Organ pada sistem pencernaan yang berfungsi sebagai tempat menyimpan feses sementara adalah

“Fungsi usus besar bagi kesehatan pencernaan manusia sangatlah besar. Sebab usus ini adalah bagian terakhir sebelum akhirnya limbah makanan atau yang sering disebut tinja atau feses akhirnya dikeluarkan. Berbagai penyakit bisa terjadi pada bagian tubuh ini, sehingga penting untuk selalu menjaga kesehatannya.”

Halodoc, Jakarta – Usus besar merupakan salah satu bagian dari saluran pencernaan manusia yang fungsinya sangat penting. Nah, tahukah kamu apa fungsi usus besar ini pada proses pencernaan? Selain itu, bisakah manusia hidup tanpa usus besar? Berikut ini akan dipaparkan jawabannya secara lengkap. 

Ternyata, usus besar memiliki fungsi yang sangat penting dalam proses pencernaan manusia. Usus besar merupakan bagian akhir alias ujung dari saluran pencernaan. Hal itulah yang membuat usus besar memiliki peran penting dalam sistem pencernaan, yaitu mengeluarkan zat sisa dari makanan yang dicerna. Fungsi usus besar juga mencakup penyerapan cairan dan vitamin hingga memproduksi antibodi dan mencegah infeksi. 

Fungsi Usus Besar dan Anatominya 

Fungsi usus besar yang paling penting adalah sebagai “pintu keluar” dari zat sisa proses pencernaan. Makanan maupun minuman yang kamu konsumsi akan masuk ke dalam sistem pencernaan dan ia akan diserap tubuh, sementara sisanya dibuang keluar, salah satunya melalui proses buang air besar (BAB). Nah, di sinilah usus besar berperan dalam membantu penyerapan nutrisi, pembentukan tinja, hingga proses pembuangan zat sisa. 

Selain fungsi usus besar dalam pencernaan, penting juga untuk mengetahui anatomi atau bagian-bagian dari usus besar tersebut. Usus besar sendiri dibagi menjadi empat bagian utama dan keempat bagian usus besar ini memiliki fungsi yang berbeda-beda. Berikut penjelasan seputar anatomi dan fungsi usus besar manusia! 

Bagian ini berbentuk seperti kantong yang menghubungkan bagian akhir usus kecil dengan usus besar. Fungsi bagian ini adalah membantu penyerapan kembali nutrisi dan sisa air dari chyme, yaitu sisa makanan berbentuk bubur cair dari usus kecil yang masuk ke dalam sekum. 

Kolon adalah bagian terpanjang dari usus besar dan ia  terdiri atas empat bagian, yaitu asenden (kanan rongga perut), transversum (melintang dari kanan ke kiri di bagian atas rongga perut), desenden (kiri rongga perut), dan sigmoid (bagian yang terhubung dengan rektum). Kolon memiliki fungsi untuk mencampur chyme dengan enzim pada saluran cerna. Campuran ini akan membentuk tinja yang nantinya akan dikeluarkan tubuh. 

Rektum adalah bagian dari usus besar yang terhubung dengan kolon sigmoid. Fungsi usus besar pada bagian ini adalah menerima dan menyimpan limbah dari kolon. Penyimpanan terjadi selama menunggu waktu tubuh untuk mengeluarkan limbah tersebut melalui anus. Proses pengeluaran limbah dari tubuh terjadi ketika otak menerima rangsangan sehingga menghasilkan sinyal kapan limbah, termasuk gas atau tinja, harus dikeluarkan dari tubuh. 

Bagian paling akhir atau ujung dari usus besar adalah anus. Saat rektum sudah penuh terisi dan tinja siap dikeluarkan, di sinilah anus mengambil peran. Tinja atau kotoran akan dikeluarkan melalui anus dan ditandai dengan sensasi mulas serta dorongan untuk buang air besar. Dalam kondisi normal, proses pengolahan dan pencernaan makanan membutuhkan waktu sampai akhirnya menjadi tinja dan bisa dikeluarkan dari tubuh. 

Kini kamu sudah paham betapa pentingnya fungsi usus besar bagi manusia. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menjaga kesehatan organ pencernaan ini. Salah satu caranya adalah dengan selalu mengonsumsi makanan yang sehat dan banyak mengandung serat. 

Namun, jika suatu hari kamu merasakan gangguan pencernaan, ada baiknya untuk segera bertanya pada dokter di Halodoc. Dokter akan selalu siaga memberikan saran kesehatan dan pengobatan yang bisa kamu lakukan. Praktis bukan? Tunggu apa lagi? Download aplikasi Halodoc sekarang! 

Referensi:
Colon Health. Diakses pada 2022. What is The Function of Your Colon and What Does It Do to Keep You Healthy?
Verywell Health. Diakses pada 2022. The Function of the Colon.

Sistem pencernaan, atau sistem gastrointestinal, terdiri dari beberapa organ pencernaan. Alat pencernaan manusia dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu organ dalam saluran pencernaan dan organ pencernaan pelengkap.

Saluran pencernaan manusia, atau disebut juga dengan saluran gastrointestinal, merupakan saluran yang memanjang dari mulut hingga ke anus. Saluran ini berfungsi untuk mencerna, memecah, dan menyerap zat gizi makanan yang kemudian dialirkan melalui peredaran darah.

Organ-organ saluran pencernaan meliputi mulut, esofagus (kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sementara itu, organ-organ pencernaan pelengkap adalah mulut, kantung empedu, kelenjar air liur, hati, dan pankreas.

Pencernaan di dalam tubuh kita sangat penting karena tubuh membutuhkan zat gizi dari makanan serta cairan dari minuman untuk tetap berfungsi dengan normal. Zat gizi dari makanan diperlukan untuk pembentukan energi, pertumbuhan, dan perbaikan jaringan.

Nah, kali ini kita akan mengupas sistem pencernaan manusia mulai dari pengertian hingga fungsi tiap-tiap organ. Jika Sobat Pintar sekarang duduk di kelas 11 MIPA, ulasan ini sangat tepat untuk menemani kegiatan belajarmu pada materi sistem pencernaan manusia.

Proses Pencernaan Manusia

Secara umum, proses pencernaan terdiri atas dua jenis, yaitu proses pencernaan mekanis dan kimiawi. Proses pencernaan mekanis merupakan proses pencernaan makanan yang dilakukan dengan gerakan-gerakan seperti mengunyah, menelan, memompa, menghancurkan, dan meremas makanan. Pencernaan mekanis bertujuan untuk mengubah ukuran makanan menjadi lebih kecil.

Sedangkan, proses pencernaan kimiawi adalah proses pencernaan makanan yang melibatkan enzim. Pencernaan kimiawi ini bertujuan untuk mengubah partikel makanan yang kecil menjadi bentuk yang siap diserap oleh tubuh.

Organ Pencernaan Manusia

1. Mulut

Proses pencernaan dimulai di dalam mulut, tempat terjadinya pencernaan mekanis dan kimiawi. Mulut berfungsi untuk mengunyah makanan menjadi lebih halus agar mudah dicerna. Di dalam mulut terjadi pencernaan secara mekanis oleh gigi dan kimiawi oleh enzim amilase.

Organ pada sistem pencernaan yang berfungsi sebagai tempat menyimpan feses sementara adalah
Gambar Sistem Pencernaan Manusia: Rongga Mulut (sumber: www.dosenpendidikan.co.id)

Gigi memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil. Potongan kecil makanan lalu dibasahi oleh air liur sebelum lidah dan otot-otot lain mendorong makanan ke dalam faring dan melanjutkannya ke dalam kerongkongan (esofagus).

Bagian luar lidah terdiri dari papilla, yakni tonjolan-tonjolan yang berfungsi mencengkeram makanan dan mengenali rasa. Sementara itu, kelenjar ludah yang terletak di bawah lidah dan dekat rahang bawah menghasilkan air liur ke dalam mulut.

Air liur berperan penting untuk memecah makanan, melembabkannya, dan membuat makanan lebih mudah untuk ditelan. Air liur juga memecah karbohidrat dengan salah satu enzim pencernaan terpenting bagi manusia, yaitu enzim ptialin/amilase.

Gerakan lidah dan mulut mendorong makanan ke belakang tenggorokan. Pada persimpangan antara tenggorokan dan kerongkongan, terdapat katup bernama epiglotis yang mencegah makanan masuk ke dalam sistem pernapasan.

2. Kerongkongan

Esofagus (kerongkongan) adalah saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung. Saluran ini merupakan jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju proses pencernaan selanjutnya di dalam lambung. Kerongkongan dengan tenggorokan itu berbeda loh, Sobat!

Organ pada sistem pencernaan yang berfungsi sebagai tempat menyimpan feses sementara adalah
Gambar Skema Letak Kerongkongan (sumber: www.gurupendidikan.co.id)

Otot-otot kerongkongan memindahkan makanan dengan gerakan peristaltik. Ini adalah kumpulan kontraksi dan relaksasi otot yang menimbulkan gerakan seperti gelombang sehingga makanan terdorong masuk menuju lambung.

Pada ujung kerongkongan terdapat sfingter, atau otot-otot berbentuk cincin. Otot-otot ini memungkinkan makanan untuk masuk ke lambung dan kemudian menutupnya untuk mencegah makanan dan cairan naik kembali ke kerongkongan.

3. Lambung

Lambung adalah organ berbentuk huruf ‘J’ yang berukuran sekitar dua kepalan tangan. Lambung terletak di antara esofagus dan usus halus pada perut bagian atas.

Organ pada sistem pencernaan yang berfungsi sebagai tempat menyimpan feses sementara adalah

Gambar Lambung dalam Sistem Pencernaan (sumber: https://hellosehat.com/)

Lambung memiliki tiga fungsi utama dalam sistem pencernaan manusia, yaitu menyimpan makanan dan cairan yang tertelan, mencampur makanan dan cairan pencernaan yang diproduksinya, serta perlahan-lahan mengosongkan isinya ke dalam usus kecil.

Hanya zat-zat tertentu yang dapat diserap langsung oleh lambung (zat gizi dari makanan harus menjalani proses penguraian dahulu). Dinding otot lambung melakukan proses pencernaan kimiawi dengan mencampur dan mengocok makanan bersama asam dan enzim dalam getah lambung yang dihasilkan oleh sel kelenjar dinding lambung. Getah lambung terdiri dari:

  • Pepsin: enzim yang fungsinya memecah protein menjadi pepton

  • Asam Klorida (HCl): asam yang berfungsi untuk membunuh kuman dan bakteri pada makananan serta mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

Makanan diolah menjadi bagian-bagian kecil dalam bentuk setengah padat yang disebut kim. Setelah proses pencernaan selesai, kim akan dilepaskan sedikit demi sedikit melalui otot-otot berbentuk cincin yang disebut sfingter pilorus.

Sfingter pilorus terletak pada perbatasan antara lambung bawah dan bagian pertama usus halus yang disebut duodenum (usus dua belas jari). Sebagian besar makanan baru meninggalkan perut hingga empat jam setelah makan.

4. Hati, Pankreas, dan Empedu

Hati adalah organ pelengkap dalam sistem pencernaan karena akan membentuk cairan empedu yang diperlukan dalam proses pencernaan lemak. Empedu tersebut lalu akan ditampung di kantung empedu, sebelum digunakan di usus halus.

Organ pada sistem pencernaan yang berfungsi sebagai tempat menyimpan feses sementara adalah

Gambar Hati, Kantong Empedu, dan Pankreas (sumber: www.informasi-pendidikan.com)

Kantung empedu berfungsi untuk menyalurkan empedu ke usus halus. Hati merupakan organ yang akan menghasilkan empedu.

Pankreas berfungsi untuk memproduksi enzim pencernaan guna mencerna karbohidrat, protein, dan lemak di usus halus. Selain itu, pankreas juga menghasilkan senyawa bikarbonat yang akan menetralkan makanan dari lambung yang sifatnya asam, sehingga tidak melukai dinding usus halus.

5. Usus Halus

Usus halus adalah saluran kecil selebar 2,5 cm dengan panjang sekitar 10 meter. Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari), jejunum (usus kosong), dan ileum (usus penyerapan).

Organ pada sistem pencernaan yang berfungsi sebagai tempat menyimpan feses sementara adalah

GambarUsus Halus (sumber: www.dosenpendidikan.co.id)

Duodenum (usus dua belas jari) berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan secara kimiawi. Caranya, makanan dari lambung yang masuk ke duodenum akan dinetralkan dulu oleh senyawa bikarbonat dari pankreas. Lalu, makanan tersebut dicerna dengan bantuan enzim amilase, lipase, dan tripsin dari pankreas, serta enzim maltase yang dihasilkan usus halus sendiri.

Dinding bagian dalam usus halus penuh dengan tonjolan dan lipatan. Fungsi lipatan usus halus adalah memaksimalkan pencernaan makanan dan penyerapan zat gizi. Saat makanan meninggalkan usus halus, sekitar 90 persen zat gizi telah diserap untuk diedarkan oleh darah.

Berikut proses yang terjadi pada usus dalam sistem pencernaan manusia.

  • Proses penguraian makanan menjadi bentuk yang lebih kecil telah selesai di sini. Kelenjar pada dinding usus mengeluarkan enzim yang memecah pati dan gula.

  • Pankreas mengeluarkan enzim ke dalam usus kecil yang membantu memecah karbohidrat, lemak, dan protein. Hati menghasilkan empedu, yang disimpan di kantong empedu. Empedu membantu melarutkan lemak sehingga dapat diserap oleh tubuh.

  • Usus halus menyerap nutrisi dari proses pencernaan. Dinding bagian dalam dari usus kecil ditutupi oleh tonjolan yang disebut vili. Tonjolan-tonjolan ini meningkatkan luas permukaan usus halus secara besar-besaran sehingga penyerapan zat gizi lebih maksimal.

6. Usus Besar

Usus besar membentuk huruf ‘U’ terbalik di sekitar usus halus yang berlipat-lipat. Saluran ini dimulai dari sisi kanan bawah tubuh dan berakhir di sisi kiri bawah. Panjang usus besar sekitar 5 – 6 meter dan terdiri dari tiga bagian, yaitu sekum, kolon, dan rektum.

Organ pada sistem pencernaan yang berfungsi sebagai tempat menyimpan feses sementara adalah

Gambar Usus Besar, Rektum, dan Anus (sumber: www.dosenpendidikan.co.id)

Sekum adalah kantung pada bagian awal usus besar. Area ini menyalurkan hasil pencernaan makanan yang telah diserap dari usus halus menuju usus besar. Kolon adalah tempat cairan dan garam diserap dan memanjang dari sekum ke rektum.

Fungsi utama usus besar yaitu membuang air dan mineral elektrolit dari ampas makanan yang tidak tercerna, lalu membentuk limbah padat yang dapat dikeluarkan. Bakteri dalam usus besar membantu memecah bahan yang tidak tercerna tersebut.

7. Rektum dan Anus

Sisa isi usus besar yang telah menjadi feses kemudian disalurkan ke arah rektum. Rektum adalah bagian akhir dari usus besar yang berfungsi sebagai tempat penampungan feses sementara sebelum dikeluarkan dari tubuh.

Saat rektum sudah mulai penuh, otot-otot di sekelilingnya akan terangsang untuk mengeluarkan feses. Inilah yang membuat Sobat merasa mulas dan ingin buang air besar. Feses nantinya akan dikeluarkan melalui anus.

Anus merupakan bagian paling akhir dari saluran pencernaan manusia yang berbatasan langsung dengan lingkungan luar. Fungsi anus tak lain adalah sebagai tempat keluarnya feses. Otot-ototnya bisa berkontraksi di bawah kendali untuk mengatur pengeluaran feses.

Enzim-Enzim dalam Sistem Pencernaan

Pada sistem pencernaan, terdapat beberapa enzim yang sangat berperan sehingga zat gizi dalam makanan dapat tercerna dengan baik. Enzim-enzim tersebut terdapat pada tabel berikut.

Organ pada sistem pencernaan yang berfungsi sebagai tempat menyimpan feses sementara adalah

sumber: www.amongguru.com

Contoh Gangguan Sistem Pencernaan

Gangguan sistem pencernaan bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti bakteri pada makanan, stres, atau infeksi. Macam-macam gangguan sistem pencernaan contohnya:

  • Sariawan: disebabkan oleh luka tergigit, kekurangan vitamin C, dll.

  • Gastritis: iritasi pada lapisan mukosa lambung

  • Konstipasi (sembelit): kesulitan dalam proses defekasi (buang air besar) karena feses menjadi keras dan kering

  • Diare: feses yang bersifat cair atau encer karena adanya iritasi yang disebabkan oleh infeksi atau bakteri

  • Apendisitis: peradangan pada umbai cacing (appendix)

  • Peritonitis: infeksi pada rongga perut

  • Sirosis hati: radang pada hati

  • Hemoroid (wasir): pembengkakan pada vena di daerah anus

  • dll.

Nah bagaimana, Sobat? Luar biasa kan, mekanisme sistem pencernaan pada tubuh kita? Akhirnya kita bisa mengetahui tentang sistem pencernaan pada manusia, mulai dari pengertian, proses, organ beserta fungsinya, hingga contoh gangguan pencernaan yang sering terjadi. Sampai bertemu di pembahasan berikutnya!