Perangkat yang berisi perintah dasar dan konfigurasi hardware untuk proses booting komputer adalah

Apakah program scratch mendukung tipe data float, jika ya bagaimana langkah-langkah memasukkan variabel float seperti angka desimal ke dalam scratch?​

(1) akun diberi kode angka. (2) jumlah angka dalam kode tetap. (3) posisi angka dalam kode mempunyai arti tertentu. (4) perluasan klasifikasi dilakuka … n dengan memberi cadangan angka ke kanan

apa perbandingan compiler dengan interpreter, sebutkan contohnya

25. fitur pada gmail yang digunakan untuk mempermudah melampirkan file hanya dengan klik, tahan dan geser adalah … a. attach files b. send c. upload d … . drag and drop e. compoe

berikut merupakan contoh jejaring social untuk mempromosikan suatu produk, kecuali…. a. facebook b. twitter c. instagram d. google e. televisi

di era digital, penyebaran informasi lebih cepat meskipun berada pada jarak yang jauh. informasi ini tersebar melalui ….

ciri objek pada citra: - bentuk persegi; - bangunan terpisah dari permukiman penduduk; - berasosiasi dengan rel kereta api fenomena yang sesuai dengan … ciri tersebut adalah

diketahui data yang dikirimkan adalah 100 karakter dan tiap karakter terdiri dari 100 bit, maka jika mode transmisi yang digunakan adalah isochronous, … sehingga besarnya efisiensi kode adalah :

faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan codec sangat berpengaruh pada penggunaan

elements of programming vs cracking the coding interview


Perangkat yang berisi perintah dasar dan konfigurasi hardware untuk proses booting komputer adalah


BIOS (Basic Input Output System)

1.    Pengertian BIOS

BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output System, merupakan suatu software (ditulis dalam bahasa assembly) yang mengatur fungsi dasar dari perangkat keras (hardware) komputer. BIOS menjadi perangkat antarmuka antara sistem operbsi dengan perangkat keras. BIOS diimplementasikan sebagai program yang dapat dijalankan untuk mengontrol keyboard, layar tampilan, dan beberapa fungsi khusus lainnya yang menyangkut akses tingkat rendah sistem komputer atau peranti komputer.    . BlOStertanam dalam sebuah chip memory (ROM ataupUn flash memory berbahan Complementary Metal Oxide Semiconductor (CMOS) yang terdappt pada motherboard). Sebuah baterai yang biasa disebut sebagai baterai CMOS berfungsi untuk menjaga agar tanggal dan pengaturan lainnya yang telah kita set pada BIOS tidak hilang atau kembali ke konfigurasi awal meskipun komputer dimatikan. Fungsi utama BIOS adalah untuk memberikan instfuksi yang dikenal dengan istilah POST (Power-On-Selft-Test), yaitu perintah untuk menginisialisasi dan mengidentifikasi perangkat sistem seperti CPU, RAM, VGA card, keyboard dan mouse, harddisk drive, optical drive (CD/DVD), dan hardware lainnya pada saat komputer mulai booting. Cara kerja BIOS adalah dimulai dengan proses inisialisasi, di mana dalam proses ini kita bisa melihat jumlah memori yang terinstal, jenis harddisk dan kapasitasnya, dan sebagainya^ BIOS kemudian akan mencari, menginisialisasi, dan menampilkan infbrmasi dari graphics card. Kemudian akan mengecek perangkat ROM lain, seperti harddisk dan kemudian melakukan pengetesan RAM, yaitu memory count up test Setelah semua tes komponen berhasil dilakukan, BIOS* kemudian akan mencari lokasi booting device dan sistem operasi. Fungsi tombol pada setup BlOS.sebagai berikut. a.    Esc/Escape, untuk.keluar dari setup BIOS. b.    Tanda panah f j;—, untuk memilih menu. c.    D, untuk memodifikasi panjang field. d.    F1, untuk mencari bantuan fungsi tombol. e.    F2, untuk mengubah background BIOS f.    F5, untuk mengubah ke pengaturan terdahulu yang pernah ada g.    F6, untuk mengubah ke pengaturan yang paling optimal. h.    F7, untuk mengatur ke performa terbaik. i.    F10, untuk keluar dari setup BIOS dan menyimpan hasil pengaturan. Untuk memunculkan menu selanjutnya, tekan tombol panah (arahkan pada menu yang dituju), kemudian tekan Enter.

Menu-menu yang terdapat dalam BIOS sebagai berikut.

a.    Standard CMOS Setup, berfungsi untuk setting standar seperti.tanggal, waktu, tipe harddisk yang terpasang, disk drive, dan monitor. Fungsi konfigurasi pada standar CMOS antara lain sebagai berikut. 1)  Date & Time: melakukan setting perubahan waktu dan tanggal sesuai RTC ( Time Clock). 2)  IDE ( Integrated Drive Electronics) Device: melakukan setting harddisk yang terpasang. 3)  Tipe harddisk, ada empat jenis yaitu IDE Primary untuk harddisk utama yang berfungsi sebagai penyimpanan sistem operasi dan program aplikasi, IDE untuk harddisk utama yang berfungsi sebagai penyimpanan berupa data saja, IDE Secondary Master untuk harddisk tambahan/oadangan yang berfungsi sebagai penyimpanan sistem operasi dan program aplikasi, dan IDfe Secondary Slave untuk harddisk tambahan/cadangan yang berfungsi sebagai penyimpanan berupa data saja. 4)    Floppy disk: melakukan setting disk drive. 5)    Video: melakukan setting monitor, bjasanya EGA atau VGA 6)    Half On: untuk mehgatur kapart komputer berhehtiberoperasi. 7)    Base/Extended/Total Memory: untuk mengetahui kapasitas memori,secara otomatis. b.    Advanced Setup, digunakan untuk mengetahui informasi/mengatur sistem yang terpakai di dalam komputer.

Perintah pada Advanced BIOS sebagai berikut.

Perangkat yang berisi perintah dasar dan konfigurasi hardware untuk proses booting komputer adalah

1)    Virus warning: mengaktifkan/menonaktifkan program antivin^ untuk motherboard atau boot sector.    2)    Quick Power On SeifTest: pemeriksaan terhadap komponen-komporten pada saat komputer melakukan booting. 3)    First Boot Device: pengecekan terhadap sistem booting pertama kali. 4)    Swap Floppy: untuk menukar dislcdriye,misalnya dari B ke A atau sebaliknya. 5)    Boot Up Floppy Seek: mengecek kapasitas,dispels yang terpasang. 6)    Boot Up Num Lock Status: mengaktifkan/menonaktifkan tombol Num Lock pada saat komputer melakukan  booting. 7)    Typematic Rate Setting; mengatur berapa banyak karakter yang ditransfer tiap detik. 8)    Security Option: memberikan password pada saat komputer dihidupkan. 9)    OS Select For DRAM >64 : untuk mengecek DRAM > 64 MB, jika bukan pilih Non-OS2. 10)    Video BIOS Shadow: memindahkan VGA BIOS Shadow ke DRAM. > c.    Power Management Setup, digunakan untuk mengatur manajemen poweryang ada di komputer, yaitu power pada monitor dan CPU. d.    PCI/PnP Configuration, digunakan untuk mengidentifikasikan PnP (Plug and Play) pada slot PCI yang terpasang di CPU. e.    Load Optimal Setting, untuk memilih pengaturan yang paling optimal yang pernah ada. f.    Load Best Performance Setting, untuk memilih pengaturan yang paling terbaik yang pernah ada, g.    Features Setup, digunakan untuk mengecek DRAM, USB, dan PCI yang ada pada motherboard. h.    CPU PnP Setup, digunakan untuk mengetahui informasi yang ada pada CPU. i.    Hardware Monitor, digunakap untuk mengetahui informasi sistem yang ada pada monitor. j.    Change Password, untuk mengubah password ke dalam BIOS. k.    Exit, untuk keluar dari BIOS.

2.    Fungsi BIOS dalam sistem operasi

BIOS memiliki beberapa fungsi dalam sistem opera#si, antara lain: a.    Mengenali semua hardwarelperangkat keras yang terpasang pada PC/komputer. b.    Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap semua perangkat yang terpasang (dalam proses yang dikenal dengan istilah power-on-self-test). c.    Mengeksekusi MBR (Master Boot Record) yang berada pada sektor pertama harddisk, yang fungsinya untuk memanggil sistem operasi dan menjalankannya. d.    Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses bootinglurutan booting, kinerja, dan kestabilan komputer). e.    Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS runtime services.

3.    Komponen BIOS

Secara umum, BIOS yang terpasang dalam sebuah komputer memiliki beberapa komponen dasar sebagai berikut.  a. Program BIOS Setup Komponen ini memungkinkan pengguna untuk mengubah konfigurasi komputer (tipe harddisk, disk drive, manajemen daya listrik, kinerja komputer, dan Iain-lain) sesuai dengan keinginan. BIOS menyembunyikan detail-detail cara pengaksesan perangkat keras yang cukup rumit apabila dilakukan secara langsung. b.    Driver Driver digunakan untuk perangkat-perangkat keras dasar, seperti video adapter, perangkat inp.ut, prosesor, dan beberapa perangkat lainnya untuk sistem operasi dasar 16-bit (dalam hal ini adalah keluarga DOS).    - c.    Program bootstraper utama Komponen ini memungkinkan komputer dapat melakukan proses    ke dalam sistem operasi yang terpasang.

4.    ROM dan NVRAM

BIOS juga sering disebut sebagai ROM BIOS karena pada awalnya BIOS disimpan dalam chip memori hanya baca (ROM) dalam motherboard. Mengapa BIOS disimpan dalam ROM? Penyimpanan BIOS dalam ROM dimaksudkan agar BIOS dapat dieksekusi pada waktu komputer dinyalakan, tanpa harus menunggu untuk menyalakan perangkat media penyimpanan terlebih dahulu (yang memakan waktu lama). BIOS dalam komputeY PC modern disimpan dalam chip ROM yang dapat ditulisi ulang secara elektrik atau disebut Flash ROM. Karena itulah, sekarang sebutan Flash BIOS lebih populer dibandingkan dengan ROM BIOS. Tabel berikut menunjukkan beberapa jenis chip ROM yang digunakan sebagai tempat penyimpanan BIOS. Tampilan yang dikeluarkan oleh BIOS saat NVRAM mengalami kerusakan atau saat baterai litlum CR-2032 habis dayanya atau dicabut dari slotnya. Meskipun BIOS disimpan dalam memori hanya baca, konfigurasi BIOS tidak disimpan dalam ROM (hal ini disebabkan oleh sifat ROM yang statis), melainkan sebuah chip terpisah yang disebut sebagai Real-time Clock (RTC), yang berupa sebuah Non-Volatile-Random Access Memory (NVRAM). NVRAM juga sering disebut sebagai Complimentary Metal Oxide Random Access Memory (CMOS RAM). Karena menggunakan metode pembuatan CMOS, NVRAM membutuhkan daya yang sangat kecil agar dapat bekerja. Meskipun disebut nonvolatile, NVRAM sebenarnya merupakan sebuah chip yang volatile, sehingga data yang tersimpan di dalamnya dapat terhapus dengan mudah jika daya listrik yang menghidupinya terputus. Oleh karena itu, VNVRAM “dihidupi” oleh sebuah baterai (mirip baterai kalkulator atau jam) dengan bahan litium dengan seri CR-2032. Sebuah baterai litium Ck-2032 dapat menghidupi NVRAM selama tiga hingga lima tahun. Jika daya dalam baterai habis, atau daya yang disuplainya terputus (akibat dicabut dari slotnya), maka semua konfigurasi akan dikembalikan ke kondisi standar, sesuai ketika BIOS tersebut diprogram oleh pabrik. BIOS umumnya memberikan laporan CMOS Checksum Error atau NVRAM Checksum Error.

5.    Jenis-jenis BIOS


Saat ini, ada beberapa perusahaan penyedia BIOS, antara lain sebagai berikut. a. Award Software, yang meluncurkan Award BIOS, Award Modular BIOS, dan Award Medallion BIOS. b.    Phoenix Technologies, yang meluncurkan Phoenix BIOS, dan setelah melakukan merger dengan Award Software, meluncurkan Phoenix-Award BIOS. c.    American Megatrends Incorporated (AMI) yang merilis AMI BIOS dan AMI WinBIOS. d.    Microids Research. e. Para OEM ( Original Equipment Manufacturer), sepertj Hewlett-Packard/Compaq, IMB/Lenovo, Dell computer, dan OEM-OEM lainnya.

Jenis-jenis BIOS dan passwordnya


Nama BIOS                Pasword Defalut AMI-BIOS                 1. AMI                                    2. A.M.I                                    3. AMI SW                                    4. AMI SW                                    5. BIOS                                    6. PASSWORD ‘                                    7. HEWIT RAND '                                    8. Oder AWARD-BIOS         01322222, 589589, 589721,595721,598598, AWARD SW, AWARD SW,                                  Award SW, AWARD PW, award, awkward, J64, j256* j262, j332, j322, HLT,                                  SER, SKY_FOX, aLLy, ALLY, Condo, CONCAT, TTPTHA, aPAf, HLT, KDD,                                  ZBAAACA, ZAAADA, ZJAAADC, djonet  PHOENIX-BIOS    1. BIOS                                  2. CMOS                                  3/ Phoenix                                  4. PHOENIX

 6.    Macam-macam tanda/bunyi pada BIOS

Bunyi “beep” lebih dari sekali merupakan tanda-tanda adanya kesalahan (error) atau kegagalan proses di komputer Anda. Suara beep satu kali pada saat proses booting setelah tampilnya pesan start up adalah normal dan tidak ada kegagalan, tetapi jika saat prosedur POST belum selesai dan belum ada informasi apa pun yang ditampilkan kpmudian terdengar “beep” berkali-kali, inilah yang mungkin bermasalah. Kode “beep” BIOS bergantung pada tipe BIOS yang Anda miliki.

7. Konfigurasi BIOS

Setelah merakit komponen-korhponen perangkat keras komputer, langkah selanjutnya adalah melakukan setting/konfigurasi'|JtQ§. Melakukan konfigurasi BIOS bertujuan agar komputer dapat mengenali setiap perangkat (hardware)yang terhubung ke motherboard dan dengan konfigurasi yang benar akan meningkatkan kineija komputer. Konfigurasi BIOS yang salah dapat mengkibatkan komputer tidak mengenali perangkat ( hardware) yang terpasang, atau bahkan komputer tidak bisa    sama sekali. • Untukmelakukan konfigurasi atau mengubah pengaturan BIOS dapat dilakukan pada saat proses booting. Booting adalah suatu proses yang terjadi pada saat komputer dihidupkan pertama kali, dj mana masuknya arus listrik ke dalam peralatan komputer dan kemudian sistem memeriksa ada atau tidaknya perangkat keras yang terhubung pada komputer, agar komputer dapat berkomunikasi dengan pengguna (user). Proses bootingada due macamyaitu cold booting dan warm booting. a.    Cold booting, yaitu booting komputer dari keadaan mati. b. Warm booting, yaitu booting komputer pada saat komputer sudah hidup (mendapatkan suplai listrik)Setiap komputer memiliki cara masing-masing untuk masuk ke dalam menu BIOS, yang paling umujn adalah rnenekan tombol Delete, Esc, atau F2 pada keyboard. Untuk memastikan tombol mana yang digunakan untuk masuk ke menu BIOS, kita amati layar monitor pada saat pertama kali komputer diaktifkan. Jika yang keluar perintah Press Del to Enter Setup, maka tombol delete yang bisa kita gunakan untuk masuk ke menu BIOS. Dan Jika yang keluar perintah Press F2 to Enter Setup, maka tombol F2 yang bisa kita gunakan untuk masuk ke menu BIOS. Untuk cold booting dan warm booting memiliki metode tersendiri dan proses yang lumayan berbeda.Cara melakukan cold booting sebagai berikut. a.    Tancapkan kabel power ke stop kontak. b.    Pastikan peralatan komputer (monitor, keyboard, mouse, dan Iain-lain) terpasang benar. c.    Tekan tombol power pada casing PC. Pengaturan konfigurasi pada BIOS hanya bisa dilakukan menggunakan keyboard. Tombol navigasi yang dapat digunakan biasanya akan tertera di bagian bawah atau samping jendela BIOS. Ada dua metode setting konfigurasi BIOS, yaitu Auto dan Manual. Akan tetapi kedua metode ini tidak selalu ada untuk semua menu atau submenu dalam BIOS, artinya ada menu yang tidak menyediakan opsi Auto. Jika pengetahuan tentang sistem komputer masih terbatas, lebih baik memilih opsi metode Auto (apabila tersedia), karena metode ini akan jauh lebih aman, Perbedaan mode setting Auto dan Manual, yaitu: a.    Setting konfigurasi BIOS mode Auto Pada mode ini, BIOS akan memberikan setting paling standar urituk motherboard. Artinya setting Auto akan menjamin bahwa BIOS mampu menangani semua    yang terpasang dan dijamin dapat beroperasi dengan lancar. Pilihan Auto biasariyiatjersedia dalam menu-menu yang bersifat kritis, yang berarti jika salah dalam memasukkan suatp:nilai bisa menimbulkan kerusakan motherboard maupun hardware terkait. Contohnya setting paida prosesor atau RAM. b.    Setting konfigurasi BIOS mode Manual Pada mode ini, BIOS akan berusaha mengikuti    sesuai^ dengan kehendak user. Biasanya user akan memasukkan parameter nilai settihg secara manuatuntuk mendapatkan kualitas kinerja yang optimal dari semua hardware yang terpasang pada komputer. Jika ingin menggunakan opsi Manual, user harus paham dengan baik batas kemampuan BIOS (motherboard) tersebut. Halaman pertama BIOS biasanya berisi setting untuk tanggal/waktu, device (peralatan) yang terhubung, dan informasi RAM (memori) yang terpasang. Pengaturan ini biasa disebut dengan standard setting CMOS. Apabila dalam saluran tertentu tidak ditemukan suatu device penyimpanan (floppy disk, harddisk, CD-ROM), maka akan dinyatakan dengan [None]. Sebelum melakukan instalasi sistem operasi, terlebih dahulu kita harus mengatur menu Boot pada BIOS untuk menentukan perangkat apa yang akan menjadi boot device utama. Dalam keadaan normal biasanya akan d\-setting pada hard drive (harddisk). Untuk menginstal sistem operasi melalui CD-ROM, maka boot device diatur pada CD-ROM. Jika menginstal sistem operasi menggunakan removable disk (flashdisk), maka boot device harus diatur pada removable device. nstalasi sistem operasi komputer dapat menggunakan media CD-ROM atau flashdisk. Namun, proses kopi data pada saat instalasi menggunakan CD-ROM lebih baik karena saat instalasi menggunakan flashdisk, sering kali terjadi file mengalami korup.

Langkah-langkah konfigurasi BIOS sebagai berikut.

a.    Nyalakan komputer Anda dengan menekan saklar power yang terdapat pada CPU dan monitor ke posisi ON.  b.    Setelah itu, tunggulah beberapa saat sampai di layar monitor muncul sebuah tampilan. Perhatikan bahwa di bagian bawah layar akan tertulis “Press Del for setting or Esc for cancel” atau sesuai dengan jenis komputer. Sebelum tampilan tersebut menghilang dari layar monitor, Anda harus segera menekan tombol Del yang terdapat pada keyboard. Setiap komputer memiliki tombol yang berbeda untuk memasuki BIOS. Maka dari itu perhatikan di bagian bawah layar ketika terjadi proses booting. c.    Setelah Anda menekannya, Anda akan melihat tampilan program BIOS di layar monitor. Pilihlah perintah “Autodetect harddisk” dengan menggerakkan tombol panah yang ada di keyboard ke atas atau ke bawah dan menekan tombol Enter. Komputer akan secara otomatis mendeteksi jenis harddisk yang terpasang pada CPU. Bila ada tampilan-baru yang berisi keterangan ukuran harddisk, tekan tombol Y dan tekan Enter. Bila tampil lagi sebuah tampilan di layar monitor dan tidak berisi keterangan apa-apa, tekanlah tombol Y dan Enter. Setelah selesai, tekan tombol Esc agar tampilan berubah ke tampilan awal. d.    Pilihlah perintah pertama (tertulis paling atas) dengan menekan tombol panah ke atas. Setelah perintah pertama terpilih, tekanlah tombol Enter yang ada pada keyboard. e.    Tampilan akan segera berubah dan memberikan tampilan baru yang isinya adalah keterangan tanggal, bulan, dan tahun, serta waktu (jam, menit, dan detik), keterangan ukuran harddisk, CD-ROM, floppy drive, monitor, dan keyboard yang terpasang ke CPU komputer tersebut. Aturlah tiap keterangan tersebut, kecuali keterangan harddisk yang tidak perlu diedit karena sudah ditulis secara otomatis ketika Anda mengoperasikan perintah “Autodetect harddisk”. Tanggal, bulan, tahun, Serta waktu diatur agar sesuai dengan tanggal, bulan, tahun, dan waktu saat Anda merakit komputer. Pengaturan ini penting karena akan memengaruhi kinerja software yang akan Anda terapkan nantinya. Komputer sangat tergantung kepada pengaturan waktu ini saat beroperasinya. Untuk melakukan pengaturan tersebut, Anda cukup menggunakan tombol Tab dan panah atas-bawah yang terdapat pada keyboard. f.    Setelah selesai, tekan tombol Esc agar tampilan berganti dengan tampilan awal. Pilihfah perintah berikutnya dengan menggerakkan tombol panah dan tekanlah tombol Enter. Setelah berganti, tekanlah tombol F6 agar pada tampilan tersebut pengaturannya dilakukan secara otomatis sesuai dengan standar pabrik. Lakukan hal yang sama pada perintah-perintah lainnya, kecuali perintah “Autodetect Harddisk” yang tidak perlu Anda atur kembali. Untuk langkah selanjutnya, pilihlah perintah “Save setting to ROM”, halu tekan tombol Enter dan Y, kemudian tunggulah beberapa saat agar komputer secara otomatis memasukkan pengaturan Anda tadi ke chip ROM BiOS. g. Setelah selesai, tampilan akan berubah dan pada tampilan berikutnya Anda akan mendapatkan keterangan di layar monitor bahwa komputer rakitan Anda tersebut sedang mendeteksi memori secara otomatis. Apabila selesai mengecek memori, komputer akan segera membaca floppy drive dan harddisk. Karena Anda belum memasukkan disket sistem operasi ke floppy drive dan harddisk belum berisi sistem operasi, maka di layar monitor akan muncul pesan “Insert Operating Disk in drive A” atau perintah sejenis yang maksudnya agar Anda memasukkan disket berisi sistem operasi ke dalam floppy disk. Masukkanlah disket sistem operasi Anda dan tekan tombol Enter, maka komputer akan segera membaca sistem operasi dan mengolahnya sehingga tampilan di layar monitor akan segera berubah dan menampilkan keterangan “Starting Windows”. Setelah komputer selesai membaca sistem operasi, di layar monitor akan tampil gambar Windows sebentar dan segera muncul “prompt A”. Artinya komputer siap bekerja dengan membaca program aplikasi dari floppy drive A. Harddisk belum bisa digunakan karena belum diformat. Dari langkah-langkah yang telah dilakukan, Anda telah menyelesaikan pengaturan program BIOS sekaligus mengetahui komputer sudah dapat bekerja dengan baik, yaitu dapat mengenali harddisk, floppy drive, ataupun CD-ROM drive. Dari langkah ini juga, Anda mengetahui bahwa komputer rakitan Anda sudah dapat membaca program sistem operasi yang terdapat dalam disket yang Anda masukkan ke floppy drive tadi. Langkah selanjutnya adalah menginstal sistem operasi dan program aplikasi ke harddisk. Jangan matikan komputer Anda. Keluarkanlah disket dari floppy drive. Anda perlu memformat harddisk agar bisa diisi dengan program aplikasi dan sistem operasi. Jika kesalahan setting (konfigurasi) yang terjadi adalah serius (misalnya setting processor, VGA, HDD mode, RAM timing, dan sebagainya), biasanya sistem tidak akan mampu melakukan booting (halt). Hal ini bisa disertai munculnya suatu pesan error tertentu saat proses POST, atau muncul BSOD, atau bahkan tidak muncul pesan sama sekali, alias layar monitor gelap pekat. Solusi dari hal tersebut tidak sulit sama sekali. Cukup dengan mematikan sistem, melepas kabel listrik, dan mereset BIOS. Dengan mereset BIOS berarti mengembalikan semua setting konfigurasi BIOS ke setting konfigurasi default ( basicatau standar). Selanjutnya bisa diulang kembali melakukan konfigurasi BIOS dari avyal. Setelah melakukan setting konfigurasi BIOS, maka kita harus menyimpan konfigurasi yang telah dilakukan. Untuk keluar dari BIOS bisa menekan tbmbol Esc pada keyboard. Sedangkan untuk menyimpan konfigurasi sekaligus keluar dari BIOS dapat menekan tombol F10.

8. Update BIOS

BIOS kadang-kadang juga disebut sebagai firmware karena merupakan sebuah perangkat lunak yang disimpan dalam media penyimpanan yang bersifat hanya baca. Hal ini benar adanya, karena memang sebelum tahun 1995, BIOS selalp disimpan dalam media penyimpanan yang tidak dapat diubah. Seiring dengan semakin kompleksnya sebuah sistem komputer, maka BIOS pun kemudian disimpan dalam EEPROM atau Flash Memory yang dapat diubah oleh pengguna, sehingga dapat di-upgrade (untuk mendukung prosesor yang baru muncul, adanya bug yang mengganggu kinerja atau alasan lainnya). Meskipun demikian, proses update BIOS yang tidak benar (akibat dieksekusi secara tidak benar atau ada hal yang mengganggu saat proses upgrade dilaksanakan) dapat mengakibatkan motherboard mati mendadak, sehingga komputer pun tidak dapat digunakan karena perangkat yang mampu melakukan proses booting (BIOS) sudah tidak ada atau mengalami kerusakan. Oleh karena itu, untuk menghindari kerusakan (korup) terhadap BIOS, beberapa motherboard memiliki BIOS cadangan. Selain itu, kebanyakan BIOS juga memiliki sebuah region dalam EEPROM/ Flash Memory yang tidak dapat di -upgrade,yang disebut sebagai “Boot block”. Boot block selalu dieksekusi pertama kali pada saat komputer dinyalakan. Kode ini dapat melakukan verifikasi terhadap BIOS, bahwa kode BIOS keseluruhan masih berada dalam keadaan baik-baik saja (dengan menggunakan metode pengecekan kesalahan, seperti checksum, CRC, hash, dan lainnya) sebelum mengeksekusi BIOS. Jika boot block mendeteksi bahwa BIOS ternyata rusak, maka boot block akan meminta pengguna untuk melakukan pemrograman BIOS kembali dengan menggunakan floppy disk yang berisi program Flash Memory Programmer dan Image BIOS yang same atau lebih baik. Pembuat motherboard sering merilis update BIOS untuk menambah kemampuan produk mereka atau menghilangkan beberapa bug yang mengganggu. Sebelum melakukan update BIOS, carilah versi BIOS yang Anda gunakan saat ini, dengan cara klik Start, kemudian pada kQtak Search, ketikkan “msinfo32”. Setelah itu akan muncul tampilan informasi BIOS Anda. Setelah mengetahui jenis dan versi BIOS yang digunakan, download program updater BIOS sesuai dengan jenis BIOS Anda. Jika Anda membeli komputer dalam paket yang sudah jadi, maka periksalah website vendor komputer Anda. Jika kopiputer rakitan, maka kunjungilah website dari pembuat motherboard, kemudjan cari bagian seperti “Drivers and Downloads”. Jika program updater tidak dirancang dengan baik, maka program tersebut bisa menulisi program BIOS Anda dengan BIOS jenis lain, sehingga akan merusak BIOS Anda. Sebelum melakukan update, sebaiknya Anda melakukan backup BIOS terlebih dahulu.

Latihan

Pelajari post sebelumnya dan Jawablah pertanyaan-pertanyaan    ini dengan benar! 1.    Apakah yang dimaksud CPU? Jawab:                              2.    Apa yang dimaksud merakit komputer? Jawab:.        3.    Apa saja peralatan yang dibutuhkan untukmerakit komputer? Jawab:                             4.    Apa perbedaan antara CPU dengan prosesor? Jawab:          5.    Mengapa kita perlu mempersiapkan buku manual dalam merakit komputer? Jawab:                  6.    Sebutkan langkah-langkah memasang prosesor ke dalam motherboard! Jawab: 7.    Sebut dan jelaskan bagian-bagian prosesor! Jawab: 8.    Jelaskan yang Anda ketahui tentang BIOS! Jawab:   9.    Apakah yang dimaksud booting? Jawab:                         10.    Bagaimana langkah pencegahan kerusakan karena listrik statis?

Jawab:                        

Pengertian dan Funsi BIOS (Basic Input Output System) Pada Komputer Adalah

Perangkat yang berisi perintah dasar dan konfigurasi hardware untuk proses booting komputer adalah
Reviewed by Tujuan hidup on October 30, 2019 Rating: 5