Pemilihan kata dan bahasa yang digunakan dalam sebuah iklan adalah

Wahyu Hastho Susilo, 2134990033 (2007) Pilihan Bahasa dalam Iklan Televisi. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Abstract

Susilo, Wahyu Hastho. 2007. Pilihan Bahasa dalam Iklan Televisi. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I : Drs. Hari Bakti Mardikantoro, M.Hum. Pembimbing II : Tommi Yuniawan, S.Pd, M.Hum. Kata kunci : pilihan bahasa, peristiwa tutur, iklan televisi Iklan televisi dapat dikaji dari sudut pandang studi bahasa karena pada dasarnya, iklan televisi menggunakan bahasa sebagai sarana penyampai pesan kepada konsumen. Artinya, terdapat penggunaan bahasa dalam sebuah paket iklan televisi. Penggunaan tuturan dalam iklan televisi dapat dikaji dalam penelitian studi kebahasaan. Studi kebahasaan yang dimaksud yaitu sosiolinguistik. Sosiolinguistik adalah sebuah bidang kajian pada disiplin ilmu bahasa yang salah satu tugasnya mempelajari pengaruh lingkungan sosial terhadap bentuk pilihan bahasa pada masyarakat yang bersangkutan. Masalah dalam penelitian ini yaitu: (1) bagaimanakah wujud pilihan bahasa pada peristiwa tutur dalam iklan televisi ?,(2) faktor-faktor apa yang menentukan terjadinya pilihan bahasa pada peristiwa tutur dalam iklan televisi? Tujuan penelitian ini yaitu (1) mendeskripsi wujud pilihan bahasa pada peristiwa tutur dalam iklan televisi, (2) mengetahui faktor-faktor yang menentukan terjadinya pilihan bahasa pada peristiwa tutur dalam iklan televisi. Data penelitian ini berupa tuturan bintang iklan televisi yang terdapat pada 100 buah iklan televisi yang telah dipilih secara acak dan telah ditranskrip dalam bentuk teks tertulis. Sumber data penelitian ini adalah iklan televisi yang ditayangkan di stasiun Televisi Swasta Nasional di Indonesia dalam kurun waktu tahun 2006, yang telah dipilih dengan pertimbangan bahwa iklan-iklan tersebut telah memuat data-data yang diperlukan oleh penulis. Pengumpulan data dilakukan melalui metode simak dengan teknik sadap. Teknik analisis data dilakukan melalui dua prosedur yaitu analisis selama proses pengumpulan data dan analisis setelah proses pengumpulan data. Hasil analisis data yang berupa temuan penelitian disajikan menggunakan metode formal dan metode informal. Wujud pilihan bahasa dalam iklan televisi terdiri atas tunggal bahasa, alih kode, dan campur kode. Tunggal bahasa berupa bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, serta terdapat adanya ragam yaitu ragam usaha atau konsultatif dan ragam santai atau kasual. Wujud alih kode pada peristiwa tutur dalam iklan televisi yaitu berupa kalimat. Wujud Campur kode pada peristiwa tutur dalam iklan televisi dapat berupa kata dan frasa. Pilihan bahasa pada peristiwa tutur dalam iklan televisi dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial. Faktor-faktor tersebut yaitu; (1) situasi tutur, (2) penutur, (3) tujuan tindak tutur, (4) produk yang diiklankan, dan (5) bintang iklan Para insan periklanan diharapkan agar memperhatikan pilihan bahasa yang digunakan dalam situasi atau konteks iklan tersebut agar lebih menarik dan dapat dinikmati oleh konsumen. Masyarakat sebagai konsumen agar lebih selektif dalam memilih produk barang dan tidak hanya tergiur pada iklan yang ada. Di samping itu, para peneliti dan pemerhati bahasa diharapkan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk melakukan penelitian lanjutan.

Actions (login required)

View Item

ABSTRACT

Rohmaida, Silvi Tri. 2016. Penggunaan Diksi dan Gaya Bahasa dalam Iklan Bisnis. Skripsi, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Sumadi, M.Pd., (II) Dr. Titik Harsiati, M.Pd.

Kata kunci: diksi, gaya bahasa, iklan bisnis

Iklan bisnis merupakan salah satu bentuk komunikasi. Periklanan merupakan salah satu jenis teknik komunikasi massa dengan membayar ruangan atau waktu yang disediakan media massa untuk menyiarkan informasi tentang barang atau jasa yang ditawarkan oleh pembuat iklan. Diksi merupakan pemilihan kata yang dipergunakan untuk menyatakan kata-kata yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, tetapi juga meliputi persoalan fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan. Gaya bahasa adalah bahasa indah yang dipergunakan untuk meningkatkan efek dengan jalan memperkenalkan dan memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan diksi berdasarkan (1) ketepatan pilihan kata, dan (2) kesesuaian pilihan kata, serta penggunaan gaya bahasa berdasarkan (1) struktur kalimat, dan (2) langsung tidaknya makna.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan disusun dengan jenis penelitian analisis teks. Data penelitian ini berupa diksi dan gaya bahasa dalam iklan bisnis. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi. Analisis data yang dilakukan meliputi proses reduksi data yang meliputi identifikasi, klasifikasi, dan pengodean. Selanjutnya dilakukan penyajian data, penarikan simpulan sementara, dan pengecekan keabsahan temuan.

Berdasarkan temuan penelitian, diperoleh dua hasil penelitian. Pertama, penggunaan diksi terbagi atas dua aspek, yakni berdasarkan ketepatan pilihan kata dan kesesuaian pilihan kata. Berdasarkan ketepatan pilihan kata  terdapat empat temuan yang mencakup pemakaian kata denotasi, konotasi, bersinonim, dan indria, sedangkan berdasarkan kesesuaian diksi terdapat tiga temuan yang meliputi pemakaian kata ilmiah, populer, dan slang dalam iklan bisnis. Kedua, penggunaan gaya bahasa terbagi atas dua aspek, yakni berdasarkan struktur kalimat dan langsung tidaknya makna. Berdasarkan struktur kalimat ditemukan satu gaya bahasa, yaitu gaya bahasa repetisi, sedangkan berdasarkan langsung tidaknya makna terbagi atas dua kategori, yaitu gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan. Penggunaan gaya bahasa retoris ditemukan tujuh gaya bahasa yang meliputi aliterasi, asonansi, asindenton, polisindenton, pleonasme atau tautologi, erotesis, dan silepsis, serta penggunaan gaya bahasa kiasan ditemukan empat gaya bahasa yang meliputi personifikasi, alusi, epitet, dan sinekdoke.

Berdasarkan hasil penelitian ini, dikemukakan tiga saran. Pertama, pembuat iklan yang juga sekaligus sebagai komunikator disarankan agar lebih kreatif lagi dalam mengolah kata-kata dalam iklan bisnis berdasarkan diksi dan gaya bahasanya sehingga tidak terjadi multitafsir saat masyarakat membaca iklan yang ada pada produk tertentu. Kedua, masyarakat konsumen yang merupakan target dari iklan bisnis disarankan agar lebih objektif dalam memilih produk yang ditawarkan dan memahami makna yang terkandung dalam iklan bisnis tersebut sehingga tidak ada kesalahpahaman di kemudian hari. Ketiga, perancang bahan ajar juga dapat memanfaatkan hasil temuan diksi dan gaya bahasa dalam iklan bisnis ini untuk digunakan pada kegiatan belajar di sebuah lembaga pendidikan.

Lihat Foto

Instagram/solarstudio_id

Cuplikan video iklan Khong Guan yang viral. Video ini dibuat oleh Solar Studio asal Surabaya.

KOMPAS.com - Iklan dan poster merupakan metode yang banyak digunakan untuk menawarkan suatu produk.

Produk yang bisa ditawarkan dapat berupa barang atau jasa. Iklan dan poster merupakan wacana yang berbentuk deskriptif dan bersifat persuasif.

