Paragraf pada teks eksplanasi yang berisi penjelasan secara terperinci merupakan paragraf

Seperti namanya yang berarti menjelaskan, pengertian teks eksplanasi adalah sebuah teks yang berisi penjelasan atas sebuah kejadian atau fenomena yang berkaitan dengan alam, sosial, ilmiah, ilmu pengetahuan, dan budaya. Singkat cerita, teks jenis ini menjelaskan tentang hubungan sebab-akibat dari suatu peristiwa, yakni mengenai “mengapa” dan “bagaimana” hal itu bisa terjadi. Lantas, bagaimana dengan ciri-ciri, urutan, dan struktur dari teks eksplanasi?

Lalu, sulitkah untuk membedakan mana teks eksplanasi dan mana yang bukan? Sebenarnya tidak juga, apalagi teks eksplanasi memiliki ciri-ciri atau karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan jenis teks lainnya. Berikut adalah ciri-cirinya:

1. Terdiri dari tiga unsur yang meliputi sebuah pernyataan umum, sebab-akibat, dan interpretasi.

2. Informasi yang ada di dalamnya didasarkan pada fakta.

3. Informasi yang ada di dalamnya memiliki sifat objektif.

4. Membahas sebuah peristiwa.

5. Merupakan jenis teks  yang bersifat informatif.

Struktur Teks Eksplanasi

Sebagaimana telah disebutkan dalam pengertian di atas, teks eksplanasi memiliki  beberapa struktur yang membangunnya agar menjadi satu kesatuan yang utuh. Diantara beberapa struktur yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1.   Identifikasi fenomena (phenomenon identification), mengidentifikasi sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan fenomena-fenomena lainnya.

2.   Penggambaran rangkaian kejadian (explanation sequence), memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa peristiwa itu bisa terjadi.

a.   Pola rincian atas pertanyaan “bagaimana” akan melahirkan uraian yang tersusun secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal ini fase-fase kejadiannnya disusun berdasrkan urutan waktu.

b.   Pola rincian atas pertanyaan “mengapa” akan melahirkan uraian yang tersusun secara pola sebab akibat (kausalitas). Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat.

3.   Ulasan (review), berupa komentar atau pandangan tentang dampak serta konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan dalam teks.

Unsur Kebahasaan Teks Eksplanasi

Unsur kebahasaan teks jenis ini sama seperti teks-teks pada umumnya. Akan tetapi, teks jenis ini lebih berfokus pada penggunaan konjungsi dalam kalimatnya. Sebagai jenis teks yang berkategori faktual (non sastra), teks jenis ini menggunakan kata-kata lugas dan denotatif.

Hal yang membedakannya, di dalamnya tidak ditemukan kalimat perintah ataupun kata kerja imperatif seperti yang terdapat pada teks prosedur. Kalimat-kalimat di dalamnya secara umum berupa pernyataan (afirmatif).

Menyusun Bagian-bagian Pokok

Tidak ada perbedaan istilah antara struktur teks eksplanasi dengan bagian-bagian pokoknya. Berikut adalah ciri-cirinyat:

1.   Struktur terdiri atas pernyataan umum

Pada bagian ini yang dimaksud adalah gambaran awal tentang apa yang disampaikan oleh penulis tentang peristiwa atau fenomena. Selanjutnya ada struktur deretan penjelas, pada bagia struktur ini menjelaskan apa yang ingin disampaikan dari fenomena yang sudah diangkat pada bagian awal sebelumnya. Struktur berikutnya interpretasi, pada bagian ini penulis menuangkan pandangan dan pemahaman mengenai fenomena yang sudah dibahas (kesimpulan penulis).

2.   Memuat fakta seputar fenomena

Bagian pokok pada teks jenis ini tentu memuat fakta-fakta seputar fenomena yang dibahas di dalamnya. Fakta yang digunkan tentu harus akurat dan faktual berdasarkan kenyataan yang benar terjadi.

3.   Memuat infomasi, data dan lainnya

Faktual sendiri di sini maksudnya memuat informasi bersifat data dari bidang keilmuan, contoh data statistik dalam bidang ilmu geografi, grafik kurs perkembangan nilai tukar rupiah dalam bidang ekonomi, dan sebagainya.

Jadi, dapat ditarik garis besarnya bagian-bagian teks ekplanasi terdiri atas pernyataan umum, deretan penjelas, dan interpretasi.

Baca Juga : 5 Contoh Teks Eksplanasi tentang Fenomena Alam

Langkah-Langkah Menentukan Pola Pengembangan Teks Eksplanasi

Secara umum, pola-pola pengembangan teks eksplanasi dibagi menjadi dua, yaitu:

1.   Pola Pengembangan Hubungan Sebab Akibat.

2.   Pola Pengembangan Proses.

Penyusunan pola dalam mengembangkan teks jenis ini dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

a.   Tentukan tema (topik)

Dengan menentukan topik kamu akan memulai langkah awal dalam membuat teks eksplanasi, yaitu apa yang akan dibahas dan untuk siapa informasi tersebut diberikan.

b.   Membuat dan menyusun kerangka teks yang mengandung topik teks eksplanasi

Kerangka bertujuan untuk menyusun dan mengembangkan informasi yang ada di dalamnya. Jika kamu ingin membuat teks ekspalnasi seputar gempa tentu langkah awal yang kamu lakukan adalah menjelaskan pengertian, sebab terjadinya gempa, hingga dampak terjadinya gempa. Hal itu bertujuan agar tulisan memiliki struktur yang baik.

c.    Mengembangkan kerangka yang telah disusun

Setelah menyusun kerangka, proses selanjutnya adalah mengembangkan kerangka tersebut menjadi informasi utuh. Kamu boleh mencari informasi dari berbagai sumber untuk teks jenis ini. Kemudian susun sesuai urutan dan struktur teks eksplanasi, yaitu pernyataan umum, termasuk identifikasi fenomena, proses kejadian (fakta-fakta), dan interpretasi (ulasan/kesimpulan).

Nah… setelah kamu memahami pengertian, struktur dan ciri-ciri teks eksplanasi, kamu juga bisa membaca informasi lebih lanjut terkait dengan bagaimana Mengontruksi Informasi, Menelaah Kaidah, dan Cara Meringkasnya.

Ciri-ciri Teks Eksplanasi – Berbicara tentang teks, ada banyak jenis teks yang ada selama ini. Salah satunya adalah teks eksplanasi, tetapi apakah Grameds tahu apa itu teks eksplanasi? Kamu mungkin pernah membaca artikel tentang bencana alam di media massa. Nah, itulah contoh teks eksplanasi. Teks semacam ini dapat ditemukan di banyak buku teks dan juga di media berita. Seperti buku IPA, geografi, sejarah di sekolah. Untuk kelengkapan dan kejelasan, mari kita lihat lebih dekat contoh teks Eksplanasi lengkap yang mencakup deskripsi berikut: Sebelum melihat contoh teks deskriptif, terlebih dahulu kamu pelru mengetahui tentang pengertian, struktur, jebis, dan ciri-ciri teks eksplanasi seperti berikut ini:

Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks atau paragraf yang berisi tentang “alasan” dan “metode” proses terjadinya suatu peristiwa. Peristiwa tersebut dapat berupa alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan fenomena lain yang dapat terjadi. Selalu ada hubungan sebab akibat dan proses dalam peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kita, baik alam maupun sosial.

Tujuan dari teks eksplanasi ini adalah untuk menggambarkan satu atau lebih peristiwa yang melibatkan kausalitas dan proses. Di sini, penulis harus menjelaskan kejadian sejelas mungkin sehingga pembaca dapat mengumpulkan informasi penting dari apa yang sedang dijelaskan.

Teks eksplanasi ini memiliki struktur untuk mengidentifikasi peristiwa, menggambarkan peristiwa, pola dan hasil deret waktu yang terperinci, dan meninjau peristiwa. Deskripsi menggunakan konjungsi di setiap kalimat, serta kata-kata ekstensional sederhana. Teks deskriptif termasuk dalam jenis teks fakta. Teks deskriptif lebih seperti sebuah pernyataan daripada teks yang berisi perintah atau instruksi.

Definisi eksplanasi dapat ditafsirkan dengan cara yang berbeda. Tergantung siapa yang mengartikan. Berikut ini beberapa pendapat tentang pengertian teks eksplanasi menurut para ahli:

1. Pardiyono

Menurut Pardiyono, teks eksplanasi adalah upaya menjelaskan proses munculnya gejala alam. Bukan hanya berupa fenomena alam. Ini juga merupakan fenomena sosial.

2. Knapp and Watkins

Berbeda dengan Knapp dan Watkins view, teks deskriptif berarti teks yang menggambarkan dua arah. Orientasi pertama menekankan bagaimana dan mengapa fenomena itu terjadi. Arah kedua menekankan apa yang bisa terjadi dalam teks eksplanasi.

3. Tomi Rianto

Tomi Rianto mendefinisikan teks eksplanasi sebagai format tekstual yang menjelaskan mengapa dan bagaimana suatu peristiwa terjadi. Terlepas dari jenis peristiwanya, seperti peristiwa alam, peristiwa sosial, peristiwa budaya, peristiwa ilmiah, dan sebagainya.

Dari beberapa pendapat di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa jenis teks ini dimaksudkan untuk menjelaskan atau mencoba menjelaskan proses asal mula fenomena tersebut. Setiap fenomena dan peristiwa memiliki sebab, akibat, dan proses. Saya akan mencoba menjelaskan tiga poin ini.

Pengertian umum teks jenis ini berasal dari penjelasan dalam bahasa asing yang memiliki arti deskriptif. Teks disusun dalam urutan kronologis, termasuk sebab dan akibat. Tentunya penyampaian atau penjelasan secara tertulis didasarkan pada bukti-bukti ilmiah atau teoretis.

Jenis teks ini bertujuan untuk melaporkan secara jelas langkah- langkah, dan proses yang terkait dengan fenomena ini. Ini melibatkan penjelasan mengapa hal tersebut bisa terjadi. Jenis teks ini sangat berguna bagi pembaca yang tidak tahu mengapa ini terjadi. Penjelasan yang baik dijelaskan dengan kata-kata sederhana. Kami berharap banyak orang akan memahami dan memahaminya. Tingkat pemahaman pembaca menentukan efektivitas dan daya tarik.

Struktur Teks Eksplanasi

Dilihat dari struktur teks deskriptif, ada beberapa urutan penting. Anda penasaran, bukan? Simak ulasannya di bawah ini.

1. Judul

Seperti halnya teks apapun, judul itu tentu saja harus ada. Tulislah dengan bahasa yang singkat, padat dan jelas dalam kaitannya dengan penulisan judul yang baik. Penulisan judul tidak harus terlalu panjang, menghilangkan esensi dari apa yang dideskripsikan. Coba tuliskan poin-poin tentang fenomena yang akan dijelaskan.

2. Pernyataan Umum

Kemudian kamu dapat memasukkan struktur kedua untuk memulai dengan pernyataan umum. Untuk membuat pernyataan umum, kamu dapat menuliskannya dengan informasi sederhana tentang fenomena tersebut. Misalnya, mulailah dengan menjelaskan mengapa ini terjadi. Atau mengapa ini hanya terjadi sekarang, bukan kemarin atau di masa depan?

3. Menjelaskan Urutan Sebab dan Akibat

Inti dari cara menulis teks eksplanasi adalah penjelasan kausalitas. Di sinilah penjelasan yang lebih jelas tentang proses dimulai. Bagaimana tahapan sebelum fenomena ini terjadi? Selanjutnya, apa dampaknya? Dan penjelasan bagaimana menghadapi fenomena yang sama ketika terulang di masa depan

4. Interpretasi

Bagian interpretasi ini tentu saja dapat diisi dengan pendapat dan perspektif penulis, berdasarkan deskripsi data dan fenomena itu sendiri. Terakhir, tutup dengan kesimpulan. Kesimpulan harus singkat, padat dan jelas. Ini adalah beberapa struktur yang kurang penting saat membuat teks eksplanasi. Surat keterangan dalam bahasa bak yang tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman kepada pembaca. Paling tidak, hindari menggunakan bahasa lokal.

Ciri-ciri Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi itu sendiri memiliki ciri-ciri tertentu. Lantas apa saja ciri spesifiknya? Bagi yang masih bingung, berikut ini penjelasannya:

1. Strukturnya Jelas

Ciri-ciri teks eksplanasi yang paling menonjol adalah strukturnya yang jelas. Oleh karena itu, struktur deskripsi dimulai dengan pernyataan umum, diikuti dengan urutan hubungan sebab akibat, dan kemudian ke interpretasi atau ketentuan penulis.

2. Fakta

Menurut sifatnya, teks eksplanasi berbasis data yang merupakan fakta, berdasarkan data, dan memuat pembahasan ilmiah menurut ilmu pengetahuan yang berlaku. Oleh karena itu, jenis teks ini tidak dibuat secara imajinatif.

3. Teks

Informatif berisi informasi terkini yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Dengan kata lain, itu terbarukan dan tidak ketinggalan zaman. Kata informatif mengacu pada dukungan teori dan penelitian ilmiah yang membuka lebih banyak perspektif dan perspektif kepada pembaca kami

4. Tidak Meyakinkan atau Tidak Bersifat Persuasif

Teks eksplanasi berbeda dengan editorial. Ketika editorial berpengaruh, pernyataan itu lebih banyak menyampaikan fakta. Penjelasan yang diberikan lebih merupakan penjelasan tentang proses sebab akibat dari fenomena tersebut.

5. Membuat Penanda Urutan

Penanda urutan menekankan urutan atau menggunakan level titik. Misalnya, gunakan urutan Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, dan seterusnya. Bagian terakhir berisi informasi dan data penting yang dapat menjawab peristiwa tersebut. Itulah ciri teks ini. Dibandingkan dengan teks lain, teks ini cenderung tidak terpengaruh oleh data atau teori. Murni menjelaskan dan menjawab hanya satu fenomena.

Jenis-jenis Teks Eksplanasi

Dalam praktiknya, teks Eksplanasi memiliki beberapa jenis seperti penjelasannya berikut ini:

1. Teks Eksplanasi Sequential

Jenis teks Eksplanasi ini menjelaskan secara rinci tahapan- tahapan suatu fenomena, seperti urutan daur hidup rantai makanan.

2. Teks Eksplanasi Faktorial

Teks Eksplanasi ini adalah jenis deskripsi yang menggambarkan efek dan konsekuensi dari suatu proses, misalnya dampak penjajahan.

3. Teks Eksplanasi Teoritis

Penjelasan ini mengandung spekulasi tentang potensi di balik fenomena alam. Misalnya, jika Gunung Merapi meletus dapat memicu bencana alam lain yang lebih dahsyat.

4. Teks Eksplanasi Kausal

Teks Eksplanasi adalah jenis penjelasan yang menjelaskan sebab atau sebab dari sesuatu yang berubah secara bertahap. Contoh proses longsor.

Contoh Teks Eksplanasi

Berdasarkan uraian penjelasan tentang pengertian, struktur, jenis, dan ciri-ciri Teks eksplanasi di atas, berikut ini beberapa contoh teks Eksplanasi yang bisa Grameds pelajari:

1. Contoh Teks Eksplanasi Tentang Banjir

Banjir merupakan fenomena alam berupa naiknya air pada suatu daerah dan menutupi permukaan daerah tersebut. Banjir juga dapat dilihat sebagai bagian dari siklus air, yaitu bagian dari air permukaan yang mengalir ke lautan. Melalui siklus air, terlihat bahwa jumlah air permukaan dipengaruhi oleh curah hujan dan penyerapan air ke dalam tanah.

Banjir secara alami disebabkan oleh curah hujan lokal dan penyebaran limpasan dari hulu DAS. Banjir non-ilmiah dapat disebabkan oleh aktivitas manusia. Proses penggenangan alam seperti hujan yang jatuh ke permukaan bumi, tertahan oleh tumbuh-tumbuhan, kemudian masuk ke permukaan, mengalir ke tempat yang lebih rendah, kemudian menguap dan meninggalkan permukaan.

Banjir yang terjadi secara alami dapat menjadi bencana bagi manusia jika menimpa dan merugikan manusia. Di sisi lain, proses terjadinya banjir yang tidak wajar terjadi karena ulah manusia seperti membuang sampah dan mencegah air mengalir dengan lancar, sehingga semakin banyak air yang terapung di TPA, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menguap keluar karena menyentuh tanah dan menyebabkan banjir.

Kesimpulan dari contoh uraian di atas adalah bahwa proses banjir dapat terjadi secara alami dan dengan campur tangan manusia. Manusia hidup di habitat yang pada dasarnya merupakan dataran banjir dan dapat mengalami kerugian akibat banjir. Jika manusia tinggal di daerah dataran yang sering banjir, maka bukan banjirlah yang mendatangi manusia, namun justru manusia itulah yang mendatangi banjir.

2. Contoh Teks Eksplanasi Tentang Tsunami

Tsunami (tsu= pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti “ombak besar di pelabuhan”) merupakan perpindahan badan air yg ditimbulkan sang perubahan bagian atas bahari secara vertikal menggunakan datang-datang. Perubahan bagian atas bahari tadi sanggup ditimbulkan sang gempa bumi yg berpusat pada bawah bahari, letusan gunung berapi bawah bahari, longsor bawah bahari, atau atau hantaman meteor pada pantai. Gelombang yang terjadi saat tsunami ini bisa merambat ke segala arah.

Tsunami bisa terjadi bila terjadi gangguan yang mengakibatkan perpindahan sejumlah air, misalnya letusan gunung bawah laut, gempa bumi, longsor juga meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami merupakan dampak gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan sang gunung meletus, contohnya waktu meletusnya Gunung Krakatau.

Gerakan vertikal dalam kerak bumi, bisa menyebabkan dasar laut menjadi naik atau turun secara tiba-tiba, yang menyebabkan gangguan kesetimbangan air yang berada pada atasnya. Hal ini menyebabkan terjadinya genre tenaga air di bawah laut sampai pada pantai sebagai gelombang besar yang menyebabkan terjadinya tsunami.

Kecepatan gelombang tsunami tergantung dalam kedalaman air laut di mana gelombang tersebut terjadi, dimana kecepatannya sanggup mencapai ratusan kilometer per jam. Jika tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan sebagai lebih kurang 50 km/jam dan energinya sangat Mengganggu wilayah pantai yang dilaluinya.

Di tengah air laut yang tinggi, gelombang tsunami hanya beberapa centimeter sampai beberapa meter, tetapi waktu mencapai pantai tinggi gelombangnya sanggup mencapai puluhan meter lantaran terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh menurut garis pantai menggunakan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan sanggup beberapa kilometer. Gerakan vertikal ini bisa terjadi dalam patahan bumi atau sesar. Gempa bumi pula bisa terjadi pada wilayah subduksi, dimana lempeng lautan menelusup ke bawah lempeng benua.

Kesimpulan menurut model teks eksplanasi pada atas yakni, tanah longsor yg terjadi pada dasar bahari dan runtuhan gunung barah pula bisa menyebabkan gangguan air bahari yg bisa membentuk tsunami. Gempa yg mengakibatkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar bahari naik-turun secara datang-datang sebagai akibatnya ekuilibrium air bahari yg berada pada atasnya terganggu. Demikian juga halnya menggunakan benda kosmis atau meteor yang jatuh di atas. Apabila berukuran meteor atau longsor ini relatif akbar , bisa terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.

3. Contoh Teks Eksplanasi Tentang Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran yang disebabkan oleh perpindahan atau pergerakan suatu lapisan yang dimulai dari dasar permukaan bumi. Fenomena alam ini sering terjadi di dekat gunung berapi, gunung berapi aktif, dan di daerah yang didominasi pegunungan. Gempa bumi disebabkan oleh pergerakan atau pergerakan lapisan bumi dan letusan gunung berapi yang sangat kuat. Selain itu, gempa bumi terjadi dengan sangat cepat dan berdampak besar bagi daerah sekitarnya.

Getaran seismik saat gempa yang sangat kuat tersebut bisa menyebar ke segala arah, sehingga berpotensi untuk meratakan bangunan dan bisa menimbulkan korban jiwa. Gempa bumi dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, gempa vulkanik dan gempa gerakan kerak, tergantung pada penyebab terjadinya. Gerakan kerak menyebabkan gerakan kerak karena melunak dan menyebabkan perpindahan dan gerakan. Teori “tektonik lempeng” menjelaskan bahwa bumi kita terdiri dari beberapa lapisan buatan.

Sebagian besar wilayah kerak ini tersapu seperti salju dan mengapung di atas lapisan. Lapisan-lapisan ini bergerak sangat lambat sehingga mereka runtuh dan saling bertabrakan. Itu sebabnya ada gempa bumi. Selain itu, gempa bumi vulkanik terjadi akibat adanya letusan gunung berapi yang sklalanya sangat besar. Jenis gempa vulkanik ini dalam praktiknya lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan jenis gempa tektonik.

Interpretasi :

Kesimpulan dari contoh teks eksplanasi tersebut adalah Gempa bisa terjadi kapan saja tanpa mengenal gejala musim. Namun konsentrasi gempa cenderung hanya terjadi ditempat- tempat tertentu saja, seperti pada wilayah perbatasan pasifik. Wilayah tersebut dikenal dengan lingkaran api karena banyak gunung berapi yang mengelilinginya.

Cara Membuat Teks Eksplanasi

Dari contoh teks Eksplanasi di atas, apakah Grameds tertarik membuatnya? Berikut ini cara membuat Eksplanasi;

Ada dua pola dalam teks eksplanasi, yakni pola perkembangan kausal dan pola perkembangan proses. Ada beberapa langkah untuk menempatkan pola saat membuat teks Eksplanasi, langkah pertama adalah membuat tema. Tema adalah ide atau gagasan utama untuk menciptakan sebuah karya seperti teks deskriptif. Dengan menetapkan topik terlebih dahulu, teman-teman Grameds dapat fokus membuat teks eksplanasi. Topik juga membantu memfasilitasi diskusi tentang audiens target untuk teks deskriptif ini.

2. Membuat Kerangka Teks Eksplanasi

Setelah topik untuk membuat teks eksplanasi ditentukan, langkah kedua adalah membuat kerangka. Grameds dapat mengatur teks deskriptif dengan lebih baik dengan membuat kerangka sebelum menyusun teks deskriptif. Misalnya, jika Grameds menulis deskripsi masalah banjir, berikan gambaran umum tentang definisi banjir, lokasinya, waktu terjadinya, dan penyebab banjir sebelum terjadi. Garis besar ini dapat membuat teks Grameds lebih mudah dibaca.

3. Mengembangkan Struktur Deskriptif

Langkah terakhir dalam membuat teks deskriptif adalah pengembangan struktur yang telah disiapkan sebelumnya. Bentuk kerangka yang telah ada tersebut dapat dikembangkan jadi sebuah teks yang informatif. Cara mengembangkan teksnya pun dapat kamu susun dari pernyataan umum, identifikasi fenomena, proses kejadian atau fakta, kemudian baru menulis kesimpulan dari fenomena tersebut.

Nah, itulah penjelasan tentang pengertian, struktur, jenis-jenis dan ciri-ciri teks Eksplanasi. Grameds bisa mempelajari tentang teks Eksplanasi pada koleksi buku Gramedia di www.gramedia.com, selamat belajar. #SahabatTanpabatas.

BACA JUGA:

  1. Pengertian, Ciri, dan Contoh Kalimat Ajakan
  2. Kalimat Fakta: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, Contoh, dan Cara Menentukan Kalimat Fakta
  3. Penjelasan Pengertian Kalimat Resensi dan Contohnya
  4. Teks Deskripsi: Pengertian, Ciri, Struktur, Jenis, dan Contoh
  5. Teks Fantasi: Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, Jenis, dan Contohnya

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA