Memiliki harga komponen yang mahal saat penggantian komponen merupakan ciri ciri metode perakitan

Pengertian Perakitan, Fungsi, Metode & Jenis Perakitan – Berbicara soal perakitan, pada dasarnya penulis sebenarnya sedikit kebingungan soal pembahasan ini, sebab muatan akan perakitan sangatlah luas,

Misalnya saja apabila menyoal mengenai contoh perakitan dan prinsip perakitan itu. Apalagi ternyata pembahasan soal perakitan bukanlah perakitan mengenai mesin,

Melainkan kayu atau berbagai karya atau produk tertentu yang dirakit. Namun kesana kemari mencari informasi, akhirnya penulis dapat menghimpun informasi itu,

Selain itu mengetahui maksud dari para masyarakat mengapa mencari informasi tentang penjelasan dari perakitan apalagi menyoal definisi perakitan dan fungsinya.

Memang apabila merujuk dari kata perakitan, sebagaimana diketahui akar katanya adalah rakit. Apabila berbicara mengenai rakit artinya kendaraan terapung jika merujuk dalam KBBI.

Sedangkan apabila ditambahkan awaln “Be”, maka menjadi kata “Berakit”, Lantas apa arti apabila Berakit?. Arti kata Berakit adalah memakai rakit, atau menggunakan kendaraan terapung itu.

Namun, bagaimana sih definisi dari Perakitan yang terdiri atas kata “Pe” dan akhiran “an”. Apakah mempunyai definisi berbeda atau tetap saja, disinilah maksud penulis yang sampai membuat kebingungan.

Beruntunglah, penulis akhirnya mendapatkan cara dalam mencari pengertian dari kata Perakitan itu, sehingga mampu dalam menghinformasikan juga mengenai fungsi, metode dan jenis perakitan. Adapun pembahasannya dapat dilihat dibawah ini:

Memiliki harga komponen yang mahal saat penggantian komponen merupakan ciri ciri metode perakitan

Pengertian Perakitan Adalah?

Secara umum, pengertian Perakitan adalah proses penyusunan dan penyatuan bagian komponen menjadi alat atau mesin dengan fungsi tertentu.

Pekerjaan perakitan ini diketahui dimulai dari objek yang sudah siap dipasang, dan disebut sempurna atau berakhir apabila telah tergabung sepenuhnya.

Selain itu, perakitan juga dapat didefinisikan sebagai penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau pasangannya.

Prinsip Perakitan

Pada prinsipnya, perakitan khususnya dalam proses manufaktur terdiri atas pasangan seluruh bagian komponen ke dalam suatu produk, proses pengencangan, inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir.

Apabila berbicara soal Mesin beda lagi, yang diketahui terdiri atas frais, bubut,bor, dan gerinda dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses manufaktur.

Metode Perakitan

Apabila berbicara soal produksi massal, perakitan bisa dilakukan secara otomatis, contohnya dalam proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain dalam urutan rangkaian proses produksi.

Hasil yang akan didapatkan melalui proses ini dalam produk adalah bentuk yang standar. Akan tetapi, terdapat 3 metode yang bisa dipakai sesuai dengan kebutuhan yaitu:

1. Perakitan Yang Ditukar-Tukar

Dalam metode ini, terdapat bagian yang akan dirakit yang ditukarkan satu sama lain,

Alasannya karena bagian ini dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandarkan baik berdasarkan itu pada ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya.

Selain itu, terdapat keuntungan dengan memakai bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran.

Akan tetapi tetap memiliki kerugian sebagaimana harus membeli komponen itu dengan harga yang relatif lebih mahal.

2. Perakitan Dengan Pemilihan

Sedangkan untuk metode perakitan ini, diketahui komponen-komponennya berasal dari produksi massal. Akan tetapi, metode ini mempunyai pengukuran-pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran.

3. Perakitan Secara Individual

Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya.

Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang pertama.

Jenis Perakitan

Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri, hal ini tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor bentuk dan jumlah produk yang akan dihasilkan sangat menentukan. Pada umumnya ada dua macam jenis perakitan yaitu:

  1. Perakitan Manual adalah perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau khusus.
  2. Perakitan otomatis adalah perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik (mekatronik), dan membutuhkan alat bantu yang lebih khusus.

Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan perakitan yaitu;

  1. Produk tunggal Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan produk hanya satu jenis saja.
  2. Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya proses perakitan produk elektronik, perakitan mobil, perakitan motor dan lain-lain.

Demikianlah informasi mengenai Pengertian Perakitan, Fungsi, Metode & Jenis Perakitan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Sekian dan terima kasih. Salam berbagi teman-teman.

Perakitan Produk Barang dan Jasa

Mata pelajaran: Produk Kreatif dan Kewirausahaan

PERAKITAN PRODUK BARANG DAN JASA
2.1. Pengertian & Prinsip Perakitan

Perakitan adalah suatu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek sudah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut telah bergabung secara sempurna. Perakitan juga dapat diartikan penggabungan antara bagian yang satu terhadap bagian yang lain atau pasangannya.

Pada prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri dari pasangan semua bagianbagian komponen menjadi suatu produk, proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama atau label, pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan

yang buruk, serta pengepakan dan penyiapan untuk pemakaian akhir. Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan (frais, bubut, bor, dan gerinda) dan pengelasan yang sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara dalam perakitan bisa meliputi berbagai proses manufaktur.

2.2. Metode perakitan.

Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan cara otomatis, misalnya proses pengikatan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-lain dalam urutan rangkaian proses produksi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil pada setiap produk dengan bentuk yang standar. Dalam perakitan terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Metode-metode tersebut adalah :

  1. Metode perakitan yang dapat ditukar tukar.

Pada metode ini, bagian-bagian yang akan dirakit dapat ditukarkan satu sama lain (interchangeable), karena bagian tersebut dibuat oleh suatu pabrik secara massal dan sudah distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan lain sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan bagian atau komponen yang telah distandarkan adalah waktu perakitan komponen yang lebih cepat dan dalam penggantian komponen yang rusak dapat diganti dengan komponen yang sejenis yang ada di pasaran. Akan tetapi tetap mempunyai kerugian yaitu kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal.

  1. Perakitan dengan pemilihan.

Pada metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan engan produksi massal yang pengukuran-pengukurannya tersendiri menurut batasan-batasan ukuran.

  1. Perakitan secara individual.

Perakitan secara individual dalam pengerjaannya tidak dapat kita pisahkan antara pasangan satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung bagian yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berpasangan tersebut kita selesaikan terlebih dahulu, kemudian pasangan lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari komponen yang pertama.

2.1. Macam dan jenis perakitan.

Ada beberapa macam jenis perakitan yang sering digunakan di dunia industri, hal ini tergantung pada pekerjaan yang akan dilakukan. Biasanya faktor bentuk dan jumlah produk yang akan dihasilkan sangat menentukan. Pada umumnya ada dua macam jenis perakitan yaitu:

  • Perakitan manual yaitu perakitan yang sebagian besar proses dikerjakan secara konvensional atau menggunakan tenaga manusia dengan peralatan yang sederhana tanpa alat-alat bantu yang spesifik atau khusus.
  • Perakitan otomatis yaitu perakitan yang dikerjakan dengan sistem otomatis seperti otomasi, elektronik, mekanik, gabungan mekanik dan elektronik (mekatronik), dan membutuhkan alat bantu yang lebih khusus.

Sedangkan untuk jenis perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan

dilakukan perakitan yaitu;

  • Produk tunggal Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan produk hanya satu jenis saja.
  • Produk seri Jenis perakitan produk seri adalah bila perakitan dilakukan dalam jumlah massal dalam bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya proses erakitan produk elektronik, perakitan mobil, perakitan motor dan lain-lain. 

    PENGUJIAN PRODUK BARANG DAN JASA

    3.1. Arti produk bagi konsumen
    Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan. Segala sesuatu yang termasuk ke dalamnya adalah barang berwujud, jasa, events, tempat, organisasi, ide atau pun kombinasi antara hal-hal yang baru saja disebutkan.

3.2. Menetapkan Skala Proses Produksi Barang dan Jasa Penyusunan perencanaan proses produksi barang dan jasa a. Pengertian Produksi Produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau faedah baru.Manfaat atau faedah terdiri dari faedah bentuk (form utility), misalnya tepung menjadi roti; faedah waktu (time utility), misalnya hasil produksi ditempat produsen dipasarkan ditempat konsumen; faedah tempat (place utility) misalnya pasir di sungai dibawah ke proyek. b. Pengertian Produk Produk merupakan hasil kegiatan produksi yang berwujud barang atau jasa. Barang mempunyai wujud tertentu dan memiliki sifat-sifat fisik, dan ada tenggang waktu antara saat produksi dan yang dikonsumsi. Pendapat lain mengatakan produk adalah hasil dari proses produksi yang semual berupa bahan mentah menjadi produk jadi yang siap untuk dijual / dipakai dan memiliki nilai tambah secara ekonomis. Produk bersifat konkret dan nyata. c. Jasa Jasa adalah hasil dari kegiatan produksi yang tidak mempunyai wujud tertentu, serta tidak mempunyai sifat-sifat fisik tertentu dan tidak terdapat tenggang waktu antara saat diproduksi dan saat dikonsumsi. d. Produsen Produsen adalah orang atau badan / lembaga yang menghasilkan produk. e. Produktivitas Produktivitas adalah suatu perbandingan dari hasil kegiatan yang seharusnya atau kemampuan dalam memproduksi f. Perencanaan Proses Produksi Perencanaan proses produksi adalah perencanaan tentang produk apa dan berapa jumlahnya masing-masing yang segera diproduksikan pada periode yang akan datang. g. Perbedaan antara Perencanaan Proses Produk dan Perencanaan Proses Produksi Perbedaan antara Perencanaan Proses Produk dan Perencanaan Proses Produksi. Dalam perencanaan proses produk banyak menyangkut aspek-aspek teknis, sedangkan dalam perencanaan proses produksi banyak menyangkut aspek-aspek ekonimis. 3.3. Jenis dan Kualitas Produk / Jasa Produk umumnya, setiap perusahaan menghasilkan dan memasarkan bermacam-macam jenis berkaitan dengan penentuan macam dan jenis produk apa saja yang akan diproduksi. Pertimbangan perusahaan sebelum menentukan produk yang dihasilkan itu dikarenakan meningkatkan perkembangan teknologi dan pengetahuan konsumen. Suatu jenis produk tertentu biasanya mempunyai ciri-ciri spesifik ukuran, harga, dan atribut lainnya. Penentuan macam dan jenis produk yang akan diproduksi didasarkan atas pertimbangan pengaruh adanya kombinasi produk terhadap keuntungan, penguasaan pasar, posisi pasar, selera dan keinginan konsumen terhadap jenis produk. Tanpa melihat itu, bisa dipastikan produk kita menjadi produk yang tersisih dipasar. Jenis produk berdasarkan tujuan pemakainya terdiri dari berikut ini. a. Shopping Goods Barang yang memerlukan pertimbangan kualitas, harga, gaya kemasan dan jenis. Contohnya : TV, jam tangan, kulkas, permata, dan sebagainya. b. Convinience Goods Barang konsumsi yang sifatnya mudah dicari bila diperlukan setiap saat dan tersedia di toko / warung terdekat. Contohnya : es krim, rokok, sabun, gula, permen dan sebagainya. c. Speciality Goods Barang kebutuhan konsumen, tetapi memerlukan pelayanan khusus dan terdapat ditoko / tempat tertentu. Contohnya : mobil mewah, jam tangan mewah, permata dan sebagainya. Ditinjau dari proses, produk dibagi menjadi produk massa dan produk pesanan. Produk massa adalah produk yang dibuat secara terus menerus dan berujuan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Jumlah produk yang dihasilkan relatif banyak dan sejenis. Contoh : semen, sabun, TV, handphone, pasta gigi, sampo. Adapun produk pesanan adalah produk yang dibuat secara terputus-putus dan bertujuan untuk memenuhi pesanan pelanggan. Jumlah produk yang dihasilkan terbatas sesuai jumlah pesanan dan produknya beraneka ragam sesuai pesanan. Contoh : cetakan undangan, kartu nama, kusen rumah. 3.4. Jasa Jasa adalah usaha memberikan pelayanan / servis untuk memenuhi kebutuhan pelangan. Jasa bersifat abstrak dan tidak berwujud. Sehingga factor kepuasan pelanggan menjadi sangat penting. Ciri-ciri usaha jasa, yaitu sebagai berikut : a. Produk jasa dinikmati konsumen pada saat layanan diberikan. Berbeda dengan produk barang, produk barang bisa saja dibuat atau diproduksi beberapa bulan atau tahun yang lalu, tetapi baru dinikmati konsumen beberapa bulan atau tahun kemudian setelah barang dibeli. b. Yang ditransaksikan adalah layanan, bukan benda / barang kepemilikan. Dengan demikian dari transaksi jasa pada umumnya, kepemilikan barang pihak konsumen tidak bertambah. Contoh usaha jasa : bengkel mobil, salon kecantikan, servis elektronika, jasa akuntansi dan perpajakan, jasa transportasi, jasa medis / pengobatan, kursus stil mobil, wartel, warnet, perantara dan konsultasi hukum. 3.5. Kualitas Produk / Jasa Setiap produk yang dihasilkan tentu tidak bisa dipisahkan dengan manfaatnya sebagai pemenuhan kebutuhan konsumen. Manfaat suatu produk umumnya diukur dengan kegunaan optimal dan kepuasan konsumen, yang merupakan refleksi kualitas dari produk tersebut. a. Penentuan Jenis dan Kualitas Produk Jenis dan kualitas produk ditentukan atas dasar, antara lain dari beberapa faktor berikut: 1) Kualitas Bahan Bahan sebagai unsur utama pembuatan produk diupayakan berkualitas, harga bersaing, dan mudah didapatkan sehingga pasokannya lancar dan berkelanjutan. 2) Proses Produksi Dalam proses produksi yang meliputi berbagai unsur dan komponen produksi perlu dipertimbangkan tingkat efektivitas dan efisiensi proses produksi, dan pengendalianproses menjadi penting untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan terjamin mutunya. 3) Kreativitas dan Inovasi Model Suatu produk dihasilkan karena adanya kebutuhan pasar, namun juga dibutuhkan kreativitas dan inovasi model yang harus secara berkala diupayakan sehingga dapat mengikuti perkembangan dan kebutuhan pembeli. 4) Kelangsungan Produk Faktor kelangsungan produk terkait dengan keseluruhan unsur produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan sehingga dapat memenuhi tuntutan konsumen. 5) Pasar yang Potensial Jika suatu produk massa dibuat maka mencari pasar potensial adalah keharusan, misalnya dengan berbagai promosi, pembukaan agen atau cabang-cabang maupun berbagai upaya untuk meningkatkan omset penjualan. Faktor ini menjadi kunci dari produk yang akan dibuat, mengingat tanpa pemasaran yang andal produksi akan terhenti, bahkan bisa bangkrut. b. Penentuan Jenis dan Kualitas Jasa Jenis dan kualitas jasa ditentukan oleh beberapa faktor berikut. 1) Peluang Usaha Jasa sangat erat kaitannya dengan peluang usaha untuk dapat dibidik menjadi kegiatan usaha yang potensial untuk dikembangkan dan ditekuni. Oleh karena itu, factor ini menjadi sangat penting, mengingat tanpa dapat menganalisis peluang dengan cermat, usaha jasa yang dibuat kurang dapta bersaing dan kurang diminati. 2) Pelayanan Prima Jika peluang usaha telah dipilih dan persiapan usaha telah dilaksanakan maka dalam proses pengerjaan maupun pelayanan kepada pelanggan haruslah prima dan tidak mengecewakan pelanggan, karena faktor ini menjadi kunci keberhasilan usaha jasa. 3) Pelanggan yang Potensial Mempertahankan pelanggan jasa memang tidaklah mudah, oleh karena itu pelanggan yang potensial harus terus dipertahankan. 4) Kesinambungan Usaha Guna menjaga kesinambungan usaha jasa, diperlukan konsistensi dan komitmen yang tinggi untuk menjaga kualitas pelayanan dan harga yang memadai bagi pelanggan. 5) Objektif dan Wajar

Dalam mengembangkan usaha secara konsisten dan berkesinambungan, hubungan dengan sesama pengusaha jasa hendaklah dijaga dengan tetap menunjukkan objektivitas dan kewajaran.