Organ – organ tubuh manusia yang di gunakan sebagai bukti adanya evolusi adalah

Organ – organ tubuh manusia yang di gunakan sebagai bukti adanya evolusi adalah

YZ Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at yz.dhafi.link. with Accurate Answer. >>

Organ-organ tubuh manusia yang digunakan sebagai bukti adanya evolusi adalah….

a. tulang ekor dan umbai cacing

b. tulang ekor dan jakun

c. umbai cacaing dan tulang rusuk

d. rambut dada pada laki-laki dan tulang rusuk

e. tulang ekor dan rambut pada daun telinga

Jawaban: a.

Pembahasan:

Sisa-sisa organ atau struktur tubuh hasil rudimentasi dapat dianggap sebagai bukti evolusi. Organ tersebut sudah tidak digunakan lagi namun masih dijumpai pada tubuh organisme.

Contoh:

- Umbai cacing

- Tulang ekor

- Otot telinga

- Otot piramida

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia : Jum'at, 24 Agustus 2018 | 20:00 WIB

Hitekno.com - Organ sisa atau vestigial adalah organ tubuh yang dianggap sebagai sisa evolusi yang masih ada pada tubuh manusia hingga sekarang.

Organ-organ ini dianggap sebagai bukti pendukung teori evolusi saat organ-organ tersebut tidak lagi punya fungsi dalam kehidupan manusia.

Para ahli kedokteran menemukan bahwa organ sisa memiliki fungsi dan peran yang sangat penting.

Usus buntu juga termasuk sebagai organ sisa yang merupakan bagian dari sistem limfatik.

Baca Juga

Selain usus buntu, berikut beberapa bagian tubuh manusia ini dipercaya sebagai bukti sisa evolusi.

1. Otot palmaris longus

Evolusi Manusia. (Top Health News)

Untuk bisa menemukan letak otot palmaris longus, letakkan tangan di atas meja lalu dengan posisi telapak tangan terbuka.

Yang kamu temukan biasanya adalah ligamen yang muncul di pergelangan tangan.

Secara ilmiah, ligamen ini adalah warisan nenek moyang yang berfungsi untuk meregangkan tangan dan diyakini membantu para nenek moyang melompat dari pohon ke pohon.

2. Bulu kuduk atau Arector Pili

Evolusi Manusia. (Indy 100)

Arector pili adalah otot penegak rambut yang berada pada bagian dasar akar rambut yang tertanam di lapisan dermis kulit.

Jika kamu sedang merasa kedinginan, ketakutan, marah, atau stres maka secara otomatis otot ini akan berkontraksi sehingga rambut di permukaan kulit akan berdiri. Proses ini sering disebut dengan merinding.

Sama seperti otot palmaris longus, bulu kuduk juga dianggap sebagai bukti sisa evolusi.

3. Kelopak mata ketiga atau Caruncula

Evolusi Manusia. (Shub's Thoughts)

Pada bagian pojok dekat kelenjar air mata atau lakrimal, kamu akan menemukan kelopak mata ketiga.

Pada hewan, seperti burung, reptil, dan ikan, bagian ini sering disebut sebagai membran niktitans yang berfungsi untuk melindungi dan melembabkan mata.

Sayangnya, seiring waktu, membran ini tidak terlalu berguna untuk manusia.

4. Otot telinga

Evolusi Manusia. (NY Post)

Otot telinga adalah contoh klasik dari organ vestigial. Otot ini juga disebut sebagai otot telinga luar yang sering digunakan hewan untuk memutar dan menggerakkan telinganya tanpa menggerakkan kepala.

Untuk manusia, otot unu sama sekali tidak pernah digunakan seperti hewan. Pasalnya, otot ini begitu lemah sehingga kita hanya mampu membuat gerakan lemah pada telinga.

5. Gigi geraham tambahan

Evolusi Manusia. (Reference)

Manusia purba memiliki gigi geraham tambahan yang terletak di bagian belakang untuk membantu dalam proses mengunyah makanan seperti tumbuh-tumbuhan dalam jumlah besar.

Seiring evolusi dan perubahan pola makan manusia, membuat rahang menjadi lebih kecil dan gigi geraham tambahan yang tidak berguna lagi.

6. Tulang koksigeal

Evolusi Manusia. (iStock)

Tulang koksigeal sering disebut sebagai bekas ekor manusia. Seiring proses evolusi, manusia kehilangan ekor dan menyisakan tulang koksigeal.

Faktanya, tulang yang berada di ujung bawah dari ruas tulang belakang ini sangat vital dan berguna untuk menyangga tulang-tulang di sekitar panggul, menopang posisi anus, dan merupakan titip pertemuan dari beberapa otot kecil.

Tanpa tulang ekor, manusia tidak akan bisa duduk dan memiringkan badan dengan nyaman.

Sebagai ciptaan yang berevolusi, sepertinya deretan bagian tubuh di atas bisa saja menjadi sisa evolusi dari wujud manusia sebelumnya.

  1. Organ-organ tubuh manusia yang digunakan sebagai bukti adanya evolusi adalah … A. tulang ekor dan umbai cacing B. tulang ekor dan jakun C. umbai cacing dan tulang rusuk D. rambut dada pada laki-laki dan tulang rusuk

    E. tilang ekor dan rambut pada daun telinga

  2. tulang ekor dan umbai cacing

  3. tulang ekor dan umbai cacing

Brilio.net - Pernah nggak mendengar tentang organ sisa dalam tubuh manusia? Organ sisa (vestigial) adalah organ tubuh yang dianggap sebagai sisa evolusi namun masih terdapat pada tubuh manusia hingga sekarang. Organ ini telah lama dianggap sebagai bukti pendukung teori evolusi, dimana organ tersebut tak punya fungsi dalam kehidupan manusia. Namun para ahli kedokteran menemukan bahwa organ sisa nyatanya punya fungsi dan peran yang sangat penting. Misalnya usus buntu yang seharusnya menjadi organ sisa ternyata merupakan bagian dari sistem limfatik.

BACA JUGA :
16 Orang ini minta diedit fotonya, hasilnya justru bikin ngakak!

foto: vox.comUntuk mengetahui dimana letak otot palmaris longus, letakkan tangan kamu di atas meja atau permukaan datar lainnya dengan posisi telapak tangan menengadah ke atas. Apakah kamu melihat ligamen melalui kulit di pergelangan tangan? Otot ini adalah warisan nenek moyang yang berfungsi untuk meregangkan tangan dan diyakini membantu pendahulu kita ketika melompat dari pohon ke pohon.

2. Bulu kuduk (erector pilli)


Organ – organ tubuh manusia yang di gunakan sebagai bukti adanya evolusi adalah

BACA JUGA :
Masih ada lagi! 25 Foto editan Face Swap dari lucu hingga ngeri

foto: nutrinews.ruErector pili adalah otot penegak rambut yang berada pada bagian dasar akar rambut, tertanam di lapisan dermis kulit. Jika manusia sedang kedinginan, ketakutan, marah, stres bahkan terpesona secara otomatis otot ini berkontraksi sehingga rambut pada permukaan kulit berdiri. Kita sering menyebutnya dengan merinding.Saat cuaca dingin, bulu kuduk yang berdiri akan memerangkap udara di antara kulit sehingga memberi sensasi kehangatan. Pada hewan, organ ini juga berfungsi sebagai bahasa ketika mereka marah atau ketakutan. Kontraksi otot erector pilli ini membuat bulu kuduk berdiri tegak sehingga tubuh hewan tampak membesar. Ini bertujuan untuk menakuti musuhnya.

3. Kelopak mata ketiga (caruncula)


 

foto: factpixel.comManusia punya kelopak mata ketiga? Ya, bukalah mata kamu di depan cermin dan lihatlah di sebelah pojok dekat kelenjar air mata (lakrimal). Di situ letak sisa kelopak mata ketiga. Pada hewan, seperti burung, reptil dan ikan, bagian ini sering disebut membran niktitans yang berfungsi untuk melindungi dan melembabkan mata. Seiring waktu, membran ini jadi tak berguna bagi manusia, tetapi kita masih memiliki sepotong kecil membran ini yang bergabung ke otot-otot mata kita.

4. Otot telinga

foto: infoniac.ruOtot telinga adalah contoh klasik dari organ vestigial. Disebut juga sebagai otot telinga luar yag sering digunakan hewan untuk memutar dan menggerakkan telinganya (tanpa menggerakkan kepalanya) dengan tujuan memfokuskan terhadap suara tertentu. Lebih tepatnya untuk mendeteksi predator, lawan, kerabat atau mangsa yang mendekat. Sementara pada manusia juga memiliki otot ini namun kita tak pernah menggunakannya seperti hewan. Kini, sangat sedikit orang yang bisa menggerakkan telinga mereka. Pasalnya, otot ini begitu lemah sehingga kita hanya mampu membuat gerakan lemah pada telinga.

5. Gigi geraham tambahan (molar 3)

foto: storehouse.coDulu, manusia purba memiliki gigi geraham tambahan yang terletak paling belakang untuk membantu dalam proses mengunyah makanan yaitu tumbuh-tumbuhan dalam jumlah besar. Namun, seiring evolusi dan perubahan pola makan manusia, membuat rahang menjadi lebih kecil dan gigi geraham tambahan jadi tak berguna lagi. Kini, gigi geraham tambahan sudah tak ditemukan lagi meski ada juga yang masih memilikinya.

6. Usus buntu (appendix)

foto: webmd.comUsus buntu merupakan organ yang tidak memiliki fungsi pada manusia namun justru sering menimbulkan masalah berupa peradangan (appendisitis) sehingga harus dibuang secara bedah. Walau fungsinya masih terus diselidiki, banyak ahli sepakat dengan teori Darwin yang menyatakan bahwa usus buntu berguna dalam pencernaan selulosa (suatu karbohidrat rantai panjang yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan) pada manusia purba.Secara evolusioner, bagian ini menyusut dan mengecil sehingga tidak berfungsi, karena manusia memakan makanan yang lebih mudah dicerna daripada tumbuhan. Usus buntu juga akan tetap berada dalam tubuh untuk jangka waktu panjang meski tak ada fungsinya.

7. Tulang koksigeal

foto: gurgaonphysiotherapy.com

Tulang koksigeal disebut sebgai bekas ekor manusia. Namun teori menyebutkan bahwa seiring proses evolusi, manusia mengalami kehilangan ekor dan menyisakan tulang koksigeal. Nyatanya, tulang yang berada di ujung bawah dari ruas tulang belakang ini sangat vital untuk menyangga tulang-tulang di sekitar panggul, menopang posisi anus dan merupakan titik pertemuan dari beberapa otot kecil. Tanpa tulang ekor manusia tidak akan bisa duduk dan memiringkan badan dengan nyaman.