Pengamat prediksi peluang anies baswedan di pilpres 2024 gelap gulita

Pengamat prediksi peluang anies baswedan di pilpres 2024 gelap gulita
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan saat memberikan sambutan pada malam puncak Perayaan HUT ke-495 tahun Jakarta di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta, Sabtu, 25 Juni 2022. TEMPO/Hi;man Fathurrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinilai bisa jadi korban kampanye hitam menjelang pemilihan presiden atau Pilpres 2024. Hal ini terlihat dari munculnya deklarasi dukungan dari kelompok yang mengaku eks HTi dan FPI.

Pengamat politik Forum Doktor Ilmu Politik UI Reza Hariyadi menduga ada pihak yang hendak menyeret Anies ke dalam politik identitas dengan melakukan pola-pola stigmatisasi dan framing. Tujuannya, kelompok tersebut ingin mencederai citra Anies.

"Targetnya untuk mendistorsi opini publik dan memberikan label negatif pada figur yang disasar," kata Reza dalam keterangannya, Ahad, 26 Juni 2022.

Reza menerangkan, dengan deklarasi Majelis Sang Presiden yang berisi eks anggota kelompok HTI, FPI, dan narapidana eks teroris itu, impresi politik yang timbul adalah seolah Anies dekat dengan kelompok radikal maupun intoleran.

"Ini bisa dimainkan oleh lawan politik untuk menyudutkan karena dicap Islam garis keras dan menjadi tantangan bagi Anies jika maju Pilpres 2024," ujar Reza.

Lebih lanjut, Reza memprediksi ruang gerak Anies untuk meraih dukungan kelompok moderat dan nasionalis akan semakin terbatas dengan adanya framing politik tersebut. Reza mengaku khawatir dengan cara kampanye hitam tersebut, karena akan mereduksi demokrasi dan dapat memecah belah anak bangsa menjelang Pilpres 2024 serta memerlukan waktu panjang untuk pulih kembali.

Sebelumnya, sekelompok orang yang mengatasnamakan diri sebagai kelompok Majelis Sang Presiden, mendeklarasikan diri pada Rabu, 7 Juni 2022 untuk mendukung Anies Baswedan maju Pilpres 2024.

Beberapa nama Majelis Sang Presiden itu mengaku sebagai simpatisan HTI, FPI, hingga eks narapidana teroris.

Baca juga: JK Cerita Pesan ke Anies Baswedan untuk Tak Kampanye Kemana-mana

M JULNIS FIRMANSYAH

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Pengamat prediksi peluang anies baswedan di pilpres 2024 gelap gulita
Spanduk bergambar wajah Anies Baswedan terpasang saat konferensi pers tentang Deklarasi Anies Baswedan for Presiden 2024 di Jakarta, Rabu, 20 Oktober 2021. Kelompok relawan ANIES mendeklarasikan dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk maju pada pemilihan presiden tahun 2024. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum berpeluang menjadi calon presiden 2024. Sebab, belum ada partai politik yang sudah menyatakan sikap bakal mendukung Anies dalam pemilihan presiden (Piplres) 2024.

"Kalau ada yang bertanya tentang pen-capresan Anies, bagi saya, Anies masih gelap gulita," kata dia saat dihubungi, Kamis, 21 Oktober 2021.

Menurut dia, belum terlihat peluang Anies akan mendapat dukungan partai. Alasannya, partai-partai cenderung menginginkan ketua umumnya yang menduduki posisi RI 1 tiga tahun mendatang.

Belum lagi elektabilitas dan popularitas Anies terancam terjun bebas mengingat posisinya sebagai gubernur DKI selesai pada 2022. "Elektabilitasnya terancam punah ataupun berkurang setelah tidak menjadi gubernur lagi di tahun depan," jelas dia.

Kemarin Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera mendeklarasikan dukungannya terhadap Anies untuk mengikuti kontestasi Pilpres 2024. Anies dianggap telah berhasil memimpin Ibu Kota.

“Ini adalah kewajiban kita semua untuk mendorong Bapak Anies Rasyid Baswedan menjadi pemimpin Indonesia sehingga keunggulan yang dinikmati warga Jakarta hari ini menjadi milik seluruh warga negara,” ujar La Ode Basir, salah satu deklarator, dalam acara tersebut.

Setelah deklarasi, mereka menyatakan akan keliling Indonesia untuk menggalang dukungan buat Anies Baswedan dalam pencalonan presiden. Mereka juga menyatakan telah membentuk tim hukum di hampir seluruh provinsi Indonesia. Untuk provinsi besar, klaim kelompok ini, telah disiapkan sekitar 100 advokat.

Hasil sigi Indonesia Political Opinion atau IPO yang dirilis pada Agustus 2021 menempatkan Anies Baswedan di urutan puncak dalam survei tingkat keterpilihan tokoh potensial pada Pilpres 2024. Anies mendapatkan poin 18,7 persen.

Selanjutnya disusul oleh Ganjar Pranowo 16,5 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 13,5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 9,9 persen, Prabowo Subianto 7,8 persen, Ridwan Kamil 6,2 persen, dan Erick Thohir 4,7 persen.

Survei IPO dilakukan pada 2-10 Agustus 2021. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sample bertingkat.

Sebelumnya saat menanggapi seorang warga Kampung Tanah Merah yang mendoakan Anies menjadi Presiden pada 2024, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebut masih jauh.

"Belum apa-apa udah 24 (2024) nanyanya. Ini masih tahun 21 (2021)," ucap Anies Baswedan.

Baca juga: Anies Dideklarasikan jadi Capres, Ini Elektabilitasnya dari 4 Lembaga Survei

Jum'at, 26 Agustus 2022 - 14:05 WIB

Anies Baswedan bisa saja membuat KIB goyah dan ikut mendorongnya sebagai capres di Pilpres 2024. Foto/dok.SINDOnews

JAKARTA - Poros Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS diprediksi akan mengusung Anies Baswedan pada Pilpres 2024. Hanya tinggal menunggu momentum untuk melakukan deklarasi."Nasdem, Demokrat, dan PKS tampaknya akan mengusung Anies Baswedan menjadi Capres pada Pilpres 2024. Ketiga partai tersebut tinggal mencari moment yang tepat untuk mendeklarasikannya," kata Pengamat Politik dari Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga kepada wartawan, dikutip Jumat (26/8/2022).Nasdem sendiri telah menyatakan hasrat untuk mengusun Anies pada 2024. Jamil memprediksi, kemungkinan ketiga partai itu akan mendeklaradikan Anies sebagai capres pada akhir tahun 2022. Sinyal tersebut sebenarnya sudah dihembuskan oleh petinggi partai tersebut.

Baca juga: Haruskah Anies Baswedan Masuk Parpol?

Karena itu, bila benar rumor bahwa KIB juga akan mengusung Anies, hal ini akan menguntungkan bagi Nasdem, Demokrat, dan PKS. Sangat mungkin terbentuk koalisi besar untuk mengusung Anies. "Kalau ini terjadi, tentunya peluang menang sudah di depan mata," terangnyaAkan tetapi, kata Jamil, yang menjadi masalahnya adalah apakah Partai Golkar sebagai partai terbesar di KIB mau mengusung Anies. Dia melihat peluang itu kecil karena Rakernas Golkar telah menetapkan ketua umumnya, Airlangga Hartarto sebagai capres."Hasil rakernas itu memang dapat diubah, namun hingga saat ini petinggi Golkar terlihat masih kekeh mengusung Airlangga," imbuhnya.Tetapi, kata mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini, Golkar berbeda dengan PAN dan PPP yang basis akar rumputnya banyak menghendaki Anies sebagai capres. Karena itu, bagi PAN dan PPP tampaknya tidak akan masalah besar bila mengusung Anies.Oleh karena itu, dia menuturkan, kalau PAN dan PPP kekeh memilih Anies, sementara Golkar kekeh memilih Airlangga, maka ada kemungkinan KIB bubar. Bisa jadi PAN dan PPP merapat ke Nasdem, Demokrat dan PKS meskipun kemungkinannya kecil karena KIB disebut-sebut sebagai koalisi bentukan Istana.

"Namun kemungkinan ini kecil mengingat KIB sejak awal dikesankan koalisi Golkar, PAN dan PPP bentukan istana. Karena itu, PAN dan PPP tampaknya akan lebih mendengar suara istana daripada akar rumputnya. Konsekuensinya, bisa saja sebagian besar akar rumput di PAN dan PPP lebih memilih Anies daripada Capres yang diusung partainya. Hal ini tentunya akan merugikan kedua partai tersebut, termasuk tentunya KIB," pungkasnya.

(muh)

Poster Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIES) yang rencananya akan mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024. (Sumber: ANIES)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Adi Prayitno memprediksi peluang Anies Baswedan menjadi satu di antara pasangan calon dalam pemilu presiden 2024 akan gelap gulita.

Sebab hingga saat ini, belum ada satu partai politik pun yang menyatakan pasang badan total bagi Anies Baswedan di Pilpres 2024.

“Makanya saya memprediksi soal nasib Anies Baswedan di 2024 kok gelap gulita. Pertama Anies sampai saat ini belum keliatan ada parpol yang siap pasang badan total untuk dukung Anies sebagai tiket pencapresan pendaftaran ke KPU,” kata Adi Prayitno, Rabu (20/10/2021).

Ditambah lagi, sangat dimungkinkan elektabilitas Anies Baswedan akan terjun bebas setelah tidak lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta pada 2022.

Baca Juga: Survei CPCS: Elektabilitas Ganjar Pranowo Ungguli Prabowo Subianto, Anies Baswedan Peringkat Keempat

“Anies tidak lagi menjadi idola karena sepi pemberitaan, karena tidak lagi menjadi Gubernur, tidak jadi spotlight pemberitaan tentang pencapresan 2024,” ujarnya.

“Dua hal ini yang menurut saya bisa menjelaskan betapa prospek Anies tentang pencapresan itu gelap gulita, yaitu dukungan partai dan ujian elektabilitas yang sesungguhnya.”

Anies, kata Adi, berbeda dengan sejumlah nama yang mengemuka dan diprediksi maju pada Pilpres 2024. Seperti halnya Prabowo Subianto, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Airlangga Hartarto, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Airlangga Hartarto.

Sejumlah orang tersebut memiliki peluang untuk diusung karena memiliki dukungan parpol bahkan red carpet dari partainya. Sementara Anies, belum memiliki dukungan partai.

“Ketum-ketum partai atau elit partai yang saat ini, memiliki karpet merah terhadap pencapresan yang paling mungkin jadi lawan anies. Pertanyaannya, kalau mereka punya dukungan parpol, lalu Anies dari mana dukungan partainya? Saat ini masih gelap gulita,” kata Adi.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV