Pembangunan yang merata di wilayah yang tertinggal membuat kehidupan masyarakat

INFRASTRUKTUR merupakan pondasi penting bagi kehidupan masyarakat modern. Tanpa ada infrastruktur yang baik, taraf hidup masyarakat pasti akan rendah.

Demikian disampaikan Kepala Dewan Pertimbangan Presiden Sri Adiningsih dalam acara Focus Group Discussion Lansekap Dasawarsa Infrastruktur Indonesia di Kantor Media Group, Jakarta, Selasa (14/8).

"Kondisi infrastruktur yang baik akan membuat kehidupan masyarakat lebih maju. Itu tidak perlu diperdebatkan lagi," ujar Sri.

Untuk memajukan dan mencerdaskan masyarakat, lanjutnya, pemerintah harus terus melaksanakan pembangunan dan meneruskan apa yang telah ada saat ini.

"Di zaman ini, tidak bisa orang jadi cerdas tanpa ada listrik, tanpa ada internet. Itu semua juga infrastruktur," sambungnya.

Infrastruktur juga sangat diperlukan untuk menjaga kedaulatan bangsa. Di perbatasan misalnya.

Dulu, garis perbatasan itu bisa bergerak karena tidak ada bangunan fisik yang menjadi batas negara.

Tetapi, hal itu sudah diperbaiki karena pembangunan kini juga dilakukan di wilayah perbatasan, di daerah yang sangat terluar sekali pun.

"Sekarang jalan sudah dibangun di perbatasan sehingga batas negara menjadi jelas. Kantor-kantor perbatasan juga didirikan dengan lebih baik, tidak lagi seperti kantor kelurahan tahun 1970-an," tuturnya.

Pada intinya, imbuh Sri, pembangunan infrastruktur kini sudah dilakukan secara merata, tidak lagi hanya di perkotaan ataupun javasentris. Pembangunan dilakukan merata di seluruh Indonesia, termasuk di daerah tertinggal, terluar dan terpencil.

"Pembangunan yang merata sudah dirasakan hasilnya dan itu akan menggerakan perekonomian bangsa, mengurangi ketimpangan dan memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa." (OL-3)

Pembangunan yang merata di wilayah yang tertinggal membuat kehidupan masyarakat

Squad, kamu pernah melihat apartemen pencakar langit di sebuah desa nggak?

Hmm...apakah ada yang salah dari pertanyaan tersebut?

Nggak mungkin lah ya. Masa ada apartemen di desa. Umumnya, apartemen itu adanya di kota. Kalau di desa itu adanya sawah, peternakan, sama perkebunan. Terlepas dari apartemen nih Squad, kamu pernah ngeh nggak bagaimana kehidupan sosial masyarakat yang tinggal di apartemen dengan masyarakat yang ada di desa?

Pasti berbeda kan? Kehidupan di kota itu identik dengan kehidupan yang glamor dan mewah. Beda dengan kehidupan di desa dengan penuh kesederhanaan. Maka jangan heran jika setelah arus mudik, akan ada arus balik ke kota-kota besar yang jumlahnya malah lebih banyak.

Kenapa?

Ini karena adanya kesenjangan kemajuan dan perkembangan antara kota dan desa, masalah ketenagakerjaan dan lapangan kerja, serta masalah lingkungan hidup. Sadar atau nggak, kesenjangan pembangunan tersebut bisa berdampak pada kedua wilayah (desa dan kota) lho Squad.

Pembangunan yang merata di wilayah yang tertinggal membuat kehidupan masyarakat

Nah, dalam artikel berikut akan dijelaskan beberapa bentuk usaha pemerataan pembangunan di desa dan di kota. Kira-kira seperti apa ya bentuk usahanya? Keep scroll ya Squad!

1. Percepatan pembangunan secara optimal

Kamu harus tahu Squad, bahwa pembangunan secara optimal yang dimaksud ialah mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis yang selama ini masih belum berkembang secara optimal. Misalnya, ada sebuah daerah yang sebenarnya sangat potensial untuk dijadikan objek pariwisata. Nah, infrastruktur daerah tersebutlah yang harus dipercepat pembangunannya.

2. Fokus pengembangan wilayah tertinggal dan terpencil

Ini bisa dilakukan meningkatkan keberpihakan pemerintah untuk mengembangkan wilayah yang tertinggal dan terpencil. Salah satunya dengan kegiatan mengirim guru-guru muda (sarjana pendidikan) untuk mengajari di daerah tertinggal dan terpencil.

Pembangunan yang merata di wilayah yang tertinggal membuat kehidupan masyarakat

3. Mengembangkan wilayah-wilayah perbatasan

Wilayah-wilayah perbatasan di Indonesia memang kurang mendapatkan perhatian dibanding dengan wilayah lain. Nah, untuk mengembangkan wilayah perbatasan itu dapat dilakukan dengan mengubah arah kebijakan pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi melihat ke dalam menjadi melihat keluar. Artinya, pemerintah harus bisa melakukan harmonisasi dengan negara tetangga yang ada di perbatasan tersebut.

4. Menyeimbangkan pertumbuhan pembangunan

Emang agak susah sih Squad untuk menyeimbangkan pembangunan antarkota metropolitan, besar, menengah dan kecil secara hierarki dalam suatu sistem pembangunan perkotaan nasional. Namun, pastinya pemerintah akan melakukan usaha terbaiknya untuk bisa menyeimbangkan hal tersebut.

5. Meningkatkan keterkaitan kegiatan ekonomi

Kegiatan ekonomi di pedesaan dan diperkotaan harus ditingkatkan sekaligus terintegrasi. Kenapa? Ya ini kan untuk memudahkan proses produksi, distribusi, hingga sampai ke tangan masyarakat. Semakin mudah kegiatan ekonomi antara desa dan kota, maka laju pertumbuhan ekonomi juga akan semakin membaik.

Pembangunan yang merata di wilayah yang tertinggal membuat kehidupan masyarakat

Salah satu faktor yang menghambat kegiatan ekonomi (distribusi). Jalan yang rusak menghambat proses pendistribusian logistik. (sumber: pikiran-rakyat.com)

Baca Juga: Dampak Perkembangan Kota untuk Masyarakat Desa dan Kota

6. Mengoperasionalisasikan Rencana Tata Ruang

Balik lagi nih Squad. Supaya pembangunan itu bisa merata harus menengok kembali ke hierarki perencanaan (RTRW-Nasional, RTRW-Pulau, RTRW-Provinsi, RTRW Kabupaten/Kota) sebagai acuan koordinasi dan sinkronisasi pembangunan antarsektor dan antarwilayah.

7. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat

Kamu pernah melihat kasus busung lapar nggak Squad? Nah, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, ada dua pro­vinsi yang tingkat gizi buruknya sangat tinggi, yaitu >30%. Provinsi tersebut adalah adalah NTT diikuti Papua Barat. Data lima tahun yang lalu tersebut menjadi bahan kajian untuk pemerintah dalam pemerataan kebutuhan pokok. Tapi, selain pangan juga jangan dilupakan kebutuhan pokok lainnya yakni sandang dan papan.

Pembangunan yang merata di wilayah yang tertinggal membuat kehidupan masyarakat

Foto balita yang mengalami gizi buruk (sumber: kupang.tribunnews.com)

8. Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan

Masih sering kita lihat lho Squad, atau mungkin ada di daerah sekitarmu, banyak anak-anak yang belum menerima pendidikan yang layak. Selain itu, kalau kamu pergi ke suatu daerah yang jauh dari pusat kota, tentunya pelayanan kesehatannya belum memadai. Bisa kamu bayangkan jika ada seseorang sakit dan kemudian harus di rujuk ke pusat pelayanan kesehatan yang ada di kota. Hmmm...butuh waktu dan semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap orang yang sakit tersebut ya.

9. Pemerataan kesempatan kerja

Siapa yang saat lebaran nanti / kemarin pulang kampung? Lalu dari kampung membawa saudara untuk mencari pekerjaan di kota besar? Nah, itu salah satu bentuk belum meratanya kesempatan kerja di daerah dan di kota. Bagi orang pedesaan, magnet kota-kota besar masih sangat kuat untuk mengadu nasib.

Pembangunan yang merata di wilayah yang tertinggal membuat kehidupan masyarakat

Squad, ternyata nggak cuma ada 9 lho bentuk usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota. Penasaran nggak? Semua bentuk usaha pemerataan akan dibahas secara lengkap di video belajar beranimasi. Buruan daftar yuk di ruangbelajar sekarang. Ada soal latihan plus rangkuman yang pastinya bikin kamu makin paham lho.

Pembangunan yang merata di wilayah yang tertinggal membuat kehidupan masyarakat

Referensi:

Endarto, Danang, Dkk, 2009. Geografi 3 Untuk SMA/MA Kelas XII, Jakarta, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Sumber Gambar

Jalan yang rusak menghambat proses pendistribusian logistik, https://ketapangnews.com/2017/05/bahaya-lubang-menganga-di-jalan-ketapang-siduk/

Foto balita yang mengalami gizi buruk, https://kupang.tribunnews.com/2014/05/07/duh-gizi-buruk-bikin-bayi-silvester-kritis-dengan-berat-cuma-23-kg 

Artikel ini diperbaharui pada tanggal 17 Desember 2020