Pembelian barang dagang secara kredit apabila pencatatan dengan sistem perpetual dijurnal

Dalam akuntansi untuk perusahaan dagang, terdapat transaksi – transaksi yang menjadi bagian dari komponen dalam sebuah pelaporan keuangan. Namun disini hanya akan menjelaskan secara lebih spesifik tentang cara menyusun catatan transaksi pembelian dengan biaya pengiriman barang.

Pembelian 

Pembelian persediaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara cash atau kredit. Secara umum, pembelian dicatat ketika barang telah diterima dari penjual. Setiap melakukan transaksi pembelian selalu didukung dengan dokumen bisnis yang menunjukkan bukti tertulis. Untuk pembelian secara cash atau tunai harus didukung dengan cek yang telah dicairkan atau tanda terima dari mesin kasir yang menunjukkan barang yang telah dibeli oleh konsumen sesuai dengan jumlah yang dibayarkan. Jurnal untuk pembelian secara tunai dicatat dengan menambahkan akun pada kolom debet Persediaan Barang Dagang dan otomatis kas berkurang atau mengkredit kas.

Untuk pembelian secara kredit harus didukung dengan faktur penjualan (purchase invoice), bukti ini menunjukkan jumlah harga pembelian serta informasi lain yang berkaitan. Contoh faktur penjualan yang dibuat Seller Electronic (penjual) digunakan sebagai faktur pembelian oleh PT. Jaya Raya (pembeli).

Gambar 1

FAKTUR NO. 731

SELLER ELECTRONIC

27 CIRCLE DRIVE

HARDING, SOLO 48231

Nama Perusahaan

Atas Nama

Alamat

Surabaya

Kota

PT. JAYA RAYA

Siska Putri

Jl. Pandang asem

Indonesia

12345

Negara Bagian

Kode Pos

Tanggal 4/5/2018

Nama Sales Novita

Terimin 2/10, n/30

Ongkos Kirim Ditanggung Pembeli

Nomor Katalog

Nama Barang

Banyaknya

Harga satuan

Jumlah

X123Y9870

Kipas 

2

800.000

      1.600.000 

model hitam

A456Z9502

Kulkas 2 pintu

1

2.890.000

      2.890.000 

warna putih

C780W1000

Mesin cuci

1

46.950.000

    46.950.000 

warna merah



Total

  51.440.000 

Perhatian: Seluruh pengembalian 

harus dilakukan dalam waktu 10 hari

Ayat jurnal yang harus dicatat oleh PT. Jaya Raya untuk faktur yang diterima Seller Electronic adalah:

4 Mei

Persedian Barang Dagang

51.440.000


Utang Usaha

(pembelian secara kredit)


51.440.000

Berdasarkan sistem persediaan perpetual, setiap pembelian barang dagang untuk dijual maka dapat dicatat dalam akun Persediaan Barang Dagang., contohnya: pakaian, perabotan rumah tangga, perlengkapan olahraga dll. Namun, sistem perpetual itu tidak berlaku jika pembelian barang dagang tidak untuk dijual. Sitem pencatatan akun masuk dalam pembelian aset bukan persediaan barang dagang, contohnya; pembelian peralatan kantor, perlengkapan.

Return dan Potongan Pembelian

Return dan potongan pembelian ini terjadi jika barang yang diterima konsumen mengalami rusak atau cacat, berkualitas buruk dll. Dalam hal ini, pembeli dapat melakukan pengembalian barang kepada penjual. Pembeli memperoleh pengurangan utang jika penjualan dilakukan secara kredit atau memperoleh pengembalian uang tunai yang dibayarkan secara cash. Kasus diatas dikenal dengan pembelian return. Namun, jika pembeli tetap menyimpan barang dagang tersebut, maka sesuai persetujuan penjual akan memberikan pengurangan pembelian atau disebut potongan pembelian.

Contoh kasus, PT. Jaya Raya mengembalikan barang dengan harga pokok sebesar 800.000 kepada Seller Electronic pada tanggal 8 Mei. Jurnal pencatatan oleh PT. Jaya Raya atas pengembalian barang tersebut, yaitu:

8 Mei

Utang usaha

800.000


Persediaan barang dagang

(retur barang ke penjual)


800.000

PT. Jaya Raya menambah akun persedian barang dagang ketika barang diterima. Jadi ketika mengembalikan barang atau ketika memperoleh diskon (potongan), PT. Jaya raya mengurangi (kredit) akun persediaan barang dagang.

Biaya Pengiriman 

Adanya kesepakatan penjual dan pembeli mengenai siapa yang harus membayar biaya pengiriman barang ke tempat tujuan akhir pembeli, apakah penjual atau pembeli, apakah model transportasi yang digunakan seperti: kereta api, mobil truk, pesawat. Perusahaan transportasi tersebut membuat tagihan pengiriman sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui.

Syarat pengiriman secara umum disebut FOB shipping point atau FOB destination. Kepanjangan dari FOB adalah free on board (dapat dimuat). Atau dikenal dengan franko gudang penjual/FOB tempat pengiriman/alat pengangkut oleh penjual. Sementara untuk ongkos pengiriman dibebankan kepada pembeli. Sebaliknya jika franko gudang pembeli/FOB destination berarti barang dimuat di atas alat pengangkut hingga ke tempat tujuan pembeli, biaya pengiriman dibebankan oleh penjual.

Contoh kasus, jika pembeli secara langsung menanggung ongkos pengiriman, maka akun persediaan barang dagang didebit. Tanggal 6 Mei PT. Jaya raya membayar biaya pengiriman sebesar 300.000 kepada Natural Company. Jurnalnya:

6 Mei

Persedian barang dagang

300.000


Kas

(membayar biaya pengiriman barang yang dibeli)


300.000

Namun, jika penjual yang menanggung biaya pengiriman atas barang dagang disebut beban operasional. Seller Electronic membayar biaya pengiriman sebesar 300.000, maka jurnal yang harus dicatat adalah:

4 Mei

Biaya pengiriman keluar

(beban pengiriman)

300.000


Kas

(membayar biaya pengiriman barang yang terjual


300.000

Jika, ongkos pengiriman ditanggung oleh penjual biasanya penjual akan menaikan harga jual yang lebih tinggi untuk menutup ongkos pengiriman tersebut.

Diskon Pembelian

Syarat pembayaran atas penjualan secara no tunai (kredit) memungkinkan pembeli dapat mengajukan diskon tunai atas pembayaran yang dilakukan secara tepat waktu. Pembeli menyebutkan diskon tunai sama dengan diskon pembelian (purchase discount). Dalam hal ini kedua belah pihak masing – masing mendapatkan keuntungan, bagi pembeli dapat menghemat uang yang harus dibayarkannya, sedangkan bagi penjual dapat mencairkan piutang usaha menjadi kas lebih cepat.

Termin kredit (credit terms) menunjukkan seberapa besar jumlah potongan secara tunai dan periode waktu yang berlaku penawaran potongan. Termin menunjukkan seberapa lama pembeli dalam melunasi pembayaran telah jatuh tempo yang tertera pada faktur. Dalam faktur penjualan pada Gambar 1, syarat pembayaran adalah 2/10, n/30 artinya diskon tunai 2 persen atas harga faktur, dikurangi dengan retur atau potongan, akan diperoleh jika melakukan pembayaran dalam jangka waktu 10 hari dari tanggal faktur. Namun, jika pada pembayaran tidak dilakukan pada periode tersebut, harga faktur, dikurangi dengan potongan, akan jatuh tempo dalam waktu 30 hari dari tanggal faktur. Bisa juga mengubah periode waktu menjadi n/30, n/60, n/10 artinya sama periode waktu yang diberikan oleh penjual kepada pembeli dalam rangka pelunasan pembayaran atas barang yang dijual.


Contohnya, PT. Jaya raya membayar utang sebesar 50.640.000 (harga faktur bruto sebesar 51.440.000 dikurangi dengan retur dan potongan pembelian sebesar 800.000) pada tanggal 14 Mei, yang merupakan batas akhir periode diskon. Diskon tunai yang didapatkan sebesar 1.028.800 (51.440.000 x 2%), dan jumlah uang yang harus dibayarkan oleh PT. Jaya raya atas pembayaran tanggal 14 Mei yaitu: 

14 Mei

Utang usaha

51.440.000


Kas


Persediaan barang dagang

(mencatat pembayaran dalam periode diskon)


50.640.000

1.028.800

Jika PT. Jaya raya ini tidak mengambil diskon dalam periode tertentu, dan melakukan pembayaran dalam jumlah yang penuh pada tanggal 3 Juni, maka pencatatan jurnalnya adalah:

3 Juni

Utang usaha

51.440.000


Kas

(mencatat pembayaran tanpa mengambil diskon)


51.440.000


Kebanyak sebuah perusahaan akan mengambil kesempatan seluruh diskon yang tersedia.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA