وَأَوْفُوا۟ ٱلْكَيْلَ وَٱلْمِيزَانَ arti ayat yang bergaris bawah adalah

وَأَوْفُوا۟ ٱلْكَيْلَ وَٱلْمِيزَانَ arti ayat yang bergaris bawah adalah


Sahabat berbagi ilmu, berikut ini kami sajikan kumpulan soal Penilaian Akhir Semester Ganjil yang kami ambil dari buku Al-Quran Hadis kelas 9 berdasarkan KMA nomor 183 tahun 2019. Soal-soal ini sudah kami lengkapi dengan pembahasan soal.

Nah Bapak/ibu guru yang bermaksud menyiapkan soal PAS untuk semester ganjil, soal-soal ini bisa dijadikan referensi pembuatan soal. Semoga bermanfaat.

Pilihan Ganda


Soal 1
Perhatikan pernyataan berikut! 

(1) Huruf mad yang bertemu tasydid dalam satu kata. 

(2) Huruf mad bertemu sukun asli dalam satu kata. 

(3) Huruf mad bertemu sukun yang dibaca idgham dalam huruf. 

(4) Huruf mad bertemu sukun dalam huruf. 

Dari pernyataan di atas yang merupakan pengertian dari mad lazim mukhaffaf kilmi adalah…. 

mad            artinya dibaca panjang

kilmi          artinya dalam satu kata 

jadi mad lazim mukhaffaf kilmi adalah Huruf mad bertemu sukun asli dalam satu kata (ucapan). Dibaca panjang 3 alif atau 6 harakat.

Soal 2
Perhatikan lafal berikut: 

(1) فَاِذَا جآئَتِ الصّآخّة

(4) ءَآلْـَٰٔنَ وَقَدْ كُنتُم بِهِ

Dari keempat contoh di atas yang merupakan contoh bacaan mad lazim mutsaqqal kilmi adalah…. 

mad lazim mutsaqqal kilmi adalah Huruf mad bertemu tasydid dalam satu kata (ucapan).

فَاِذَا جآئَتِ الصّآخّة         pada kata yang digaris bawahi terdapat huruf mad, alif, yang bertemu tasydid

Perhatikan pernyataan di bawah ini! 

(1) Huruf mad yang bertemu dengan sukun dalam satu kata 

(2) Huruf mad yang bertemu dengan tasydid dalam satu kata 

(3) Huruf mad yang bertemu dengan sukun dalam satu huruf 

(4) Huruf mad bertemu dengan sukun yang dibaca idgham dalam huruf 

Pernyataan yang mejelaskan tentang mad lazim mukhaffaf harfi adalah….
A. (1) 

mad lazim mukhaffaf harfi adalah Huruf mad bertemu sukun dalam huruf.

Perhatikan lafal-lafal di bawah ini!

(1) فَاِذَا جَاۤءَتِ الطَّاۤمَّةُ الْكُبْرٰىۖ

(2) ءَآلْـَٰٔنَ وَقَدْ كُنتُم بِهِ

Diantara lafal di atas, bacaan mad lazim mukhaffaf kilmi ditunjukkan pada nomor… 

mad lazim mukhaffaf kilmi adalah Huruf mad bertemu sukun asli dalam satu kata (ucapan) contohnya adalah   ءَآلْـَٰٔنَ وَقَدْ كُنتُم بِهِ  perhatikan kata yang digaris bawahi! pada kata tersebut huruf mad dalam hal ini alif bertemu dengan huruf lam yang sukun.

Setelah mempelajari bab mad lazim, beberapa siswa diminta untuk membaca QS. AlFajr (39): 18: 

وَلَا تَحَٰٓضُّونَ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ

Pada ayat ini terdapat bacaan…. 

A. Mad lazim mukhaffaf harfi 

B. Mad lazim mukhaffaf kilmi 

C. Mad lazim nutsaqqal harfi 

D. Mad lazim mutsaqqal kilmi 

Perhatikan kata وَلَا تَحَٰٓضُّونَ !

huruf ha dibaca panjang (mad) bertemu dengan tasydid (huruf dho) dalam satu kata lafadz تَحَٰٓضُّونَ. 

Perhatikan pernyataan berikut! 

(1) Huruf mad yang bertemu dengan sukun dalam satu kata 

(2) Huruf mad yang bertemu dengan tasydid dalam satu kata 

(3) Huruf mad yang bertemu dengan sukun dalam satu huruf 

(4) Huruf mad bertemu dengan sukun yang dibaca idgham dalam huruf 

Pernyataan yang meunjukkan penjelasan tentang mad lazim mutsaqqal harfi adalah…. 

mad lazim mutsaqqal harfi adalah Huruf mad bertemu sukun yang dibaca idgham dalam huruf. 

Cermati lafal-lafal berikut! ِ ٖ

(1) ءَآلْـَٰٔنَ وَقَدْ كُنتُم بِهِ

(4) فَاِذَا جَاۤءَتِ الطَّاۤمَّةُ الْكُبْرٰىۖ

Diantara lafal di atas, bacaan mad lazim mukhaffaf kilmi ditunjukkan pada nomor… 

mad lazim mukhaffaf kilmi adalah Huruf mad bertemu sukun asli dalam satu kata (ucapan).

Perhatikan kata ءَآلْـَٰٔنَ !

huruf hamzah dibaca panjang (mad) bertemu dengan lam sukun dalam satu kata lafadz ءَآلْـَٰٔنَ

Perhatikan kelompok Fawatihus suwar berikut  حمٓ   نٓ ۚ   الٓرٰ

Lafal-lafal tersebut merupakan bacaan…. 

A. Mad lazim mukhaffaf kilmi 

B. Mad lazim mutsaqqal kilmi 

C. Mad lazim mukhaffaf harfi 

D. Mad lazim mutsaqqal harfi 

Perhatikan lafadz diatas berbentuk huruf, maka bacaan madnya pasti disebut harfi bukan kilmi (kata). Maka jawaban yang mungkin benar adalah C dan D. Selanjutnya kita tentukan apakah masuk kategori mukhaffaf (ringan) atau mutsaqqal (berat)

disebut mutsaqqal jika Huruf mad bertemu sukun yang dibaca idgham dalam huruf.

disebut mukhaffaf jika Huruf mad bertemu sukun dalam huruf

dari ketiga lafadz diatas ketiganya tidak ada yang bertemu dengan sukun dibaca idgham. maka hukum bacaan ketiganya adalah Mad lazim mukhaffaf harfi 

Perhatikan lafal-lafal berikut! ۤ

(2) الٓمٓصٓ  طسٓمٓ  الٓـمّٓرٰ

(3) ءَآلْـَٰٔنَ وَقَدْ عَصَيْتَ

(4) قُلْ أَفَغَيْرَ اللَّهِ تَأْمُرُونِّي أَعْبُدُ أَيُّهَا الْجَاهِلُونَ

Diantara lafal di atas, yang menunjukkan bacaan   مد لازم  مثقل حرفي adalah.......

lihat pembahasan soal 8 di atas!

Jika kita membaca al-Qur‟an dan menjumpai huruf mad yang bertemu dengan tasydid dalam satu kalimat. Bacaan ini adalah…. 

A. Mad lazim mukhaffaf harfi 

B. Mad lazim mutsaqqal harfi 

C. Mad lazim mukhaffaf kilmi 

D. Mad lazim mutsaqqal kilmi

huruf mad                              berarti disebut mad lazim

bertemu dengan tasydid        disebut mutsaqqol (setiap bertemu tasydid disebut mutsaqal)

dalam satu kalimat                karena dalam satu kalimat (kata) disebut kilmi

maka jawaban yang tepat adalah Mad lazim mutsaqqal kilmi

Soal 11

Perhatikan kelompok terjemah berikut! 

