Bahasa Inggris dari : aku suka semua hal tentangmu .......30...... (be) old. The classroom...... 31.........(be) Mrs. Effendi's garage. There ...... 32....... (be) eleven chairs and one blackboard in t … 41. Interest in (A) automatic data processing has grown (B) rapid (C) since (D) the first large in 1950. Select one: O a. In O b. Rapid O c. Grown O d … John is Nick's... Roger and Ruth are Diane's... Veronica is Roger's tolong dong jawabain pertanyaan nya ini dari gambar itu dan buatlah paragraf I would buy a super car like hers … a if I have much money b if my father gives me money c if I were her father’s son d if I had had a rich father … A. Make questions based on the underlined answer! 1. "Angela" bought a new apartment last month. 2. Her father has worked "in Astra company" for five … tolong buatkan puisi bahasa Inggris berawalan huruf n a i l a How To make Fried Banana Ingredients: 1. 750 grams banana 2. 200 grams whole wheat flour 3. 1/2 teaspoon turmeric powder 4. 2 tablespoon palm sugar 5. … The samurai (the word means 'one who serves') were the elite warrior class of Japan for nearly seven hundred years. In the tenth century. the imperial …
YZ Dhafi Quiz Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at yz.dhafi.link. with Accurate Answer. >>
Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :
Jawaban terbaik adalah B. Kuantitas. Dilansir dari guru Pembuat kuis di seluruh dunia. Jawaban yang benar untuk Pertanyaan ❝Jika dibandingkan perbedaan setiap unsur antara model pembelajaran biasa (konvensional) dengan pendekatan pembelajaran mikro, terutama nampak dari segi:❞ Adalah B. Kuantitas. Apa itu yz.dhafi.link??yz.dhafi.link Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.
April 15, 2020
Micro teaching atau pembelajaran mikro adalah sebuah model atau metode pelatihan penampilan dasar mengajar guru yang dilakukan secara mikro atau disederhanakan, yaitu waktu, materi dan jumlah siswa. Micro teaching biasanya dilakukan oleh calon guru yang saling bertukar peran dalam berlatih untuk menguasai keterampilan dasar mengajar, praktek kegiatan belajar dan berdiskusi mengenai masalah-masalah yang ditemukan. Pembelajaran micro teaching pada awalnya dilakukan di Stanford University, USA pada tahun 1963. Micro teaching dilakukan sebagai salah satu usaha dalam meningkatkan kualitas guru profesional. Di Indonesia micro teaching mulai diperkenalkan oleh beberapa lembaga pendidikan tinggi, antara lain IKIP Yogyakarta, IKIP Bandung, IKIP Ujung Pandang, FKIP Universitas Kristen Satyawacana. Pada Mei 1977 diadakan seminar untuk merekomendasikan pembelajaran mikro dimasukkan dalam silabus dan kurikulum pada lembaga pendidikan guru (Asril, 2011). Micro teaching adalah suatu metode latihan yang dirancang sedemikian rupa untuk memperbaiki keterampilan mengajar calon guru dan mengembangkan pengalaman profesional guru khususnya keterampilan mengajar dengan cara menyederhanakan atau memperkecil aspek pembelajaran seperti jumlah murid, waktu, fokus bahan ajar dan membatasi penerapan keterampilan mengajar tertentu, sehingga guru dapat diketahui keunggulan dan kelemahan pada diri guru secara akurat. Berikut definisi dan pengertian micro teaching dari beberapa sumber buku:
Membuka pelajaran merupakan usaha untuk menciptakan pra kondisi agar mental maupun perhatian siswa terpusat pada apa yang akan dipelajarinya. Membuka pelajaran berarti mengarahkan siswa pada materi pelajaran bukan hanya yang diperlukan pada awal pembelajaran, melainkan juga selama proses pembelajaran. Menutup pelajaran merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menyimpulkan kegiatan inti. Saat guru mengatakan kepada siswa bahwa waktu pelajaran. Kegiatan menutup pelajaran harus memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari, tingkat pencapaian siswa, dan tingkat keberhasilan guru. Kegiatan menutup pelajaran tidak hanya dilakukan dilakukan pada setiap akhir pelajaran, tetapi juga dapat dilakukan pada setiap penggal akhir kegiatan atau setiap kali akan ke hal atau topik baru. Keterampilan menjelaskan adalah suatu keterampilan menyajikan bahan belajar yang diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang berarti, sehingga mudah dipahami para peserta didik. Kegiatan menjelaskan memiliki tiga komponen, yaitu penyampaian pesan (sender), pihak yang dituju (receiver), dan pesan (message). Tujuan menjelaskan tidak untuk membuat siswa hafal, tetapi membuat siswa menjadi memahami apa yang sedang dipelajari. Penjelasan itu harus berkesan dan bermakna bagi siswa. Sebelumnya perlu dilakukan perencanaan dengan baik dan memerhatikan isi materi serta kondisi siswa, kemudian isi materi perlu disajikan dengan teknik yang tepat agar mudah dipahami. Bisa dengan pengarahan, bahasa yang sederhana, ataupun ilustrasi. Keterampilan menggunakan variasi stimulus merupakan keterampilan guru dalam menggunakan bermacam kemampuan dalam mengajar untuk memberikan rangsangan kepada siswa agar suasana pembelajaran selalu menarik, sehingga siswa bergairah dan antusias dalam menerima pembelajaran dan aktivitas belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif. Tujuan penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar menghilangkan kejemuan dalam mengikuti proses belajar, mempertahankan kondisi optimal belajar, meningkatkan perhatian dan kondisi peserta didik, memudahkan pencapaian pembelajaran. Memberi penguatan merupakan tindakan terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku tersebut di saat yang lain untuk mempertahankan dan meningkatkan perilaku tertentu. Keterampilan memberikan penguatan ialah keterampilan memberi respon positif dengan tujuan mempertahankan dan meningkatkan perilaku tertentu. Penguatan juga dapat dikatakan sebagai respon terhadap suatu tingkah laku yang sengaja diberikan agar tingkah laku tersebut dapat terulang kembali. Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban atau balikan dari orang lain. Setiap pengajaran, evaluasi, pengukuran, dan penilaian dilakukan dengan pertanyaan. Pertanyaan yang baik akan menuntun jawaban yang sesungguhnya dan pertanyaan yang buruk akan menjauhkan kita dari jawaban yang memuaskan. Tujuan keterampilan bertanya agar peserta didik bisa termotivasi untuk terlibat dalam interaksi belajar, berani mengutarakan pendapat, dan mampu meningkatkan pola berfikir peserta didik. Keterampilan mengelola kelas merupakan keterampilan untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal serta mengembalikan kondisi apabila terjadi gangguan dalam pembelajaran. Komponen pengelolaan kelas terbagi menjadi dua, yaitu komponen yang bersifat preventif dan komponen yang bersifat kuratif. Komponen yang bersifat preventif ialah komponen yang berhubungan dengan tindakan penciptaan dam pemeliharaan kondisi optimal, sedangkan komponen yang bersifat kuratif ialah komponen yang berhubungan dengan tindakan untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Kemampuan mengajar kelompok kecil merupakan kemampuan guru mengajar peserta didik sebanyak 3-8 orang untuk setiap kelompoknya. Sedangkan keterampilan mengajar perseorangan atau individual merupakan kemampuan guru untuk menentukan waktu, bahan ajar, dan tujuan yang digunakan dalam mengajar dan memperhatikan perbedaan setiap individu peserta didik. Seorang guru di tuntut untuk mengorganisasikan siswa sesuai dengan pokok bahasan, tujuan pembelajaran, kebutuhan siswa, waktu, dan alat yang tersedia. Kemampuan membimbing diskusi kelompok merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai teacher trainee. Dalam kegiatan mengajar ada kalanya guru membuat kegiatan kerja kelompok. Namun, dalam suatu kegiatan diskusi sering dijumpai siswa ngobrol tentang hal-hal di luar materi diskusi. Untuk itu keterampilan guru dalam membimbing diskusi kelompok kecil sangat dibutuhkan untuk menjamin keberlangsungan diskusi secara efektif. Menurut Halimah (2013), tahapan dalam pembelajaran mikro atau micro teaching adalah sebagai berikut:
Tahap kedua ini, para mahasiswa calon guru atau praktekkan secara nyata mempraktekkan keterampilan dasar mengajar secara berulang, dengan harapan jika praktekkan sudah berulang kali melakukan praktik akan mengetahui kekurangannya pada keterampilan yang mereka pelajari untuk dikuasai dan terampil untuk menggunakannya dalam proses belajar mengajar. Pada tahapan ini praktekkan sudah dapat mempersiapkan perangkat pembelajaran mulai dari RPP, media yang akan digunakan dan segala sesuatu yang dipersyaratkan bagi guru yang profesional dimasa mendatang. Tahap ketiga ini merupakan kilas balik praktekkan dengan mempelajari hasil dari observasi teman sejawat yang akan memberikan informasi setelah melihat secara langsung pelaksanaan kegiatan praktik mengajar. Para rekan sejawat dan dosen pembimbing atau dosen luar biasa akan memberikan penilaian berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan praktekkan yang selanjutnya akan didiskusikan dan sebagai bahan untuk memperbaiki kinerja sebagai calon guru yang profesional.
|