evolusi dari pemikiran otak manusia. Dengan otak manusia yang lebih pintar dari hewan, mereka membuat pemburuan yang lebih terancang sehingga bisa memburu hewan yang besar.Dengan kemampuan otak ini, mereka bisa berpikir lebih jauh hingga di luar nalar dan mencapai imajinasi dan spiritual. Bahasa untuk berkomunikasi telah terbentuk di antara mereka. Dari bahasa dan ucapan sederhana untuk tanda bahaya dan memberikan nama-nama hewan, perlahan-lahan beberapa kosa kata muncul untuk menamakan benda dan nama panggilan untuk sesorang.Dalam kehidupan yang berpindah-pindah, mereka mungkin mendapat inspirasi untuk mengambil tulang kaki kering hewan buruan yang menjadi makanan mereka kemudian meniupnya dan mengeluarkan bunyi.Ada juga yang mendapat inspirasi ketika memperhatikan alam dengan meniup rongga kayu atau bambu yang mengeluarkan bunyi.Kayu dibentuk lubang tiup dan menjadisuling purba.Manusia menyatakan perasaan takut mereka dan gembira menggunakan suara-suara.Bermain-main dengan suara mereka menjadi lagu, hymne atau syair nyanyian kecil yang diinspirasikan oleh kicauan burung.Kayu-kayu dan batuan keras dipukul untuk mengeluarkan bunyi dan irama yang mengasyikkan.Mungkin secara tidak sengaja mereka telah mengetuk batang pohon yang berongga di dalamnya dengan batang kayu yang mengeluarkan bunyi kuat.Kulit binatang yang mereka gunakan sebagai pakaian diletakkan pula untuk menutup rongga kayu tersebut besar menjadi gendang.PrasejarahPrasejarah musik hanya dapat berteori berdasarkan temuan dari situs arkeologi paleolitik.Seruling Merupakan alatmusik yang seing ditumakan pada jaman pra sejarah dan bentuknya seperti shakuhachi yang berasal dari Jepang.Seruling Divje Babe yang terbuat dari tulang paha berunag gua, yang diperkirakan sudah dipakai sekitar 40.000 tahun yang lalu.Berbagai jenis seruling dan alat musik yang terbuat dawai atau senar telah ada sejak jaman Peradaban Lembah Sungai Indus , India memiliki salah satu tradisi musik tertua di dunia yang berasal dari kitab Weda . Pengumpulan paling awal dan terbesar alat musik prasejarah ditemukan di Cina dan tanggal kembali ke antara 7000 dan 6600 SM. Lagu-lagu Hurrian / Hurrian songs adalah kumpulan musik tertulis dalam tulisan kuno yang digali dari Hurrian di kota Ugarit yang diperkiarakan telah ada sekitar 1400 SM (sumber : wikipedia.org)Bangsa Mesir kuno mulai pada 3500 SM telah menggunakan instrumen-instrumen musik yang hingga sekarang masih digunakan, yaitu Harpa, lyra, mandolin dan seruling.Jauh sebelum masehi berlangsung bangsa Yunani sudah memahami tentang dunia filsafat dan kesenian.Pada jaman ini mulai dikenal adanya musik liturgi atau doa-doa dalam nyanyian. Salah seorang seniman besar yang menciptakan musik liturgi adalah ST. Ambrosius.

Perubahan yang sangat besar terjadi ketika Paus Gregorius Agung I Menciptakan karya musik dengan menggunakan melodi, tetapi tanpa iringan. Musi yang demikian disebut dengan Gregorian


  1. Musiknya sama sekali belum berbentuk, jenis musik masih sangat primitif. Lebih banyak digunakan untuk upacara yang bersifat religius 
  2. Penggunaan unsur ritmis masih sangat dominan dan penggunaan istrumen musik yang masih sangat sederhana

Abad pertengahan adalah jaman antara hilangnya kebudayaan antik (kuno serta primitif) dan timbulnya kebudayaan baru (renaissance)  Pada periode musik jaman ini seorang bangsa prancis bernama Guido Aretinius d'arrezo menemukan sistem membaca notasi.  Musik pada jaman ini mengalami perkembangan yang pesat.Pusat kebudayaan pada abad ini ada pada gereja.pada jaman ini musik liturgi berkembang pesat.

  1. Peranan paduan suara yang menyanyikan lebih dari satu suara semakain berkembang
  2. Ditemukannya notasi dan pencatatan nada
  3. Masuknya musik keduniawian bersuara satu
  4. Berkembangnya musik polyphoni (Lagu bersuara banyak)
  5. Berkembangnya nyanyian keagamaan dan untuk pertama kalinya nama-nama komponis muncul dalam sejarah.

Guido d' arezo, (1050), Willem Guilaume Dufay (1400), Adam de la halle (1287), Hanz Sachs (1471)

Musik Renaisans adalah musik klasik yang digubah pada Zaman Renaisans, sekitar tahun 1450 sampai dengan 1600.Penentuan batas awal zaman musik ini sulit dilakukan karena tidak terdapat perubahan besar dalam musik pada abad ke-15, selain juga bahwa musik dalam perkembangannya mendapatkan ciri-ciri "Renaisans" secara bertahap.Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Pertengahan dan sebelum Zaman Barok.

 Beberapa komponis dari zaman ini adalah Giovanni Pierluigi da Palestrina, Orlande de Lassus, dan William Byrd. Giovani Gabrieli, Galilei, Jean Baptiste Lully, Giovanni Pierluigi da Palestrina, Josquin des pres, Martin Luther King .

  1. Berkembangnya musik romantis, nyanyian keperwiraan dan musik A capella.
  2. Musik gereja mengalami kemunduran
  3. Banyak perubahan tempo dan dinamik yang tajam, melodi lagunya masih pendek.
  4. Bentuk lagunay Motet, missa dan fantasia
  5. Mulai dikenalnya alat musik Orgel dan piano.
  6. Sifat keberssamaan menurun dan sifat egoisme menonjol.
  7. Munculnya musik instrumentalia.

Musik Barok adalah musik klasik barat yang digubah pada Zaman Barok (Baroque), kira-kira antara tahun 1600 dan 1750.Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Renaisans dan sebelum Zaman Klasik. Sebenarnya, kata "Barok" itu berarti "mutiara yang tidak berbentuk wajar", sangat pas dengan seni dan perancangan bangunan pada era ini; kemudian kata ini juga dipakai untuk jenis musik itu.Beberapa komponis Zaman Barok adalah Claudio Monteverdi, Henry Purcell, Johann Sebastian Bach, Jean-Philippe Rameau, George Frideric Handel, dan Antonio Vivaldi.Pada zaman tersebut, piano belum ditemukan, dan komposisi dikarang untuk hapsicord.Partitur musik di zaman Barok ditandai dengan tidak adanyairingan atau polifoni.Karya JS Bach untuk hapsicord lazim mempunyai dua melodi atau lebih untuk tangan kanan dan tangan kiri.

Musik Barok lazimnya hanya mencerminkan satu jenis emosi saja.Dibanding dengan Musik Klasik dan Romantik, musik Barok jarang mempunyai modulasi atau rubato.Untuk komposisi piano, pedal jarang digunakan saat memainkan musik Barok. (sumber : wikipedia.org)

  1.     Pemakaian nada hiasan dan penggunaan tanda dinamik yang dominan.
  2.     Orang lebih suka pada kelincahan dalam gerak-gerik
  3.     Musik opera mulai berkembang, munculnya musik oratorio.

Zaman Klasik atau Periode Klasik dalam sejarah musik Barat berlangsung selama sebagian besar abad ke-18 sampai dengan awal abad ke-19.Walaupun istilah musik klasik biasanya digunakan untuk menyebut semua jenis musik dalam tradisi ini, istilah tersebut juga digunakan untuk menyebut musik dari zaman tertentu ini dalam tradisi tersebut. Zaman ini biasanya diberi batas antara tahun 1750 dan 1820, namun dengan batasan tersebut terdapat tumpang tindih dengan zaman sebelum dan sesudahnya, sama seperti pada semua batasan zaman musik yang lain.Zaman klasik berada di antara Zaman Barok dan Zaman Romantik.

Beberapa komponis zaman klasik adalah Joseph Haydn, Muzio Clementi, Johann Ladislaus Dussek, Andrea Luchesi, Antonio Salieri dan Carl Philipp Emanuel Bach, walaupun mungkin komponis yang paling terkenal dari zaman ini adalah Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven.

  1. Menggunakan peralihan dinamik dari lembut sampai keras atau (cressendo)dan dari keras menjadi lembut(decrssendo).
  2. Perubahan-perubahan tempo dengan percepatan atau (accelerando) dan perlambatan(ritardando).
  3. Hiasan / ornamentik diperhemat pemakaiannya.
  4. Pemakaian akord 3 nada.

Zaman Romantik dalam sejarah musik Barat berlangsung dari sekitar awal 1800-an sampai dengan dekade pertama abad ke-20. Zaman ini berlangsung sesudah Zaman Klasik dan sebelum Zaman Modern.Musik Zaman Romantik dikaitkan dengan Gerakan Romantik pada sastra, seni, dan filsafat, walaupun pembatasan zaman yang digunakan dalam musikologi sekarang sangat berbeda dari pembatasan zaman ini dalam seni yang lain (yaitu 1780-an sampai dengan 1840-an).

Beberapa komponis dari zaman ini adalah Franz Schubert, Johann Strauss, Sr., Felix Mendelssohn, Frédéric Chopin, Robert Schumann, Richard Wagner, Giuseppe Verdi, Hector Berlioz, dan Johannes Brahms.

  1.     Menitik beratkan pada emosi yangberlebihan
  2.     Musiknya menggambarkan rasa ke akuan yang sangat menonjol.
  3.     Perasaan mulai melepaskan diri dari rasio akal.

Musik pada zaman modern tidak mengakui adanya hukum-hukum dan peraturan-peraturan karena kemajuan IPTEK yang semakin pesat, dan berkembangnya globalisasi dunia yang juga berimbas di perkembangan musik dunia.

Musik era abad ke 20 dimulai pada tahun 1900 hingga tahun 2000.Sedangkan music kontemporer dimulai pada tahun 1975 hingga sekarang. Dari tahun 1975 hingga 2000 adalah masa dimana music era abad 20 dan kontemporer berjalan berdampingan. Musik abad 20 diawali oleh Claude Debussy yang mengusung gaya impresionis. Para composer benua Amerika memulai karirnya dibidang music dan berjaya seperti Charles Ives, John Alden Carpenter, dan George Gershwin.Masih ada juga Arnold Schoenberg yang lulusan akademi Vienna yang mengembangkan teknik 12 nada.Alat music yang digunakan pada era ini terus digunakan hingga sekarang.

  1. Edward Benyamin Britten dari Inggris
  2. Bella Bartok dari Hongaria.
  3. Maurice Ravel dari Perancis.
  4. Igor fedorovinsky dari Rusia.
  5. Claude Archille Debussy dari Perancis

Perkembangan lagu pada zaman modern ini kebanyakan lagu-lagu dari zaman Yunani hingga zaman peralihan berorientasi klasik atau berbentuk seriosa dengan iringan musik orkestra.Pada era musik kontemporer, banyak sekali festival musik yang diselenggarakan untuk menghargai music.Sebut saja Ars Musica di Belgia, Bang on a Can marathon, Cabrillo Festival of Contemporary Music, Darmstadter Ferienkurse, dan Donaueschingen Festival.Selain itu, masih ada Gaudeamus Foundation music week di Amsterdam, Huddersfield Contemporary Music Festival, Peninsula Arts Contemporary Music Festival, dan Warsaw Autumn di Polandia.Tokoh terkenal dari aliran kesederhanaan kontemporer adalah Wolfgang Rihm.Karya-karya dari Rihm sangat dihargai di Jerman. Karya-karya dari composer lain yang cukup dihargai adalah symphony no. 3 yang berjudul Symphony of Sorrowful songs dari Gorecki dan juga Cantus in memoriam Benjamin Britten dari Part. Selain itu, masih ada karya berjudul The Veil of the Temple dari Tavener dan juga Silent Songs dari Valentin Silvestrov.Jenis musik seperti rock, jazz, dan juga pop sangatlah berkembang pesat.Hal ini mencatatkan banyak pencipta music yang berkualitas.

Musik kontemporer bisa berasal dari segala tempat dan mempengaruhi gaya music lain. Contohnya adalah gamelan dari Indonesia, instrumen tradisional dari Cina, dan juga ragas dari musik klasik India.Jenis music seperti rock, jazz, dan juga pop sangatlah berkembang pesat.Hal ini mencatatkan banyak pencipta music yang berkualitas.

sumber: http://gilanyamusik.blogspot.com/2014/10/sejarah-musik.html

Bentuk Penyajian Musik Barat

1)      Pergelaran in door (pergelaran yang diadakan di dalam ruangan)

Contoh :

  • Orkestra/ symphonyadalah penyajian music secara lengkap (petik, gesek, tiup, pukul), berasal dari Eropa, dan alat-alat musiknya bersifat internasional.
    Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen
  • Musik keroncong adalah suatu jenis musik atau aliran musik yang lahir di Indonesia yang dipengaruhi oleh musik barat (diatonis) sehingga bukan termasuk sebagai musik tradisional melainkan salah satu jenis musik diatonis (world musik) yang banyak berkembang pada saat ini. Adapun pada perkembangan selanjutnya akan berkolaborasi dengan jenis musik tradisional.
    Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen
  • Paduan suara adalah penyajian music vocal oleh sekelompok vokalis dengan satu atau beberapa suara yang dipimpin oleh seorang dirigent/konduktor.
    Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen
  • Vokal Group adalah kumpulan orang bernyanyi bersama.
    Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

2)      Pergelaran out door  (pergelaran yang diadakan di luar ruangan)

Contoh :

  • Band adalah sekelompok orang yang satu aliran musik yang mempunyai satu cita – cita untuk berkarya dengan membentuk kelompok musik / band itu sendiri.
    Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen
  • Dangdut adalah salah satu musik Indonesia yang sudah merakyat di wilayah Nusantara, yang dipadu dari unsur musik Melayu, India, dan juga musik tradisional Indonesia. Dinamakan Dangdut karena suara musik yang terdengar adalah suara ‘dang’ dan ‘dut’ dan musik Dangdut lebih dikuasai oleh suara gendang dan suling.
    Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen
  • Musik rock adalah salah satu genre dalam khasanah musik populer dunia yang biasanya didominasi oleh vokal, gitar, drum, dan bas. banyak juga dengan penambahan instrumen seperti keyboad, piano maupun synthesizer. Musik rock biasanya mempunyai beat yang kuat dan didominasi oleh jenis-jenis gitar, baik elektrik maupun akustik.
    Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

v  Jenis-jenis pergelaran menurut bentuk penyajiannya :

1)      Solo (penyajian tunggal)

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

2)      Duet (penyajian 2 orang)

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

3)      Trio (penyajian 3 orang)

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

4)      Kwartet (penyajian  4 orang)

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

5)      Kwinted (penyajian 5 orang)

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

1)      Orkestra/symphony  (penyajian music secara lengkap (petik, gesek, tiup, pukul) 

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

 sumber: https://ghofarudin.wordpress.com/tag/musik-barat/

III. Musik Kontemporer

Pengertian Musik Kontemporer

Musik kontemporer adalah istilah dalam bahasa Indonesia untuk bidang kegiatan kreatif yang dalam konteks berbahasa Inggris paling sering disebut musik baru, musik kontemporer, atau, lebih tepatnya, musik seni kontemporer. Ini menjadi istilah yang paling digemari di tahun1990-an. Tetapi kesepakatan dalam penggunaan istilah ini membangkitkan pertanyaan tentang apa yang termasuk dan apa yang tidak termasuk dalam musik kontemporer. Ini menjadi sebuah inti dari perdebatan hangat dikalangan musisi dan pemikir yang biasanya mempunyai persepsi yang berbeda.

Keanekaragaman Musik kontemporer secara resmi diakui dan dilembagakan dan dalam hal ini ditetapkan sebagai sebuah gerakan yang lebih besar, yaitu Pekan Komponis, sebuah pertemuan tahunan untuk para komposer dari berbagai daerah di Indonesia. Pertemuan ini biasanya dilaksanakan di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Dari pertemuan yang pertama di tahun 1979, komposer yang terlibat kebanyakan berasal dari yang berbasis tradisional. Bahkan, komposer berbasis tradisional adalah yang terbaik mewakili delapan iterasi awal, yang memberikan kontribusi lebih dari tiga kali lebih banyak dari karya-karya itu dibanding rekan mereka yang berorientasi Barat.


KONSEP MUSIK KONTEMPORER

Pada puncaknya, karya-karya musik kontemporer tidak lagi menjelaskan ciri-ciri latar belakang tradisi budayanya walaupun sumber-sumber tradisi itu masih terasa lekat. Akan tetapi sikap serta pemikiran individual-lah yang paling penting, sebagai landasan dalam proses kreatifitas musik kontemporer. Musik ini cendrung mengubah cara pandang, cita rasa, dan kriteria estetik yang sebelumnya telah dikurung oleh sesuatu yang terpola, ada standarisasi, seragam, global, dan bersifat sentral. Konsep musik kontemporer menjadi sangat personal (individual), sehingga perkembangannyapun beragam. Paham inilah yang ditawarkan oleh musik kontemporer, sehingga dalam karya-karya yang lahir banyak terjadi vokabuler teknik garapan dan aturan tradisi yang telah mapan ke dalam wujud yang baru, terkesan aneh, nakal, bahkan urakan.

secara kompositoris karakteristik karyanya dapat dipetakan menjadi tiga kategori. Pertama adalah karya musik yang bersifat “musik iringan”. Konsep komposisi dalam karya seperti ini berdasar pada penciptaan suatu melodi (bentuk lagu/intrumental), kemudian elemen-elemen lainnya berfungsi mengiringi melodi tersebut. Kedua adalah karya musik yang bersifat “illustratif”. Konsep komposisinya berusaha menggambarkan sesuatu dari naskah cerita, puisi dan lain-lain. Dengan demikian orientasi musiknya lebih tertuju pada penciptaan suasana-suasana yang berdasar pada interpretasi komponisnya. Ketiga adalah karya musik yang bersifat otonom. Karya musik seperti ini biasanya sangat sulit dipahami oleh orang awam. Selain bentuknya yang tidak baku, aspek gramatika musiknya pun sangat berbeda jika dibandingkan dengan karya-karya tradisi. Kadang-kadang karya-karya musik seperti ini sering menimbulkan hal yang kontroversial. Seperti yang “anti tradisi”, padahal secara sadar atau tidak, semua tatanan konsepnya bersumber dari tradisi. Kategori yang seperti ini lebih dekat atau lebih cocok dengan fenomena musik kontemporer Barat (Eropa-Amerika).

Satu garapan musik kontemporer dengan media ungkap berbeda digarap kolaboratif oleh dua seniman I Wayan Dibia dan Keith Terry yaitu ”Body Tjak”. Karya ini merupakan seni pertunjukan multikultural hasil kerja sama atau kolaborasi internasional yang memadukan unsur-unsur seni dan budaya Barat (Amerika) dan Timur (Bali-Indonesia). ”Body Tjak” digarap dengan penggabungan unsur-unsur seni Kecak Bali dengan Body Music, sebuah jenis musik baru yang menggunakan tubuh manusia sebagai sumber bunyi. Garapan bernuansa seni budaya global ini, lahir dengan dua produksinya yaitu Body Tjak 1990 (BT90) dan Body Tjak 1999 (BT99) (Dibia, 2000:10). Kedua karya ini memang murni lahir dari keinginan seniman untuk mengekspresikan jiwanya yang telah tergugah oleh dinamisme seni kecak dan body music. Dengan berbekal pengalaman estetis masing-masing, dan diilhami oleh obsesi aktualitas kekinian, kedua seniman sepakat melakukan eksperimen dalam bentuk workshop-workshop sehingga lahirlah musik kontemporer Body Tjak.

Dari segi alat musik sajian kontemporer menggunakan perpaduan antara instrumen tradisional dan modern sehingga menambah variasi suara yang dihasilkan. dari segi sikap penyaji bergerak sesuai alur cerita, seperti jalan, berdiri, dan duduk.

sumber: http://putraeinst.blogspot.com/2018/10/musik-kontemporer-konsep-sejarah-tokoh.html


Teknik Musik Kontemporer

  • Menggunakan idiom tradisi barat

Dalam membuat musik kontemporer, beberapa komponis seperti Amir Pasaribu, Dua Srikandi Piano ; Trisutji Kamal dan Marusya Nainggolan Abdullah membuat materi garapan musiknya berupa musik tradisional. Meski berupa msuik tradisional, tetapi teknik pembuatan atau prinsip-prinsip pembuatannya sendiri menggunakan teknik yang lazim digunakan pada musik barat. Contohnya adalah, suara gendhing gamelan jawa ditansripkan ke dalam piano.

  • Tata gramatika musik tradisi

Berbeda dengan teknik sebelumnya, teknik menciptakan musik kontemporer dengan cara ini adalah dengan memberikan nuansa baru pada musik tradisional yang sudah ada. Contohnya, cara memtik kecapi tidak hanya dilakukan dengan memetik namun juga dapat dilakukan dengan menggesekkan kuku jari. Hal ini bisa saja disebut dengan merubah fungsi tiap instrumen untuk menciptakan nada atau suara/bunyi baru.

https://ilmuseni.com/seni-pertunjukan/seni-musik/teknik-musik-kontemporer

CIRI – CIRI MUSIK KONTEMPORER 


Musik kontemporer memiliki ciri-ciri umum, antara lain:1. Warna bunyi bisa sejenis atau bisa berbagai jenis.2. Notasi musik hanya dapat dimengerti oleh pemusik karena notasinya ditulis dengan simbol atau tanda.3. Memiliki improfisasi yang bervariasi mengikuti keinginan dari pemusik.4. Bunyi dapat berasal dari sumber yang beragam,bukan hanya dari instrumen musik.5. Jenis tangga nada yang dipakai bervariasi.6. Jenis birama tidak terpaku pada satu birama saja.

7. Dinamik dan tempo bervariasi.

8. Banyak menggunakan modulasi (perubahan nada dasar)

9.Ada perubahan komposisi instrument.

10.Dinamik dan tempo dengan variasi tak lazim.