Deskriptif berarti penggambaran sebuah produk iklan. Sedangkan persuasif berarti membujuk atau mengajak pembaca.

Dilansir dari buku Pengantar Periklanan (2007) karya Rendra Widyatama, iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, artinya menggiring gagasan.

Pengertian iklan adalah semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu.

Baca juga: Kenapa Bahasa Inggris jadi Bahasa Internasional?

Secara umum, wujud iklan berupa penyajian informasi suatu produk, merek, perusahaan, atau toko. Iklan merupakan prosea komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang mengambil tindakan yang menguntungkan pihak pembuat iklan.

Bagi perusahaan komersial, iklan dan poster dimanfaatkan untuk menjual barang dan jasa.
Bagi dunia perkantoran, iklan digunakan untuk mendapatkan karyawan dan memberi informasi pada masyarakat luas.

Pemerintah memanfaatkan iklan dan poster untuk menyebarkan informasi dan memberikan layanan kepada masyarakat. Sedangkan bagi individu, iklan digunakan untuk membeli dan menjual produk-produk tertentu.

Baca juga: Penggunaan To Be: Is, Am, dan Are

Bahasa iklan

Penggunaan bahasa iklan bertujuan untuk memengaruhi pembaca atau pendengar.

Berikut struktur kata dalam iklan:

Tyas Wening Selasa, 8 Juni 2021 | 08:00 WIB

Ciri-Ciri Bahasa yang Digunakan dalam Pembuatan Iklan di Media Cetak, Materi Kelas 5, Tema 9 (Photo by Ono Kosuki from Pexels)

Bobo.id - Iklan dapat dimuat dalam dua media yang berbeda, yaitu di media cetak seperti koran di majalah, atau di media elektronik seperti televisi, radio, atau internet.

Dalam pembuatan iklan di media cetak maupun di media elektronik, ada berbagai unsur yang harus diperhatikan dan ciri-ciri yang membedakan satu sama lain.

Salah satu ciri-ciri iklan yang ada dalam pembuatan iklan media cetak adalah pada penggunaan bahasanya.

Bahasa yang digunakan pada iklan media cetak harus menarik, agar konsumen juga tertarik untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia?

Jika bahasa yang digunakan pada iklan media cetak menarik, maka semakin banyak yang akan tertarik untuk melihat iklan itu.

Saat sudah banyak yang melihat atau tertarik dengan iklan yang ditawarkan di media cetak, maka bisa meningkatkan penjualan barang.

Yuk, cari tahu seperti apa ciri-ciri bahasa yang digunakan dalam pembuatan iklan di media cetak!

Baca Juga: Mempelajari Definisi Serta Contoh-contoh Barisan Dan Deret Matematika

Page 2

Page 3

Photo by Ono Kosuki from Pexels

Ciri-Ciri Bahasa yang Digunakan dalam Pembuatan Iklan di Media Cetak, Materi Kelas 5, Tema 9

Bobo.id - Iklan dapat dimuat dalam dua media yang berbeda, yaitu di media cetak seperti koran di majalah, atau di media elektronik seperti televisi, radio, atau internet.

Dalam pembuatan iklan di media cetak maupun di media elektronik, ada berbagai unsur yang harus diperhatikan dan ciri-ciri yang membedakan satu sama lain.

Salah satu ciri-ciri iklan yang ada dalam pembuatan iklan media cetak adalah pada penggunaan bahasanya.

Bahasa yang digunakan pada iklan media cetak harus menarik, agar konsumen juga tertarik untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia?

Jika bahasa yang digunakan pada iklan media cetak menarik, maka semakin banyak yang akan tertarik untuk melihat iklan itu.

Saat sudah banyak yang melihat atau tertarik dengan iklan yang ditawarkan di media cetak, maka bisa meningkatkan penjualan barang.

Yuk, cari tahu seperti apa ciri-ciri bahasa yang digunakan dalam pembuatan iklan di media cetak!

Baca Juga: Mempelajari Definisi Serta Contoh-contoh Barisan Dan Deret Matematika

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA