Penghasil dari peradaban Mesopotamia yang sekarang menjadi negara Irak adalah

Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris dikenal dengan nama Peradaban Mesopotamia yang sekarang masuk dalam wilayah negara Irak.

Kata Mesopotamia berasal dari dua kata yaitu kata mesos yang berarti tengah dan potamas yang artinya sungai. Jadi, Mesopotania berarti sebuah daerah yang letaknya diantara dua sungai yakni sungai Eufrat dan tigris yang bermuara di Teluk Persia.

Daerah yang letaknya antara sungai Eufrat dan sungai tigris merupakan daerah yang subur. Bila dhubungkan dengan lembah sungai di Yordania, maka wilayahnya akan membentuk seperti bulan sabit. Oleh karena itulah dinamakan sebagai The Fertile Crescent Moon.

Gambar 1. The Fertile Crescent Moon, sebuah wilayah subur yang berbentuk seperti bulan sabit (Sumber: kids.britannica.com )

Peradaban Mesopotamia memiliki sistem pemerintahan berbentuk negara kota dimana dipimpin oleh seorang raja sekaligus merangkap sebagai kepala negara. Ada 12 bangsa yang mendukung berdirinya peradaban Mesopotamia antara lain:

a. Bangsa Ubaidian (5000 – 4500 SM) b. Bangsa Sumeria I (3800 – 3200 SM) c. Bangsa Jamdet Nasr (3200 – 3000 SM) d. Bangsa Akkadia (2900 – 2250 SM) e. Bangsa Sumeria II (2250 – 2200 SM) f. Bangsa Guti (2200 – 2100 SM) g. Bangsa Amolia atau Babilonia I (1850 – 1600 SM) h. Bangsa Hittit (1600 – 1300 SM) i. Bangsa Asyria (1300 – 612 SM) j. Bangsa Khaldea atau Babilonia II (612 – 500 SM) k. Bangsa Persia (500 – 326 SM)

l. Bangsa Yunani (326 – 323 SM)

Dari semua bangsa di atas, pada halaman ini kita hanya akan membahas empat bangsa saja secara umum yakni bangsa semeria, babilonia kuno, Assiria dan Babilonia Baru.

Penghasil dari peradaban Mesopotamia yang sekarang menjadi negara Irak adalah
Gambar 2. Bangunan model ziggurat (Sumber: bible-archaeology.info)

Pada masa Bangsa Sumeria, masyarakatnya telah mengenal tata kota dengan bangunan model Ziggurat (lihat gambar 2). Selain itu, bangsa ini juga telah mengenal cara pengolahan logam untuk membuat alat perang, mengenal pertanian-perdagangan, ilmu hitung dan ilmu astronomi untuk menghitung hari.

Artikel terkait: Peradaban lembah sungai nil

Pada masa ini, masyarakat telah mengenal tulisan yang berupa Cuneiform writing/Pytograph sebanyak 350 jenis (tulisan huruf paku). Masyarakat pada zaman ini menyembah dewa Anu (dewa langit), dewa enlil (dewa bumi) dan dewa ea (dewa air).

Adapun Peradaban Babilonia Kuno terletak di lembah sungai Eufrat dengan ibu kotanya yang bernama Babilonia. Bangsa ini memiliki sistem pemerintahan yang berupa kerajaan.

Artikel terkait: Peradaban Yunani Kuno

Raja Hammurabi mampu membawa kejayaan tertinggi bagi bangsa ini, dengan mengeluarkan kitab undang-undang bernama Kitab Hammurabi yang berisi 4000 baris.

Kitab tersebut mengatur tentang pendidikan, keluarga, tentara, status hak milik, utang piutang dan perkawinan. Paham kepercayaan masyarakat pada zaman ini adalah percaya pada banyak dewa antara lain dewa marduk, dewa enlil dan dewa pemelihara (wisnu).

Bangsa Assiria tinggal di lembah sungai Eufrat dan sungai Tigris dimana ibukotanya adalah kota Nineveh. Sistem pemerintahan pada saat itu berbentuk kerajaan dimana rajanya bersifat mutlak dalam menguasai pemerintahan.

Baca juga: Peradaban Romawi Kuno

Bangsa ini suka berkelana dengan mata pencaharian pada umumnya adalah berternak dan pertanian yang menghasilkan gandum, anggur dan sayuran. Selain itu bangsa ini sangat suka berperang dengan bangsa lain sehingga memiliki banyak musuh.

Pada masa pemerintahan raja Ashurbanipal, bangsa Assiria berhasil menguasai Mesir dan telah mengenal pentingnya ilmu pengetahuan yakni dengan mendirikan perpustakaan tertua.

Namun pada tahun 612 SM, bangsa Media, Persia dan Khaldea bersatu untuk mengalahkan Assiria sehingga bangsa ini hancur, semua rakyatnya dibunuh dan kotanya dibakar.

Bangsa Babilonia berhasil bangkit pada tahun 612 SM yang dikenal dengan nama Babilonia baru atau Babilonia II. Pada masa pemerintahan raja Nebukadnezar, tentara Babilonia baru berhasil menguasai wilayah Yerusalem dan menjadikan para yahudi sebagai budak.

Adapun kepercayaan masyarakat Babilonia baru yaitu dengan menyembah banyak dewa antara lain dewa Saturnus, dewa Mars, dewa Venus dan Dewa Pluto.

Bangsa ini tergolong maju karena telah mengenal ilmu astronomi sehingga bisa menentukan sistem kalender. Namun pada akhirnya, Bangsa Babilonia harus runtuh disebabkan oleh serangan dari bangsa Media dan Persia pada tahun 530 SM.

Daftar Pustaka:

Taranasema.2009.Memahami Sejarah.Bandung:CV Armico. Wardaya.2009.Cakrawala Sejarah.Surakarta:PT. Widya Duta Grafika.

Penghasil dari peradaban Mesopotamia yang sekarang menjadi negara Irak adalah

Penghasil dari peradaban Mesopotamia yang sekarang menjadi negara Irak adalah
Lihat Foto

Wikimedia Commons

Ziggurat, sebuah monumen besar yang dibangun di lembah Mesopotamia Kuno.

KOMPAS.com - Mesopotamia adalah wilayah bersejarah di Asia Barat yang terletak di antara dua sungai besar, yaitu Sungai Eufrat dan Tigris.

Wilayah yang sekarang dikenal sebagai Republik Irak ini memiliki tanah yang subur.

Kesuburan tanahnya itulah yang akhirnya menjadi faktor pendukung bagi tumbuhnya peradaban suatu bangsa.

Bahkan peradaban kuno yang tumbuh di Mesopotamia dikenal sebagai peradaban paling awal di Asia Barat dan salah satu yang tertua di dunia.

Bangsa yang pertama kali menguasai wilayah Mesopotamia ialah Bangsa Sumeria.

Selain Sumeria, bangsa-bangsa yang pernah mengembangkan peradabannya di Mesopotamia adalah Akkadia, Babilonia, Assyria, dan Babilonia Baru.

Sebagian besar peradaban yang berkembang di Mesopotamia bergantung pada hasil pertanian.

Mereka mengairi tanah pertaniannya dengan membuat saluran air dari Sungai Eufrat dan Tigris.

Hal ini dapat dilihat dari hasil penggalian arkeolog di kota-kota Sumeria.

Baca juga: Bangsa Dravida: Asal-usul, Ciri-ciri, dan Hasil Kebudayaan

Letak Mesopotamia

Mesopotamia berasal dari Bahasa Yunani, yaitu mesos yang artinya tengah dan potamus yang berarti sungai.

Jadi, Mesopotamia dapat diartikan sebagai daerah di antara sungai-sungai.

Mesopotamia terletak di antara Sungai Eufrat dan Sungai Tigris, yang sekarang dikenal sebagai Irak.

Wilayah ini berbatasan dengan Teluk Persia dan Iran di sebelah timur dan timur laut, Iran dan Turki di sebelah utara, Syria dan Yordania di sebelah barat, sedangkan pada bagian selatan berbatasan dengan Saudi Arabia dan Kuwait.

Karena Mesopotamia berada di antara dua sungai, bentuk wilayahnya melengkung, menyerupai bulan sabit.

Hal inilah yang membuat sejarawan Amerika, Breasted, menyebut Mesopotamia sebagai daerah bulan sabit yang subur.

Baca juga: Revolusi Neolitik: Pengertian, Teori Pendukung, dan Hasil Kebudayaan

Sejarah Peradaban Mesopotamia

Mesopotamia adalah situs perkembangan paling awal Revolusi Neolitik yang berlangsung dari sekitar 10.000 SM.

Di sekitar tahun 5000 SM, di wilayah ini telah terlihat adanya teknologi irigasi yang ikut menentukan sistem pertanian kuno.

Bangsa Ubaid merupakan bangsa pertama yang tinggal di Mesopotamia, tetapi tidak banyak keterangan dari bangsa ini.

Pada masa itu, penduduk Mesopotamia telah hidup makmur karena daerahnya sangat subur untuk bercocok tanam.

Hal itulah yang mendorong bangsa-bangsa lain datang menyerbu untuk menguasai air irigasi dan tanah yang subur.

Bangsa yang pertama kali melakukan invasi adalah Bangsa Sumeria, yang datang dari gurun dan pegunungan di luar Mesopotamia pada 4000 SM.

Setelah itu, datang pula Bangsa Semit, yang telah mengenal dasar-dasar kehidupan politik dan ekonomi pertanian, untuk bergabung dengan Bangsa Sumeria.

Munculnya Peradaban Mesopotamia diawali dengan tumbuhnya peradaban oleh Bangsa Sumeria ini.

Masyarakat Sumeria hidup dengan cara bertani, mereka mengairi tanah garapan dengan membuat saluran air dari Sungai Eufrat dan Tigris.

Hasil pertanian terpenting mereka adalah gandum, jemawut, dan jelai, yang kemudian diangkut menggunakan kereta atau gerobak yang diberi roda.

Oleh karena itu, Bangsa Sumeria terkenal sebagai bangsa yang pertama kali mengenal roda dan gandum.

Baca juga: Peradaban Romawi Kuno dan Yunani Kuno, Apa Bedanya?

Bangsa Sumeria kemudian membangun beberapa kota kuno yang terkenal, seperti Ur, Sumer, Ereck, Kish, dan lain-lain.

Kota Ur yang terletak di dekat muara Sungai Eufrat merupakan pusat pengembangan pemerintahan Bangsa Sumeria.

Penguasa mereka mempunyai dua kekuasaan, yaitu sebagai kepala pemerintahan dan kepala raja atau Patesi (Pendeta Raja).

Masyarakatnya menganut kepercayaan Politeisme, dengan Marduk sebagai dewa utamanya.

Selain itu, Bangsa Sumeria telah mengembangkan beberapa penemuan di bidang matematika, tulisan paku, dan membangun Ziggurat (banguan yang tinggi seperti gunung untuk tempat pemujaan).

Memasuki tahun 2350 SM, kekuasaan Bangsa Sumeria berakhir setelah diserang oleh Bangsa Akkadia yang dipimpin oleh Raja Sargon.

Walaupun berada di bawah banyak pemerintahan yang berbeda, kebudayaan Mesopotamia dapat bertahan dan berkembang selama ribuan tahun.

Bahkan Peradaban Mesopotamia kemudian mengilhami beberapa perkembangan paling penting dalam sejarah manusia.

Referensi:

  • Irfanto, Ari. (2018). Peradaban Kuno di Dunia. Yogyakarta: Istana Media.
  • Nurhayati, Dewi. (2019). Peradaban Mesopotamia. Semarang: ALPRIN.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.