11.Harmoni lepas diri dari system tonal (pengelompokan tingkat akor)

FUNGSI MUSIK KONTEMPORER


1. Mengembangkan jenis musik baru baik yang berakar pada tradisi maupun tidak

2. Aktualisasi gaya bermusik para kompossi

3. Wujud ditemukan dan berkembangnya gramatika musik

4. Suatu fenomena bahwa sumber bunyi bisa menjadi  musik


Aspek Kontemporer di Indonesia


Perkembangan Seni Kontemporer di Indonesia

Antara modern dan kontemporer secara umum tidak dapat dipilah berdasarkan waktu. Hal ini mengakibatkan tidak jelasnya pemisah antara kedua istilah tersebut. Istilah modern dan kontemporer dalam konteks seni rupa dijelaskan oleh Kramer dalam Dharsono sebagai berikut: Pengertian “kontemporer” dibandingkan dengan istilah modern hanya sekedar sebagai sekat munculnya perkembangan seni rupa sekitar tahun 70-an dengan menempatkan seniman-seniman Amerika seperti David Smith dan Jackson Pollock sebagai tanda peralihan (Dharsono, 2004: 223). Pengertian kontemporer dalam bidang arsitektur memiliki pengertian lain, hal ini diungkapkan oleh Kultermann seorang pemikir asal Jerman, “Berdasarkan teori Udo, pengertian kontemporer dekat dengan paham post-modern menjelang tahun 1970. Paham baru ini menentang kerasionalan paham modern yang dingin dan berpihak pada simbolisme instink” (Dharsono, 2004: 223). Dalam istilah seni pengertian ini ditafsirkan lebih lajut oleh Douglas Davis, bahwa kontemporer sebagai kembalinya upaya mencari dan mengangkat nilai-nilai budaya dan kemasyarakatan atau dalam istilah seni kembali ke konteks. Seperti telah kita ketahui, seni kontemporer dalam bahasa Indonesia padanannya adalah “seni masa kini” atau juga “seni mutakhir”. Dalam khazanah seni modern yang telah berusia ratusan tahun, kehadiran seni kontemporer cukup rumit dan menimbulkan kontroversi yang berkepanjangan. Istilah seni kontemporer justru banyak menimbulkan kebingungan. Istilah seni kontemporer dalam arti seni masa kini sebenarnya sudah muncul sejak tahun 50-an. Pada waktu itu, karya seni masa kini hanya menyangkut nama-nama Picasso, Matisse, Braque dan lain-lain. Periode berikutnya adalah pendobrakan yang lengkap terhadap asas-asas seni rupa tradisi Barat. Bahkan, akhirnya pendobrakan ini semakin beraneka ragam. Dipengaruhi oleh semangat individualisme dengan jumlah pelukis yang semakin banyak maka seni kontemporer ini semakin dipadati oleh seni individual di mana setiap seniman berusaha untuk saling berbeda satu sama lain (Popo Iskandar, 2000:30).Ditinjau dari sudut ini seni kontemporer bukanlah konsep tetap. Seni kontemporer adalah dimensi waktu yang terus bergulir mengikuti perkembangan masyarakat dengan zamannya. Kiranya hanya satu indikasi yang bisa dijadikan titik terang istilah seni kontemporer, yakni lahir dan berkembang dalam khazanah dan ruang lingkup seni modern. Hal ini di pertegas dalam buku AWAS! Recent art from Indonesia: Seni rupa kontemporer muncul setelah seni rupa modern. Berlangsungnya perayaan ‘Boom seni lukis’ di akhir tahun 80-an dan awal akhir 90-an seniman bergerak cepat menembus, melintas batas-batas tradisional negara yang membatasi identitasnya. Kelangsungan seni rupa kontemporer tidak lagi mengusung semangat hebat, pemberontakan dan penyangkalan seperti pendahulunya di tahun 70-an (seni modern) tetapi melangsungkan negosiasi dengan berbagai senimanan baru, perubahan-perubahan yang serba cepat, peluang dan tentunya juga gemerlapnya pasar (Rizki A Zaelani, 1999:92). Setiawan Sabana, tokoh pendidik, perupa, yang juga seorang dekan FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain) ITB mengungkapkan, sesuai dengan hasil penelitiannya mengenai “Seni Rupa Kontemporer Asia Tenggara” yang dilakukannya selama 4 tahun, bahwa yang membedakan antara seni rupa modern dan kontemporer adalah sebagai berikut:
Seni Rupa Modern :
1. Memutuskan rantai dengan tradisi masa lalu, pada masa ini tradisi tidak menjadi perhatian yang signifikan dan itu dianggap sebagai sesuatu yang tidak perlu diotak-atik lagi tapi cukup dalam musium saja.
2. Adanya high art dan low art ( kesenian dianggap adiluhung).
3. Tema-tema sosial cenderung ditolak.
4. Kurang memperhatikan budaya lokal.
Seni Rupa Kontemporer :
1. Tradisi diangkat kembali, misalnya tema lebih bebas dan media lebih bebas.
2. Tema-tema sosial dan politik menjadi hal yang lumrah dalam tema berkarya seni.
3. Berbaurnya karya seni adiluhung/ high art dan low art.
4. Masa seni rupa modern kesenian itu abadi maka masa kontemporer kesenian dianggap kesementaraan.
5. Dulu ada istilah menara gading sekarang kesenian merakyat, jadi tidak lagi sesuatu yang perlu/ harus bertahan.
6. Budaya lokal mulai bahkan menjadi perhatian.
Selanjutnya ia menyimpulkannya bahwa fenomena seni rupa kontemporer Indonesia merupakan suatu refleksi, pencerminan evaluasi kembali, sikap evaluatif dan pencarian akan potensi-potensi kultural yang baru di negeri ini dan merupakan bentuk kesadaran baru dalam era global. Dalam seni rupa Indonesia, istilah kontemporer muncul awal 70-an, ketika Gregorius Sidharta menggunakan istilah kontemporer untuk menamai pameran seni patung pada waktu itu. Suwarno Wisetrotomo, seorang pengamat seni rupa, berpendapat bahwa seni rupa kontemporer pada konsep dasar adalah upaya pembebasan dari kontrak-kontrak penilaian yang sudah baku atau mungkin dianggap usang. Konsep modernisasi telah merambah semua bidang seni ke arah kontemporer ini. Paling menyolok terlihat di bidang tari dan seni lukis. Seni tari tradisional mulai tersisih dari acara-acara televisi dan hanya ada di acara yang bersifat upacara atau seremonial saja.
E. Apresiasi karya seni rupa modern/kontemporer Indonesia
Karya seni rupa modern/kontemporer di Indonesia beragam bentuk, jenis, dan corak, antara lain berupa karya seni rupa dua dimensi: seni lukis, grafis, batik, dll; tiga dimensi: seni patung, keramik, seni instalasi, dll. Dengan kreativitas masing-masing, para seniman Indonesia menciptakan suatu karya seni rupa sebagai perwujudan ekspresi jiwanya.
Kreativitas para seniman Indonesia telah meramaikan perkembangan seni rupa di Indonesia. Munculnya berbagai karya seni rupa menyebabkan terjadinya komunikasi apresiasi untuk memahami makna yang tersirat di baik karya-karya para seniman Indonesia tersebut. Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian. Apresiasi seni rupa adalah kegiatan dalam menilai atau memberi penghargaan terhadap karya-karya seni rupa. Apresiasi terhadap karya-karya seni rupa dapat ditunjukkan dengan sikap empati berupa ungkapan kata-kata atau tanggapan secara lisan/tertulis. Beberapa seniman mengkomunikasikan pesan-pesan melalui hasil karyanya dengan cara vulgar dan mudah dipahami, akan tetapi ada pula yang mengkomunikasikan karyanya melalui simbol-simbol yang mengandung makna tertentu.

Kegiatan apresiasi dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan, yaitu:


1. Apresiasi simpatik adalah merasakan tingkat keindahan suatu karya berdasarkan pengamatan (kasat mata), seperti suka atau tidak suka.
2. Apresiasi empatik/estetik adalah merasakan secara mendalam nilai estetik yang tersirat dalam suatu karya, seperti ada perasaan kagum atau terharu.
3. Apresiasi kritis adalah apresiasi yang disertai analisis terhadap suatu karya dengan mempertimbangkan gagasan, teknik, unsur-unsur rupa, dan kaidah-kaidah komposisi seni rupa.

Pendekatan/metode dalam melakukan apresiasi karya seni rupa, yaitu:


1. Deskriptif  (paparan secara obyektif)
2. Analitis (paparan berdasarkan kaidah-kaidah estetika)
3. Interpretatif (paparan berdasarkan sudut pandang pengamat)
4. Penilaian (paparan dengan pengukuran nilai)
5. Interdisiplin (berbagai disiplin keilmuan)

sumber: http://apriantirahmadani.blogspot.com/2016/05/seni-musik-kontemporer.html

 Beberapa Tokoh Musik Kontemporer Indonesia diantaranya :

1.    Harry Roesli

Profesor psikologi ini bukanlah musisi biasa. Dia melahirkan fenomena budaya musik kontemporer yang berbeda, komunikatif, dan konsisten memancarkan kritik sosial. Dia mampu secara kreatif melahirkan dan menyajikan kesenian secara komunikatif. Karya-karyanya konsisten memunculkan kritik sosial secara lugasdalam watak musik teater lenong.

Beberapa karya musiknya yang terkenal di antaranya : “Musik Rumah Sakit” ( 1979 dan 1980 di  Jakarta), “Parenthese”, “Musik Sikat Gigi” (1982 di Jakarta),  Opera Ikan Asin,  dan Opera Kecoa.

Harry Roesli bukan musisi biasa. Kehidupan yang sesungguhnya baginya adalah seni musik. Kehidupannya adalah kegiatan musik. Alat yang digunakan untuk musik kontemporernya yakni  perkusi, band, rekaman musik, dan lain-lain.

2.    Slamet Abdul Sjukur

Slamet berpendapat kalau ada penonton yang bingungmendengarkan musik kontemperer , ya lumrah saja. Hal ini disebabkan oleh jarak  tafsir antara pemusik dengan penonton yang ada. Slamet mengaitkan karya musik kontemporer dengan zaman sekarang.

Salah satu ciri khasnya yaitu adanya sifat mendrobrak. Tetapi saat berbicara mengenai perlunya suatupembaruan, Slamet tidak terbatas pada permasalahansosial atau politik. Di dalam musik itu sendiri banyak hal-hal yang perlu dikembangkan. Misalnya yang mempunyai suara uwek-uwek,  yang belum pernah ada sebelumnya dalam dunia musik. Hal seperti itu tentu merupakan tanda kreatifitas yang bisa mengembangkan seni musik itu sendiri. Dalam pertunjukannya, ada pula tari yang ditampilkan sendirian dan musik yang ditampilkan sendirian.

3.    Djaduk Ferianto

Djaduk Ferianto memadukan antara elemen musik tradisional dan modern. Dalam karya musiknya, alat musik yang digunakan sudah sering kita lihat, hanya saja perpaduan yang belum pernah ada sebelumnya. Misalnya kendang dipadu dengan flute. Djaduk banyak bereksperimen bersama grup musiknya yang berbasis diYogya, Sinten Remen.

4.    I Nyoman Winda

Musik tradisional Bali selama ini didominasi alat-alat pukul (perkusi) sehingga karakteristik musiknya cendrung keras, bersemangat dan lincah. Inilah yang sering dianggap sebagai ciri khas musik Bali.  I Nyoman Winda Mengarap musik kontemporer dengan komposisi baru, yaitusimfoni bambu yang dipadu dengan musik vokal.

5.    Al Suwardi

Gamelan Genta sudah lama dianggap ‘mati’ di Kerajaan Solo. Suara yang indah itu, tampak tampaknya terus terngiang di telinga dan menggugat pikiran dan perasaan Al Suwardi yang akhirnya bersusah payah membuat peralatan gamelan genta baru, yang orientasi baru dan tangga nada baru pulaSwara Genta, begitulah judul yang akan menggema dari musik kontemporer Al Suwardi.

6.    Royke (Media Perkusi)    

            Royke merupakan seorang musisi yang secara khusus mengeksplorasikan musik-musik kontemprorer Royke jauh dari nuansa futuristik. Dia menampilkan komposisi dengan kendang, kemudian drum akustik serta petikan gitar dengan komposisi yang terkesan klasikal.

Menurut Royke, musik itu sebenarnya tidak ada yang jelek. Semua musik lahir dari pengolahan ide atau gagasan, apabila di eksplorasi tidak akan habis, khususnya untuk mendapatkan bentuk baru dan taste yang lain. Musik adalah suatu yang universal khususnya untuk menyampaikan pesan dari pembuat musik kepada masyarakat. Yang penting, bermusik haruslah kreatif, karena kreativitas adalah suatu awal yang tidak akan pernah terputus.

Royke mengungkapkan, kehadiran musik kontemporer bukan untuk menyaingi musikkonvensional saat ini, melainkan lebih ditujukan pada balancing position.

7.    Jomped

Musik kontemporer Jomped, secara khusus menampilkan komposisi musik dari proses kreatifitasnya, dan proses pencariannya dalam mengeksplorasi media komputer. Musik yang terkesan tidak lazim ini, lebih mengarah pada bentukan musik elektronis dengan perpaduan efek cahaya yang menimbulkan suasana futuristik.

Untuk menghidupkan musiknya, Jomped menambahkan beberapa perangkat software yang sacara khusus dibuat denagn menggabungkan berbagai elemen yang dianggap bisa menciptakan bunyi sesuai dengan keinginan.

Menurutnya, musik komputer memang terkesan susah dicerna, tetapi sebenarnya di dalam musik ini terkandung sebuah nilai rasa bunyi yang bisa dikatakan berbeda. Musik ini memang terkesan meleneh, tapi kalau mau dirasakan, terdapat muatan rasa yang lain.



Dasar -dasar Notasi Balok ( Bentuk Not, Nilai-nilai Not dan Tanda Diam)


Dasar -dasar Notasi Balok ( Bentuk Not, Nilai-nilai Not dan Tanda Diam) - Selamat Siang para pecinta musik indonesia, sy ucapkan terima kasih  telah berkunjung ke blog ini, semoga dapat manfaat yang besar bagi kamu, dan juga sy bisa mendapat pahala untuk membagi ilmu (kata ustad bgtu :D wkwkwk) . saya akan melanjutkan postingan kemarin tentang Dasar-dasar Notasi balok, kemarin kan tentang Paranada dan Tanda Kunci, pada postingan kali ini sy akan mencoba berbagi ilmu tentang Bentuk Not, Nilai-nilai Not dan Tanda Diam.             Berikut adalah gambar yang akan menjadi pembahasan kali ini :

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

1. Not Penuh.            Not Penuh yang mempunyai  Bentuk seperti Kue Donat (Mulai Lapar ahahahha).           Not penuh bernilai 4 ketuk. Jadi 1 Not sudah mewakili 4 ketukan atau 4 hitungan. Artinya Not ini berbunyi selama 4 ketuk. jika anda menemukan simbol ini dalam satu bar berarti anda harus membunyikan suatu nada selama 4 ketuk lamanya dalam 1 bar. berikut contohnya :

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen
 

itu tadi bentuk dan nilai not penuh, sekarang kita akan berkenalan dengan tanda istirahat dari not penuh tersebut (ciee yg lg mau kenalan, jgn grogi yah..haha). tanda istirahat ini juga bernilai 4 ketuk, jadi jika menemukan tanda ini dalam 1 bar maka anda harus diam atau istirahat tanpa membunyikan nada apapun selama 4 ketuk, nih gw kenalin ama gambarnya :

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

2. Not Seperdua ( Not 1/2)

           setelah membahas tentang Not Penuh, kita beralih ke Not Seperdua. Not ini mempunyai bentuk seperti Kue Donat tp mempunyai tiang d atasnya. Not ini mempunyai nilai 2 ketuk jadi jika kamu melihat not ini dalam 1 bar maka kamu harus membunyikan nada selama 2 ketuk lamanya, seperti gambar di bawah :

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

Tanda istirahatnya pun begitu, jika kamu menemukan tanda istirahat not seperdua berarti kamupun harus istirahat atau diam selama 2 ketuk lamanya. ini bentuk tanda diamnya :

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

3. Not Seperempat (1/4)

           Not Seperempat mempunyai bentuk seperti telur tapi mempunyai batang d atasnya ( husss jangan Fiktor), not ini mempunyai nilai 1 satu ketuk. anda membunyikan nada selama 1 ketuk lamanya.

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen
 

tanda diamnya pun bernilai 1 ketuk jadi jika menemukan tanda diam not ini maka anda harus istirahat selama 1 ketuk lamanya.

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen


4. Not Seperdelapan (1/8)

           Not ini mempunyai bentuk seperti di atas hanya saja pada tiangnya ditambah 1 bendera, not ini bernilai 1/2 ketuk. jadi anda membunyikan nada selama 1/2 ketuk lamanya.

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

tuh kan bentuknya kayak logo pramuka..haha tp jika ada dua not yg bernilai sama yaitu not 1/8 maka bentuk not ini pun berubah seperti gambar yg d atas sebelah kanan yg tertulis "Beam", ini contohnya :

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen


 tanda istirahatnya pun sama, bernilai 1/2 ketuk . jadi jika anda menemukan simbol ini maka anda harus istirahat selama 1/2 ketuk lamanya. ini bentuknya :

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

5. Not Seperenam belas ( Not 1/16)

           Not ini hampir sama bentuknya dengan Not 1/8 hanya saja not ini mempunyai 2 bendera, nilai notnya adalah 1/4 Ketuk, anda membunyikan nada selama 1/4 ketuk lamanya. contoh gambar :

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

not ini juga dapat berubah bentuk, seperti not seperdelapan. hanya saja perubahannya dengan menambahkan 2 garis horisontal untuk menyambung tiang antara nada yg 1 dengan yg lain selama mempunyai nilai ketuk yang sama yaitu 1/4 ketuk, contohnya begini :

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen
 

jika menemukan tanda diam not ini maka kamu harus berhenti selama 1/4 ketuk, ni gw kenalin tanda istirahatnya :

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

6. Not sepertiga puluhdua ( Not 1/32)

            Not ini mempunyai 3 tiang bendera hampir sama seperti not d atas tp nilainya beda loh, nilai not ini adalah 1/8 Ketuk, anda membunyikan nada selama 1/8 ketuk lamanya, agak susah sih menghitungnya...hehe, contohnya begini : 

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

 bentuknya pun dapat berubah seperti ini :

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen
 

tanda diamnya, anda harus istirahat atau diam selama 1/8 ketuk jika menemukan tanda diam seperti ini :

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

           Para pecinta Musik, inilah sedikit penjelasan sy tentan Bentuk not, Nilai Not serta Tanda diam pada notasi balok, semoga mudah dimengerti.

sumber: http://fauzanmrzz.blogspot.com/2013/12/dasar-dasar-notasi-balok-bentuk-not.html

Dasar - dasar Notasi Balok (Paranada dan Tanda Kunci)

Dasar - dasar Notasi Balok (Paranada dan Tanda Kunci) - Selamat malam Penikmat maupun Musisi Indonesia, Khususnya Makassar. postingan kali ini saya akan berbagi sedikit pengetahuan tentang teori musik dasar mengenai Dasar - dasar notasi balok...penasaran?? yuk kt liat...


1. Dasar - Dasar Notasi Balok.

           Ada 7 huruf yang membentuk abjad musikal: A B C D E F G Musik ditulis pada suatu Paranada, yang terdiri dari 5 garis sejajar. Ada 4 ruang di antara 5 garis sejajar itu.

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

             paranada adalah lima garis horisontal tempat not ditulis. Not dapat diletakkan di garisatau di antara garis (spasi) paranada. Garis paranada diberi nomor dari bawah ke atas; garis paling bawah disebut garis pertama dan garis paling atas disebut garis kelima. Not yang terletak di garis atau spasi lebih tinggi berarti memiliki tinggi nada lebih tinggi. Not pada paranada dibaca dari kiri ke kanan. Not yang terletak di sebelah kiri dimainkan sebelum not di sebelah kanan.

               Dalam Teori Musik juga terdapat 4 Kunci yg ditempatkan setiap awal paranada, nih sy liatin contohnya :

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen


1). Kunci C

Kunci C adalah kunci yang menunjukkan letak nada C, digunakan untuk menuliskan nada sedang (misal pada biola alto). Letak nada di garis paranada dengan menggunakan kunci C:

> Kunci C ada 5 macam yang ditulis pada masing-masing garis para nada, yang mempunyai fungsi masing-masing. Jika ditulis pada :

a. garis 1 = untuk menuliskan suara Sopran

b. garis 2 = untuk menuliskan suara Mezzo Sopran

c. garis 3 = untuk menuliskan suara Tenor

d. garis 4 = untuk menuliskan suara Bariton

e. garis 5 = untuk menuliskan suara Bass

> Nada yang sejajar dengan Tanda Kunci adalah nada c1

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen


2) Kunci F

           Kunci F adalah kunci yang biasa digunakan untuk menuliskan nada-nada rendah, maka kunci F disebut juga kunci Bass. Letak kunci F pada garis paranada ada di garis keempat, maka menunjukkan nada F di garis keempat. Letak nada di garis paranada dengan kunci F

> Kunci F untuk menuliskan nada rendah ( Alto, Tenor, Bariton)

> Nada yang terletak pada garis ke 4 adalah nada f

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

3) Kunci G

·                       Kunci G adalah kunci yang bentuknya seperti kepala biola. Kunci G disebut juga kunci biola karena kunci G digunakan untuk menuliskan nada-nada tinggi. Kunci G digunakan untuk menunjukkan letak nada G pada garis kedua. Letak nada di garis paranada dengan kunci G

> Kunci G untuk menuliskan suara tinggi ( Sopran, Mezzo Sopran, Alto )

> Nada yang terletak pada garis ke 2 adalah nada g'

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

 Pada Piano Kunci G (Treble Clef) biasa digunakan untuk not balok yang akan dimainkan oleh tangan kanan. Sedangkan kunci F (Bass Clef) biasa digunakan untuk not balok yang akan dimainkan oleh tangan kiri. Penggunaan kunci G dan kunci F secara bersamaan disebut juga grand staff.

Gambar grand staff : 

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

 Perbedaan kunci G dengan kunci F adalah pada letak-letak nadanya di garis paranada. Gambar berikut akan menjelaskan perbedaannya.

Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen


Musik monofon adalah musik yang tidak memakai iringan instrumen

cukup sekian pembahasan tentang Dasar - dasar Notasi Balok (Paranada dan Tanda Kunci). semoga tulisan ini bisa bermanfaat yah bagi kalian, supaya gw jg dapat pahala...kwwkwkwkkwk sy akan tetap berbagi ilmu dipostingan selanjutnya jd terus ikuti perkembangan blog sy yah..:D...