(1) Orang-orang yang adil 

(2) Orang-orang yang jujur 

(3) Orang-orang yang curang 

(4) Orang-orang yang durhaka 

Kalimat yang menunjukkan arti dari الْمُطَفِّفِينَ

الْمُطَفِّفِينَ berasal dari kata الْمُطَفِّفُوْنَ isim fail menunjukkan jama' (plural) yang artinya Orang-orang yang curang 

Perhatikan ayat berikut كَلَّآ إِنَّ كِتَٰبَ ٱلْفُجَّارِ لَفِى سِجِّينٍ

Lanjutan dari ayat tersebut adalah…. 

A. َۗ يَوْمَ يَقُومُ ٱلنَّاسُ لِرَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

B. وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا سِجِّينٌ

D. ََۙوَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ

Kelanjutan dari potongan ayat di atas adalah وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا سِجِّينٌ

Zahra berdiskusi dengan temannya tentang orang-orang yang curang dan durhaka, Ia lalu membuka dan membaca QS. Al-Muthaffifin. Saat sampai ayat كِتَٰبٌ مَّرْقُومٌ ia bertanya kepada temannya. Arti ayat tersebut adalah…. 

A. Buku catatan timbangan 

C. Buku yang disembunyikan 

(Yaitu) Kitab yang berisi catatan (amal).

Perhatikan kalimat berikut: “Celakalah pada hari itu, bagi orang-orang yang mendustakan” merupakan arti dari ayat…. 

A. وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِينَ

B. ٱلَّذِينَ إِذَا ٱكْتَالُوا۟ عَلَى ٱلنَّاسِ يَسْتَوْفُونَ

C. وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ

D. ٱلَّذِينَ يُكَذِّبُونَ بِيَوْمِ ٱلدِّينِ 
Pembahasan: C

وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِينَ  = Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang

ٱلَّذِينَ إِذَا ٱكْتَالُوا۟ عَلَى ٱلنَّاسِ يَسْتَوْفُونَ = (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,

وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ        Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan,

ٱلَّذِينَ يُكَذِّبُونَ بِيَوْمِ ٱلدِّينِ   =  (yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan.

Soal 15
Perhatikan terjemah ayat dibawah ini!

(1) Orang-orang yang berlaku curang 

(2) Orang-orang pembohong 

(3) Orang-orang yang sombong 

(4) Orang-orang yang durhaka 

Pernyataan di atas yang menunjukkan arti dari lafal  ٱلْفُجَّارِ  adalah.....

كَلَّآ             Sekali-kali jangan curang,

إِنَّ              karena sesungguhnya

ٱلْفُجَّارِ         orang yang durhaka

 لَفِى سِجِّينٍ   tersimpan dalam sijjin.

Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin.


“Dongeng orang-orang dahulu” adalah ejekan orang-orang kafir jika mereka dibacakan ayat-ayat al-Qur‟an untuk mengingatkan perilaku mereka yang melampaui batas. Lafal yang terjemahnya “dongeng orang-orang dahulu “ adalah…. 

A. كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍB. قَالَ أَسَٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَC. مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

D. عَلَى ٱلنَّاسِ يَسْتَوْفُونَ

كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ                    setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa,

قَالَ أَسَٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ            ia berkata: "Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu"

عَلَى ٱلنَّاسِ يَسْتَوْفُونَ          menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,

 مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ              sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.


Perhatikan QS. Al-An‟am (6): 152! ِ

وَلَا تَقْرَبُوا۟ مَالَ ٱلْيَتِيمِ إِلَّا بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُۥ ۖ وَأَوْفُوا۟ ٱلْكَيْلَ وَٱلْمِيزَانَ بِٱلْقِسْطِ ۖ

(1) Ancaman bagi orang-orang yang curang 

(2) Penjelasan bagi orang yang suka mengurangi dan menambah takaran 

(3) Perintah untuk berlaku jujur 

(4) Larangan mendustakan agama 

Diantara kandungan QS. Al-An‟am (6): 152 di atas ditunjukkan nomor…. 

Terjemahan ayat di atas adalah:

"Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil."

Ayat ini memerintahkan kepada kita untuk menyempurnakan takaran dan timbangan secara adil. Tidak boleh merekayasa untuk mengurangi takaran atau timbangan dalam bentuk apa pun. Namun demikian, karena untuk tepat 100 % dalam menimbang adalah sesuatu yang sulit, maka dibuat kesepakatan antara penjual dan pembeli, berupa kerelaan agar jangan sampai menyulitkan keduanya.

Pada ayat ini hanya sekedar penjelasan untuk tidk curang dan jujur dalam menakar. Tidak terdapat ancaman bagi yang berbuat curang.

Perhatikan QS. Al-An‟am (6): 152 berikut! 

وَلَا تَقْرَبُوا۟ مَالَ ٱلْيَتِيمِ إِلَّا بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ حَتَّىٰ يَبْلُغَ أَشُدَّهُۥ ۖ وَأَوْفُوا۟ ٱلْكَيْلَ وَٱلْمِيزَانَ بِٱلْقِسْطِ ۖ

Arti dari Lafal بِٱلْقِسْطِ pada ayat di atas adalah….
A. Dengan jujur 

D. Sempurnakanlah takaran 

Lihat terjemahannya pada pembahasan soal nomor 7

Cermati kelompok ayat di bawah ini! 

(1) وَلَا تَقْرَبُوا۟ مَالَ ٱلْيَتِيمِ

(2) وَأَوْفُوا۟ ٱلْكَيْلَ وَٱلْمِيزَانَ بِٱلْقِسْطِ

(3) وَإِذَا قُلْتُمْ فَٱعْدِلُوا۟

(4) وَبِعَهْدِ ٱللَّهِ أَوْفُوا۟

Lafal yang menunjukkan terjemah “Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya” adalah .… 

(1) وَلَا تَقْرَبُوا۟ مَالَ ٱلْيَتِيمِ

    Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim

(2) وَأَوْفُوا۟ ٱلْكَيْلَ وَٱلْمِيزَانَ بِٱلْقِسْطِ

    Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil

(3) وَإِذَا قُلْتُمْ فَٱعْدِلُوا۟

    Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya

(4) وَبِعَهْدِ ٱللَّهِ أَوْفُوا۟

    dan penuhilah janji Allah.


Menyebarkan berita bohong (hoax) sehingga mencerai beraikan antara suami istri, keluarga, saudara, bahkan memecah belah persatuan negara dan bangsa, dilarang keras oleh Islam bahkan akan menerima azab yang sangat pedih, yaitu dilempar ke dalam neraka Jahim. Perilaku seperti ini dinilai sebagai …. A. Munafik 

Berbohong termasuk pada kategori orang munafik. Selain berbohong ciri orang munafik adalah tidak menepati janji dan jika dipercaya khianat. Balasan bagi orang munafik adalah akan menerima azab yang sangat pedih yaitu akan dilempar ke dalam neraka jahim

Soal 21

Peraturan Syari'at yang mengatur hubungan dengan sesama manusia sehingga terjadi hubungan yang harmonis, tegaknya keadilan serta terwujudnya masyarakat yang aman, damai dan sejahtera. Pernyataan tersebut adalah pengertian dari …. 

Muamalah adalah aturan Allah untuk manusia untuk bergaul dengan manusia lainnya dalam berinteraksi sosial. Ada 2 aspek dalam muamalah yaitu adabiyah dan madaniyah. Aspek adabiyah menyangkut adab atau akhlak, seperti kejujuran, toleransi, sopan santun, adab bertetangga dan sebagainya. Sedangkan aspek madaniyah berhubungan dengan kebendaan, seperti halal, haram, syubhat, kemudharatan, dan lainnya. Muamalah bertujuan untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara sesama manusia sehingga terwujudnya masyarakat yang rukun dan tentram. 

Perhatikan lafal hadis berikut!

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَال قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ التُّجَّارِ اِنَّكُمْ قَدْ وَلَيْتُمْ اَمْرًاهَلَكَتْ فِيْهِ اْلأُمَمُ السَّالِفَةُ المِكْيَالُ وَاْلمِيْزَانُ

(1)  يَا مَعْشَرَ التُّجَّارِ

(2)  قَدْ وَلَيْتُمْ اَمْرً

(3)   اْلأُمَمُ السَّالِفَةُ

(4)  المِكْيَالُ وَاْلمِيْزَانُ

Lafal yang menunjukkan terjemah “Wahai para pedagang” adalah .… 
A. (1)             B. (2)             C. (3)             D. (4)

(1)  يَا مَعْشَرَ التُّجَّارِ        Wahai para pedagang

(2)  قَدْ وَلَيْتُمْ اَمْرً            kalian menguasai urusan 

(3)   اْلأُمَمُ السَّالِفَةُ           umat terdahulu

(4)  المِكْيَالُ وَاْلمِيْزَانُ      takaran dan timbangan

“Dari Ibnu Abbas Ra. berkata, Rasulullah Saw.bersabda:“Wahai para pedagang, sesungguhnya kalian menguasai urusan yang telah menghancurkan umat terdahulu, yakni takaran dan timbangan”. (HR. Baihaqi)

Siswa kelas IX MTs ditugaskan untuk menghafalkan sebuah hadis tentang jujur riwayat Baihaqi dari Ibnu Abbas Ra., mereka bergantian membaca dan mengartikan hadis tersebut. Salah seorang siswa mengartikan Lafal  المِكْيَالُ وَاْلمِيْزَانُ sebagai......

A. Sungguh kalian akan menguasai 

B. Urusan yang menghancurkan 

Lihat Pembahasan soal 2 di atas

Perhatikan hadis berikut! 

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَال قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ التُّجَّارِ اِنَّكُمْ قَدْ وَلَيْتُمْ اَمْرًاهَلَكَتْ فِيْهِ اْلأُمَمُ السَّالِفَةُ المِكْيَالُ وَاْلمِيْزَانُ 

Terjemah dari lafal اْلأُمَمُ السَّالِفَةُ adalah......

C. Urusan yang menghancurkan 

D. Sungguh kalian akan menguasai

Lihat Pembahasan soal 2 di atas

Perhatikan pernyataan berikut! 

(1) Ancaman bagi orang yang berlaku curang 

(2) Larangan barkata bohong 

(3) Peringatan keras untuk menyempurnakan takaran dan timbangan 

(4) Perintah untuk menghormati pedagang 

Pernyataan di atas yang merupakan isi kandungan hadis jujur dalam muamalah riwayat Baihaqi dari Ibnu Abbas Ra:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَال قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا مَعْشَرَ التُّجَّارِ اِنَّكُمْ قَدْ وَلَيْتُمْ اَمْرًاهَلَكَتْ فِيْهِ اْلأُمَمُ السَّالِفَةُ المِكْيَالُ وَاْلمِيْزَانُ 

Perhatikan terjemah hadis di atas berikut ini!

“Dari Ibnu Abbas Ra. berkata, Rasulullah Saw.bersabda:“Wahai para pedagang, sesungguhnya kalian menguasai urusan yang telah menghancurkan umat terdahulu, yakni takaran dan timbangan”. (HR. Baihaqi)

Hadis ini merupakan peringatan keras kepada para pedagang untuk menyempurnakan takaran dan timbangan, agar tidak binasa seperti umat terdahulu (yang berlaku curang dengan mengurangi atau melebihkan takaran dan timbangan). Takaran dan timbangan adalah dua alat ukur yang mendapat perhatian agar benar-benar dipergunakan secara tepat dan benar dalam perekonomian Islam sehingga terwujud keadilan dan kemakmuran.


Cermati hadis berikut!

عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ الحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ: حَفِظْتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ، فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِيْنَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيْبَةٌ.


lafal طُمَأْنِيْنَةٌ dalam hadis tersebut artinya adalah ….

Perhatikan terjemah kata perkata dari hadis di atas berikut ini!

دَعْ مَا يَرِيْبُكَ            Tinggalkan yang meragukanmu

إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ         kepada sesuatu yang tidak meragukanmu     

فَإِنَّ الصِّدْقَ              karena sesungguhnya kejujuran

طُمَأْنِيْنَةٌ                  ketenangan

وَإِنَّ الْكَذِبَ              dan sesungguhnya dusta

“Dari Hasan bin Ali Ra.: Aku menghafal dari Rasulullah Saw.:"Tinggalkan yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu karena kejujuran itu ketenangan dan dusta itu keraguan."

Perhatikan kelompok kalimat berikut! 

(1) Tinggalkanlah yang meragukanmu 

(2) Pada sesuatu yang tidak meragukanmu 

(3) Sesungguhnya kejujuran itu ketenangan 

(4) Dan sesungguhnya dusta itu keraguan 

Kelompok kalimat yang merupakan arti dari lafal وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيْبَةٌ ditunjukkan pada nomor …. 

Lihat pembahasan soal nomor 6

Cermati lafal hadis jujur dalam muamalah riwayat Tirmidzi dari Hasan bin Ali Ra.! . 

(2) إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ

(3) فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِيْنَةٌ 

(4) وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيْبَةٌ

Lafal yang menunjukkan arti “sesungguhnya kejujuran itu ketenangan” adalah ….
A. (1) 

lihat pembahasan soal nomor 6

Perhatikan terjemah hadis berikut: “Dari Hasan bin Ali Ra.: Aku menghafal dari Rasulullah Saw.:"Tinggalkan yang meragukanmu kepada sesuatu yang tidak meragukanmu karena sesungguhnya kejujuran itu ketenangan dan dusta itu keraguan." Kalimat yang bergaris bawah adalah arti dari Lafal …. 

B  إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ

C  فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِيْنَةٌ 

D  وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيْبَةٌ

Lihat pembahasan soal nomor 6

 عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ الحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ: حَفِظْتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ، فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمَأْنِيْنَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيْبَةٌ. 

Diantara isi pesan penting hadis tersebut adalah …. 

A. Meninggalkan jual beli 

B. Meninggalkan hal-hal yang menimbulkan keraguan 

C. Menyempurnakan takaran dan timbangan 

D. Meninggalkan hal-hal yang menjadikan ketenangan

Hadis ini menjelaskan tentang perintah Rasulullah Saw..untuk meninggalkan segala sesuatu yang membuat kita ragu-ragu menuju kepada sesuatu yang membawa kita kepada ketenangan. Kejujuran adalah hal yang membawa kita kepada ketenangan, sementara dusta; curang, membawa kita kepada keraguan. Beberapa ulama menjelaskan tentang bentuk-bentuk kejujuran meliputi: (1) kejujuran berucap; (2) kejujuran berbuat; (3) kejujuran bermuamalat; (4) kejujuran bertekad; (5) kejujuran berniat; dan (6) kejujuran berjanji.

Perhatikan hadis riwayat Baihaqi dari Ibnu Abbas Ra. tentang jujur dalam muamalah berikut! ُ

  يَا مَعْشَرَ التُّجَّارِ اِنَّكُمْ قَدْ وَلَيْتُمْ اَمْرًاهَلَكَتْ فِيْهِ اْلأُمَمُ السَّالِفَةُ المِكْيَالُ وَاْلمِيْزَانُ ً 

Jelaskan isi kandungan hadis tersebut! 

Hadis ini merupakan peringatan keras kepada para pedagang untuk menyempurnakan takaran dan timbangan, agar tidak binasa seperti umat terdahulu (yang berlaku curang dengan mengurangi atau melebihkan takaran dan timbangan). Takaran dan timbangan adalah dua alat ukur yang mendapat perhatian agar benar-benar dipergunakan secara tepat dan benar dalam perekonomian Islam sehingga terwujud keadilan dan kemakmuran.

Muamalah dalam Islam memiliki cakupan yang sangat luas, yakni semua aktivitas ibadah selain ibadah mahdhoh. Lalu mengapa Nabi Saw. memperingatkan dengan keras kepada para pebisnis dalam hadis riwayat Baihaqi dari Ibnu Abbas Ra.? Berikan argumentasimu! 

Para pebisnis mendapat peringatan ini, karena pada umumnya mereka menginginkan keuntungan besar dengan berbagai cara, terutama pada pelaku bisnis online sekarang ini, karena penjual dan pembeli tidak ketemu langsung. Selain kecurangan dalam hal takaran dan timbangan, banyak kecurangan yang dilakukan oleh para pebisnis saat ini. Seperti saat transaksi online, ada penjual mengobral janji, ketika dana telah ditransfer, barang tak kunjung datang. Ada juga penjual yang mengelabuhi pembeli dengan gambar, foto atau tulisan yang tidak sesuai kenyataan dan hanya ingin menarik pelanggan, sehingga menimbulkan kekecewaan dan kerugian pembeli.

Pada masa sekarang ini jual beli tidak saja dilakukan dengan cara bertemu langsung (offline) antara penjual dan pembeli tetapi juga secara online. Menurut kalian, manakah yang lebih baik jual beli offline atau online? Bandingkan kelebihan dan kekurangannya masing-masing! 

keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kelebihan jual beli langsung adalah transaksi bisa dilakukan dengan tatap muka sehingga pembeli dapat langsung memilih dan menilai barang yang ditawarkan penjual potensi kecurangannya lebih kecil dibandingkan dengan jual beli online. Kekurangannya transaksi menjadi tidak efektif baik dari segi waktu dan jarak tempuh karena pembeli harus mendatangi langsung penjual.

Kelebihan jual beli online adalah transaksi lebih cepat dan efektif tidak dibatasi waktu dan jarak. orang yang berbeda daerah, provinsi bahkan negara bisa saling bertransaksi jual beli. Kekurangannya lebih rentan terjadi penipuan. Karena pembeli tidak bisa melihat langsung penjual, barang yang ditawarkan, kualitas barang dan ada tidaknya barang.

Dalam Hadis berikut Nabi Saw. memerintahkan agar kita menjauhi hal-hal yang membuat keraguan. Identifikasilah hal-hal yang membuat keraguan tersebut dan bagaimana usaha kita untuk menghindarinya!

عَنْ أَبِي مُحَمَّدٍ الحَسَنِ بْنِ عَلِيٍّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ: حَفِظْتُ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ، فَإِنَّ الصِّدْقَ 
طُمَأْنِيْنَةٌ وَإِنَّ الْكَذِبَ رِيْبَةٌ

Hadis ini menjelaskan tentang perintah Rasulullah Saw..untuk meninggalkan segala sesuatu yang membuat kita ragu-ragu menuju kepada sesuatu yang membawa kita kepada ketenangan. 

Hal-hal yang membuat keraguan dalam jual beli adalah perbuatan dusta dan curang. Agar terhindar dari keraguan tersebut maka kita harus jujur dan amanah.

Jujur dan amanah dalam perdagangan adalah memberikan informasi apa adanya terkait barang atau akad (perjanjian) yang ditawarkan. Tidak menyembunyikan cacat, kekurangan, keburukan, mengurangi atau menambah takaran/timbangan, ataupun manipulasi data jika ada pada barang atau akad yang akan ditawarkan.

Cobalah hubungkan antara jujur dalam muamalah dengan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh! 

Jika sikap jujur ada pada seorang penjual maka keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh diantaranya:

2. Mendapatkan kepercayaan dari pembeli

3. Jika pembeli telah mempercayai kita maka mereka akan terus berbelanja kepada kita